Pengembangan kota berbasis Kota layak anak (KLA) merupakan isu penting dunia saat ini karena sudah banyak regulasi yang membahas persoalan tersebut. Salah satu strategi pengembangan yang sedang dijalankan di beberapa kota di Indonesia untuk mencapai predikat KLA adalah menyediakan ruang terbuka publik dengan konsep Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) tidak terkecuali Kota Palembang. Di Kota Palembang telah tersedia taman kota termasuk taman Kambang Iwak (KI). Taman ini berada di tepi jalan arteri primer kota dan dilengkapi dengan danau buatan dan berbagai fasilitas serta dapat diakses oleh seluruh kalangan masyarakat termasuk anak-anak. Danau buatan di taman KI dan lokasi taman yang strategis tidak hanya memberikan dampak positif seperti kemudahan aksesibilitas dan daya tarik dalam kegiatan rekreasi, tetapi juga dapat menimbulkan dampak negatif seperti kecelakaan, tenggelam, terluka atau bahkan tindak kriminalitas seperti penculikan. Hal ini mengindikasikan perlunya perhatian lebih terhadap faktor-faktor perancangan yang dibutuhkan pengunjung terutama anak-anak. Untuk itu diperlukan kajian secara mendalam mengenai penerapan konsep RPTRA pada perancangan taman KI Palembang, serta persepsi masyarakat sebagai pengguna ruang terhadap kelayakan taman tersebut sebagai RPTRA. Kajian tersebut dilakukan untuk mengetahui penerapan konsep RPTRA pada Perancangan taman KI sebagai salah satu strategi untuk mencapai predikat KLA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif rasionalistik yang bersifat deduktif, dengan alat bantu statistik tabel distribusi frekuensi. Dalam penelitian ini akan dilakukan analisis penerapan konsep RPTRA pada perancangan taman KI berdasarkan faktor-faktor/kriteria RPTRA. Hasil pembahasan menggambarkan bahwa taman KI belum sepenuhnya memenuhi kriteria RPTRA, hal ini menunjukkan bahwa perhatian dan upaya pemerintah/stakeholder setempat untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas taman tersebut masih diperlukan agar dapat memenuhi kriteria RPTRA.
Copyrights © 2018