Fenomena yang tampak dalam kancah “politik di NTT†adalah tidak adanya dampak kesejahteraan yang cukup merata pada semua orang dalam lingkup politik itu. Yang mengalami kesejahteraan justeru mereka yang memegang tanggung jawab bagi kesejahteraan orang lain seturut kerangka trias politika (pemerintah/birokrat, politisi, dan penegak hukum). Yang lain adalah rakyat. Merekalah yang dianggap tidak sejahtera dalam hidup, dan melalui politik mereka diusahakan untuk sejahtera. Politik dipahami dan diselenggarakan sebagai upaya untuk memberi, menciptakan, atau paling kurang mengusahakan kesejahteraan. Satu pengandaian logis di sini adalah bahwa “mereka yang berpolitik†(zoon politikon) itu adalah orang-orang yang sudah memiliki kesejahteraan, atau paling kurang memiliki kemampuan untuk mengusahakan kesejahteraan itu. Sebab, seseorang tidak dapat memberi dari apa yang tidak ia punyai. Untuk dapat memberi, seseorang harus sudah memiliki sesuatu yang akan diberikan
Copyrights © 2015