Jurnal Agrotek Indonesia
Vol 1 No 1 (2016): Jurnal Agrotek Indonesia (Indonesian Journal of Agrotech)

Uji Virulensi 100 Isolat Cendawan Blas (Pyricularia oryzae Cavara) terhadap Satu Set Varietas Padi Diferensial Indonesia

Ani Lestari (Unknown)



Article Info

Publish Date
03 May 2016

Abstract

Salah satu permasalahan utama dalam upaya peningkatan produksi padi adalah terjadinya serangan penyakit blas yang disebabkan oleh jamur Magnaphorte oryzae B. Couch (anamorf Pyricularia oryzae Cavara). Penyakit blas merupakan penyakit penting pada pertanaman padi. Patogen penyakit blas memiliki keragaman genetik dan kemampuan beradaptasi yang tinggi sehingga dapat dengan cepat mematahkan ketahanan varietas yang baru ditanam. Penanaman varietas tahan harus disesuaikan dengan keberadaan populasi ras blas pada lokasi tersebut. Untuk itu informasi hasil monitoring keberadaan ras blas di suatu agroekositem sangat diperlukan. Penelitian ini dilakukan tahun 2009 sampai 2010, di BB-Biogen, penelitian bertujuan untuk 1) memperoleh isolat blas dengan frekuensi intensitas serangan dan tingkat virulensi tertinggi, 2) melakukan pengelompokan ras dominan per daerah asal isolat, serta 3) mendapatkan informasi keragaman genetik cendawan blas dari empat daerah berbeda yaitu : Sukabumi, Lampung, Jasinga, dan Sitiung berdasarkan tingkat virulensinya. Analisis keragaman fenotipik dilakukan dengan cara menguji satu set varietas diferensial Indonesia terhadap 100 isolat blas daun dan leher malai koleksi BB-Biogen. Berdasarkan hasil pengujian fenotipe telah teridentifikasi bahwa 100 isolat blas terdiri dari 19 ras yang berbeda. Banyaknya macam ras dalam satu lokasi berkisar antara 4-12 macam. Ras 001 merupakan ras yang dominan dengan frekuensi virulensi tertinggi, yaitu 35 % (35 isolat) dari total populasi. Ras 001 terdapat di seluruh lokasi sampling yaitu Sukabumi, Lampung, Jasinga, dan Sitiung. Terdapat pula ras spesifik lokasi, yaitu 1) ras 153, 235, dan ras 313 yang merupakan ras spesifik di Sukabumi, 2) ras 060, 061, dan ras 101 di Jasinga, dan 3) ras 021, 023, 033, dan 103 di Sitiung. Nilai keragaman genetik (Hi) pada tiap lokasi (Lampung, Sukabumi, Jasinga dan Sitiung) berkisar antara 0.79 (Lampung) sampai 0.82 (Sukabumi, Jasinga, dan Sitiung). Hasil perhitungan nilai koefisien diferensiasi genetik (GST) menunjukkan nilai GST yang cukup tinggi yaitu 0.76. Kata Kunci: Virulensi, blast, Pyricularia, Ras

Copyrights © 2016






Journal Info

Abbrev

agrotek

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry

Description

Jurnal Agrotek Indonesia Adalah jurnal ilmiah Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang yang mennyampaikan hasil-hasil penelitian dan informasi ilmiah di bidang pertanian. ...