Kultivasi
Vol 17, No 3 (2018)

Pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) dengan pemberian kompos blotong disertai dengan frekuensi penyiraman yang berbeda di pembibitan utama

Mira Ariyanti (Departemen Budidaya Pertanian.Fakultas Pertanian. Universitas Padjadjaran)
Santi Rosniawaty (UNPAD)
Hana Alfianita Utami (UNPAD)



Article Info

Publish Date
31 Dec 2018

Abstract

Sari. Blotong merupakan salah satu bentuk limbah di pabrik gula yang memiliki nilai manfaat untuk diterapkan sebagai pupuk organik. Pada blotong terkandung beberapa unsur hara yang bermanfaat bagi tanaman yaitu unsur 1.51% N, 5.63% P2O5, 0.26% K2O dan 32.38% C-organik. Selain itu pemanfaatan blotong sebagai pupuk organik diharapkan mengurangi penggunaan pupuk anorganik dimana penggunaan yang berlebihan dalam jangka waktu yang lama secara terus menerus akan menyebabkan tanah tidak sehat karena mengerasnya lapisan tanah. Tujuan percobaan ini adalah mengkaji pertumbuhan bibit kelapa sawit dengan pemberian kompos blotong yang dikombinasikan dengan frekuensi penyiraman yang berbeda. Percobaan dilakukan mulai Desember 2017 sampai dengan April 2018 di Kebun Percobaan Ciparanje, Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan perlakuan pemberian pupuk (pupuk anorganik, kompos blotong 500 g/tanaman,  kompos blotong dosis 1000 g/tanaman, kompos blotong 1500 g/tanaman) dan frekuensi penyiraman (setiap hari, 3 hari sekali, dan 5 hari sekali). Hasil percobaan menunjukkan bahwa pemupukan dengan kompos blotong 1500 g/ tanaman yang disertai dengan penyiraman setiap hari menghasilkan pertumbuhan terbaik bibit kelapa sawit terutama pada parameter tinggi tanaman, lilit batang, jumlah daun dan bobot basah tanaman. Kompos blotong mengandung 32.38% C-organik, 1.51% N, 5.63% P2O5, dan 0.26% K2O.Kata Kunci: Kelapa sawit, pembibitan utama, blotong, frekuensi penyiramanAbstract. Filter cake is one form of the sugar mill waste, however it has an beneficial value as organic fertilizer. Filter cake of canes contains some plant nutrients such as 1.51% N, 5.63% P2O5, 0.26% K2O and 32.38% C-organic elements. The use of filter cake as organic fertilizer is expected to be reduce the use of inorganic fertilizers where excessive usage over a long period that caused the degradation of soil quality if without organic in application. The purpose of this experiment is was to examine the growth of oil palm seedlings by giving filter cakes compost combined with different watering frequencies. The experiment was conducted from December 2017 to April 2018 at the Ciparanje Experimental station, Faculty of Agriculture, Padjadjaran University. A randomized block design (RBD) was used as the experimental design with four levels of fertilizer (without filter cakes (inorganic), 500, 1000, and 1500 g filter cake per plant) and the frequency of watering (every day, every 3 days, and every 5 days). The results of the experiment showed that filter cake compost of 1500 g/plant and watering of every day was the best result on growth of oil palm seedlings, particularly on the parameters of plant height, circumstance stems, number of leaves and fresh weight of plants. Filter cakes compost in this study contains 32.38% C-organic, 1.51% N, 5.63% P2O5, and 0.26% K2O.Keywords: oil palm, main nursery, filter cake, watering frequency

Copyrights © 2018






Journal Info

Abbrev

Kultivasi

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry

Description

Jurnal Kultivasi diterbitkan oleh Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran. Jurnal ini terbit tiga kali dalam setahun, yaitu pada bulan Maret, Agustus, dan Desember. Kultivasi mempublikasikan hasil penelitian dan pemaparan ilmiah dari para dosen dan peneliti di ...