cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Majalah Kesehatan FKUB
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
This journal uses Open Journal Systems 2.4.7.1, which is open source journal management and publishing software developed, supported, and freely distributed by the Public Knowledge Project under the GNU General Public License.
Arjuna Subject : -
Articles 252 Documents
HUBUNGAN ANTARA FAKTOR RISIKO DENGAN MASA PERAWATAN SERTA OUTCOME PASIEN STROKE ISKEMIK Robert Sinurat; Janice Eloise Tan; Irasandi Marindatu Senobua
Majalah Kesehatan Vol. 9 No. 4 (2022): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/majalahkesehatan.2022.009.04.1

Abstract

Stroke umumnya didasari suatu faktor risiko seperti hipertensi atau diabetes, dan pasien stroke akan memerlukan rawat inap di rumah sakit. Terapi stroke serta faktor risikonya akan berdampak pada outcome pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan antara faktor risiko dengan masa perawatan serta outcome pasien stroke iskemik. Penelitian retrospektif ini mengevaluasi faktor risiko, kesadaran, masa perawatan, serta outcome pasien berdasarkan data rekam medis pasien stroke iskemik yang dirawat tahun 2019-2020 di Rumah Sakit Universitas Kristen Indonesia dengan kriteria pasien dirawat lebih dari 24 jam. Data kesadaran pasien diuji dengan uji t berpasangan, sementara hubungan antara faktor risiko dengan masa perawatan dan outcome diuji dengan Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar pasien adalah laki-laki yaitu 63 (63,64%) dari 99 orang, dan terbanyak berusia 61-70 tahun yaitu 37 (37,37%) pasien. Hipertensi didapatkan pada 52 (52,53%) pasien dan masa rawat inap rata-rata 5,7 hari, namun pasien dengan penyakit jantung sampai 8,4 hari. Tingkat kesadaran berdasarkan Glasgow Coma Scale menunjukkan sebagian besar pasien adalah 15, dan hasil uji t tidak menunjukkan perbedaan antara saat masuk dan keluar rumah sakit (p > 0,05). Pada 58 (58,9%) pasien didapatkan defisit neurologis moderate atau moderate-severe, sembuh total 10 (10,10%) pasien, dan 3 (3,03%) pasien meninggal. Hasil uji Chi-square menunjukkan hubungan tidak bermakna antara faktor risiko dengan masa perawatan serta outcome (p > 0,05).  Penelitian menyimpulkan hubungan faktor risiko dengan masa perawatan serta outcome pasien stroke iskemik tidak bermakna, namun bila memiliki faktor risiko penyakit jantung maka perawatan akan lebih lama.  
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP VAKSIN COVID-19 DI KOTA BANDA ACEH Debri Rizki Faisal; Nelly Marissa; Nur Ramadhan; Abidah Nur; Fahmi Ichwansyah; Eka Fitria; Raisuli Ramadhan; Tati Suryati; Onetusfifsi Putra
Majalah Kesehatan Vol. 9 No. 4 (2022): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/majalahkesehatan.2022.009.04.4

Abstract

Banyak hoaks yang beredar di masyarakat tentang Covid-19 membentuk persepsi yang salah sehingga menyebabkan rendahnya penerimaan masyarakat terhadap vaksin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi masyarakat terhadap vaksin Covid-19 di Kota Banda Aceh. Desain penelitian ini adalah cross-sectional dengan pengumpulan data secara online menggunakan Google form dengan responden berusia ≥18 tahun yang berdomisili di Kota Banda Aceh. Analisis data dengan uji Chi square dengan 95% confident interval. Hasil penelitian didapatkan bahwa jumlah responden yang berpartisipasi sebanyak 258 orang dengan status belum divaksin sebanyak 14,34%. Distribusi skor persepsi manfaat pada responden yang vaksin lebih baik dibandingkan dengan responden yang tidak vaksin. Persepsi masyarakat yang rendah terhadap manfaat vaksin berhubungan secara signifikan terhadap penolakan vaksin (p value ≤ 0,05). Risiko untuk tidak vaksin pada responden yang berpersepsi: vaksin tidak melindungi infeksi Covid-19 (PR = 3,51, 95% CI = 1,74-7,06); vaksin tidak mengurangi keparahan akibat Covid-19 (PR = 6,57, 95% CI = 3,00-14,36); dan program vaksin bukan untuk membentuk herd immunity (PR = 6,71, 95% CI = 2,76-16,30). Berdasarkan dorongan untuk vaksin yaitu  informasi yang tidak memadai (PR = 7,96, 95% CI = 2,93-21,63); dan vaksin belum dinyatakan halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) (PR =  4,77, 95% CI = 2,01-11,31) berhubungan dengan status tidak vaksin responden. Persepsi masyarakat akan manfaat Covid-19 menjadi faktor utama yang melandasi masyarakat bersedia untuk divaksin Covid-19. Peran pemerintah dan stakeholder dalam melakukan sosialisasi dan edukasi tentang vaksin kepada masyarakat adalah kunci untuk memberikan pengetahuan yang benar dan menangkal informasi hoaks sehingga meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap vaksin.  
Laporan Kasus: EFEKTIVITAS KOMBINASI KRIM ASAM TRANEKSAMAT DAN TRETINOIN PADA MELASMA TIPE EPIDERMAL Sinta Murlistyarini; Vina Listy Pramita
Majalah Kesehatan Vol. 10 No. 1 (2023): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/majalahkesehatan.2022.010.01.6

Abstract

Melasma adalah hipermelanosis tipikal di daerah wajah yang terpapar sinar ultraviolet. Gambaran klinis melasma berupa makula kecoklatan dengan tepi ireguler. Meskipun terdapat berbagai macam modalitas terapi untuk melasma, belum terdapat modalitas terapi yang terbukti superior, adanya efek samping dan tingkat rekurensi yang tinggi. Pada pengobatan melasma,  penggunaan kombinasi berbagai pendekatan dan modalitas terapi baru yang efektif serta aman diperlukan untuk mencapai hasil yang lebih baik. Asam traneksamat merupakan terapi yang relatif baru dengan mekanisme kerja sebagai penghambat plasmin, menekan angiogenesis dan sekaligus menghambat neovaskularisasi pada melasma. Tretinoin mengurangi hiperpigmentasi dengan menginduksi deskuamasi dan menurunkan aktivitas tirosinase. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas kombinasi dua bahan depigmentasi topikal krim asam traneksamat 3% dan tretinoin 0,0375% pada melasma tipe epidermal. Dilaporkan kasus wanita 38 tahun dengan keluhan bercak kecoklatan pada kedua pipi dan pelipis sejak 7 tahun. Pemeriksaan lampu Wood didapatkan bercak coklat batas tegas dengan tepi kontras dibandingkan lainnya. Pasien didiagnosis melasma tipe epidermal. Pada kasus ini pengobatan melasma menggunakan kombinasi bahan depigmentasi dengan berbagai mekanisme target agar dapat memberikan hasil lebih optimal akibat efek sinergistik yang dapat meningkatkan efikasi dan penetrasi bahan aktif dari masing-masing agen. Pasien diterapi dengan kombinasi krim asam traneksamat 3% dan tretinoin 0,0375%. Selama 8 minggu perawatan, didapatkan perbaikan klinis, penurunan skor rerata mMASI dan skor DLQI serta tidak didapatkan efek samping. Terapi melasma dengan menggunakan kombinasi krim asam traneksamat 3% dan tretinoin 0,0375% diketahui efektif, aman, serta berefek pada peningkatan kualitas hidup pasien.
PENGARUH PEMBERIAN DIET FLEKSITARIAN TERHADAP RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN-CHOLESTEROL (TG/HDL-C) PADA MAHASISWI OBESITAS Annisa Dwi Fadzilah; Fillah Fithra Dieny; Dewi Marfu’ah Kurniawati; Enny Probosari
Majalah Kesehatan Vol. 10 No. 1 (2023): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/majalahkesehatan.2022.010.01.3

Abstract

Mahasiswi memiliki kecenderungan mengonsumsi makanan tinggi energi dan tinggi lemak. Secara jangka panjang dapat menyebabkan obesitas dan perubahan profil metabolik yang meningkatkan resiko terjadinya penyakit kardiovaskular. Beberapa penelitian menunjukkan diet berbasis plant based diet efektif dalam menurunkan trigliserida (TG) dan meningkatkan HDL-C. Diet fleksitarian merupakan plant based diet yang sesekali masih diperbolehkan mengonsumsi daging dalam jumlah sedang. Penggunaan rasio TG/HDL-C terbukti lebih baik dibanding pemeriksaan lipid sederhana untuk mengetahui abnormalitas lipid aterogenik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh diet fleksitarian terhadap perubahan rasio TG/HDL-C. Desain penelitian ini adalah quasi experimental berupa pre-post group. Subjek merupakan mahasiswi obesitas berusia 19-25 tahun sebanyak 16 orang yang diambil dengan metode purposive sampling dan dibagi dalam dua kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Kelompok perlakuan diberikan edukasi gizi dan diet fleksitarian sebesar 1500 kkal setiap hari senin-jumat selama 4 minggu sedangkan kelompok kontrol hanya diberikan edukasi gizi. Asupan makan subjek selama intervensi diperoleh menggunakan food recall 24 jam sebanyak 3 kali/minggu dan aktivitas fisik menggunakan Physical Activity Questionnaire (IPAQ). Analisis statistik menggunakan independent t-test, mann whitney dan paired t-test. Hasil menunjukkan terdapat penurunan trigliserida  sebesar 8,1 mg/dL dan HDL-C sebesar 2,4 mg/dL serta peningkatan rasio TG/HDL-C  sebesar 0,01 pada kelompok perlakuan setelah diberikan diet fleksitarian tetapi tidak berbeda signifikan dengan sebelum intervensi (p>0,05). Antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada rerata perubahan TG, HDL-C dan rasio TG/HDL-C (p>0,05). Kesimpulannya, diet fleksitarian cenderung dapat menurunan trigliserida dan HDL-C serta meningkatan rasio TG/HDL-C pada mahasiswi obesitas.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PEMBENTUKAN IgG ANTI-SARS-CoV-2 PASCAVAKSINASI CoronaVac PADA MASYARAKAT KOTA CIMAHI Patricia Gita Naully; Firdha Rachmawati; R. Noucie Septriliyana
Majalah Kesehatan Vol. 10 No. 1 (2023): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/majalahkesehatan.2022.010.01.1

Abstract

Pemerintah Indonesia mewajibkan seluruh masyarakat termasuk penduduk kota Cimahi untuk melakukan vaksinasi dalam menurunkan angka kasus COVID-19 yang disebabkan oleh infeksi SARS-CoV-2. Respons imun pascavaksinasi dapat dipengaruhi oleh usia, indeks massa tubuh (IMT), dan riwayat infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh usia, jenis kelamin, pekerjaan, IMT, riwayat infeksi, durasi vaksinasi, kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) dan pola hidup terhadap pembentukan IgG anti-SARS-CoV-2 pascavaksinasi CoronaVac pada masyarakat Kota Cimahi. Sampel yang digunakan adalah 83 orang warga Kota Cimahi yang sudah mendapatkan vaksinasi CoronaVac dosis kedua. Titer IgG anti-SARS-CoV-2 dalam serum diukur menggunakan metode ELISA kuantitatif jenis sandwich. Data dianalisis menggunakan metode regresi linear berganda. Hasil menunjukkan bahwa kenaikan usia sebesar satu tahun menurunkan titer IgG anti-SARS-CoV-2 sebesar 0,08 U/ml. Kenaikan IMT sebesar satu poin menurunkan titer sebesar 0,2 U/ml. Riwayat infeksi meningkatkan titer sebesar 1,96 U/ml. Kenaikan durasi vaksinasi sebesar satu bulan menurunkan titer sebanyak 2,85 U/ml. Rutin berolah raga, mengonsumsi protein, vitamin C, dan D meningkatkan titer sebesar 0,88 U/ml, 0,68 U/ml, 0,17 U/ml, dan 0,34 U/ml. Usia, IMT, riwayat infeksi, durasi vaksinasi, dan pola hidup yang baik memiliki p-value ≤ 0,05. Dapat disimpulkan bahwa usia, IMT, riwayat infeksi, durasi vaksinasi, dan pola hidup yang baik memberikan pengaruh signifikan, sedangkan jenis kelamin, pekerjaan, dan KIPI tidak berpengaruh terhadap pembentukan IgG anti-SARS-CoV-2 pascavaksinasi CoronaVac pada sampel penelitian.
STUDI EKSPLORASI PERILAKU SEKSUAL BERISIKO PADA REMAJA JALANAN DI KOTA SEMARANG Delita Septialti; Zahroh Shaluhiyah; Bagoes Widjanarko
Majalah Kesehatan Vol. 10 No. 1 (2023): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/majalahkesehatan.2022.010.01.5

Abstract

Remaja jalanan menjadi kelompok yang rentan terhadap permasalahan kesehatan reproduksi karena keterbatasan akses terhadap informasi kesehatan. Memiliki perilaku seksual berisiko dan pengetahuan yang terbatas menyebabkan remaja jalanan butuh perhatian lebih. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perilaku seksual berisiko, sikap permisif dan pengetahuan kesehatan reproduksi remaja jalanan di Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik penentuan sampel menggunakan purposive sampling dilanjutkan dengan snowball sampling. Responden penelitian berjumlah 6 orang remaja jalanan dan 3 orang pengelola Rumah Perlindungan Sosial Anak sebagai triangulasi. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan remaja jalanan memiliki perilaku seksual yang sangat berisiko, memiliki sikap yang permisif dan pengetahuan yang rendah. Remaja jalanan aktif secara seksual sejak usia 14 tahun, sering bergonta-ganti pasangan, tidak menggunakan alat kontrasepsi saat berhubungan, bahkan ditemukan remaja yang berhubungan untuk mendapatkan imbalan berupa uang. Remaja jalanan menganggap hubungan seksual pranikah adalah hal yang normal dan biasa saja. Remaja jalanan mengaku belum pernah mendapatkan pendidikan terkait kesehatan reproduksi, mereka tidak mengetahui dampak dari hubungan seksual sebelum menikah seperti kehamilan dan penyakit menular seksual. Diperlukan tindak lanjut dari perilaku seksual pada remaja jalanan saat ini karena akan berpengaruh terhadap masa depan mereka jika tidak diperhatikan sejak dini. 
KORELASI ANTARA TEKANAN DARAH DENGAN KADAR MIKROALBUMINURIA PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 ETNIS JAWA Rahma Hidayati Nurdiana; Setyoko; Yanuarita Tursinawati
Majalah Kesehatan Vol. 10 No. 1 (2023): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/majalahkesehatan.2022.010.01.2

Abstract

Kasus diabetes melitus tipe 2 (DMT2) pada etnis Jawa selalu meningkat. Peningkatan tekanan darah pada pasien DMT2 dapat menyebabkan kerusakan endotel glomerulus, bila dibiarkan dapat menyebabkan komplikasi berupa nefropati diabetik dan gagal ginjal. American Diabetes Association (ADA) merekomendasikan pasien DMT2 dengan hipertensi untuk melakukan cek rutin kadar mikroalbuminuria guna mencegah timbulnya komplikasi berupa nefropati diabetika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara tekanan darah dengan kadar mikroalbuminuria pada pasien DMT2 etnis Jawa. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional menggunakan data rekam medis dari 31 subjek pada periode penelitian Desember 2021 di Puskesmas Pandanaran, Puskesmas Purwoyoso, dan Puskesmas Gunungpati Kota Semarang. Hasil penelitian menunjukkan rerata kadar mikroalbuminuria pasien adalah 283,166 g/dl, rerata tekanan darah sistolik 134,39 mmHg, dan rerata tekanan darah diastolik 79,54 mmHg. Hasil analisis diperoleh adanya korelasi lemah antara tekanan darah sistolik dengan kadar mikroalbuminuria (p = 0,001, r = 0,567) dengan pola korelasi positif, namun tidak terdapat korelasi antara tekanan darah diastolik dengan kadar mikroalbuminuria (p = 0,463, r = 0,137). Disimpulkan bahwa peningkatan tekanan darah sistolik akan diikuti dengan peningkatan kadar mikroalbuminuria pada penderita DM tipe 2 etnis Jawa.
ANALISIS KESIAPAN RUMAH SAKIT RUJUKAN COVID-19 DALAM MENGHADAPI PANDEMI COVID-19 DI JAWA TIMUR Oktaretha Veleneka Binendra; Ayu Fitriansyah; Ernawaty
Majalah Kesehatan Vol. 10 No. 1 (2023): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/majalahkesehatan.2022.010.01.4

Abstract

Penyediaan dan penguatan sistem pelayanan kesehatan yang optimal dalam mengatasi COVID-19 harus mengutamakan mutu melalui kesiapan rumah sakit dalam menghadapi pandemi COVID-19. Tujuan  penelitian ini yaitu mengetahui kesiapan rumah sakit rujukan COVID-19 dalam menghadapi pandemi COVID-19 di Jawa Timur. Penelitian menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sasaran pada penelitian ini yaitu sebanyak 164 Rumah Sakit Rujukan COVID-19  di Jawa Timur dengan menggunakan instrumen Daftar Tilik Kesiapan Rumah Sakit dalam Menghadapi Pandemi COVID-19 yang diadopsi dari WHO. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai capaian tertinggi kesiapan RS rujukan COVID-19 pada masa pandemi COVID-19 pada tahun 2022 dicapai oleh RS Rujukan COVID-19 Kelas A sebesar 98% dan capaian paling rendah yaitu RS Rujukan COVID-19 Kelas C sebesar 92%. Hasil penelitian didapatkan bahwa komponen dengan persentase terendah yaitu kesehatan kerja, kesehatan jiwa, dan dukungan psikososial. Capaian upaya kesehatan jiwa dan dukungan psikososial lebih rendah dibandingkan upaya kesehatan kerja. Oleh karena itu kesiapan rumah sakit dalam memperhatikan kesehatan jiwa dan dukungan psikososial di masa pandemi terutama untuk pasien, keluarga, dan tenaga kesehatan rumah sakit menjadi poin penting pada masa pandemi COVID-19.
Tinjauan Literatur: PENGGUNAAN KONTRASEPSI MODERN PADA WANITA POSTPARTUM Dayu Marista; Mochammad Bagus Qomaruddin; Oedojo Soedirham
Majalah Kesehatan Vol. 10 No. 1 (2023): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/majalahkesehatan.2022.010.01.7

Abstract

Kehamilan yang terjadi dalam waktu satu tahun setelah kelahiran memiliki risiko tinggi bagi kesehatan ibu dan anak. Ibu dapat mengalami komplikasi seperti aborsi spontan, perdarahan postpartum dan anemia. Meskipun kebutuhan keluarga berencana setelah melahirkan cukup tinggi, tetapi penggunaan kontrasepsi setelah melahirkan sangat mengecewakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan kontrasepsi modern pada wanita postpartum dan faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan kontrasepsi. Penelusuran artikel menggunakan empat database terdiri dari Science Direct, Pubmed, Emerald Insight dan Sage dengan rentang publikasi 2010-2021. Kata kunci yang digunakan adalah contraceptive use, modern contraceptive, postpartum. Kriteria inklusi yang digunakan adalah wanita postpartum 15-49 tahun dan menggunakan desain cross-sectional. Temuan menunjukkan bahwa suntikan merupakan metode kontrasepsi modern yang paling banyak digunakan pada periode postpartum. Penggunaan kontrasepsi modern pada wanita postpartum dipengaruhi oleh usia, pendidikan wanita, pendidikan pasangan, pengetahuan, diskusi dengan pasangan, kembalinya menstruasi, pernah mendengar tentang metode KB modern, menghubungi tenaga kesehatan, tempat tinggal perkotaan, persalinan oleh tenaga terampil, melakukan kunjungan antenatal care (ANC) dan postnatal care PNC, pekerjaan, status ekonomi, jarak fasilitas kesehatan, keputusan memiliki anak, aktivitas seksual, keterkaitan KB pada saat imunisasi, durasi postpartum, keinginan jenis kelamin anak laki-laki, tidak ingin memiliki anak lagi, riwayat penggunaan KB sebelumnya, persetujuan/izin suami, masalah dengan kontrasepsi sebelumnya dan jumlah anak.
Laporan Kasus: KASUS JARANG: HERPES ZOSTER OFTALMIKUS PADA PRIA 40 TAHUN DENGAN RIWAYAT HIV STADIUM 4 PUTUS OBAT Didi Candradikusuma; Alfan Fathoni
Majalah Kesehatan Vol. 10 No. 2 (2023): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/majalahkesehatan.2022.010.02.6

Abstract

Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan satu dari dua human T-cell lymphotropic retrovirus yang utama. Virus tersebut akan menginfeksi dan menghancurkan limfosit T-helper (Cluster Differentiation 4-CD4), sehingga menyebabkan inang kehilangan imunitas seluler. Hal ini menyebabkan pasien mudah terkena infeksi oportunistik. Kondisi imunodefisiensi pada orang dengan HIV-AIDS (ODHA) menyebabkan prevalensi terinfeksi herpes zoster 15-25 kali lebih besar dibandingkan dengan populasi umum. Semakin rendah kadar CD4 pada tubuh, maka keparahan manifestasi kulit akan semakin meningkat. Tujuan laporan kasus ini adalah untuk membahas suatu kasus pria yang datang ke IGD RSUD. dr. Saiful Anwar dengan HIV stadium 4 disertai manifestasi pada mata dan kulit. Seorang pria berusia 40 tahun, datang dengan keluhan muncul luka bernanah di area wajah sejak sekitar 2 minggu lalu. Keluhan dirasakan nyeri seperti terbakar dan perih. Awalnya luka berbentuk bintik berisi air berukuran kecil pada area pelipis, kemudian makin membesar dan menyebar di seluruh wajah. Pasien juga mengeluh kedua matanya tampak merah. Satu tahun yang lalu pasien didiagnosis HIV dan hanya mengkonsumsi ARV sekitar 3 minggu. Hasil tes laboratorium menunjukkan hasil positif HIV menggunakan 3 metode dan nilai anti-HSV-1 IgG 135,4 U/ml. Pemeriksaan Gram menunjukkan adanya polymorphonuclear (PMN) multiple. Pemeriksaan Tzank menunjukkaan multinucleated giant cell dan sel akantalosis. Tes fluorescence juga menunjukkan hasil positif (+), menandakan adanya cacat pada epitel kornea. Pasien didiagnosa herpes zoster ophtalmicus dan diberi terapi Acyclovir 5x800 mg selama 7 hari. Pasien menunjukkan perbaikan selama diberikan pengobatan. Herpes zoster ophtalmicus dapat terjadi pada pasien HIV. Diagnosis dapat ditegakkan melalui penemuan klinis dan hasil tes fluorescence dan Tzank. Melalui diagnose yang memadai, pengobatan yang tepat dapat dilakukan sehingga dapat dicapai angka kesembuhan yang tinggi.