Abdi Seni
Vol 8, No 1 (2017)

BIMBINGAN DAN PELATIHAN PRODUKSI KARYA SENI AUDIOVISUALBAGI SISWA JURUSAN TPPP (TEKNOLOGI PRODUKSI DAN PENYIARAN PROGRAM PERTELEVISIAN) SMK NEGERI 1 KLATEN JAWA TENGAH

Cito Yasuki Rahmad (prodi TV dan Film jurusan Media Rekam FSRD Institut Seni Rupa dan Desain)



Article Info

Publish Date
18 Feb 2018

Abstract

Abstrak FKamera tidak hanya digunakan sekedar untuk menangkap objek yang berfungsi sebagai kenang- kenangan semata, tetapi juga digunakan untuk menangkap objek yang sedang bergerak. Sesuai dengan karakter siswa sekolah menengah atas yang masih memiliki antusias tinggi terhadap sesuatu hal yang berbasis teknologi, kegiatan pelatihan produksi karya seni yang berbasis audiovisual kiranya dirasa sangat dibutuhkan oleh siswa. Apalagi pada realitasnya, penguasaan teknologi videografi di kalangan civitas sekolah masih jauh dari harapan. Lebih jauh, skill di bidang seni audiovisual dapat menjadi wadah bagi penyaluran talenta dan kreativitas siswa. Maka pelatihan produksi karya seni audiovisual sebagai media ekspresi seni merupakan usaha sistematis dan strategis sebagaibentuk pengabdian pada masyarakat. Selain pelatihan produksi karya seni audiovisual sebagai bentuk peningkatan kapasistas masyarakat, melalui filmdapat juga mengandung informasi sebagaimedia sosialisasi perandan fungsifilm serta sebagaibentuk lain media alternatif yang menarik bagi masyarakat. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan pelatihan produksi film sebagai media ekspresi, yaitu menggunakan metode partisipatoris. Metode inimeletakkan posisi yang seimbang antara guru/fasilitator dan murid/peserta pelatihan. Siswa diharapkan mampu berorientasi dan mempunyaitarget mampu menciptakan karya-karya seni audiovisual seperti film-film fiksi pendek yang cukup baik dan mampu bersaing dengan hasil-hasil karya dari sekolah lainnya tanpa harus bergantung dari peralatan yang serba memadaidisetiap lini produksi.Kata kunci: Pelatihan, Karya seni, Audiovisual, Partisipatoris. Abstract Cameras were not only used to capture objects and to serve as a mere reminiscence, but also used to capture moving objects. Character of high school students were still having high enthusiasm for anything that was technology based, hence this training activity in audiovisual based art production was urgently needed. Especially in reality, the mastery of videography technology among school members was still low. Audiovisual skill could be a means of students’ talent and creativity channeling. For that, the training of audiovisual based art production as an artistic expression media was a systematic and strategic effort in a form of community service. The production training of audiovisual artwork was useful for capacity building of the community. Film could be a medium of information and socialization. The film acts as an alternative form of media that appealed to the community. The method used was a participatory method. This method positioned teacher/facilitator and student/participant equally in the training. Participants were expected to be oriented and had a target of creating audiovisual based art such as great short fiction films and able to compete with other schools’ work without having to rely on advanced equipments.Keywords: training, art work, audiovisual, participator.

Copyrights © 2018






Journal Info

Abbrev

abdiseni

Publisher

Subject

Arts Humanities Social Sciences

Description

urnal Abdi Seni memiliki fokus pada hasil pengabdian dan pemberdayaan kepada masyarakat, baik itu pengabdian dosen maupun KKN yang dilakukan oleh mahasiswa dalam bidang seni. Cakupan jurnal Abdi Seni memiliki ranah keilmuan di bidang seni rupa dan desain ataupun seni pertunjukan (Tari, Karawitan, ...