cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Creative Information Technology Journal
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Creative Information Technology Journal (CITEC) merupakan jurnal yang berisi hasil penelitian ilmiah di bidang ilmu komputer, teknik komputer, informatika, sistem informasi, dan teknik industri. Jurnal ini bertujuan untuk menjembatani adanya kesenjangan antara kemajuan teknologi informasi secara faktual dengan hasil penelitian yang ada.
Arjuna Subject : -
Articles 175 Documents
Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi pada Lembaga Kursus dan Pelatihan Yusup Darmanto; M. Suyanto; Sudarmawan Sudarmawan
Creative Information Technology Journal Vol 1, No 2 (2014): Februari - April
Publisher : UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.944 KB) | DOI: 10.24076/citec.2014v1i2.14

Abstract

Perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat sangat mempengaruhi kegiatan usaha manusia di bidang apapun khususnya bidang bisnis. Saat ini tidak dapat dipungkiri bahwa informasi menjadi salah satu sumber daya utama pada suatu perusahaan untuk meningkatkan daya saing terhadap para pesaingnya. Oleh sebab itu, setiap perusahaan mencoba untuk menerapkan teknologi informasi agar dapat meningkatkan efektifitas dan efesiensi dalam proses bisnis, hal ini bertujuan agar mampu memberikan nilai tambah yaitu berupa competitive advantage dalam persaingan bisnis.Banyak hal yang berkaitan dengan pemanfaatan teknologi informasi yang digunakan belum optimal. Maka dari itu penulis berusaha menganalisa kinerja atau kegiatan institusi Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) tersebut terkait pemanfaatan teknologi informasi, agar dapat memberikan suatu pemikiran yang berdasarkan Best Practices standar COBIT 4.1 sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan strategis.Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Terra Computer System dan Adi Wahana Informatika di Kota Kediri telah menerapkan tata kelola teknologi informasi pada level Repeatable but Intuitif. Hasil pengolahan kuesioner mendapati nilai rata-rata untuk domain Plan and Organise (PO) dan Acquire and Implement (AI) adalah antara 1,50 – 2,49 dari rentang nilai 0 sampai 5. Artinya telah melakukan tata kelola teknologi informasi masih cukup baik meskipun belum baku.The development of information technology is growing rapidly affect activity in any field of human endeavor, especially in business. Currently there is no doubt that the information becomes one of the main resources in an enterprise to improve competitiveness against its rivals. Therefore, every company tries to implement information technology in order to improve effectiveness and efficiency in business processes, it aims to be able to provide added value in the form of competitive advantage in business competition.Many issues related to the utilization of information technology used is not optimal. Thus the authors have attempted to analyze the performance or activities of the institution Course and Training Institute (CTI) is related to the utilization of information technology, in order to give a thought which is based on Best Practices COBIT 4.1 standards so that it can be considered in making strategic decisions.Courses and Training Institute (CTI) in Kediri have implemented information technology governance at the level of Repeatable but Intuitive. Results of questionnaire processing finds the average value for the domain Plan and organisé (PO) and the Acquire and Implement (AI) is between 1.50 to 2.49 of the value range of 0 to 5. It has been doing information technology governance is still pretty good though not raw.
Analisis Rogue DHCP Packets Menggunakan Wireshark Network Protocol Analyzer Muamar Kadafi; Khusnawi Khusnawi
Creative Information Technology Journal Vol 2, No 2 (2015): Februari - April
Publisher : UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (964.775 KB) | DOI: 10.24076/citec.2015v2i2.46

Abstract

Rogue DHCP server adalah salah satu pemanfaatan celah keamanan pada mekanisme konfigurasi alamat jaringan menggunakan DHCP. Rogue DHCP server memberikan konfigurasi alamat jaringan yang salah kepada client yang tergabung di dalam jaringan dengan tujuan menciptakan serangan jaringan berupa man in the middle, sehingga dapat menimbulkan ancaman terhadap privasi client yang tergabung di dalam jaringan.Penelitian difokuskan pada analisis DHCP packets seperti DHCPDISCOVER, DHCPREQUEST, DHCPOFFER, DHCPACK yang melewati sebuah Bridge Mikrotik menggunakan aplikasi Wireshark Network Protocol Analyzer sebelum dan setelah adanya Rogue DHCP server di dalam jaringan DHCP, sehingga dapat diamati bagaimana DHCP server asli dan Rogue DHCP server saling bertukar paket DHCP dengan DHCP client yang selanjutnya dilakukan analisis terhadap Rogue DHCP packets.Dari hasil analisis didapatkan informasi parameter-parameter yang terkandung di dalam Rogue DHCP Packets yang difungsikan untuk membangun sistem keamanan jaringan DHCP berupa monitoring dan pencegahan terhadap Rogue DHCP Server menggunakan DHCP Alert yang dikombinasikan dengan Firewall Filter Rule pada sebuah Bridge Mikrotik, dengan diperoleh hasil bahwa sistem dapat mendeteksi dan mencegah adanya Rogue DHCP Server di dalam jaringan DHCP berbasis IPv4.Rogue DHCP server is one of exploiting security holes in the mechanism of configuration the network address using DHCP. Rogue DHCP server provides incorrect configuration network address to a client who joined in the network with the aim of creating a network attacks such as “man in the middle”, so it can pose a threat to client privacy who joined in the network.The research focused on the analysis of DHCP packets such as DHCPDISCOVER, DHCPREQUEST, DHCPOFFER, DHCPACK which passes through a Bridge Mikrotik using Wireshark Network Protocol Analyzer application before and after the Rogue DHCP server in the DHCP network, so it can be observed how the original DHCP server and Rogue DHCP Server exchanging packets with a DHCP Client and then make an analysis of the Rogue DHCP packets.The result of analysis obtained information of parameters that contained in the Rogue DHCP Packets that enabled to build a DHCP network security system in the form of monitoring and prevention of Rogue DHCP server using DHCP Alert combined with Firewall Filter Rule on a Bridge Mikrotik, with result that the system can detect and prevent existence of Rogue DHCP Server in the DHCP based IPv4 network.
Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dalam Menentukan Ras Ayam Serama Wirhan Fahrozi
Creative Information Technology Journal Vol 3, No 3 (2016): Mei - Juli
Publisher : UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.283 KB) | DOI: 10.24076/citec.2016v3i3.78

Abstract

Ayam Serama merupakan jenis unggas hias baru yang berukuran sangat kecil dan ringan dan merupakan hasil persilangan ayam katai, ayam serama ini merupakan jenis unggas hias yang sedang popular saat ini di Indonesia. Sehingga menjadi pertimbangan bagi para pecinta ayam serama untuk mendapatkan informasi tentang ras ayam serama, informasi yang dapatkan nantinya dapat menjadi pedoman bagi para pecinta ayam serama dalam menentukan ras ayam serama dengan akurat, dimana saat ini masih perlu dilakukan pembahasan untuk penilaian ras ayam serama. Dalam hal ini diperlukan analisa yang tepat untuk mempercepat proses identifikasi dalam menentukan rasa ayam serama. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah model yang dapatmenggambarkan seluruh sistem komputerisasi yang mendukung dalam proses pengambilan keputusan. Sistem pendukung keputusan dengan menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process ini melakukan penilaian pada setiap ayam dengan ragam kriteria, dan perubahan nilai bobot. Hal ini berguna untuk memudahkan pengambilan keputusan yang terkait dengan identifikasi ras ayam serama, sehingga akan didapatkan ayam yang paling layak dinyatakan sebagai ras ayam serama.Chicken serama is a new ornamental poultry sized very small and light is the result of a cross chicken dwarf , chicken serama it is the type of ornamental poultry being popular current in indonesia. So that it becomes consideration for the lovers chicken serama to get information about race chicken serama , information get will have become guidelines for the lovers chicken serama in determining race chicken serama accurately , where the current is still needs to be discussed to the assessment of chicken serama race. In this is the right to expedite the identification in determining chicken serama . Hence needed a model could describe the whole system computerized that supports in the decision-making process. The support system decision by using the method analytical hierarchy process conducts judgment on every chicken with its diversity of criteria, and fluctuations in the weight. It is useful to ease decision-making associated with identification race chicken serama, so that it will obtained chicken most worthy expressed as race chicken serama.
Optimisasi Penempatan Posisi Access Point pada Jaringan Wi-Fi Menggunakan Metode Simulated Annealing Nila Feby Puspitasari; Reza Pulungan
Creative Information Technology Journal Vol 2, No 1 (2014): November - Januari
Publisher : UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (752.649 KB) | DOI: 10.24076/citec.2014v2i1.37

Abstract

Penempatan access point pada jaringan Wi-Fi yang tepat sangat diperlukan untuk mengoptimalkan kekuatan sinyal yang diterima dari transmitter terhadap receiver. Parameter yang paling mempengaruhi dalam menentukan performa access point adalah nilai kekuatan sinyal, karena nilai inilah yang akan digunakan untuk menentukan coverage area (cakupan sinyal) dari sebuah transmitter (access point).Pada penelitan ini telah dilakukan pengukuran terhadap kekuatan sinyal access point terhadap penerima di ruang dosen dan lobi gedung 2 lantai 1 STMIK AMIKOM Yogyakarta yang diukur menggunakan aplikasi inSSIDer dan menghasilkan nilai RSSI (Received Signal Strength Indication) dari sebuah transmitter terhadap receiver. Dalam pengukuran juga digunakan propagasi Line Of Sight (LOS) dan propagasi Non Line Of Sight (NLOS). Data yang diperoleh dari hasil pengukuran di lapangan digunakan untuk melakukan pemodelan penempatan access point menggunakan metode simulated anneling. Kekuatan sinyal RSSI yang diterima oleh receiver tidak hanya bergantung pada jarak antara transmitter dan receiver, akan tetapi menunjukkan variasi yang besar terhadap fading dan shadowing pada sebuah lokasi, juga pengaruh interferensi dapat menyebabkan penurunan sinyal (RSSI) yang diterima oleh receiver.Dari hasil penelitian yang dilakukan, diharapkan dapat menghasilkan pemodelan yang sesuai dan tepat guna dalam melakukan optimisasi penempatan access point pada jaringan Wi-Fi menggunakan metode simulated annealing.Access point placement on Wi-Fi networks is needed to optimize the strength of signal received by receiver from transmitter. The most influential parameter in determining the performance of access point position is signal strength, because this value will be used to determine the coverage area of a transmitter.In this research, signal strengths of access point to receiver in the faculty room and the lobby floor 1 of building 2 at STMIK AMIKOM Yogyakarta have been measured using inSSIDer application and results in the values of RSSI from transmitter to receiver. Also measured are LOS propagation and NLOS propagation. Data obtained from the field measurements are used to model and analyse the influence of access point placement using simulated annealing. It is found that the RSSI signal strength received by the receiver does not only depend on the distance between the transmitter and receiver, but also shows large variations caused by the fading and shadowing at a location. The interference also causes a decrease in the signal (RSSI) received by the receiver.The research conducted is expected to generate an appropriate model and analysis for further optimization of access point position on Wi-Fi network using simulated annealing.
Perancangan Aplikasi Tes IQ Siswa untuk Pertimbangan Pemilihan Jurusan dengan Metode Forward Chaining Ahyuna Ahyuna; Irmawati Irmawati
Creative Information Technology Journal Vol 3, No 2 (2016): Februari - April
Publisher : UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.647 KB) | DOI: 10.24076/citec.2016v3i2.69

Abstract

IQ merupakan pengelompokan kecerdasan manusia, untuk mengetahui kecerdasan seseorang berbagai macam alat ukur yang digunakan diantaranya adalah tes inteligensi, tes emosional, tes spiritual, psikotes dan alat ukur lainnya. Semakin tinggi semangat orang untuk meraih sukses, semakin tinggi pula kebutuhan akan modal intelektual, emosional, psikologis, minat dan bakat. Segala kemampuan tersebut bisa jadi merupakan bakat terpendam dalam diri yang belum tergali, ataupun bakat yang harus dimunculkan dengan berbagai latihan. Tes IQ dalam penentuan dan pertimbangan pemilihan jurusan pada sekolah biasanya dilakukan secara manual dan membutuhkan waktu yang cukup banyak untuk mengetahui hasil IQ dalam penentuan pemilihan jurusan, selain itu banyak peserta tes sulit memahami untuk menghitung hasil tes IQ karena cukup rumit sehingga untuk mempermudah pihak sekolah dalam melaksanakan tes IQ penentuan jurusan maka diperlukan adanya suatu aplikasi yang berbasis komputer dan untuk membangun aplikasi yang akan digunakan bahasa pemrograman serta metode pengujian white box. Hasil evaluasi terhadap aplikasi yang dibangun sangat membantu serta mempercepat pihak sekolah dalam penentuan jurusan dan tepat dalam penentuan jurusan siswa yang disesuaikan kemampuan mereka serta membudayakan pemakaian komputer di kalangan siswa.IQ is a grouping of human intelligence, to determine a person's intellect wide range of measuring instruments used include intelligence tests, tests of emotional, spiritual tests, psychological and other measuring devices. The higher the spirit of people to achieve success, the higher the need for intellectual capital, emotional, psychological, interests and talents. All these capabilities can be a hidden talent within untapped, or talent that should be raised with the various exercises. IQ tests in the determination and consideration of election department at school is usually done manually and requires considerable time to know the results of IQ in determining the selection of majors, besides many test-takers is difficult to understand to calculate the results of an IQ test because it is quite complicated so as to facilitate the school in IQ tests determining the department implement the necessary existence of a computer-based applications and to build applications that will use the programming language as well as white-box testing methods. Results of evaluation of the applications that are built very helpful as well as accelerate the schools in the determination of the exact majors and students majoring in determining adjusted their abilities and cultivate the use of computers among students.
Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Pengesub Menggunakan TOPSIS Harliana Harliana
Creative Information Technology Journal Vol 1, No 2 (2014): Februari - April
Publisher : UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.367 KB) | DOI: 10.24076/citec.2014v1i2.13

Abstract

Pengambilan keputusan pada suatu perusahaan furniture rattan merupakan suatu hal yang sangat penting. Seorang pimpinan perusahaan furniture rattan seharusnya mengambil sebuah keputusan berdasarkan perhitungan dan pemikiran yang matang agar keputusan pemilihan pengesub (pekerja) yang telah atau akan diambil tidak menimbulkan kesan negatif atau bahkan kerugian terhadap perusahaan yang dipimpinnya. Saat ini perusahaan furniture rattan menggunakan 2 tipe pengesub, yaitu pengesub internal dan pengesub eksternal. Saat ini proses penentuan pemilihan pengesub, khususnya pengesub eksternal masih dilakukan secara manual melalui proses survey langsung. Selain itu faktor kedekatan pengesub dengan para pimpinan perusahaan furniture rattan juga masih menjadi permasalahan klasik. Kendala lain yang sering ditemui yaitu adanya ketidak konsistensian perusahaan furniture rattan dalam menentukan kriteria standar sebagai dasar pertimbangan pemilihan pengesub terbaik. Setelah melakukan pengujian pada 10 alternativ dengan 9 kriteria didapatkan pengesub Andi menempati urutan pertama dengan nilai preferensi relatif untuk setiap alternative adalah 0,5874. Pengesub Eko menempati urutan kedua dengan nilai preferensi relative 0,5801. Ketiga pengesub Gugun (0,4714), Keempat pengesub Bambang (0,4417), Kelima pengesub Kodir (0,4324), Keenam pengesub Tono (0,4166), Ketujuh pengesub Yana (0,3651). Kedelapan pengesub Dedi (0,3466). Kesembilan pengesub Budi (0,2791). Dan terakhir pengesub Opik dengan nilai preferensi relatif 0,1576.Decision-making on a rattan furniture company is a very important thing. A rattan furniture company leadership should take a decision based on the calculation and careful thought that pengesub selection decisions (workers) that have been or will be taken not to cause a negative impression or even loss of the company he leads. The company currently uses two types of rattan furniture pengesub, namely pengesub internal and external pengesub. Currently the process of determining the election pengesub, especially external pengesub still done manually through direct survey process. In addition to the proximity factor pengesub leaders rattan furniture company also remains a classic problem. Another problem often encountered is the presence of inconsistencies rattan furniture company in determining the criteria for the selection of a standard as a basis for consideration of best pengesub. After testing at 10 alternativ with 9 criteria obtained pengesub Andi ranks first with a relative preference value for each alternative is 0,5874. Eko Pengesub ranks second with a value of 0,5801 relative preference. Third pengesub Gugun (0,4714), Fourth pengesub Bambang (0,4417), Fifth pengesub Kodir (0.4324), Sixth pengesub Tono (0,4166), Seventh pengesub Yana (0,3651). Eighth pengesub Smith (0,3466), Ninth pengesub Budi (0.2791) . And last pengesub Opik with relative preference value 0.1576
Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Penerima BLSM Di Kabupaten Indramayu Supriatin Supriatin; Bambang Soedijono Wiraatmadja; Emha Taufiq Luthfi
Creative Information Technology Journal Vol 1, No 4 (2014): Agustus - Oktober
Publisher : UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (727.184 KB) | DOI: 10.24076/citec.2014v1i4.28

Abstract

Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (yang selanjutnya disebut BLSM) adalah kompensasi yang diberikan pemerintah kepada orang miskin guna mengurangi beban ekonomi yang semakin menekan kehidupan mereka, sebagai akibat naiknya harga BBM yang membawa dampak membubungnya harga kebutuhan pokok. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya kasus yang menyatakan bahwa penyaluran BLSM tidak tepat sasaran, ada BLSM yang diperuntukkan bagi masyarakat tidak mampu secara ekonomi, namun terkadang masih ada masyarakat kaya yang juga menerimanya khususnya di kabupaten Indramayu, hal tersebut menyulitkan pihak penyeleksi dalam mengadakan penyeleksian calon penerima dana BLSM ini untuk itu dibuat sistem pendukung keputusan dalam menentukan penerima BLSM di kabupaten Indramayu dengan menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP). Tujuan penelitian ini adalah Memberikan usulan untuk prioritas penerima BLSM agar tepat sasaran dan dapat membantu pemerintah kabupaten indramayu dalam pengambilan keputusan. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan metode AHP, maka dapat dihasilkan suatu alternatif pengambilan keputusan dalam menentukan penerima BLSM yang efektif yang dapat menyaring 39% masyarakat yang seharusnya tidak mendapatkan BLSM.Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) is the compensation given by the government to the poor in order to reduce the economic burden of an increasingly pressing their lives, as a result of rising fuel prices impact soaring prices of basic necessities. This research is motivated by the many cases which states that the distribution BLSM not on target, there BLSM not intended for economically disadvantaged communities, but sometimes there are people who also receive particularly rich in Kabupaten Indramayu, it is difficult for the selectors to selection of recipients of funds held BLSM made to the decision support system in determining the recipient BLSM in Kabupaten Indramayu using Analytic Hierarchy Processahp (AHP) method. The purpose of this study is to provide the proposed recipient BLSM priority for the right target and can help local governments indramayu in decision making. Based on the analysis by using the method of AHP, it can produce an alternative decision-making in determining effective BLSM receiver that can filter out 39% of the people who should not get BLSM.
Komparasi Pengenalan Citra Tanda Tangan dengan Metode 2D-PCA dan 2D-LDA Danar Putra Pamungkas; Ema Utami; Armadyah Amborowati
Creative Information Technology Journal Vol 2, No 4 (2015): Agustus - Oktober
Publisher : UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (911.129 KB) | DOI: 10.24076/citec.2015v2i4.60

Abstract

Pada umumnya pengenalan tanda tangan dilakukan secara manual oleh seseorang dengan mencocokan secara langsung tanda tangan yang sah dengan tanda tangan yang dilakukan pada saat itu. Namun cara tersebut memiliki kelemahan karena membutuhkan ketelitian pada saat mencocokan. Oleh karena itu proses pencocokan tanda tangan perlu dilakukan secara otomastis dengan sistem komputer sehingga diharapkan mempermudah dalam identifikasi tanda tangan seseorang. Pada penelitian ini peneliti membandingkan metode 2DPCA dengan 2DLDA untuk mengetahui akurasi dan kecepatan proses pengenalan tanda tangan. Metode Euclidean Distance digunakan untuk mencari kemiripan data tanda tangan. Data citra tanda tangan yang digunakan terdiri dari enam jenis kondisi yaitu kertas putih polos, kertas bercorak papyrus, bercorak shingle, tanda tangan miring dan dari eKTP. Dari hasil ujicoba tingkat akurasi pengenalan citra tanda tangan menggunakan metode 2DPCA yaitu rata-rata 78.27% dan metode 2DLDA rata-rata 74.33%. Kecepatan proses pengenalan citra tanda tangan menggunakan metode 2DPCA rata-rata 0.2605504 detik sedangkan menggunakan metode 2DLDA rata-rata 0.2401697 detik.In general, the introduction of the signature is done manually by someone with matching directly authorized signature with the signature done at that time. But this way has the disadvantage because it requires precision when matching. Therefore the signature matching process needs to be done in automatically by the computer system so hopefully facilitate the identification of a person's signature. In this study, researchers compared with 2DLDA and 2DPCA method to determine the accuracy and speed of signature recognition process. Euclidean Distance method is used to find the similarity signature data. Signature image data used consisted of six types of conditions that plain white paper, papyrus patterned paper, patterned shingles, oblique and signature of eKTP. The accuracy of the test results signature image recognition using 2DPCA method which is an average 78.27% and the average 2DLDA method of 74.33%. Speed signature image recognition process using the average 2DPCA 0.2605504 seconds while using the average 2DLDA 0.2401697 seconds.
Pemilihan Calon Penerima Bantuan Siswa Miskin Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Teuku Mufizar; Dede Syahrul Anwar; Rustin Kania Dewi
Creative Information Technology Journal Vol 4, No 1 (2016): November - Januari
Publisher : UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1632.269 KB) | DOI: 10.24076/citec.2016v4i1.93

Abstract

Proses pemilihan calon penerima Bantuan Siswa Miskin (BSM) di SMPN 4 Ciamis masih banyak kelemahan diantaranya masih menggunakan proses manual dan penilaian yang bersifat subjektif. Untuk mengatasi hal tersebut maka dibangun sistem pendukung keputusan untuk menentukan penerima bantuan siswa miskin SMP Negeri 4 Ciamis menggunakan metode Analitical Hierarchy Process. Adapun kriteria yang ditetapkan oleh pihak sekolah diantaranya: Kepemilikan KPS (Kartu Perlindungan Sosial), Kepemilikan Orang Tua, Penghasilan Orang Tua, Tanggungan Orang Tua, Jarak Rumah, Kepribadian, Kehadiran, Nilai rapor semester, Prestasi Akademik, Prestasi Non Akademik, Pertimbanggan Lain. Dalam sistem pendukung keputusan ini didukung oleh suatu metode dalam pengambilan keputusan yaitu metode Analytical Hierarchy Process (AHP) yang dikonversikan kedalam bahasa pemrograman JAVA yang dapat menunjang dalam pengolahan data. Alat bantu pemodelan datanya menggunakan UML sedangkan teknik perancangan basisdata menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD). Hasil akhir dari penelitian ini didapat bahwa sistem yang dibangun dapat membantu kerja Tim Penyeleksi BSM dalam melakukan proses penentuan penerima bantuan lebih tepat sasaran.The process of selecting candidates for Bantuan Siswa Miskin (BSM) in SMPN 4 Ciamis still many weaknesses which are still using manual processes and assessments are subjective. To solve it is built decision support system to determine the recipient BSM of SMPN 4 Ciamis using Analytical Hierarchy Process. The criteria include: Owners KPS Card, Ownership Parent, Income Parents, Dependent Parent, Distance House, personality, presence, Value report semesters, Achievement, Achievement Non-Academic, and Additional considerations. In a decision support system is supported by a decision-making method is the method of Analytical Hierarchy Process (AHP), which is converted into JAVA programming language that can support in data processing. Data modeling tools using UML while the technique of database design using Entity Relationship Diagram (ERD). The final results of this study found that a system can help a team of Selectors BSM in conducting the process of determining the recipient target more appropriate.
Perancangan Alat Peringatan Dini Bahaya Banjir dengan Mikrokontroler Arduino Uno R3 I. Eka Mulyana; Rindi Kharisman
Creative Information Technology Journal Vol 1, No 3 (2014): Mei - Juli
Publisher : UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.216 KB) | DOI: 10.24076/citec.2014v1i3.19

Abstract

Bencana alam merupakan bencana yang tidak dapat di hindari, tetapi walaupun bencana tersebut tidak dapat dihindari, kita bisa mencegah banyaknya jatuh korban akibat bencana tersebut. Contoh nyata pada saat ini yaitu bencana banjir, sudah tidak asing lagi di negeri kita di setiap kota besar yang dilalui sungai besar sering terjadi banjir apabila musim hujan datang, yang setiap tahunnya memakan korban jiwa ataupun materi. Dalam kenyataanya sudah ada alat yang berfungsi sebagai sistem peringatan dini bahaya banjir yang bisa menghitung kecepatan naiknya air, namun di Waduk Darma Kuningan alat tersebut belum ada dan dipakai sebagai peringatan dini bahaya banjir. Maka dari itu timbul ide peneliti untuk membuat salah satu teknologi terapan yaitu alat yang berfungsi untuk peringatan dini bahaya banjir. Penelitian ini dilakukan di Waduk Darma Kuningan untuk pengambilan sampel indikator peringatan dini bahaya banjir. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan deskriptif. Alat peringatan dini bahaya banjir ini menggunakan Mikrokontroler Arduino Uno R3 dan sensor yang digunakan untuk mengukur ketinggian air yaitu sensor kapasitif, yang nantinya hasil pembacaan dari sensor kapasitif akan ditampilkan pada sebuah display Lcd 16x2 character.Natural disaster is a disaster that can not be avoided, but even if the disaster can not be avoided, we can prevent many fall victims of the disaster. A concrete example is the current flood disaster, is not foreign in our country in every major city through which the great river often floods when the rains come, which annually casualties or materiall. In fact there are already tools that serves as an early warning system of flood hazards that can calculate the speed of the rising water, but at the Waduk Darma Kuningan instruments are not used as an early warning and flood hazard. Thus arose the idea of the researcher to make one of the applied technology is a tool that works for early warning flood hazard. The research this is from Waduk Darma Kuningan brass for EWI sampling flooding. By using a qualitative approach and descriptive.Arduino Uno microcontroller and sensors are used to measure the water level capacitive sensor, which will result from capacitive sensor readout is displayed on a 16x2 character lcd display.

Page 1 of 18 | Total Record : 175