cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
pharmacon@unsrat.ac.id
Editorial Address
Pharmacy Study Program, Faculty of Mathematics and Natural Science, Sam Ratulangi University, Manado, North Sulawesi, Indonesia, 95115
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
PHARMACON
ISSN : 23022493     EISSN : 27214923     DOI : 10.35799
Core Subject : Health,
Pharmacon is the journal published by Pharmacy Study Program, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sam Ratulangi University, Indonesia (P-ISSN: 2302-2493 E-ISSN: 2721-4923). Pharmacon was established in 2012 and published four times a year. Pharmacon is an open access journal and has been indexed by main indexing Google Scholar, GARUDA, Crossref.
Arjuna Subject : -
Articles 1,060 Documents
UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL SPONS Theonella swinhoei TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Escherichia coli DAN Staphylococus aureus Mengko, Kevin R.; Wewengkang, Defny S.; Rumondor, Erladys M.
PHARMACON Vol 11, No 1 (2022): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.11.2022.39124

Abstract

ABSTRACTSponges are one of the components that compose coral reef which have a potential bioactive substance that has not been utilized. This test attempts to to know the antibacterial compound activity of sponges Theonella swinhoei extracts against the bacterial growth of Escherichia coli and Staphylococcus aureus. Maceration method is used for this extraction using 95% ethanol as solvent. The antibacterial activity is tested using the disk diffusion agar method kirby-bauer. The results against Staphylococcus aureus is 12,99 mm, 12,98 mm and 12,28 mm. Escherichia coli is 11,83 mm, 11,79 mm and 11,53 mm. The results showed that the extract is effective in inhibiting the bacterias and categorized strong against both bacterias. Keywords: Theonella swinhoei, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Extraction, Antibacterial ABSTRAKSpons merupakan satu biota laut penyusun terumbu karang yang mempunyai potensi bioaktif yang belum banyak dimanfaatkan. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari ekstrak spons Theonellala swinhoei terhadap pertumbuhan bakteri Eschercia coli dan Staphylococus aureus. Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 95%. Pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode disc diffusion kirby-bauer. Hasil yang didapat dari pengujian aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphyloccous aureus adalah 12,99 mm, 12,98 mm dan 12,28 mm dan Escherichia coli adalah sebesar 11,83 mm, 11,79 mm dan 11,53 mm.  Hasil uji menunjukan bahwa ekstrak tergolong kuat dalam aktivitas antibakteri terhadap bakteri uji. Kata Kunci: Theonella swinhoei, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Ekstraksi, Antibakteri
FORMULASI SEDIAAN KRIM ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus Sahuleka, Agnes S. G.; Edy, Hosea Jaya; Abdullah, Surya Sumantri
PHARMACON Vol 10, No 4 (2021): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.10.2021.37414

Abstract

ABSTRACTWater hyacinth (E. crassipes) leaves contain alkaloids, flavonoids, polyphenols, and saponins which have antibacterial properties. The aim of this study was to formulate an ethanol extract cream from the leaves of Eceng Gondok (E. crassipes) and to test the antibacterial activity of cream preparations with concentrations of 5%, 10%, and 15%. This study uses a laboratory experimental method. The formulation of the Eceng Gondok (E. crassipes) leaf ethanol extract cream was tested for organoleptic, pH, homogeneity, dispersion, and adhesion, the results were in accordance with predetermined conditions, namely having a distinctive water hyacinth odor, green color, and no grains. coarse, has a pH value of 5.58-6.33, dispersion of 5.7 cm for F1, 5.58 cm for F2, and 5.03 cm for F3, adhesion to F1 6.34 seconds, F2 5, 25 seconds, and F3 4.20 seconds. Testing of antibacterial activity against the growth of S. aureus was carried out by the diffusion method. The results of the antibacterial activity test of the ethanol extract of the Eceng Gondok (E.crassipes) leaf extract were able to inhibit S. aureus bacteria, with concentrations of 10% and 15% which had moderate inhibitory power with diameters of 6.5mm and 7.8mm.Keywords:Cream, Water Hyacinth Leaves, Antibacterial.  ABSTRAKDaun Eceng Gondok (E. crassipes) memiliki kandungan senyawa alkaloid, flavonoid, polifenol, dan saponin yang bersifat sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan krim ekstrak etanol daun Eceng Gondok (E. crassipes) serta menguji aktivitas antibakteri sediaan krim dengan konsentrasi 5%, 10%, dan 15%. Penelitian ini menggunakan metode ekperimental laboratorium. Formulasi sediaan krim ekstrak etanol daun Eceng Gondok (E. crassipes) ini dilakukan pengujian organoleptik, pH, homogenitas, daya sebar, dan daya lekat yang hasilnya sesuai dengan syarat yang telah ditentukan yaitu memiliki bau khas eceng gondok, berwarna hijau, tidak memiliki butiran-butiran kasar, memiliki nilai pH 5,58-6,33, daya sebar sebesar 5,7 cm untuk F1, 5,58 cm untuk F2, dan 5,03 cm untuk F3, daya lekat pada F1 6,34 detik, F2 5,25 detik, dan F3 4,20 detik. Pengujian aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan S. aureus dilakukan dengan metode difusi. Hasil uji aktivitas antibakteri krim ekstrak etanol daun Eceng Gondok (E. crassipes) yang diperoleh dapat menghambat bakteri S. aureus, dengan konsentrasi 10% dan 15% yang memiliki daya hambat sedang dengan diameter 6,5mm dan 7,8mm. Kata Kunci: Krim, Daun Eceng Gondok, Antibakteri.
EVALUASI KINERJA MANAJEMEN GUDANG FARMASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN TORAJA UTARA Pongsitammu, Febrylia T.; Citraningtyas, Gayatri; Rundengan, Gerald E.
PHARMACON Vol 10, No 4 (2021): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.10.2021.37404

Abstract

ABSTRACTPerformance measurement and inspection in the Pharmacy Warehouse is important to find out and minimize errors in the Pharmacy Warehouse for better health services. This study aims to determine the performance of the pharmacy warehouse management at the Health Office of North Toraja Regency used analysis warehouse check-up and to find out what needs to be improved in the Pharmacy Warehouse of the Health Office of North Toraja Regency to improve warehouse management. This type of research is a quantitative study with a descriptive approach. The population in this study is administrative data in the Pharmacy Warehouse and all warehouse officers. Retrieval of data through interviews and direct observation used observation worksheets. The results showed that the final score for the Pharmacy Warehouse of North Toraja Regency used a warehouse check-up was 89 and entered the status Running Properly (RP). The conclusion is that the North Toraja Regency Pharmacy Warehouse had been well managed, but there are still points that need to be improved for better health services.Keywords: Performance, Pharmacy Warehouse, Health Office, North Toraja Regency ABSTRAKPengukuran kinerja dan pemeriksaan dalam Gudang Farmasi penting untuk mengetahui dan meminimalkan kesalahan dalam Gudang Farmasi demi pelayanan kesehatan yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja manajemen Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Toraja Utara menggunakan analisis warehouse check-up dan mengetahui hal yang perlu diperbaiki di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Toraja Utara untuk meningkatkan manajemen gudangnya. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah data administrasi dalam Gudang Farmasi dan seluruh petugas gudang. Pengambilan data melalui wawancara dan observasi langsung menggunakan lembar kerja pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor akhir Gudang Farmasi Kabupaten Toraja Utara dengan menggunakan warehouse check-up adalah 89 dan masuk pada status Running Properly (RP). Kesimpulannya Gudang Farmasi Kabupaten Toraja Utara sudah dikelola dengan baik namun masih terdapat poin - poin yang perlu diperbaiki demi pelayanan kesehatan yang lebih baik.Kata kunci: Kinerja, Gudang Farmasi, Dinas Kesehatan, Kabupaten Toraja Utara
UJI IN VIVO EKSTRAK BAWANG HUTAN (Eleutherine america Merr.) TERHADAP GAMBARAN MAKROSKOPIS ORGAN HATI TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus norvegicus) Takapaha, Valensia J.; Simbala, Herny E. I.; Antasionasti, Irma
PHARMACON Vol 11, No 1 (2022): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.11.2022.39146

Abstract

ABSTRACTForest onion (Eleutherine americana Merr.) tuber can treat cancer by pounding the tuber then squeezed and the water is drunk every morning. This study was observed macroscopically in the liver of wistar rats (Rattus norvegicus) given ethanol extract of forest onion bulbs (Eleutherine americana Merr.). In vivo test on the liver of rats was carried out to determine the effect or effect of giving forest onion extract on the liver. The study was conducted using 30 wistar rats which were divided into three groups, namely (5mg/ml, 10mg/ml, 15mg/ml) given the ethanolic extract of forest onion bulbs orally, and a control group as a comparison. The treatment was carried out for 15 days by observing the rat's body weight and macroscopic observation of the rat's liver. This indicates that the administration of the ethanolic extract of forest onion bulbs did not give a significant change in the weight of the rats and the macroscopic appearance of the liver.Keywords: Forest onion (Eleutherine americana Merr.), macroscopic liver, white rat (Rattus norvegicus).ABSTRAKBawang hutan (Eleutherine americana Merr.) bagian umbinya dapat mengobati penyakit kanker dengan cara menumbuk bagian umbinya kemudian diperas dan airnya diminum setiap pagi hari. Penelitian ini diamati secara makroskopis pada organ hati tikus wistar (Rattus norvegicus) yang diberikan ekstrak etanol umbi bawang hutan (Eleutherine americana Merr.). Uji in vivo pada organ hati tikus dilakukan untuk mengetahui efek atau pengaruh pemberian ekstrak umbi bawang hutan pada organ hati tersebut. Penelitian dilakukan dengan menggunakan 30 ekor tikus wistar yang dibagi menjadi tiga kelompok yaitu (5mg/ml, 10mg/ml, 15mg/ml) yang diberikan ekstrak etanol umbi bawang hutan secara oral, dan satu kelompok kontrol sebagai pembanding. Perlakuan dilakukan selama 15 hari dengan pengamatan berat badan tikus dan pengamatan makroskopis organ hati tikus. Hal ini menunjukkan bahwa dengan pemberian ekstrak etanol umbi bawang hutan tidak memberikan perubahan yang signifikan pada penimbangan berat badan tikus dan gambaran makroskopis organ hati.Kata Kunci: Bawang hutan (Eleutherine americana Merr.), makroskopis hati, tikus putih (Rattus norvegicus).
Studi Pengendalian Persediaan pada Terapi Penyakit Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Metode ABC Indeks Kritis Agustina Nila Yuliawati; Heny Dwi Arini; Pande Made Desy Ratnasari; Ni Made Dewi Jayanti; Dewa Ayu Putri Lestari Dewi
PHARMACON Vol. 11 No. 3 (2022): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Guna mendukung keberhasilan terapi penyakit diabetes melitus tipe 2 (DMT2), ketersediaan persediaan seperti obat penting untuk dikendalikan secara efektif dan efisien oleh pelayanan kesehatan seperti rumah sakit (RS) dan apotek. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan membandingkan pengendalian persediaan obat penyakit DMT2 menggunakan metode ABC indeks kritis pada suatu RS dan apotek yang ada di provinsi Bali. Jenis penelitian observasional dengan rancangan cross-sectional ini menggunakan data sekunder, meliputi data penjualan, investasi, harga jual, dan nilai kritis persediaan selama tahun 2019. Data tersebut diolah dan hasil indeks kritis (ik) pada tiap obat ditempatkan pada kelompok Aik, Bik, dan Cik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas persediaan obat antidiabetes pada apotek berada pada kelompok Cik (52,78%) dibandingkan kelompok Aik (30,56%), sedangkan pada RS, yaitu berada pada kelompok Aik dan Bik(38,10%). Pada praktik kefarmasian di RS dan apotek setempat, persediaan obat antidiabetes pada kelompok Aik seperti insulin dan metformin menjadi prioritas dalam perencanaannya.
ANALISIS KESESUAIAN BIAYA RIIL PASIEN KANKER PAYUDARA PESERTA JKN NON-PBI DENGAN TARIF INA-CBG’s DI RSUP PROF DR KANDOU MANADO Fridly Manawan; Mitra Wynne Timburas
PHARMACON Vol. 11 No. 3 (2022): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.11.2022.40472

Abstract

Number of cancer incident in Indonesia exactly in second place that adsorbs state expenditure after hemodialysis included breast cancer. This study aims to find out the suitability of real cost and tariff INA-CBG’s the breast cancer inpatient whom became a member of National Health Insurance (JKN) Non-PBI breast cancer inpatient in RSUP Prof Kandou Manado. The research was an observational study with a cross-sectional design. Data retrospectively collected from medical record inpatient whom registered as a member of National Health Insurance (JKN) Non-PBI during September 2017-August 2018 period and from financial department of RSUP Prof Kandou Manado. Calculating the difference in total real costs with the total tariff of INA-CBG's package in JKN Non-PBI inpatients for breast cancer. The result of the study showed that the cost difference between total real cost and total tariff INA-CBG’s package in chemotherapy patient with C-14-3 code was Rp. 374.645.738, treatment in breast procedure with L-1-50 code was Rp. 496.325.510, and treatment for breast tumor with L-4-11 code was Rp. 294.784.926. The difference value between the real cost and tariff INA-CBG’s package was Rp. 1.165.756.174 for 130 breast cancer patient.
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN HASIL FRAKSI EKSTRAK ETANOL SPONS Theonella swinhoei YANG DIPEROLEH DARI PULAU MANADO TUA Gloria Sefania Maukar; Adithya Yudistira; karlah mansauda
PHARMACON Vol. 11 No. 3 (2022): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Spons ini merupakan organisme laut yang banyak memiliki potensi untuk menghasilkan senyawa aktif. Theonella swinhoei memproduksi metabolit primer dan sekunder, salah satu jenis metabolit sekunder yaitu antioksidan. Antioksidan adalah zat penghambat reaksi oksidasi akibat radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan asam lemak tak jenuh sehingga menimbulkan penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari spons Theonella swinhoei. Spons Theonella swinhoei diperoleh dari Pulau Manado Tua, Sulawesi Utara. Penelitian ini merupakan eksperimental laboratorium dengan metode ekstraksi maserasi. Pengujian terhadap fraksi ekstrak etanol Spons Theonella swinhoei menggunakan metode DPPH (1,1difenil-2-pikrilhidrazil) yang diukur dengan alat spektrofotometer UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi ekstrak etanol Spons Theonella swinhoei memiliki aktivitas antioksidan pada masing-masing fraksi, ekstrak etanol (59,66), fraksi N- Hexan (59,5%), fraksi CHCl3 (59,23%) dengan konsentrasi 100 mg/L, dan fraksi MeOH 65,93 %.  Dari hasil ini terlihat bahwa Fraksi MeOH memiliki hasil paling tinggi dari pelarut yang lain yaitu sebanyak 65,93 %. Hal ini menunjukkan bahwa dalam spons Theonella swinhoei terdapat banyak komponen bioaktif yang bersifat polar.
Review Virus Chikungunya Grenshannya Anasthasya Pua; Fatimawali Fatimawali; Irma Antasionasti
PHARMACON Vol. 11 No. 3 (2022): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Chikungunya is a virus belonging to the family Togaviridae and genus Alphavirus which was first isolated in Tanzania in 1953. This virus transmission by mosquito vectors, namely Aedes aygepti and Aedes albopictus. Indonesia itself is included as the country that has the largest burden of Chikungunya in Southeast Asia. Symptoms caused by this viral infection are severe enough to cause temporary paralysis and prolonged joint pain. Chikungunya virus drugs and vaccines are not yet officially available and are licensed only in the form of symptomatic treatment that can be given to reduce symptoms. Research and development of Chikungunya virus treatment and vaccines are currently being developed to control the spread of the Chikungunya virus. 
Review - Strategi dan Tantangan Pengembangan Vaksin Demam Berdarah Irma Febrianti Wahongan; Elly Suoth; Irma Antasionasti; Fatimawali Fatimawali; Trina Tallei
PHARMACON Vol. 11 No. 3 (2022): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit menular yang ditransmisikan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictusyang hidup di negara-negara tropis dan subtropis. Penyakit yang disebabkan oleh virus dengue ini terbagi atas 4 macam serotipe yaitu DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan DENV-4. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan penelusuran data-data yang berkaitan dengan pengembangan vaksin dengue virus melalui beberapa referensi yang didapat melalui PubMed, Google scholar, Science direct, dan kumpulan jurnal lainnya. Data yang didapat kemudian dikumpulkan dan dibuat menjadi suatu tulisan yang berisi informasi tentang strategi dan  tantangan pengembangan vaksin virus dengue. Berdasarkan data-data yang didapat strategi yang dilakukan dalam menghadapi penyakit DBD adalah dilakukannya penemuan vaksin tetravalent seperti LAV, vaksin Chimera, vaksin Subunit dan vaksin DNA. Uji klinis sampai saat ini masih terus dilakukan untuk mendapatkan kandidat vaksin yang mampu memicu respon imun terhadap keempat serotipe virus dengue. Berdasarkan hal tersebut yang menjadi tantangan dalam pengembangan vaksin tetralaven adalah biaya yang besar dan dan sulitnya menemukan kandidat vaksin dapat memicu respon imun terhadap keempat serotipe tersebut.
Evaluasi Perencanaan dan Pengadaan Obat Antibiotik Berdasarkan Metode ABC Indeks Kritis di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Robert Wolter Mongisidi Manado Patricia Rosalind Moga; Widya Lolo; Gerald Rundengan
PHARMACON Vol. 11 No. 3 (2022): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Planning and procurement of drugs is one of the activities in pharmaceutical services to avoid drug vacancies and therefore, it is necessary to concern with the control on the amount of drug using the ABC Critical Index method. The purpose of this study is to determine the percentage of antibiotics included in the ABC group based on the ABC Critical Index method at the Pharmacy Installation of Robert Wolter Mongisidi Hospital, Manado. This research is categorized as a quantitative descriptive one with retrospective data collection. Primary data is obtained from 28 respondents who fill out the questionnaire and secondary data is obtained from the Pharmacy Installation, Warehouse and Finance based on the documents on the use of antibiotic drugs from January to December 2021. The results indicates that group A containes 2 drug items (3,51%), group B contains 47 drug items (82,46%) and group C contains 8 drug items (14,04%). Therefore it is concluded that the group with the most items and the highest investment value is group B.

Page 98 of 106 | Total Record : 1060