Bentuk campur kode sering kali terjadi dalam situasi informal dan bisa terjadi di mana saja misalnya pada peristiwa tutur pedagang pakaian. Penelitian ini berupaya untuk mendeskripsikan campur kode. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan wujud campur kode yang berupa kata, frase, dan kalimat pada peristiwa tutur pedagang pakaian di Pasar Kolpajung Pamekasan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi; teknik simak, teknik rekam, dan teknik catat. Hasil penelitian menggambarkan bahwa wujud campur kode berupa kata pada peristiwa tutur pedagang pakaian di Pasar Kolpajung Pamekasan merupakan campur kode ke luar (outer code mixing) dan campur kode ke dalam (inner code mixing). Campur kode tersebut masuk atau menyisip dalam tuturan bahasa Indonesia, bahasa Jawa, maupun bahasa Inggris ke dalam tuturan bahasa Madura. Selain itu, penggunaan tingkat tutur rendah yang masuk ke tingkat tutur yang lebih tinggi maupun sebaliknya dalam peristiwa tutur bahasa Madura juga terjadi. Hal ini disebabkan para pedagang pakaian di pasar Kolpajung Pamekasan selalu menggunakan bahasa Madura dalam menjual dagangannya dan terjadi dalam situasi non-formal atau tidak resmi.
Copyrights © 2016