cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota lhokseumawe,
Aceh
INDONESIA
Teras Jurnal
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Social, Engineering,
Teras Jurnal is a journal that communicates the results of research within the scope of civil engineering and scientific development as well as aspects of practitioners. The process of manuscript submission is open throughout the year. All submitted manuscript will be screened with double-blind peer review and editorial review before they are accepted to publish. Teras Jurnal receives a manuscript from the following area below civil engineering science and development with the interdisciplinary and multidisciplinary approach:
Arjuna Subject : -
Articles 300 Documents
KAJIAN MOBILITAS PENDUDUK PADA SISTEM TRANPORTASI DARAT PASCA TSUNAMI DI PROPINSI ACEH Wesli Wesli
TERAS JURNAL Vol 2, No 4 (2012): Teras Jurnal, Vol 2, No 4, Desember 2012
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.346 KB) | DOI: 10.29103/tj.v2i4.54

Abstract

Rehabilitasi dan rekonstruksi prasarana jalan, jembatan dan perumahan penduduk yang hancur akibat tsunami akan berdampak terhadap pola mobilitas dan kebutuhan perjalanan masyarakat. Relokasi pemukiman menjadi komplek-komplek perumahan yang menjadi sumber bangkitan bagi lalu lintas dan membentuk pola-pola mobilitas tersendiri. Kebutuhan sarana transportasi masyarakat khususnya sepeda motor meningkat pesat seiring dengan mudahnya kepemilikan melalui sistem kredit sehingga tingkat permintaan terhadap sepeda motor khususnya cukup signifikan dan memicu terjadinya kemacetan terutama di pusat-pusat kota baik di propinsi maupun di kabupaten/kota. Metode kajian melalui kajian literatur berdasarkan penelusuran dokumen pada instansi terkait yang dihubungkan terhadap literatur referensi dan teori-teori yang dianalisis secara langsung. Hasil kajian menunjukkan bahwa komplek pemukiman berdampak pada terkonsentrasinya aktivitas penduduk pada suatu wilayah sehingga menimbulkan bangkitan baru, peningkatan mobilitas, peningkatan permintaan kenderaan bermotor yang berakibat kepada terjadinya kemacetan pada ruas-ruas tertentu serta tingginya tingkat kecelakaan di wilayah perkotaan. Aspek manajemen sistem transportasi belum ada upaya pemerintah daerah..Rehabilitasi dan rekonstruksi sangat berpengaruh terhadap aksesibilitas sehingga secara signifikan mendukung pertumbuhan ekonomi di propinsi Aceh.Kata Kunci : Mobilitas, Sistem Transportasi
PENGARUH CAMPURAN ABU SABUT KELAPA PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP NILAI CBR TERENDAM (SOAKED) DAN CBR TIDAK TERENDAM (UNSOAKED) Adzuha - Desmi; Utari - Sniwati
TERAS JURNAL Vol 7, No 1 (2017): Vol 7 No 1 Maret 2017
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.606 KB) | DOI: 10.29103/tj.v7i1.98

Abstract

AbstrakLempung adalah terdiri dari butiran-butiran sangat kecil dan menunjukkan sifat plastisitas dan kohesif. Pada penelitian ini digunakan  abu sabut kelapa untuk perbaikan tanah lempung didesa Cot Girek Kandang yang berdaya dukung rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai CBR terendam (soaked) dan CBR tak terendam (unsoaked) dengan variasi campuran 5%, 10%, dan 15% abu sabut kelapa. Tanah di desa cot girek kandang  termasuk tanah lempung berpasir. Berat volume 1,60gram/cm3 dan kadar air optimum 28%. Pada pengujian CBR terendam tanah asli didapat nilai 5,0% sedangkan setelah dicampur 5% abu sabut kelapa didapat nilai 16,67%, pada 10% campuran di dapat nilai 8,0%,dan pada 15% campuran di dapat 6,33%. Pada pengujian CBR tidak terendam tanah asli didapat nilai 6,0% sedangkan setelah dicampur 5% abu sabut kelapa didapat nilai 23,33%, pada 10% campuran di dapat nilai 14,73%, dan pada 15% campuran di dapat nilai 7,2%. Maka dari itu dapat dipakai campuran 5% abu sabut kelapa  karena dapat meningkatkan nilai CBR. Kata kunci : abu sabut kelapa, CBR terendam dan CBR tak terendam
PENGARUH SUBSTITUSI AGREGAT KASAR DENGAN PECAHAN BATU BATA KLINKER TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL Yulius Rief Alkhaly
TERAS JURNAL Vol 5, No 2 (2015): TERAS JURNAL Vol.5, No.2, September 2015
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.728 KB) | DOI: 10.29103/tj.v5i2.10

Abstract

Batu-bata klinker merupakan hasil dari produksi bata merah, namun mengalami kelebihan suhu saat proses pembakaran yang membuat bentuk dan ukurannya menjadi tidak beraturan. Batu bata ini tidak dapat digunakan sebagai bahan bangunan dan menjadi limbah yang dibuang. Selain berbobot ringan dan berwarna lebih gelapdari bata normal, kondisi fisik bata klinker lebih keras sehingga berpotensi dijadikan sebagai agregat pada pembuatan beton. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui besarnya kuat tekan beton normal pada substitusi agregat kasar dengan batu bata klinker. Sampel beton untuk pengujian kuat tekan berbentuk silinder dengan ukuran 150mm x 300mm, berjumlah sebanyak 20 benda uji. Adukan beton dibuat berdasarkan faktor air semen 0,48, dan variasi substitusi bata klinker yaitu sebanyak 0%, 25%, 50% dan 100% terhadap volume absolut adukan. Hasil penelitian menunjukkan kuat tekan beton normal (BN) pada nilai slump 6,5 cm didapat sebesar 22,54 MPa, untuk beton klinker 25% (BK1) dengan slump 5 cm didapat kuat tekan 22,30 MPa, untuk beton klinker 50% (BK2) dengan slump 6 cm didapat kuat tekan 21,86 MPa, dan untuk beton klinker 100% (BK3) dengan slump 5,5 cm didapat kuat tekan 21,74 MPa. Dari segi berat volume beton, BN memiliki bobot sebesar 2329,09 kg/m3, sedangkan untuk BK1, BK2 dan BK3 berturut-turut berbobot 2262,34 kg/m3, 2210 kg/m3, 2122,50 kg/m3. Penurunan bobot ini berkisar 2,87% - 8,87% dari bobot BN. Hasil penelitian memberi gambaran bahwa kuat tekan beton beragregat bata klinker masih dalam katagori kuat tekan yang disyaratkan, dan bobotnya lebih ringan dibanding beton normal. Berdasarkan hasil ini diketahui bata klinker berpotensi sebagai agregat kasar untuk pembuatan beton normal untuk aplikasi struktural.Kata kunci: Agregat kasar, batu bata klinker, kuat tekan, beton normal.
THE DEVELOPMENT OF SUSTAINABLE DESIGN DECISION TOOL FOR PUBLIC BUILDINGS IN INDONESIA Hamdi Akmal Lubis
TERAS JURNAL Vol 3, No 1 (2013): Teras Jurnal, Vol 3, No.1, Maret 2013
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.559 KB) | DOI: 10.29103/tj.v3i1.45

Abstract

Sustainable building has become a catchphrase in many countries. Issue on sustainability has attracted researchers from industry and academia in recent years, and the number is still growing. Despite different definitions of sustainable building, quality improvement of the environment, economy, and social well-being are always seen as three major affecting factors. As part of a larger future research framework, the result of this preliminary research work suggested that a low-cost design decision tool is worth researching. This paper will first, review some of assessment tools currently available today and discuss a new research direction for optimizing the application of those three factors into project appraisal process by utilizing Life- Cycle Costing (LCC) analysis and second, outline research methodology for the development of a decision tool in selecting sustainable options for public buildings design in Indonesia.Keywords: Sustainable building, life-cycle costing, decision support tools, construction investment
STUDI EKSPERIMEN PENGGUNAAN ABU AMPAS KOPI SEBAGAI MATERIAL PENGGANTI PARSIAL SEMEN PADA PEMBUATAN BETON Yulius Rief Alkhaly; Meutia Syahfitri
TERAS JURNAL Vol 6, No 2 (2016): Volume 6 Nomor 2, September 2016
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (922.516 KB) | DOI: 10.29103/tj.v6i2.100

Abstract

Abstrak                                                     Semen merupakan bahan pengikat agregat dalam pembuatan beton. Semen yang bereaksi dengan air, selain menghasilkan Calcium Silicate Hydrate (CSH) juga menghasilkan senyawa sampingan yaitu kalsium hidroksida (Ca(OH)2). Senyawa Ca(OH)2 memberi dampak buruk terhadap kualitas beton. Untuk mengatasinya, dalam adukan beton ditambah bahan posolan (pozzolanic material) yang mengandung silika (SiO2) yang akan bereaksi dengan Ca(OH)2 untuk menghasilkan CHS sekunder. Material posolanik organik dapat berupa limbah industri pangan (agro waste). Salah satu limbah agro waste yang belum termanfaatkan dengan baik adalah ampas kopi. Pada penelitian ini, abu ampas kopi digunakan sebagai material pengganti sebagian semen. Ampas kopi yang digunakan dibakar dalam furnace pada suhu 700ºC dan kemudian diayak dengan saringan No. 200 (75 mm). Material lain yang digunakan adalah kerikil berasal dari desa Krueng Sawang dan semen Andalas Tipe I. Benda uji berbentuk silinder dengan dimensi 150 mm x 300 mm dengan masing-masing variasi 5 buah benda uji. Kuat tekan rencana beton normal 20 MPa dengan fas 0,484. Pengujian kuat tekan dilakukan pada saat umur beton 56 hari. Hasil pengujian berdasarkan persentase abu ampas kopi 5%, 10%, 15%, dan 25% terhadap volume semen didapat kuat tekan berturut-turut 26,085 MPa, 20,162 MPa, 20,080 MPa, dan 15,358 MPa. Sedangkan kuat tekan beton normal tanpa substitusi abu ampas kopi didapat sebesar 25,406 MPa. Hasil ini menunjukkan bahwa penggantian parsial abu ampas kopi sebesar 5% terhadap semen dapat meningkatkan kuat tekan sebasar 2,67% dari beton normal. Selanjutnya, pada subsitusi 10% dan 15%, hasil kuat tekan masih memenuhi kuat tekan rencana (fc’). Kata kunci: semen, abu ampas kopi, posolan, kuat tekan beton.
STUDI ANALISA KAPASITAS DEBIT TERHADAP KEBUTUHAN AIR BERSIH PROYEKSI TAHUN 2009 – 2014 PADA IPA BANTUAN OXFAM (PDAM TIRTA MON PASE) KABUPATEN ACEH UTARA Susilah Susilah
TERAS JURNAL Vol 3, No 2 (2013): Teras Jurnal, Vol 3, No 2, September 2013
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.487 KB) | DOI: 10.29103/tj.v3i2.36

Abstract

Kabupaten Aceh Utara terdiri dari 27 kecamatan dengan jumlah penduduk 541.878 jiwa. Ditinjau dari aspek kesehatan masih sangat minim, terutama mengenai pemenuhan kebutuhan air bersih untuk sehari-hari. Di sisi lain pemerintah daerah belum mampu untuk memenuhi air bersih terutama pada desa- desa yang ada di kecamatan dalam kabupaten Aceh Utara. Pada tahun 2008 yang lalu NGO Oxfam memberikan bantuan berupa Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang berkapasitas 20 l/dt terletak di desa Geudong dengan wilayah pelayanan di dua kecamatan yaitu kecamatan Meurah Mulia dan kecamatan Samudera kabupaten Aceh Utara. Kebutuhan air bersih dari tahun ke tahun menunjukkan tingkat kenaikan yang cukup besar. Dengan adanya tingkat kenaikan tersebut maka dapat dibuat suatu skenario terhadap alternatif proyeksi pemenuhan kebutuhan air bersih dengan melakukan evaluasi terhadap kapasitas produksi, kapasitas konsumsi, kapasitas debit, serta pertumbuhan jumlah penduduk. Pengumpulan data dilakukan dengan berbagai cara antara lain melalui studi literatur, mencari teori-teori yang mendukung penelitian, mencari data-data yang diperlukan di instansi-instasi terkait, observasi lapangan dan bertanya langsung dengan sumbernya. Data yang telah terkumpul kemudian dihitung menggunakan beberapa metode antara lain metode Haspers dan metode Gumbel untuk menghitung curah hujan rencana agar mendapatkan nilai debit andalan. Sedangkan pertumbuhan jumlah penduduk digunakan tiga pendekatan metode yaitu metode Arithmatik, Geometrik, dan Least Square. Debit andalan sungai Krueng Pase diperoleh sebesar 7,765.911 m3/det, untuk perhitungan laju pertumbuhan penduduk diperoleh sebesar 42436 jiwa, dan kebutuhan air bersih sebesar 112,603 l/d. Maka dapat diambil kesimpulan IPA Bantuan Oxfam berkapasitas produksi 20 l/dt tidak mampu memenuhi kebutuhan air bersih seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk hingga tahun 2014. Kata kunci: Proyeksi, Debit, Kapasitas, Kebutuhan Air Bersih
KAJIAN AWAL PERENCANAAN LENTUR JEMBATAN LALU LINTAS RINGAN MENGGUNAKAN GELAGAR FERRO FOAM CONCRETE syarifah asria nanda
TERAS JURNAL Vol 6, No 1 (2016): Volume 6 Nomor 1 (2016), Teras Jurnal, Vol 6 No 1, Maret 2016
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.941 KB) | DOI: 10.29103/tj.v6i1.75

Abstract

Abstrack: Umumnya gelagar terbuat dari beton bertulang yang relatif berat, yang dalam pelaksanaannya membutuhkan cetakan (bekisting) dan penyokong yang relatif banyak untuk menahan beban selama pelaksanaan. Untuk mengatasi hal ini digunakan material ferro foam concrete dengan bentuk profil I sebagai gelagar.  Tujuan penelitian ini adalah mengetahui besarnya kapasitas daya dukung yang timbul berdasarkan variasi tinggi gelagar untuk bentang-bentang pendek. Variasi tinggi gelagar yang ditinjau adalah 150 mm, 200 mm dan 300 mm. Bentang-bentang yang akan ditinjau yaitu 1,5 meter, 2 meter, 2,5 meter, 3 meter, 3,5 meter, 4 meter, 5 meter, dan 6 meter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa momen nominal lebih besar dari momen ultimit untuk panjang bentang maksimum 2 meter pada tipe jembatan lalu lintas ringan. Nilai momen nominal tahanan (ФMn) untuk gelagar ukuran 15x20 cm diperoleh ФMn sebesar 1,1 ton, ukuran 20x20 cm diperoleh ФMn sebesar 1.6 ton, dan ukuran 30x20 cm diperoleh ФMn sebesar 2.8 ton. Besar dimensi gelagar juga mempengaruhi besarnya lendutan, semakin tinggi gelagar maka semakin kecil lendutannya.Kata Kunci : Profil I, ferro foam concrete
PILIHAN TEKNOLOGI SALURAN SIMPANG BESI TUA– PANGLIMA KAOM PADA SISTEM DRAINASE WILAYAH IV KOTA LHOKSEUMAWE Wesli Wesli
TERAS JURNAL Vol 4, No 1 (2014): TERAS JURNAL, VOL.4, NO.1, MARET 2014
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.124 KB) | DOI: 10.29103/tj.v4i1.26

Abstract

Kota Lhokseumawe mempunyai dataran yang cenderung landai dengan kemiringan lereng 0,0002 hal ini menyebabkan pengaliran air cenderung lamban (kecepatan rendah) sehingga pada daerah layanan yaitu sekitar desa Ujong Blang sering terjadi banjir setiap tahunnya bahkan pada hampir setiap terjadinya hujan. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan penelitian untuk menentukan pilihan teknologi yang tepat agar kejadian banjir dapat direduksi. Analisis hidrologi dilakukan berdasarkan data hujan series selama 10 tahun dengan uji kecocokan data menggunakan metode distribusi Smirnov-Kolmogorov. Analisa hidrolika dilakukan untuk design penampang saluran dan potongan memanjang direncanakan dengan cara luncuran karena kemiringan pada lokasi penelitian cenderung datar, hal ini dilakukan untuk mendapatkan kemiringan yang cukup dalam upaya meningkatkan kecepatan aliran. Hasil penelitian memnggambarkan bahwa melalui pembagian zoning (pembagian zona) menjadi 3 bagian yaitu pada STA P1 sampai P8 disebut dengan Section III, dari STA P8 sampai P 16 disebut dengan Section II, dan dari STA P16 sampai P 26 disebut Section I dibuat luncuran dasar saluran dengan kemiringan 0,001. Dan permukaan saluran dinaikkan setinggi 20 cm dari dasar saluran sehingga pada pada zoning yang satu dengan zoning yang lain terjadi perbedaan kedalaman dasar saluran sebesar 20-35 cm. Dengan adanya perbedaan tinggi ini nantinya perlu pemeliharaan secara berkala agar fungsi saluran tetap maksimal.Kata Kunci : Pilihan Teknologi, Tampang ekonomis
ANALISIS TRANSPORTASI KOTA LHOKSEUMAWE Said Jalalul Akbar
TERAS JURNAL Vol 1, No 1 (2011): Teras Jurnal, Vol.1, No.1, Maret 2011
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.992 KB) | DOI: 10.29103/tj.v1i1.59

Abstract

Kota Lhokseumawe salah satu kota sedang berkembang di provinsi Aceh,saat ini mengalami kemacetan dan rasa kurang nyaman bagi pengguna jalandi titik tertentu pada ruas jalan dalam kota maupun pinggiran kota, sehinggaperlu dilakukan suatu kajian/analisis terhadap sistem transportasi yangsedang berlangsung saat ini. Tujuan penelitian ini ingin mengetahui kondisifaktual sistem transportasi yang sedang diterapkan dan langkah solusi apakahyang seharusnya dilakukan oleh pemerintah kota agar nantinya sesuai denganperundang-undangan traspotasi. Metode yang digunakan dalam penelitian inidengan pengamatan langsung di lapangan pada titik-titik tertentu sesuaipedoman serta rujukan yang telah diatur didalam peraturan yang berlaku.Dari hasil penelitian diperoleh beberapa jawaban tentang sistem transportasiyang sedang berlaku yaitu jumlah penduduk yang tidak seimbang denganukuran (kapasitas) jalan, banyaknya hambatan samping yang disebabkan olehpara pedangang kaki lima, banyaknya terjadi kecelakaan lalulintas yangdisebabkan oleh ulah pengemudi yang pakir disembarang tempat, kurangmematuhi peraturan lalulintas dan banyaknya pengemudi dibawah umur,serta masih kurangnya rambu lalulintas pada titik-titik tertentu. Langkah sertasolusi yang perlu dilakukan untuk menanggulangi hal tersebut adalah denganmenambah jaringan jalan pada beberapa daerah tertentu, memperlebarukuran jalan sesuai kapasitas lalulintas yang dilayani, menambah ramburambulalulintas pada beberapa tempat dan memeperbaiki kembali ramburambulama yang telah rusak dan kurang jelas serta memperjelas garis markajalan pada tempat-tempat tertentu. Untuk meningkatkan kesadaran akanperaturan lalulintas oleh para pengemudi perlu dilakukan sosialisasi melaluimedia cetak, elektronik maupun stiker-stiker.Kata Kunci : Transportasi, jalan dan lalulintas
ANALISIS FUNGSIONAL EMBUNG URONG KAYEE MIRAH TERHADAP PENYEDIAAN AIR IRIGASI MELALUI KAJIAN HIDROLOGI DAN SURVEY INVESTIGASI Wesli Wesli
TERAS JURNAL Vol 5, No 2 (2015): TERAS JURNAL Vol.5, No.2, September 2015
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1521.35 KB) | DOI: 10.29103/tj.v5i2.15

Abstract

Embung Urong kayee Mirah berada di wilayah Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh utara tidak dapat melayani kebutuhan air persawahan disebabkan terjadi kerusakan pada bagian pintu bendung dan pada bagian-bagian embung lainnya. Luas areal persawahan yang harus dilayani 1.938 Ha. Pada kondisi eksisting Embung Urong Kayee Mirah mempunyai luas genangan kurang lebih 4 Ha hanya mampu mengairi sawah seluas 500 Ha. Kondisi embung dalam keadaan tidak berfungsi sehingga tidak dapat melayani persawahan masyarakat. Tujuan penelitian ini ingin mengetahui seberapa besar kemampuan pelayanan embung dalam menyediakan air irigasi dan seberapa besar tingkat kerusakan yang terjadi pada embung. Metode yang dilakukan melalui kajian hidrologi dan survey investigasi agar pelaksanaan perbaikan sesuai sasaran, maka sehingga diperoleh suatu gambaran untuk fungsional pelayanan. Hasil kajian menyatakan bahwa Berdasarkan curah hujan rata yang terjadi di wilayah embung, hasil analisis hidrologi menggambarkan bahwa Debit Periode Ulang 2 tahunan sebesar 10,20 m3/det, Untuk periode ulang 5 tahunan sebesar 13,47 m3/det, periode ulang 10 tahunan sebesar 15,64 m3/det dan periode ulang 25 tahunan sebesar 18,37 m3/det. Hal ini menunjukkan bahwa potensi air pada embung Urong Kayee mirah sangat memadai, terjadinya masalah tidak berfungsinya embung disebabkan oleh kerusakan pada bagian pintu pembagi dan banyaknya tanaman kelapa sawit di area sekitar bendung. Kemampuan tampungan embung masih memadai sehingga tidak diperlukan penggalian Saran dan rekomendasi adalah perlu dilakukan perbaikan pada pintu bangunan bendung, meminta kepada masyarakat untuk mengganti tanaman sawit (replanting) dengan tanaman lain seperti jati, sengon atau tanaman lain yang tidak membutuhkan banyak air dalam pembudidayaannya.Kata Kunci: Hidrologi, Survey Investigasi, Kapasitas Pelayanan

Page 3 of 30 | Total Record : 300