cover
Contact Name
Muhammad `Ainul Yaqin
Contact Email
ayaqin28@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalalqodiri@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. jember,
Jawa timur
INDONESIA
Al Qodiri : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan
ISSN : 22524371     EISSN : 25988735     DOI : -
Al Qodiri : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan diterbitkan oleh Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Qodiri Jember. Jurnal ini memuat kajian-kajian pendidikan, Sosial dan Keagamaan. Terbit dua kali dalam setahun pada bulan April dan Agustus. Redaksi mengundang para akademisi, dosen, maupun peneliti untuk berkontribusi memasukkan artikel ilmiahnya yang belum pernah diterbitkan oleh jurnal lain. Naskah diketik dengan spasi 1,5 cm pada kertas ukuran A4 dengan panjang tulisan antara 20-25 halaman, 7000-9000 kata. Naskah yang masuk dievaluasi oleh dewan redaksi dan mitra bestari.
Arjuna Subject : -
Articles 166 Documents
Respon Pendidik Terhadap Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Mata PelajaranAl-Qur`an Hadist di MTs Al-Qodiri Jember Anam, Nurul
Al Qodiri : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan Vol 4 No 1 (2013): April
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Publikasi Ilmiah (LP3M) Institut Agama Islam (IAI) Al-Qodiri Jember, Jawa Timur Indonesia bekerjasama dengan Kopertais Wilayah 4 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.666 KB) | DOI: 10.1234/al qodiri.v4i1.531

Abstract

ABSTRAK Pada pertengahan Tahun 2012, kurikulum 2013 mulai disosialisasikan sampai saat ini. Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari kurikulum berbasis kompetensi yang dikenal dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pengembangan tersebut tidak hanya pada aspek fisik saja, tapi juga pada pengembangan metodologi. Ketepatan metodologi sangat dibutuhkan dalam penyampaian materi, agar peserta didik memahami materi yang disampaikan secara mendalam, bahkan dalam rencana kurikulum 2013 yang akan lebih mengoptimalisasikan ketiga potensi yakni kognitif, afektif dan psikomotorik. Apabila peserta didik telah memenuhi ketiga potensi di atas, maka dia telah mencapai tujuan pendidikan yaitu untuk menjadi manusia dewasa. Fokus penelitiannya pada respon pendidik terhadap implementasi kurikulum 2013 dalam aspek tujuan, metode dan evaluasi pembelajaran Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadis di MTs Al-Qodiri Jember 2014. Adapun kesimpulannya yaitu: 1) tujuan pembelajarannyasangat sesuai dengan kualitas yang ingin dicapai dari setiap proses, materi dan out put lulusan yang sudah ditetapkan termasuk juga dalam mata pelajaran al-Qur’an dan Hadis; 2) Metode pembelajarannya menggunakan metode pembelajaran aktif dan menyenangkan. Guru harus lebih antraktif karena hal-hal yang sudah ada di buku (langkah-langkah) disesuaikan dengan kondisi dari sarana dan prasarana juga kondisi siswa yang bersangkutan; dan 3) Evaluasi kurikulum 2013 yang dilaksanakan dalam setiap materi mata pelajaran al-Qur’an dan Hadis sudah sangat bagus, karena dengan evaluasi ini siswa lebih bersemangat dan mempunyai rasa ingin tahu sehingga ketika dievaluasi, siswa mampu menjawab dengan benar, baik itu penilaiannya pada aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik. Kata Kunci: Respon Pendidik, Implementasi Kurikulum 2013, Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadis
الألعاب اللغوية لتعليم مهارة القراءة Asy'ari, Hasyim
Al Qodiri : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan Vol 4 No 1 (2013): April
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Publikasi Ilmiah (LP3M) Institut Agama Islam (IAI) Al-Qodiri Jember, Jawa Timur Indonesia bekerjasama dengan Kopertais Wilayah 4 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (874.763 KB) | DOI: 10.1234/al qodiri.v4i1.532

Abstract

ملخص البحث تعتبر القراءة من أهم المهارات اللغوية الأربع. لأن القراءة اساسا ترجمة الرموز الكتابية إلى المعنى وليست فقط تحويل الرموز الكتابية إلى الصوتية. والقراءة الحقيقية كما قال الدكتور إمام أسراري هي عملية ذهنية لأجل الوصول إلى المعلومات التي تضمنتها المواد المكتوبة. أما تحويل المواد المكتوبة إلى أصوات منطوقة فليس إلا قراءة بدائية يقوم بها غالبا المبتدءون في القراءة (إمام أسراري، 1995م: 82). والقدرة على القراءة هي أهم الهدف من أهداف تعليم اللغة العربية ويستطيع الدارسون أن يقرؤوا بلغتهم الأم، ولكن ليس دائما. فأحيانا لا يكون للغة الأم شكل مكتوب وأحيانا أخرى يبدأ التعلم الشفهي للغة العربية في سن مبكرة. وكذالك مشكلة أيضا لهؤلاء الذين تعودوا القراءة من اليسار إلى اليمين أو من أعلى إلى أسفل، لأن هذه هي الطريقة التي يقرأون بها لغتهم الأم. بحيث لا يمكن للتلاميذ إدراك ماذا يقصد بالقراءة (ناصف مصطفى عبد العزيز، 1401هـ: 23). ومما لا شك فيه فإن تعلم القراءة في أية لغة يعتبر إنجازا هاما بل اكتشاف جديد. ولذلك هم يحتاجون إلى ألعاب (ما قبل القراءة)، حتى يدرك البعض المقصود بالقراءة، ويتدرب الآخرون على الاتجاه من اليمين إلى اليسار, ويجعلهم يتعلمون بفرح وسرور. إعتماد على ذلك فإن البحث في تنمية مهارة القراءة باستخدام الألعاب اللغوية يعتبر أمرا مهما. وتعرضت الكاتبة عن الألعاب اللغوية لتعليم مهارة القراءة في هذا البحث من جهة الألعاب اللغوية وعلاقتها بمهارة القراءة وأنواع الألعاب اللغوية وتطبيقها لتعليم مهارة القراءة. وسوف تبحث الكاتبة فيما يالي.
Pengembangan Pendidikan Pesantren Terpadu (Studi Integrasi Keilmuan Islam dan Keilmuan Umum dalam Format Full Day School Berbasis Pesantren) Saekhotin, Sayyidah
Al Qodiri : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan Vol 4 No 1 (2013): April
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Publikasi Ilmiah (LP3M) Institut Agama Islam (IAI) Al-Qodiri Jember, Jawa Timur Indonesia bekerjasama dengan Kopertais Wilayah 4 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.565 KB) | DOI: 10.1234/al qodiri.v4i1.533

Abstract

ABSTRAK Sistem pendidikan Pesantren terpadu merupakan racikan pendidikan pesantren yang berawal pola pembelajaran 24 jam, dimana santri belajar sejak bangun tidur hingga tidur kembali, boleh dikatakan merupakan model Full day school mengandung arti system pendidikan yang menerapkan pembelajaran atau kegiatan belajar mengajar sehari penuh, yang awalnya hanyalah pendidikan ilmu, ritual dan tradisi keagamaan Islam, kemudian berpadu dengan keilmuan umum menjawab tantangan perubahan zaman, ketika masyarakat mengharapkan sublimasi keilmuan umum dan agama, sebagai modal unggul sukses dalam karir professional sekaligus bermasyarakat. Pendidikan Pesantren terpadu artinya memadukan ilmu umum dengan ilmu agama secara seimbang dan terpadu, dimana agama sebagai landasan bersikap dan skill prefesionalitas yang di gali dari keilmuan umum sebagai daya tawar perubahan dan kemajuan, artinya keimanan dan ketaqwaan (Imtaq) harus seimbang dengan wawasan skill ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Pelaksanaan sistem pendidikan Pesantren terpadu mengarah pada beberapa tujuan, antara lain: pengayaan dan pendalaman materi pelajaran umum yang telah ditetapkan oleh diknas sesuai jenjang pendidikan dan berlangsung dalam satu atap institusi pesantren, pengayaan pengalaman dan pengamalan Akhlaqul Karimah melalui pembiasaan-pembiasaan hidup yang baik untuk kemudian diterapkan dalam kehidupan sehari-hari selama berada dipesantren, pembinaan kejiwaan, mental dan moral santri (peserta didik) disamping mengasah otak agar terjadi keseimbangan antara kebutuhan jasmaniah dan rohaniah sehingga terbentuk kepribadian yang utuh. penempaan spiritual Intelegence santri melalui penambahan materi-materi agama dan kegiatan keagamaan sebagai dasar dalam bersikap dan berperilaku dalam sebuah konsep pensucian jiwa (riadhoh). Kata Kunci: Pengembangan, Pendidikan Pesantren Terpadu, Integrasi Keilmuan, Full Day School Berbasis Pesantren
Relasi ekonomi dan Pendidikan Arifin, Zainal
Al Qodiri : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan Vol 4 No 1 (2013): April
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Publikasi Ilmiah (LP3M) Institut Agama Islam (IAI) Al-Qodiri Jember, Jawa Timur Indonesia bekerjasama dengan Kopertais Wilayah 4 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.314 KB) | DOI: 10.1234/al qodiri.v4i1.534

Abstract

ABSTRAK Pendidikan adalah upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta didik baik potensi fisik potensi cipta, rasa, maupun karsanya, agar potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya. Adapun pusat perhatian mendasar dari konsep ekonomi adalah bagaimana mengalokasikan sumber-sumber yang terbatas untuk mencapai tujuan yang beraneka ragam mungkin tak terhingga jumlahnya, sedang pertimbangan ekonomis itu sendiri didasarkan pada kemampuan anggaran dan manajemennya. Tulisan ini diangkat guna mengkaji peranan ekonomi sebagai landasan pendidikan untuk menunjang keberhasilan, keberlangsungan dan perkembangan lembaga pendidikan. Simpulan dari tulisan ini menemukan bahwa adanya peran yang signifikan antara ekonomi dengan pendidikan, dan permasalahan yang muncul adalah minimnya sumber dana yang masuk serta ditambah kurang mampunya lembaga pendidikan untuk memanajemen sumber daya yang ada dengan efektif dan efesien. Kata kunci: Landasan Ekonomi, Pendidikan
Konsep Dasar Analisis Kebijakan Hanisy, Asmad
Al Qodiri : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan Vol 4 No 1 (2013): April
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Publikasi Ilmiah (LP3M) Institut Agama Islam (IAI) Al-Qodiri Jember, Jawa Timur Indonesia bekerjasama dengan Kopertais Wilayah 4 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (594.62 KB) | DOI: 10.1234/al qodiri.v4i1.535

Abstract

ABSTRAK Analisis kebijakan publik adalah kajian ilmu terapan yang mempunyai tujuan memberikan rekomendasi kepada public policy maker dalam rangka memecahkan masalah-masalah publik. Di dalam analisis kebijakan terdapat informasi-informasi berkaitan dengan masalah-masalah kebijakan publik serta argumen-argumen tentang berbagai alternatif kebijakan, sebagai bahan pertimbangan atau masukan kepada pihak pembuat kebijakan. Analisis kebijakan sangat penting karena bisa membantu seorang pembuat keputusan dengan memberikan informasi yang diperoleh melalui penelitian dan analisis, memisahkan dan mengklarifikasi persoalan mengungkap ketidakcocokan tujuan dan upayanya, memberikan alternatif- alternatif baru dan mengusulkan cara-cara menterjemahkan ide-ide kedalam kebijakan-kebijakan yang mudah diwujudkan dan direalisasikan. Kontribusi utamanya barangkali untuk memberikan masukan-masukan terutama dengan memperhitungkan keutamaan dan kepekaan parameternya. Analisis ini tidak lebih dari tambahan, meskipun merupakan hal yang penting dalam rangka penilaian, intuisi dan pengalaman si pembuat keputusan. Kata Kunci: Konsep Dasar, Analisis Kebijakan
Bimbingan dan Konseling Fitriya, Anita
Al Qodiri : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan Vol 4 No 1 (2013): April
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Publikasi Ilmiah (LP3M) Institut Agama Islam (IAI) Al-Qodiri Jember, Jawa Timur Indonesia bekerjasama dengan Kopertais Wilayah 4 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (525.118 KB) | DOI: 10.1234/al qodiri.v4i1.536

Abstract

ABSTRAK Islam merupakan sumber utama dalam membentuk pribadi seorang muslim yang baik. Dengan berlandasankan Al-Quran dam As-Sunnah, Islam mengarahkan dan membimbing manusia ke jalan yang diridhoi-Nya dengan membentuk kepribadian yang berakhlak karimah. Sebagaimana sabda Rosulullah SAW: sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. Nabi diutus oleh Allah untuk membimbing dan mengarahkan manusia kearah kebaikan yang hakiki dan juga sebagai figur konselor yang sangat mumpuni dalam memecahkan berbagai permasalahan yang berkaitan dnegan jiwa manusia agar manusia terhindar dari segala sifat-sifat yang negatif.Oleh karena itu, manusia diharapkan dapat saling memberikan bimbingan sesuai dengan kapasitasnya, sekaligus memberikan konseling agar tetap sabar dan tawakal dalam menghadapi perjalanan kehidupan yang sebenarnya. Dengan pendekatan Islami, maka pelaksanaan konseling akan mengarahkan klien kearah kebenaran dan juga dapat membimbing dan mengarahkan hati, akal dan nafsu manusia untuk menuju kepribadian yang berkhlak karimah yang telah terkristalisasi oleh nilai-nilai ajaran Islam. Dan hal ini perlu diperhatikan oleh seorang guru untuk menunjang kesuksesan pendidikan Islam disekolah maupun madrasah dalam melaksanakan bimbingan dan konseling untuk mengentaskan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik serta mengarahkannya untuk membentuk insan kamil yang memiliki kepribadian berakhlak karimah. Kata Kunci: Bimbingan dan Konseling, Perspektif Islam
Pola-pola manajemen pondok pesantren Hanisy, Asmad
Al Qodiri : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan Vol 1 No 1 (2011): Agustus
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Publikasi Ilmiah (LP3M) Institut Agama Islam (IAI) Al-Qodiri Jember, Jawa Timur Indonesia bekerjasama dengan Kopertais Wilayah 4 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.335 KB) | DOI: 10.1234/al qodiri.v1i1.571

Abstract

ABSTRAK Manajemen dalam pendidikan pesantren mutlak diperlukan, karena merupakan variabel terpenting untuk mengelola sebuah lembaga pendidikan. Manajemen yang baik akan membuat sebuah perbedaan mutu pesantrennya. Terdapat beberapa pola manajemen pesantren. Di antaranya yaitu: pertama, Pesantren pola I yang dimaksud dalam tulisan ini adalah pesantren yang masih terikat kuat dengan sistem pendidikan Islam sebelum zaman pembaharuan pendidikan Islam di Indonesia. Kedua, Pesantren Pola II adalah merupakan pengembangan dari Pesantren Pola I. Kalau Pola I inti pelajaran adalah pengkajian kitab-kitab klasik dengan menggunakan metode sorogan, wetonan dan hafalan, sedangkan pada pesantren Pola II ini lebih luas dari itu. Ketiga, Pesantren Pola III adalah pesantren yang di dalamnya program keilmuan diupayakan menyeimbangkan antara ilmu agama dan umum. Keempat, Pesantren Pola IV, adalah Pesantren yang mengutamakan mengajarkan ilmu-ilmu ketrampilan disamping ilmu- ilmu agama sebagai mata pelajaran pokok. Kelima, Pesantren Pola V adalah Pesantren yang mengasuh beraneka ragam lembaga pendidikan yang tergolong formal dan non formal. Pesantren ini juga dapat dikatakan sebagai pesantren yang lebih lengkap pesantren yang telah disebutkan di atas. Kata Kunci: Pola-pola, Manajemen, Pondok Pesantren
SEJARAH PEMIKIRAN BIDANG LEMBAGA KEPENDIDIKAN Yusuf, Ilham
Al Qodiri : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan Vol 1 No 1 (2011): Agustus
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Publikasi Ilmiah (LP3M) Institut Agama Islam (IAI) Al-Qodiri Jember, Jawa Timur Indonesia bekerjasama dengan Kopertais Wilayah 4 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.72 KB) | DOI: 10.1234/al qodiri.v1i1.639

Abstract

Lembaga pendidikan menurut pengertiannya adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai ‘tempat’ atau ‘wadah’ terjadinya proses belajar dalam arti proses perubahan dari sesuatu yang tidak atau kurang baik menjadi lebih baik. Pendidikan di masa klasik ini adalah semenjak adanya komunitas pendidikan dalam skala kecil, dengan identitas tradisi dan kepercayaan rakyat disitu. Seperti, pesantren dan padepokan. Lembaga-lembaga pendidikan masa klasik pra madrasah: 1. shuffah, 2. kuttab/ maktab, 3. halaqah,4. masjid, 5. khan, 6. ribath, 7. toko-toko buku dan perpustakaan, 8. rumah sakit, 9. badiah. Pendidikan kontemporer pada orde baru di Indonesia, yaitu: 1. tujuan pendidikan nasional berdasarkan pancasila, 2. pendidikan pancasila, 3. mutu dan relevansi pendidikan diarahkan pada usaha, 4. pendidikan tidak hanya dilakukan di sekolah namun juga dilakukan di keluarga dan masyarakat, 5. perluasan pendidikan dalam rangka untuk memperoleh didalam dan diluar sekolah, 6. pengembangan tenaga kependidikan, 7. pembagunan gedung-gedung sekolah, 8. pendidikan dan pengajaran bahasa indonesia, 9. pembinaan kepustakaan dan penerbitan, 10. pendidikan kejuruan dan keterampilan, 11. perguruan tinggi sungguh-sunggguh sebagai lembaga ilmiah, 12. pembinaan perguruan swasta, 13. pendidikan masyarakat diarahkan agar setiap anggota masyarakat sedini mungkin, 14. pendidikan jasmani dan olahraga. Kata Kunci: Sejarah Pemikiran, Lembaga Kependidikan
Penguatan Pesantren di Era Globalisasi Rofiq, Ainur
Al Qodiri : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan Vol 2 No 1 (2012): April
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Publikasi Ilmiah (LP3M) Institut Agama Islam (IAI) Al-Qodiri Jember, Jawa Timur Indonesia bekerjasama dengan Kopertais Wilayah 4 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.444 KB) | DOI: 10.1234/al qodiri.v2i1.677

Abstract

ABSTRAK Globalisasi merupakan proses mendunia atau menuju satu dunia. Proses globalisasi telah mengakibatkan perubahan-perubahan dalam masyarakat yang tidak saja menjadi peluang tetapi sekaligus menjadi tantangan bagi dinamika kehidupan masyarakat. Salah satu buktinya adalah terjadi pergeseran-pergeseran nilai dalam kehidupan masyarakat. Pesantren sebagai institusi pendidikan, dakwah dan pengembangan masyarakat, diharapkan ikut berperan aktif dalam mengontrol perubahan-perubahan yang terjadi yang diakibatkan oleh proses globalisasi. Eksistensi, prinsip dan tradisi pesantren telah teruji mampu menyelesaikan beragam Kpenguatan peran pesantren dalam menghadapi era globalisasi adalah memantapkan jati dirinya sebagai institusi penyiapan generasi khairo ummah dan memantapkan jati dirinya sebagai institusi penyiapan kader tha’ifah mutafaqqih fid-din. Kata Kunci: Penguatan, Pesantren, Globalisasi
Sertifikasi Dosen di Perguruan Tinggi Hanisy, Asmad
Al Qodiri : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan Vol 2 No 1 (2012): April
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Publikasi Ilmiah (LP3M) Institut Agama Islam (IAI) Al-Qodiri Jember, Jawa Timur Indonesia bekerjasama dengan Kopertais Wilayah 4 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.768 KB) | DOI: 10.1234/al qodiri.v2i1.700

Abstract

ABSTRAK Pendidikan Agama Islam merupakan pendidikan nilai, karena lebih banyak menonjolkan aspek nilai, Sertifikasi adalah proses mendapatkan sertifikat profesional dengan cara mengumpulkan portofolio yang jumlahnya ada 10 unsur. Kesepuluh unsur tersebut saling berkaitan antara yang satu dengan lainnya. Jika portofolio tidak mampu memenuhi syarat, maka langkah selanjutnya adalah mengikuti diklat (pendidikan dan pelatihan) secara intensif tentang tips dan metodologi menjadi dosen profesional secara teori dan praktek. Sertifikasi itu sendiri merupakan suatu proses untuk memberikan penghargaan kepada dosen dengan menyerahkan sertifikat sebagai bukti fisik dosen tersebut memenuhi kinerja, sebagai tenaga ahli dan proses mensejahterakan dosen dengan memberikan tunjangan profesi dengan tujuan dosen tersebut dapat profesional dalam bidangnya. Sertifikasi dianggap pemerintah sebagai solusi perbaikan kualitas dosen di Indonesia dengan memperbaiki kinerja dosen melalui kebijakan tersebut. Dengan pertimbangan dampak setelah dosen memiliki sertifikat tersebut. Kata Kunci: Sertifikasi, Dosen, Perguruan Tinggi

Page 1 of 17 | Total Record : 166