Studi eksperimental penggunaan serat ijuk sebagi bahan tambah dalam campuran beton, sehingga dinamakan beton berserat. Metode penelitian menggunakan serat ijuk yang bervariasi ukuran panjang (1 cm, 1,5 cm, 2 cm, 2,5 cm dan 3 cm). Perbandingan berat serat terhadap berat semen dengan komposisi 0%, 1%, 2%, dan 3% untuk setiap perilaku. Penggunaan material agregat halus, agregat kasar, maupun semen dengan kondisi standar. Benda uji yang buat berbentuk silinder berdiameter 15 cm dan tinggi 30 cm sebanyak 68 buah. Pengujian kuat tekan dan kuat tarik beton dilakukan pada beton berumur 28 hari. Hasil penelitian dari 4 perilaku sebagai berikut: Beton tanpa serat ijuk memperoleh kuat tekan 24,11 MPa dan kuat tarik 2,04 MPa. Beton berserat ijuk 1%; terjadi penurunan kuat tekan dari 23,31 MPa ke 22,40 MPa, kuat tarik terjadi peningkatan dari 2,52 MPa - 2,87 MPa. Beton berserat ijuk 2%; terjadi penurunan kuat tekan dari 22,53 MPa - 21,92 MPa, sedangkan kuat tarik terjadi peningkatan dari 2,75 MPa - 3,10 MPa. Beton berserat ijuk 3%; terjadi penurunan kuat tekan dari 22,32 MPa -19,81 MPa, kuat tarik terjadi peningkatan dari 2,92 MPa - 3,35 MPa.
Copyrights © 2018