<![CDATA[Artikel ini menegaskan bahwa kontestasi identitas Jawa Deli adalah untuk memahami bagaimana Orang Jawa (eks) kuli kontrak yang dahulunya merupakan kuli kontrak perkebunan yang hidup di barak-barak perkebunan kemudian bergeser dan pindah ke wilayah perkampungan pinggiran perkebunan yang secara sosial dan kultural dikuasai oleh masyarakat Melayu. Dengan menggunakan konsep kebudayaan Williams (1981), utamanya terkait dengan upaya kelas pekerja yang secara aktif mengkonstruksi kebudayaan pada makna sehari-hari yang meliputi nilai, norma, dan benda-benda material/simbolis, maka identitas bukan merupakan sesuatu yang given dan menyatu dalam komunitas tertentu, melainkan selalu dikonstruksikan. Dalam proses konstruksi, pertarungan memperebutkan pemaknaan pun terjadi. Pertarungan (kontestasi) dalam membangun identitas ini direpresentasikan melalui relasi sosial dan kultural untuk menegaskan posisi individual dan sosial suatu komunitas di hadapan orang atau komunitas lain. Identitas adalah representasi diri melalui mana seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. ]]>
Copyrights © 0000
