cover
Contact Name
Agus Eka Aprianta
Contact Email
penerbitan@isi-dps.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
penerbitan@isi-dps.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Segara Widya: Jurnal Penelitian Seni
ISSN : 23547154     EISSN : 27988678     DOI : -
Core Subject : Art,
The journal presents as a medium to share knowledge and understanding art, culture, and design in the area of regional, national, and international levels. The journal accommodates articles from research, creation, and study of art, culture, and design without limiting authors from a variety of disciplinary/interdisciplinary approaches such as art criticism, art anthropology, history, aesthetics, sociology, art education, and other contextual approaches.
Articles 183 Documents
Kartun Sebagai Elemen Visual Media Pembelajaran Lalu Lintas Ditlantas Polda Bali Artawan, Cokorda Alit; Astuti, Ni Ketut Rini
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Seni Indonesia Denpasar Vol 3 (2015): November
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.563 KB) | DOI: 10.31091/sw.v3i0.211

Abstract

Usaha baru yang dilaksanakan Ditlantas Polda Bali untuk mengurangi angka kecelakaan lalu lintas dengan mengeluarkan media pembelajaran lalu lintas dengan elemen visual kartun. Mengingat kebanyakan korban kecelakaan lalu lintas berasal dari kalangan generasi muda, Maka gaya kartun dipandang tepat karena sangat popular dikalangan generasi muda. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gaya kartun, pesan yang terkandung, dan untuk mengetahui elemen kartun yang telah digunakan oleh Ditlantas Polda Bali. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan menyebarkan kuisioner. Analisis data kuisioner yang diberikan pada responden menggunakan acuan tinggi rendah nilai prosentase dan kolerasi terhadap pertanyaan yang diberikan untuk memberi gambaran data hasil pilihan responden. Populasi dalam penelitian ini adalah Media pembelajaran lalu lintas Ditlantas polda Bali yang berada di sepanjang perempatan Tohpati sampai Jl WR supratman menuju depan Polda Bali. Hasil yang diperoleh, kartun sangat tepat digunakan sebagai elemen visual mengingat dengan visualisasi dan kandungan humornya kartun sangat menarik dan mampu menyampaikan informasi secara efektif pada khalayak sasarannya. The new venture undertaken Ditlantas Polda Bali is to reduce the number of traffic accidents by publishing a traffic learning media with the visual elements of the cartoon. Given the plethora of traffic accident victims from among the younger generation, so the style of cartoons deemed appropriate because it is very popular among the younger generation. This study aims to identify the style of the cartoon, the message contained, and to know the elements of the cartoons that have been used by the Ditlantas Polda Bali. This study uses qualitative and quantitative descriptive by distributing questionnaires. The data analysis of a questionnaire given to respondents using low high reference value and the percentage of correlation to the questions given to illustrate the data chosen by the respondent. Population in this research is the learning media of traffic which using by Ditlantas Polda Bali located along the intersection of Jl WR Supratman Tohpati up toward the front of the Polda Bali Office. The results obtained, the cartoon is ideal to use as a visual element to remember with visualization and content of the cartoon humor is very attractive and able to convey information effectively to the target audience.
Faktor Penyebab Tidak Didaftarkannya Hak Cipta Oleh Seniman Akademik Penghasil Karya Seni di Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Denpasar Sujayanthi, Ni Wayan Masyuni
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Seni Indonesia Denpasar Vol 5 (2017): November
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.491 KB) | DOI: 10.31091/sw.v5i0.192

Abstract

Institut Seni Indonesia Denpasar merupakan gudang lahirnya berbagai macam karya seni yang tentunya harus mendapat perlindungan hukum agar tidak terjadi plagiarisme dari pihak lain khususnya dikalangan para akademisi seni. Fenomena yang terjadi seniman akademik di Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Denpasar banyak yang tidak melindungi hak cipta dari karya seni yang dihasilkan, sehingga tujuan penelitian ini untuk mengetahui alasan - alasan yang menyebabkan para seniman akademik di Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Denpasar tidak melindungi hak ciptanya, sehingga dapat memberikan gambaran keadaan para seniman akademik yang kurang mengapresiasi perlindungan hak kekayaan intelektual sebagaimana Undang – undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta sehingga kedepannya dapat memberikan motivasi kepada para seniman akademik untuk mendaftarkan Hak Cipta karya seni yang dihasilkan.Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dimana sumber data berupa data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan metode kuisioner, wawancara, dan studi pustaka kemudian diolah dan disajikan secara deskriptif dengan membuat kesimpulan. Hasil dari penelitian ini berdasarkan hasil kuisioner dan wawancara maka dapat memberikan penjelasan mengenai alasan - alasan dari para seniman akademik di Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Denpasar tidak melindungi hak cipta dari hasil karya seninya yaitu tidak mengetahui lembaga yang berwenang untuk mendaftarkan hak cipta terhadap hasil karya seni ; tidak mengetahui prosedur atau mekanisme pendaftaran hak cipta terhadap hasil karya seni ; biaya untuk melakukan pendaftaran hak cipta terhadap hasil karya seni sangat mahal ; karena karya seni yang diciptakan bersifat kolektif, social, dan untuk pengabdian masyarakat ; karya seni yang diciptakan didanai oleh pemerintah atau si pencipta sebagai pemenang hibah dan mempunyai kewajiban untuk membuat suatu karya ; belum ada keharusan untuk mendaftarkan karya seni.Indonesian Arts Institute of Denpasar is a repository of the creation of various artworks that should have legal protection to avoid plagiarism from other parties especially among art academicians. The existing phenomenon is that many academic artists at Faculty of Performing Arts of the Indonesian Arts Institute of Denpasar do not protect the copyrights of the artworks produced, therefore this article discusses the reasons why the academic artists at the Performing Arts Faculty of the Indonesian Arts Institute of Denpasar did not protect their  copyrights, to give an illustration  on the condition of the academic artists who are less appreciative to  Law Number 28 of 2014 on Copyrights so in the future it can motivate academic artists to register the copyrights of their artworks. The research method applied is qualitative research with phenomenological approach where the data sources are in the form of primary data and secondary data. The data were collected through questionnaire, interview, and literature study then descriptively processed and presented by drawing conclusion. The results of this study provide an explanation on the reasons why the academic artists at the Faculty of Performing Arts of the Indonesian Arts Institute of Denpasar did not protect the copyright of their artworks, namely, they did not know the authorized institutions to register the copyrights of their artworks; did not know the procedures or mechanism to register the copyrights of their artworks; the cost for the registration of the artwork copyrights is very expensive; the artworks created are collective, social and for community services; the artworks created are funded by government or the creators as the grant receivers and have obligations to create works; no requirement to register artworks.
Revitalisasi Tari Janger Lansia Di Kelurahan Tonja Denpasar Ruastiti, Ni Made; Suharta, I Wayan; Suryani, Ni Nyoman Manik
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Seni Indonesia Denpasar Vol 3 (2015): November
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.489 KB) | DOI: 10.31091/sw.v3i0.173

Abstract

Tari Janger Lansia merupakan sebuah kesenian yang dirancang khusus untuk para lansia. Hal itu dapat diamati dari koreografi, tata rias busana, dan tempo iringan musik tarinya. Tari Janger Lansia penting untuk direvitalisasi mengingat selama ini tari tersebut telah terpinggirkan dan tidak berkelanjutan lagi. Tujuan riset ini dilakukan untuk merevitalisasi model Tari Janger Lansia di Kelurahan Tonja dalam rangka membangkitkan kembali semangat para lansia itu berkesenian. Riset implementatif ini dilakukan di Kelurahan Tonja dengan mempertimbangkan tingkat populasi dan potensi berkesenian para lansia di daerah tersebut memadai. Untuk itu, riset yang dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif, khususnya implementatif partisipatoris ini menjadikan para lansia tersebut sebagai informan, yang memberi informasi tentang berbagai permasalahan terkait dengan ketidaksesuaian model tari itu bagi kondisi fisik mereka, sementara para seniman yang turut dalam kegiatan revitalisasi tersebut dijadikan informan kunci untuk mengungkap, sekaligus memberikan saran yang bermanfaat. Dengan demikian Tari Janger Lansia yang sebelumnya terpinggirkan itu akan dapat bangkit dan hidup bergairah kembali.Tari Janger Lansia, the Janger dance which is performed by the elders is particularly designed for the elders. That can be observed from its choreography, clothing, cosmetics, and the music which accompanies it. It is important to revitalize it as it has been marginalized and discontinued. This present study is intended to revitalize the model Tari Janger Lansia as an attempt to make the elders motivated again to get involved in arts. The study was conducted at Tonja Subdistrict for the reason that the number of the elders and the potential they have to get involved in arts are adequate. The qualitative method, especially the participatory implementative one, was used, meaning that the elders were used as the informants who could give information on the matters pertaining to the model which is physically impracticable to them. The informants involved in the revitalization were used as the key ones who revealed what the model was like and gave useful suggestions. The Tari Janger Lansia, which had been marginalized, would be resurrected and revitalized again.
Pengembangan Metode Pembelajaran Olah Tubuh Melalui Variasi Metodik Dengan Memanfaatkan Media Fitnes Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sendratasik FSP ISI Denpasar Widyarto, Rinto; Mudiasih, Ni Wayan; Iriani, Ni Wayan
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Seni Indonesia Denpasar Vol 6 No 1 (2018): Maret
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6222.717 KB) | DOI: 10.31091/sw.v6i1.357

Abstract

Program Studi Pendidikan Sendratasik, Fakultas Seni Pertunjukan ISI Denpasar sebagai prodi baru yang terus berupaya mengembangkan pembelajaran yang unggul dan berkualitas. Untuk itu kajian ini dipilih mata kuliah olah tubuh sebagai salah satu kajian metode pengembangan yang memerlukan latihan gerak tubuh yang dipilih sesuai dengan pola gerak yang bersifat bebas. Pelatihan olah tubuh untuk meningkatkan kelenturan/flexibilitas tubuh, memaximalkan jarak jangkau persendian, menanamkan rasa estetika dan sensitifitas gerak, dan juga menambah ke-kuatan dalam meningkatkan stamina tubuh. Pembelajaran olah tubuh melalui variasi metodik dengan memanfatkan media fitness merupakan pengembangan metode pada mahasiswa program studi pendidikan Sendratasik yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Pengembangan metode pembelajarannya masih tetap mengacu kepada metode-metode yang ada dan konvensional. Permasalahan kajian ini difokuskan pada pemilihan materi teknik gerak atraksi dan yoga beserta rumusan konsep geraknya yang memanfaatkan media fitness sebagai variasi metodiknya. Kemudian dilakukan penulisan istilah gerak olah tubuh, serta langkah-langkah untuk mengimplementasikannya.  Tujuan dan target penelitian ini untuk menghasilkan ‘produk teknik gerak” mengenai pembelajaran olah tubuh melalui variasi metodik yang memanfaatkan media fitness pada mahasiswa program studi pendidikan Sendratasik. Variasi metodik yang dihasilkan sebagai upaya penyesuaian potensi dan media fitness yang ada di Fakultas Seni Pertunjukan, agar fasilitas pembelajaran yang dimiliki lebih fungsional dan dapat dikembangkan secara berkelanjutan. Metode penelitian ini dengan pendekatan kualitatif, yang lebih menekankan pada ”metode variatif”. Mengutamakan variasi pembelajaran antara tim peneliti dan mahasiswa Program studi Pendidikan Sendratasik. Metode pengumpulan data melalui observasi partisipasi, wawancara, dan pelatihan yang terfokus pada mahasiswa. Hasil penelitian ini berupa deskripsi yang menjadi bahan terapan dasar bagi pembelajaran mata kuliah olah tubuh dan selanjutnya berkontribusi pada mata kuliah praktek tari yang lainnya.The Study Program of Sendratasik Education, Faculty of Performing Arts of ISI Denpasar as a new study program which continually strives to develop a superior and quality learning. Therefore, this study was chosen as a “olah tubuh” as a study of development methods that require exercise of body motion selected in accordance with the pattern of motion that is free. Exercise training to improve flexibility of the body, maximize joint distance, instill aesthetic sense and motion sensitivity, and also increase the strength in increasing body stamina. Learning of “olah tubuh” through methodical variation by utilizing the fitness media is the development of methods on the students of the course of Sendratasik education which has never been done before. The development of the learning method still refers to existing and conventional methods. The problem of this study focused on the selection of motion attraction and yoga techniques along with the formulation of the concept and motion that utilizes the media fitness as its methodical variation. Then do the writing of motion if the body, as well as steps to implement it. The objectives and targets of this research are to produce 'to move products' on learning “olah tubuh” through methodical variations that utilize the fitness media in the students of the Sendratasik education. Methodological variations are produced as an effort to adjust the potential and the existing fitness media in the Faculty of Performing Arts, so that the learning facilities owned are more functional and can be developed in a sustainable manner. This research method with qualitative approach, which more emphasis on "variatif method". Prioritizing learning variation between research team and student of Study Program of Sendratasik Education. Method of collecting data through participant observation, interview, and training which focused on student. The results of this study in the form of descriptions that become the basic applied materials for learning body fitness courses and then contribute to other dance practice classes.
Terpuruknya Seni Kerajinan Di Kabupaten Gianyar Bali Pada Pasar Global Suardana, I Wayan; Karuni, Ni Kadek; Buda, I Ketut
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Seni Indonesia Denpasar Vol 3 (2015): November
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.228 KB) | DOI: 10.31091/sw.v3i0.216

Abstract

Dalam tahun belakangan ini, dengan terbukanya pasar global, seni kerajinan di Gianyar mengalami keterpurukan yang sangat drastis. Banyak usaha kerajinan yang gulung tikar tidak lagi melanjutkan usahanya karena tidak adanya pesanan dari konsumen luar negeri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, teknik pengumpulan datanya: studi pustaka, observasi, wanwancara, kuesioner dan dokumentasi. Analisis data meliputi berbagai tahapan yaitu: identifikasi data, klasifikasi data, seleksi data, dan analisis data dengan menggunakan analisis kualitatif analitik yang disajikan dalam bentuk uraian. Banyak faktor yang mengakibatkan seni kerajinan di Gianyar terpuruk. Permasalahannya tidak saja terletak pada jumlah kunjungan wisata, tetapi pada produk kerajinan itu sendiri seperti disain, material, kualitas, penampilan, dan harga. Disain tidak seiring dengan perkembangan selera masyarakat yang selalu berubah. Kualitas karya, Etos kerja, kreativitas dan inovatif perajin mulai menurun, dan selalu ingin meniru karya yang telah ada. Persaingan antar perajin dan pengusaha juga tidak sehat, dan kualitas menjadi taruhan untuk merebut pasar. Kualitas yang kurang baik pada akhirnya pelanggan mengalihkan pesanannya ke Negara lain. Hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai masukan bagi perajin, pengusaha, dan pemerintah sehingga seni kerajinan di Gianyar akan tumbuh dan berkembang kembali, sehingga perekonomian masyarakat menjadi stabil. Nowadays, through the development of global market, the art industry in Gianyar decreased drastically. There were so many businesses of art industries which were bankrupt because of the deterioration of customer from abroad. Data analysis of the study consisted of several steps including: data identification, data classificati on, data selection, and data analysis by using analytic qualitative analysis provided in the form of essay. There are many factors that caused art industry in Gianyar experiencing the deterioration. It is not only because of the number of tourists as visitors but also for the product of art itself, such as its design, material, quality, appearance, and price. The fact is the design of the product does not follow a society’s taste. The decrease of art quality, ethos of work, creativity, innovation of craftsman and the desire of plagiarism cause that problem also. The competition between craftsmen and businessmen is bad and the quality of the product became a bet to grab the market. Beside that, the low quality of the product make the customers change their mind to order a product to another country. The result of this study is expected to be suggestions for craftsman, businessmen, and government in order to develop and improve the art industry, therefore the economy of society becomes stable.
Studi Aksesibilitas Fasilitas Publik Halte Trans Sarbagita Terhadap Penyandang Disabilitas Yupardhi, Toddy Hendrawan; Jayadi Waisnawa, I Made
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Seni Indonesia Denpasar Vol 3 (2015): November
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (651.169 KB) | DOI: 10.31091/sw.v3i0.203

Abstract

Halte Trans Sarbagita di kota Denpasar merupakan salah satu fasilitas pubik yang mendapat sorotan karena rancangannya yang dianggap kurang memperhatikan kebutuhan akses bagi para penyandang disabilitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab aksesibilitas halte Trans Sarbagita dianggap sulit bagi para penyandang disabilitas, serta mencari dan menemukan alternatif solusi berupa rancangan alternatif aksesibilitas bagi permasalahan tersebut. Penelitian ini berjenis kualitatif dengan pemaparan secara deskriptif, batasan kajian adalah rancangan objek kasus berdasarkan pendekatan ilmu anthropometri. Melalui penelitian diketahui bahwa ketidaknyamanan aksesibilitas halte terjadi karena ketidaksesuaian antara kondisi yang ada di lapangan tentang kelandaian ramp, handrail, fasilitas guiding block, keluasan ruang halte, pencahayaan akses, serta ketinggian lantai halte, dengan apa yang menjadi kriteria ideal sebuah halte yang mudah diakses penyandang disabilitas. Maka rancangan awal aksesibilitas halte Trans Sarbagita perlu dievaluasi dan ditentukan alternatif solusi rancangan yang lain melalui pendekatan anthropometri dengan data pengguna yang diambil dari sample. Melalui analisis permasalahan serta pengolahan data anthropometri dengan persentil 95-th, maka dapat ditentukan dan divisualisasikan alternatif rancangan halte Trans Sarbagita yang lebih mudah diakses khususnya oleh penyandang disabilitas. Trans Sarbagita’s stops in Denpasar, is one of public facilities which are on highlight, because of the design considered less interest to the needs of access for persons with disabilities. This study aims to determine why the accessibility of Trans Sarbagita’s stops considered difficult for persons with disabilities, and to find an accesibility design alternatives for those problems. This research is a qualitative study which delivered descriptively through interpretative analysis using the anthropometry approach. The results of the research shown that the inconvenience of Trans Sarbagita’s stops accessibility, occurred by a mismatch between the existing conditions such as the flatness of the ramp, handrail, guiding block facilities, the vastness of space on the stops, access lighting, stop’s floor height, with the criteria for the ideal of a stop that accessible to persons with disabilities. The preliminary of the accessibility design of Trans Sarbagita’s stops should be evaluated and determined other alternative designs as a solutions, through anthropometric approach from data that is retrieved from the sample. Through the analysis of the problems and anthropometric data processing with 95-th percentile, it can be determined and visualized a more accessible Trans Sarbagita’s stop alternative designs esspecially for persons with disabilities.
Analisis Wacana Kritis Model Van Dijk Dalam Program Acara Mata Najwa Di Metro Tv Payuyasa, I Nyoman
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Seni Indonesia Denpasar Vol 5 (2017): November
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.28 KB) | DOI: 10.31091/sw.v5i0.188

Abstract

Televisi merupakan media yang menayangkan program acara sebagai sebuah wadah yang strategis, bagi kelompok sosial dan politik untuk tampil dengan berbagai olahan wacana. Salah satu program acara televisi yaitu Mata Najwa di Metro TV merupakan program yang memiliki rating peringkat dua di Indonesia berdasarkan survei KPI. Program Mata Najwa sering mengundang tokoh-tokoh dari berbagai kalangan masyarakat, tokoh politik, dan pemerintah. Acara ini berbagai macam praktik pembentukan wacana bisa muncul. Wacana yang baik harusnya memberikan bayangan yang utuh dan jelas kepada lawan tutur, sehingga tidak menimbulkan banyak persepsi. Dalam kajian analisis wacana, analisis wacana kritis model Van Dijk adalah salah satu model yang memandang bahasa berkaitan dengan kekuasaan, ideologi, serta politik. Berlandaskan hal ini, penting dilakukan analisis wacana kritis model Van Dijk terhadap program acara Mata Najwa. Penelitian ini dianalisis tiga permasalahan, pertama analisis struktur makro, super struktur, dan struktur mikro. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kualitatif, dengan metode observasi sebagai metode pengumpulan data. Hasil penelitian ini adalah secara struktur makro, super struktur, dan struktur mikro, wacana bisa digunakan sebagai sebuah sarana untuk pembentukan opini penutur melalui pilihan kata, susunan kalimat, dan gaya yang tepat.Television is a medium that shows the program as a strategic place for social and political groups to come up with various discourse processes. One of the television programs that is Mata Najwa in Metro TV is a program that has a rating of two in Indonesia based on KPI survey. The Mata Najwa Program often invites figures from various societies, political figures, and governments. In this program, a variety of discourse formation practices can emerge. Good discourse should provide a complete and clear shadow to the interlocutors, so that it does not cause a lot of perceptions. In the study of discourse analysis, critical discourse analysis of Van Dijk model is one of the models that look language related to power, ideology, and politics. Based on this, it is important to conducted critical discourse analysis of Van Dijk model to the Mata Najwa program. In this study, we analyzed three problems, first analysis of macro structure, super structure, and micro structure. This research uses descriptive qualitative research design, with observation method as data collection method. The results of this research are macro structures, super structures, and micro structures, discourse can be used as a medium for the formation of speaker opinions through word choice, sentence structure, and proper style.
Fenomena Reproduksi Kerajinan Gerabah Serang Banten Di Bali Mudra, I Wayan; Sunarini, Ni Made Rai
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Seni Indonesia Denpasar Vol 3 (2015): November
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.358 KB) | DOI: 10.31091/sw.v3i0.169

Abstract

Selama ini produk kerajinan gerabah yang dipasarkan di Bali terdiri dari berbagai jenis gerabah daerah yang langsung dipasarkan di Bali namun tidak diproduksi di Bali, seperti gerabah Lombok, Yogyakarta maupun gerabah dari Jawa Timur. Gerabah dengan ciri khas Serang Banten justru dibuat di Bali. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berbagai hal yang berkaitan dengan reproduksi gerabah Serang Banten di Bali, seperti faktor-faktor yang menyebabkan direproduksi di Bali, pemasaran, peran pemerintah daerah dan tenaga kerja usaha kerajinan tersebut. Pendekatan yang digunakan dalam menentukan sampel adalah teori porposive sampling dan snowballing sampling. Lokasi penelitian yaitu di Kota Denpasar. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah faktor-faktor yang menyebabkan gerabah Serang Banten direproduksi di Bali yaitu pemilik usaha menghindari kerugian akibat biaya transportasi yang tinggi dan produk sering pecah di jalan jika masih memesan di Serang Banten. Faktor yang lain adalah pemilik usaha dapat melayani pembuatan produk sesuai pesanan calon konsumen, dan gerabah Serang Banten memiliki keunikan. Peluang pasar produk gerabah Serang Banten di Bali sampai 2015 ini dapat dikatakan cukup baik, konsumennya dalam negeri dan luar negeri. Pemerintah daerah belum berperan maksimal dalam meningkatkan usaha kerajinan ini. Tenaga kerja usaha kerajinan ini masih menghandalkan tenaga kerja dari daerah Serang Banten Jawa Barat.So far pottery products which are marketed in Bali consist of various types of local pottery areas that directly marketed in Bali, but is not produced in Bali, such as Lombok, Yogyakarta and East Java potteries. The characteristik of Serang Banten pottery is precisely made in Bali, the purpose of this research is to determine the various issues related to the reproduction of Serang Banten pottery in Bali, as factors that cause it reproduced in Bali, marketing, the role of local government and the craft industry workforce. The approaches used to determine the samples are purposive and snowballing sampling. The location of research is in Denpasar city. The data collection techniques used observation, interview and documentation techniques. The results obtained from this research are the factors that caused the Serang Banten pottery reproduced in Bali is that, the business owner avoiding losses caused by high transportation costs and the products are often broken on the street if still booked at Serang Banten. Another factor is that the business owner can serve the manufacture products to suit the prospective customer orders, and the Serang Banten pottery has a uniqueness. The Serang Banten pottery products market opportunities in Bali through 2015 are quite good, its consumers are from domestic and overseas. The local government has not maximally contribute in enhancing this craft industry. The craft business manpower still rely on the labor from Serang Banten, West Java.
Style Bali Dalam Foto Prewedding Puspawati Nindhia, Cok Istri; Dwita Krisna Ari, Ida Ayu
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Seni Indonesia Denpasar Vol 3 (2015): November
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (611.344 KB) | DOI: 10.31091/sw.v3i0.221

Abstract

Foto prewedding style Bali sebagai wujud kreativitas fotografer, dikarenakan dalam pembuatannya foto ini membutuhkan kreativitas tinggi agar penyatuan ide antara obyek foto dan fotografer dapat terjalin sempurna sehingga menghasilkan foto yang bagus. Penelitian ini akan membahas tentang Foto prewedding sebagai wujud kreativitas fotografer, dikarenakan dalam pembuatannya foto ini membutuhkan kreativitas tinggi agar penyatuan ide antara obyek foto dan fotografer dapat terjalin sempurna sehingga menghasilkan foto yang bagus. Kreativitas adalah suatu faktor bawaan individual yang dikendalikan oleh motivasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bentuk-bentuk foto prewedding berdasarkan tingkat kreatifitas fotografer. Hasil yang diperoleh yakni, bentuk ide dalam pembuatan foto prewedding berdasarkan ide adalah bentuk foto prewedding berlatar belakang arsitektur Bali, foto prewedding style Bali berdasarkan kehidupan sosial masyarakat dan bentuk prewedding style Bali berdasarkan tata busana Bali. Struktur bentuk foto prewedding style Bali diperoleh berupa foto prewedding bentuk hitam putih, berbentuk warna dan inframerah. Selanjutnya dalam konsep-konsep estetika, yakni nilai-nilai keindahan foto berdasarkan estetika ideational, keindahan foto berdasarkan konsep ide pembuatan, dan estetika technikal berupa penggunakan teknik dalam pemotretanPrewedding photo style Bali as a form of creativity, because in this photograph manufacture requires high creativity that pooling of ideas between the object image and the photographer can be perfectly interwoven to produce good photographs. This research will discuss prewedding photos as a form of creative photographer, because in this photograph manufacture requires high creativity that pooling of ideas between the object image and the photographer can be perfectly interwoven to produce good photographs. Creativity is an innate factors individually controlled motivation. This study aims to assess the forms of photos prewedding based on the level of creativity of photographers. The results obtained, the form of ideas in the manufacture prewedding picture based on an idea is a form of prewedding photo background Balinese architecture, prewedding photo Bali style based social life and shape prewedding Bali based fashion style Bali. Structure form prewedding photo Bali style obtained in the form of photos prewedding form of black and white, color and infrared shaped. Furthermore, the concepts of aesthetics, namely the values of beauty photos by ideational aesthetics, the beauty of the picture is based on the concept of the idea of making, top technical and aesthetic form of the use of the technique in photograph
Ungkapan Estetis Sistem Konstruksi Pada Interior Bangunan Tradisional Bali Padmanaba, Cok Gd Rai; Artadi, Made Pande; Tiaga, Nyoman Adi
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Seni Indonesia Denpasar Vol 3 (2015): November
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.744 KB) | DOI: 10.31091/sw.v3i0.212

Abstract

Keindahan bangunan tradisional Bali bisa dijumpai pada berbagai elemen, termasuk pada bagian yang berperan sebagai konstruksi, walaupun konstuksi sering dikonotasikan pada sesuatu yang kaku dan kokoh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencermati lebih jauh sistem konstruksi pada interior bangunan tradisional Bali, dan bagaimana konstruksi tersebut dikemas dalam suatu ungkapan estetis yang bisa memperindah interiornya. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif tentang ragam hias dan filosofi penempatannya dengan penelahaan literatur, wawancara dengan para arsitek bangunan tradisional Bali, serta pengamatan langsung terhadap beberapa bangunan tradisional Bali, yang tersebar dibeberapa daerah kabupaten dan kota di Bali. Analisis yang dilakukan berupa analisis kualitatif yang berupa penilaian terhadap unsur-unsur keindahan yang tidak bisa disampaikan berupa angka-angka yang terukur. Penelitian akan difokuskan dengan penelusuran lebih mendetail pada bale dangin, khususnya mengenai jenis jenis ragam hias yang diterapkan, dan bagaimana filosofi penempatan ragam hias tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ragam hias yang diterapkan pada interior didominasi dari bentuk-bentuk pepatran yang disertai bentuk kekarangan dan patung. Filosofi penempatan ragam hias sampai saat ini belum didapatkan sehingga jenis ragam hias menjadi sangat berkembang sesuai dengan kreasi dari pemilik bangunan, tanpa meninggalkan nilai-nilai keagamaan.The beauty of Bali traditional buildings can be found on a variety of elements, including the part that acts as the construction, although construction purposes often connotes something rigid and sturdy. The purpose of this study was to further examine the interior construction systems in traditional Balinese buildings, and how construction is packaged in an aesthetic expression that can beautify the interior. The method applied in this research is descriptive qualitative method of decoration and philosophy placement with review of the literature, interviews with architects of Bali traditional buildings, as well as direct observation of some Bali traditional buildings, which are scattered in several regencies and municipalities in Bali. Analysis was done by qualitative analysis in the form of an assessment of the elements of beauty that can not be delivered in the form of measurable figures. Research will be focused in greater detail on a bale dangin, particularly concerning the types of decoration that is applied, and how the philosophy of the decorative placement. The results showed that the decoration is applied to the interior is dominated forms accompanied pepatran, kekarangan and sculpture. Philosophy placement of decorative until now has not found that the type of decoration to be highly developed in accordance with the creation of the owner of the building, leaving no religious values.

Page 3 of 19 | Total Record : 183