ABSTRAK Latar Belakang Hidrogen peroksida 3% adalah larutan pembersih luka mempunyai banyak maanfaat, salah satu diantaranya adalah merangsang angiogenesis, vaskulogenesis dan oksigenasi jaringan. Proses penyembuhan luka sangat dipengaruhi vaskulogenesis, angiogenesis dan oksigenasi. Selama ini pemberian H202 3% pada luka/trauma hanya diberikan satu kali, sebagai pembersih. Proses penyembuhan luka dipengaruhi adanya aliran darah dan adanya sel radang terutama sel radang mononuklear (MN). Tujuan Menilai kegunaan hidrogen peroksida 3% pada pemberian kurang dari 7 hari dan mengungkap hubungan antara jumlah pembuluh darah dan jumlah sel radang MN dalam proses penyembuhan luka. Metode Dalam penelitian ini digunakan48 ekor tikus Balb/c umur 9-10 minggu, 3 kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan. Masing-masing dilakukan insisi pada bagian punggung tikus. Sebelumnya dilakukan anestesi, insisi dibuat 1cm sedalam subk utan. Pada kelompok kontrol tidak diberikan tetesan hidrogen peroksida, pada kelompok perlakuan diberikan tetesan hidrogen peroxide 3%, sebanyak 3 kali sehari. Pada kelompok 1 baik kontrol maupun perlakuan dilakukan biopsi pada hari ke2, kelompok 2 pada hari ke-4, kelompok 3 pada hari ke-8. Biopsi kulit dipulas dengan Hematoxylin Eosin (HE) untuk melihat jumlah sel radang, sedangkan untuk melihat angiogenesis, vaskulogenesis dilakukan pemeriksaan imunohistokimia dengan antibodi VEGF. Hasil Didapatkan penurunan jumlah sel radang MN pada 1x24jam secara signifikan p0,018 (p0,05). Kesimpulan Terdapat penurunan jumlah sel radang MN dan peningkatan luas nekrosis pada 1x24 jam, dan tidak terdapat peningkatan jumlah endotel VEGF dalam waktu
Copyrights © 2015