Model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat diartikan sebagai metode mengajar yang memungkinkan siswa untuk melakukan identifikasi masalah, mendefinisikan hipotesis, perumusan masalah, pengumpulan data, verifikasi hasil, dan generalisasi ke gambar menuju kesimpulan. Akan tetapi, guru membuat masalah dan mengelompokkannya ke dalam pertanyaan sederhana dan bahkan membimbing siswa dalam langkah-langkah yang harus diambil siswa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan. Keterampilan proses sains terbagi ke dalam dua kategori yaitu keterampilan dasar dan keterampilan yang terintegrasi. Keterampilan proses dasar meliputi mengamati, menyimpulkan, mengukur, mengomunikasikan, mengklasifikasi, memprediksi, menggunakan hubungan ruang waktu dan menggunakan nomor. Keterampilan proses yang terintegrasi meliputi variabel pengendali, mendefinisikan secara operasional, merumuskan hipotesis, merumuskan model, menafsirkan data dan bereksperimen. Sehingga sangat berkesesuaian jika model pembelajaran inkuiri terbimbing dilaksanakan oleh guru untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa. Dengan melaksanakan pengidentifikasian masalah, perumusan masalah, dan membuat hipotesis dalam pembelajaran maka siswa mampu dilatih keterampilan proses yang berkaitan dengan mengamati, memprediksi, dan merumuskan hipotesis. Dengan melaksanakan pengumpulan data, verifikasi hasil, dan generalisasi dalam pembelajaran maka mampu melatih keterampilan proses yang berkaitan dengan merumuskan model, bereksperimen, mengamati, mengukur, menafsirkan data, mengklasifikasi, mengomunikasikan, dan menyimpulkan. Sehingga, sangat diyakini bahwa jika model pembelajaran inkuiri terbimbing dilaksanakan dengan baik maka dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa.
Copyrights © 2019