Penyakit Leukemia Limfoblastik Akut (LLA) pada anak menyebabkan orang tua mengalami respon Anticipatory Grief tua berhubungan dengan kemungkinan kehilangan anak akibat prognosis yang buruk, survival rate yang rendah, pengobatan yang lama, dan resiko tinggi untuk relapse. Respon Anticipatory Grief normalnya berlangsung < 12 bulan. Respon berduka yang buruk akan berdampak pada kualitas hidup anak dan orang tua, juga mempengaruhi pengambilan keputusan terhadap pengobatan anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui respon Anticipatory Grief yang dialami orang tua di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung berdasarkan lama terdiagnosis. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan teknik total sampling dari populasi sebanyak 35. Instrumen dalam penellitian ini menggunakan Marwit-Mauser Caregiver Grief Inventory (MMCGI)-Childhood Cancer. Analisis data menggunakan distribusi frekuensi (frequensi, persentase, mean, dan standar deviasi). Hasil yang didapatkan adalah orang tua yang memiliki anak terdiagnosa 0-6 bulan memiliki intense berduka lebih tinggi dengan nilai mean 170.79±9.192, dan orang tua yang memiliki anak terdiagnosa > 6 bulan dengan nilai mean 155.19±.479. Profesional kesehatan harus mendorong orang tua untuk mendiskusikan perasaan terkait dengan penyakit anak mereka dan hasil yang potensial. Kebijakan rumah sakit perlu untuk memasukkan ketentuan dan promosi layanan palliative care sejak anak terdiagnosis, dan perawat perlu mendorong orang tua untuk bergabung dengan layanan kelompok pendukung.
Copyrights © 2018