ARSHI Veterinary Letters
Vol. 2 No. 4 (2018): ARSHI Veterinary Letters - November 2018

Prevalensi malposisi pada embrio itik lokal jawa barat yang ditetaskan dengan sudut dan frekuensi pemutaran berbeda

Rini Widyastuti (Program Studi Kedokteran Hewan, Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran
Laboratotium Reproduksi dan Inseminasi Buatan, Departemen Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran)

Dani Garnida (Laboratorium Unggas, Departemen Produksi ternak Universitas Padjajaran, Jatinangor)
Ade Riki Kartana (Laboratorium Unggas, Departemen Produksi ternak Universitas Padjajaran, Jatinangor)
Andi Hiroyuki (Departemen Ilmu Kedokteran Dasar, Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran)



Article Info

Publish Date
24 Nov 2018

Abstract

Daya tetas telur itik selama proses penetasan dipengaruhi oleh beberapa factor, diantaranya adalah pengaturan sudut dan frekuensi pemutaran pada mesin tetas. Sudut dan frekuensi pemutaran yang tepat akan memberikan suhu yang merata pada permukaan telur sehingga embrio itik dapat berkembang secara sempurna, namun ketidaksesuaian sudut dan frekuensi pemutaran akan mengakibatkan malposisi yang berakibat pada rendahnya daya tetas telur. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efek sudut dan frekuensi pemutaran terhadap posisi embrio itik selama minggu terakhir massa inkubasi pada itik lokal jawa barat. Sampel yang digunakan adalah 30 ekor butir telur fertile dari itik lokal yang dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan berdasarkan pada pengaturan sudut (SP) dan frekuensi pemutaran (FP) per hari. Kelompok T1; SP 45°, FP 8 kali, kelompok T2: SP 45°, FP 24 kali, Kelompok T3: SP 90° dengan FP 8 kali; Kelompok T4: SP 90°, FP 8 kali;kelompok T5: SP 180°, FP 8kali dan kelompok T6 : SP 180° FP 24 kali. Hasil meniunjukan bahwa terjadi malposisi pada kelompok perlakuanT1 dan T2, pesentase malposis tertinggi pada kelompok perlakuan T1 apabila dibandingkan dengan kelompok perlakuan lainnya (67,33%). Kejadian malposisi embrio itik dapat dikurangi dengan meningkatkan sudut dan frekuensi pemutaran. Pada T2 malposisi embrio turun menjadi 33,67% dan pada kelompok T3, T4,T5 dan T6 tidak ditemukan kejadian malposisi.  Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa untuk mengurangi kejadian malposisi dapat diminimalisir dengan meningkatkan sudut dan frekuensi pemutaran selama masa inkubasi dalam mesin tetas embrio.

Copyrights © 2018






Journal Info

Abbrev

arshivetlett

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Veterinary

Description

ARSHI Veterinary Letters (ARSHI Vet Lett) (e-ISSN 2581-2416) is an open access, peer-reviewed, online journal that publishes original manuscript should be produced from latest scientific results which not last than 5 years in all areas of veterinary sciences. Manuscripts is written in Indonesian or ...