Battlefield Management System (BMS) merupakan sistem dapat memenuhi kebutuhan decision-making, simulasi perang, analisis, prediksi, pelatihan taktik dan strategi. Dalam sebuah simulasi BMS, terdapat unit-unit militer yang masing-masing memiliki fungsi, tugas, kemampuan dan karakteristik yang berbeda. Oleh karena itu diperlukan adanya model agen dari unit-unit militer yang merepresentasikan bentuk aset-aset pertempuran. hal ini jelas diperlukan karena pemodelan merupakan salah satu kontribusi penting bagi berjalannya simulasi pertempuran tersebut.Pemodelan yang dilakukan menyangkut 3 jenis unit utama aangkatan darat yaitu infantri, kavaleri, dan senjata lawan tank (SLT). Pemodelan agen tersebut meliputi pemodelan kecepatan gerak (vs) jarak pandang (J), jarak tembak (Jt), dan besar kerusakan (S) dari tiap agen ke agen lainnya. Berdasarkan data unit sebenarnya dan berdasarkan pada hasil penskalaan dari peta yang digunakan pada simulasiHasil dari pemodelan kemudian diuji melalui program simulasi BMS yang telah dibangun sebelumnya. Pengujian yang dilakukan meliputi perbandingan dari pemodelan yang dilakukan dengan hasil dari implementasi pemodelan pada simulasi. Dari pengujian tersebut memperlihatkan bahwa hasil pemodelan yang dilakukan memiliki nilai 50% dari model sebenarnya. Kata Kunci: BMS, agent, Simulasi, jarak, kerusakan
Copyrights © 2016