Latar Belakang : Kecemasan lansia yang terjadi secara terus-menerus dalam waktu lama, dapat menyebabkan kelelahan yang sangat berat bahkan kematian. Penurunan derajat kecemasan pada lansia dapat dilakukan dengan psikoterapi. Salah satunya yaitu menggunakan komunikasi terapeutik. Komunikasi terapeutik memiliki empat fase yaitu prainteraksi, orientasi, kerja dan fase terminasi. Serta sikap komunikasi terapeutik dan teknik komunikasi terapeutik yang dapat membantu penurunan derajat kecemasan lansia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh komunikasi terapeutik terhadap kecemasan lanisa yang tinggal di Balai Rehabilitasi Sosial “Mandiri” PucangGading Semarang. Metode : Penelitian ini menggunakan metode quasi experiment. Jenis penelitian ini post test only control group design. Populasi penelitian adalah seluruh lansia yang berjumlah 115 yang berada di Balai Rehabilitasi Sosial “Mandiri” Pucang Gading Semarang. Jumlah sampel sebanyak 30 responden, 15 kelompok intervensi dan 15 kelompok kontrol. Menggunakan teknik populasi purposive sampling,alat pengambilan data menggunakan quesioner HRS-A (hamilton rating scale for anxiety). Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi kecemasan post kelompok intervensi sebagian besar dalam katagori cemas ringan yaitu 10 responden (66,7%), sedangkan padapost kelompok kontrol dalam katagori cemas berat yaitu 7 responden (46,7%). Uji analisis menggunakan t-tes independen yaitu post intervensi dan post kontrol menunjukkan hasil ada pengaruh komunikasi terapeutik terhadap kecemasan lansia yang tinggal di Balai Rehabilitasi Sosial “Mandiri” Pucang Gading Semarang dengan (p-value 0,000 < � (0,05)). Kesimpulan Dan Saran : Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan kepada pengurus Panti untuk melakukan penerapan komunikasi terapeutik dalam penatalaksanaan keperawatan dalam menurunkan derajat kecemasan, terutama pada lansia yang tinggal Balai Rehabilitasi. Kata kunci : Komunikasi Terapeutik, Kecemasan, Lansia
Copyrights © 2013