Salah satu dampak globalisasi yang kemudian diikuti dengan berbagai perjanjian perdagangan bebas yang diterapkan di suatu kawasan mendorong persaingan dalam berbagai industri menjadi semakin ketat. Di kawasan ASEAN, implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) memicu perlunya peningkatan kemampuan daya saing industri dalam negeri melalui peningkatan kinerja sistem logistiknya. Suatu model pengukuran peningkatan kinerja sistem logistik dirancang sebagai alat evaluasi bagi perusahaan komponen otomotif di Indonesia, untuk meningkatkan kinerja logistiknya sehingga mampu bersaing dalam konteks pasar bebas. Perancangan model pengukuran peningkatan kinerja sistem logistik ini berbasis pada perspektif Logistics Scorecard, dan terbagi dalam dua tahap: mengidentifikasi strategi bisnis rantai pasok-logistik untuk mendapatkan KPI, dan menyusun model pengukuran peningkatan kinerja sistem logistik. Terdapat 23 KPI menurut lima perspektif Logistics Scorecard. Penerapan model menghasilkan skor rata-rata kinerja logistik yang tergolong cukup baik dengan beberapa indikator yang perlu ditingkatkan. Hal ini dapat dijadikan pertimbangan dalam penentuan kebijakan dalam rangka meningkatkan kinerja sistem logistik yang efektif dan efisien yang berdaya saing tinggi.
Copyrights © 2017