ABSTRAKKesehatan jiwa adalah kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan,dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya. Gangguan jiwayang menjadi salah satu masalah utama di negara-negara berkembang adalah skizofrenia. Menurut dataWHO terdapat sekitar 35 juta orang terkena depresi, 60 juta orang terkena bipolar, 21 juta terkenaskizofrenia, serta 47,5 juta terkena dimensia. Jumlah penderita gangguan jiwa di Indonesia sebesar 0,17%dari jumlah penduduk berusia diatas 15 tahun, atau sekitar 37 ribu penduduk. Prevalensi penderitagangguan jiwa berat atau skizofrenia sebesar 1,7 per 1000 penduduk atau sekitar 400.000 penduduk.Prevalensi penderita skizofrenia di Sulawesi Tenggara sebesar 1,1 permil. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui hubungan antara pengetahuan, kebutuhan, motivasi, emosi, dan budaya dengan persepsikeluarga skizofrenia di RSJ Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2018. Metode penelitian yang digunakanadalah analitik observasional menggunakan rancangan cross sectional study. Penelitian ini menggunakanteknik penarikan sampel nonprobability sampling dengan teknik accidental sampling. Populasi dalampenelitian ini berjumlah 324 orang dan sampel pada penelitian ini berjumlah 100 orang. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa tidak ada hubungan bermakna antara pengetahuan dengan persepsi keluargaskizofrenia (pValue=1,000> 0,05), tidak ada hubungan bermakna antara kebutuhan dengan persepsikeluarga skizofrenia (pValue=0,349> 0,05), tidak ada hubungan bermakna antara motivasi dengan persepsikeluarga skizofrenia (pValue=0,051> 0,05), tidak ada hubungan bermakna antara emosi dengan persepsikeluarga skizofrenia (pValue=0,262> 0,05), serta tidak ada hubungan bermakna antara budaya denganpersepsi keluarga skizofrenia (pValue=0,527> 0,05). Kata kunci: Pengetahuan, Kebutuhan, Motivasi, Emosi, Budaya, dan Persepsi Keluarga Skizofrenia.
Copyrights © 2019