Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Vol 21, No 2 (2018): Juli 2018

FORMULASI PEMBENAH TANAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL PADI DI LAHAN SAWAH KABUPATEN SIJUNJUNG SUMATERA BARAT

Ismon Lenin (BPTP Sumbar)
Widia Siska (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Barat Jalan Raya Padang - Solok KM 40, Sukarami GN Talang Solok. Kotak Pos 34 Padang-25001)



Article Info

Publish Date
24 Feb 2019

Abstract

ABSTRACT Ameliorants formulation to increase rice yield in wetlands in Sijunjung District West Sumatera. The average yield of lowland rice in West Sumatra is still low due to low land fertility in the area of rice production centers. Low soil quality is characterized by low nutrient content, low organic matter, and high soil acidity. Improvement of soil quality can be done by managing soil enhancer such as providing organic materials, liming, zeolite applications, and balanced fertilization concepts. The study was conducted from June to October 2015 in Sei Langsek Village, Sijunjung District, West Sumatera. The experiments were arranged in a Two-Factor Randomized Block Design with 4 replications. As the first factor are three formulations of soil ameliorants, namely: 1) F1 (25% cow manure, 50% harzburgite, 25% zeolite, 0% dolomite); 2) F2 (50% cow manure, 25% harzburgite, 15% zeolite, 10% dolomite); 3) F3 (75% cow manure, 15% harzburgite, 5% zeolite, 5% dolomite); F4 (100% cow manure). As the second factor is the dosage of soil ameliorant, namely: 2.5; 5.0; 7.5; and 10 t/ha. Without soil ameliorant was used as a control, so the combination of treatment amounted to 17 treatments. The results showed that the highest yield (6,160 kg GKG/ha) was obtained at F3 treatment with a dose of 5 t/ha followed by F2 treatment with a dose of 2.5 t/ha (5,740 kg GKG/ha). Based on the regression analysis, a more efficient soil ameliorant formulation for low productivity paddy fields in Sijunjung district was F2 with a maximum dose of 4,391 kg/ha.Keywords: low land fertility, soil enhancer, productivity, West Sumatera ABSTRAK Hasil padi sawah di Sumatera Barat rata-rata masih rendah karena sebagian besar daerah sentra produksi padi sawah tingkat kesuburan lahannya tergolong rendah. Kualitas tanah yang rendah dicirikan oleh permasalahan kandungan hara, bahan organik, dan kemasaman tanah yang tinggi. Perbaikan kualitas tanah dapat dilakukan dengan pengelolaan bahan pembenah tanah seperti pemberian bahan organik, pengapuran, aplikasi zeolit, dan konsep pemupukan berimbang. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh beberapa formulasi dan takaran bahan pembenah tanah terhadap hasil padi sawah di Kabupaten Sijunjung. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juni – Oktober 2015 di Desa Sei Langsek Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat. Percobaan disusun dalam Rancangan Acak Kelompok Dua Faktor dengan 4 kali ulangan. Faktor pertama adalah tiga formulasi bahan pembenah tanah, yaitu: 1) F1 (25% pupuk kandang sapi, 50% harzburgit, 25% zeolit, 0% dolomit); 2) F2 (50% pupuk kandang sapi, 25% harzburgit, 15% zeolit, 10% dolomit); 3) F3 (75% pupuk kandang sapi, 15% harzburgit, 5% zeolit, 5% dolomit); F4 (100% pupuk kandang sapi). Faktor kedua adalah takaran bahan pembenah tanah, yaitu: 2,5; 5,0; 7,5; dan 10 t/ha. Tanpa bahan pembenah tanah dijadikan sebagai kontrol, sehingga kombinasi perlakuan berjumlah 17 perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil tertinggi (6.160 kg GKG/ha) didapat pada perlakuan F3 dengan takaran 5 t/ha dikuti oleh perlakuan F2 dengan takaran 2,5 t/ha (5.740 kg GKG/ha). Berdasarkan uji korelasi, formulasi pembenah tanah yang lebih efisien untuk lahan sawah berproduktivitas rendah di Kabupaten Sijunjung adalah F2 dengan takaran maksimum pemberian 4.391 kg/ha.Kata kunci: kesuburan rendah, pembenah tanah, produktivitas, Sumatera Barat

Copyrights © 2018






Journal Info

Abbrev

jpengkajian

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Engineering

Description

Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (JPPTP) adalah media ilmiah penyebaran hasil penelitian/pengkajian inovasi pertanian untuk menunjang pembangunan pertanian wilayah.Jurnal ini memuat hasil penelitian/pengkajian primer inovasi pertanian, khususnya yang bernuansa spesifik lokasi. ...