cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Warta Ardhia : Jurnal Perhubungan Udara
ISSN : 02159066     EISSN : 25284045     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Warta Ardhia is an Air Transport Journal containing research, review related to evaluation policy and technological development with the scope of air transport, airport, aircraft, flight navigation, aviation human resources, flight safety and security. Warta Ardhia is managed by Civil Aviation Research and Development Center of Ministry of Transportation of The Republic Indonesia and published 2 (two) times a year, June and December.
Arjuna Subject : -
Articles 261 Documents
Pengaruh Divert Landing Pesawat A-380 Terhadap Beban Ijin Total Pesawat (Pta) Dari Nilai PCN (Pavement Classification Number) Di Bandar Udara Soekarno Hatta Ataline Muliasari
WARTA ARDHIA Vol 38, No 2 (2012)
Publisher : Research and Development Agency of The Ministry of Transportation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.078 KB) | DOI: 10.25104/wa.v38i2.193.180-190

Abstract

  On May 4, 2012 at 15:38 pm for the first time at Soekarno Hatta A-380 aircraft registration 9V SKC did divert landing. The plane landed and directed to a remote area near the hangar owned by the airline Batavia Air for parking facilities stand at the airport has not been able to receive this aircraft. Associated with the proficiency level above, necessary to divert a study of the influence of A-380 aircraft landing on the aircraft total load permits (pta) of the PCN (Pavement Classification Number) at Soekarno Hatta airport.From the analysis shows that total aircraft load permits (PTA) which can be landed on the runway Soekarno Hatta International Airport is 1,468,866 lbs or 666 757 kg. Meanwhile, the Super Jumbo aircraft A-380 which has done divert landing at this airport by aircraft-info.net has a technical specification with an empty weight gross weight 275.000kg / 606.000lb), and the Maximum Take Off Weight (MTOW) 548.000kg (1,208,000 lb). Pada tanggal 4 Mei 2012 pukul 15.38 WIB untuk pertama kalinya di Bandar Udara Soekarno Hatta pesawat A-380 registrasi 9V SKC melakukan divert landing. Pesawat tersebut mendarat dan diarahkan ke remote area, dekat hanggar milik maskapai Batavia Air karena fasilitas parking stand pada bandar udara ini belum mampu menerima pesawat ini. Terkait dengan hal tesebut diatas, perlu dilakukan penelitian terhadap pengaruh divert landing pesawat A-380 terhadap beban ijin total pesawat (pta) dari nilai PCN (Pavement Classification Number) di Bandar udara Soekarno Hatta.Dari hasil analisis terlihat bahwa beban ijin total pesawat (Pta) yang dapat mendarat di runway Bandar udara Internasional Soekarno Hatta adalah 1.468.866 lbs atau 666.757 kg. Sementara itu, pesawat Super Jumbo A-380 yang telah melakukan divert landing di bandar udara ini menurut aircraft-info.net mempunyai spesifikasi teknis dengan gross weight beban kosong 275.000kg / 606.000lb).
Persediaan Fasilitas Pelayanan Sisi Darat Pada Terminal (1A) Bandara Soekarno Hatta Welly Pakan
WARTA ARDHIA Vol 36, No 3 (2010)
Publisher : Research and Development Agency of The Ministry of Transportation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4398.066 KB) | DOI: 10.25104/wa.v36i3.85.209-219

Abstract

The airport is the gateway to the national economy and international events and place over the mode of transportation, operations occur in a variety of interactions between the main components namely: Airport Manager, airline operators, and service user.Along with the increasing frequency of flights and the use of various types of aircraft will require reliability of the facilities at airports in order to support aviation safety and to ensure the security and comfort for users of airport services. One of the facility of the airport is directly related to passenger is land side facilities services.
Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) dan Potensi Kertajati Sebagai Aerocity Tri Tjahjono; Eny Yuliawati
WARTA ARDHIA Vol 43, No 1 (2017)
Publisher : Research and Development Agency of The Ministry of Transportation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (804.22 KB) | DOI: 10.25104/wa.v43i1.274.43-50

Abstract

Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menetapkan untuk mengembangkan Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Kabupaten Majalengka dan menjadikan tata ruang kawasan sekitarnya terintegrasi menjadikan kota bandar udara (aero-city). Penelitian ini membahas pengembangan sebuah kota bandar udara atau aerotropolis bendasarkan studi literatur (meta analisis) yang kemudian dikaitkan dengan konsep tata ruang Kertajati maupun konteks Kota Cirebon Raya dan permasalahan maupun potensi yang ada. Di dalam pengelolaannya, dikarenakan sumber pembiayaan dari pemerintah pusat, maka perlu dibuat Badan Pelayanan Umum (BLU) untuk penanganan bandara dan PT. BIJB dibentuk oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menangani kawasan sekitarnya agar konsep Aero-City dapat terwujud. Kemitraan Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) juga dimungkinkan baik di fasilitas ke bandar-udaraan maupun fasilitas penunjang. [West Java International Airport and The Potential of Kertajati as The Aerocity] West Java Provincial Government has decided to develop West Java International Airport (BIJB) in Kertajati, Majalengka Regency, and plan to integrate its surrounding region as an aerocity. This paper discusses the development of an airport as a city, or aerotropolis, based on literature review (meta analysis) which is then associated with the concept of Kertajati spatial management as well as the context of Greater Cirebon Area and the existing problems as well as the potential. Since the central government acts as a financing source, it is important to establish a public service agency that will support the management of airport within its technical part while the BIJB enterprise, that is formed by West Java Provincial Government will be focused to actualize the concept of aerocity. Therefore the partnership of the Government with Business Entities is also possible both in airport facilities or airport supporting facilities.
Penentuan Tebal Perkerasan Lentur Berdasarkan Nilai CBR (California Bearing Ratio) dan ESWL (Equivalent Single Wheel Load) Pesawat Rencana Pada Perencanaan Pembangunan Bandar Udara Baru di Karawang Ataline Muliasari; Lukiana Lukiana
WARTA ARDHIA Vol 39, No 3 (2013)
Publisher : Research and Development Agency of The Ministry of Transportation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (579.96 KB) | DOI: 10.25104/wa.v39i3.117.181-191

Abstract

Construction of a new airport in Karawang until now has not been located. However, to simplify the process of land acquisition, the airport might be located in the coastal area so it does not interfere agricultural land and forestry. This study intends to support the construction of a new airport in Karawang which aims at adjusting procedure of California Bearing Ratio (CBR) in the cilamaya area to pavement thickness on the airport planning development. The study concluded that the minimum thickness of pavement layers in Karawang new airport is 118 cm. The construction carried out in accordance with the value of CBR in the cilamaya area and consider the value of ESWL (Equivalent Single Wheel Load) Boeing 737-900 ER. Rencana pembangunan bandar udara baru Karawang yang banyak mendapatkan dukungan pengguna jasa penerbangan, hingga saat ini belum ditentukan lokasinya. Tetapi, untuk mempermudah proses pembebasan lahan, dimungkinkan pembangunan bandar udara ini akan dilaksanakan di area pantai agar tidak mengganggu lahan pertanian dan Perhutani. Penelitian ini bermaksud untuk mendukung pembangunan bandar udara baru di Karawang, yang bertujuan menyesuaikan prosedur CBR (California Bearing Ratio) di area Cilamaya terhadap perkerasan pada perencanaan pembangunan bandar udara baru di Karawang. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa tebal lapisan perkerasan minimum bandar udara baru di Karawang adalah 118 cm, pembangunan dilaksanakan di area Cilamaya sesuai dengan nilai CBR (California Bearing Ratio), dan memperhatikan nilai ESWL (Equivalent Single Wheel Load) pesawat Boeing 737-900 ER adalah 118 cm.
Evaluasi Usulan Pembangunan Terminal Baru Bandar Udara H.A.S. Hanandjoeddin Tanjung Pandan Zulaichah Zulaichah
WARTA ARDHIA Vol 41, No 4 (2015)
Publisher : Research and Development Agency of The Ministry of Transportation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1253.511 KB) | DOI: 10.25104/wa.v41i4.156.201-218

Abstract

Belitung is one of the districts in the province of Bangka Belitung islands. This district has the advantage in the field of processing industry and tourism. The Regent of Bangka Belitung District proposes the construction of a new terminal in H.AS. Hanandjoeddin Airport to improve passenger service. The assessment aims to determine whether the construction of the new terminal is already required at the H.AS Hanandjoeddin airport. The method used in the study was descriptive analysis. Based on study results, the construction of the new terminal should be carried out with the consideration that the current capacity of the passenger terminal is not able to accommodate the number of passengers during rush hour (IAP4 landside = 4.39). Beside that, there is land availability for the new terminal area. Furthermore, Belitung has a high tourism potential. It requires reliable air transportation to accelerate the pace of economic growth and development of the tourism sector. Keywords: Hananjoeddin, passenger terminal, capacity. Kabupaten Belitung adalah salah satu kabupaten di provinsi Bangka Belitung. Kabupaten ini memiliki keunggulan di bidang industri pengolahan dan pariwisata. Bupati Kabupaten Belitung mengusulkan pembangunan terminal baru untuk meningkatkan pelayanan penumpang. Pengkajian bertujuan untuk mengetahui apakah pembangunan terminal baru sudah diperlukan di Bandara H.AS. hanandjoeddin. Metode yang digunakan dalam pengkajian adalah analisis deskriptif. Berdasarkan hasil kajian, pembangunan terminal baru perlu dilaksanakan dengan pertimbangan bahwa kapasitas terminal penumpang saat ini sudah tidak mampu menampung jumlah penumpang pada jam sibuk (IAP4 sisi darat = 4,39) dan lahan untuk area terminal baru sudah tersedia. Selanjutnya Kabupaten Belitung memiliki potensi pariwisata yang tinggi. Hal tersebut memerlukan sarana transportasi udara yang handal untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sektor pariwisata. Kata kunci: Hananjoeddin, terminal penumpang, kapasitas.
Faktor Penyebab Kecelakaan Penerbangan di Indonesia Tahun 2000-2006 Welly Pakan
WARTA ARDHIA Vol 34, No 1 (2008)
Publisher : Research and Development Agency of The Ministry of Transportation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9072.649 KB) | DOI: 10.25104/wa.v34i1.51.1-18

Abstract

Dalam dunia penerbangan dikenal 2 macam pengertian kecelakaan pesawat udara yaitu (accident) adalah suatu peristiwa yang terjadi di luar dugaan munusia yang berhubungan dengan pengoperasian pesawat udara yang berlangsung sejak penumpang naik pesawat (boarding) dengan maksud melakukan penerbangan sampai waktu semua penumpang turun dari pesawat udara (debarkasi): Jenis kecelakaan ini korban manusia sedangkan kecelakaan (incident) dalah kecelakaan yang berhubungan dengan operasi pesawat dan tidak menimbulkan korban.Pada umumnya suatu kecelakaan transportasi terjadi disebabkan oleh beberapa faktor, Oleh Very Management Manual (SMM) yang diterbitkan oleh International Civil Aviation Organication (ICAO) membagi fakor penyebab pesawai udara dalam 4 (empat) kelompok yaitu :1. Faktor software yaitu kebijakan, prosedur dan lain-lain 2. Faktor hardware yaitu prasarana, sarana 3. Faktor environment yaitu lingkungan dan cuaca 4. Faktor liveware yaitu manusia.Transportasi udara terselenggara apabila ada antar faktor manusia dengan faktor lainnya demikian pula dengan pesawat udara terjadi karena adanya interaksi antar faktor manusia dan faktor penyebab kecelakaan lainnya, dengan demikian maka faktor manusia (human faktor) merupakan faktor yang dominan penyebab kecelakam pesawat udara.
Alternatif Skema Pembiayaan Dalam Pembangunan Infrastruktur Bandar Udara di Indonesia Eny Yuliawati
WARTA ARDHIA Vol 37, No 4 (2011)
Publisher : Research and Development Agency of The Ministry of Transportation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5574.743 KB) | DOI: 10.25104/wa.v37i4.183.335-345

Abstract

The availability of infrastructures is very important to support and determine the level of efficiency and effectiveness economy activities of a country. The availability of infrastructures is necessary for development. Thus, at the early stage, infrastructure development in a country is fully supported by the Government through the National Budget. However, along with economy growth of a country, demand on infrastructure service is also increasing. The problem is that those demands are not balanced with government’s ability in providing the infrastructures. Development of air transportation infrastructures has to be done faster in accordance with the increasing number of passengers. Therefore, it is necessary to look at business aspects in order to be feasible and economical. Various chances in model of Public Private Partnerships, project financing and chances in the use of both international proiect financing and domestic capital market for developing airports need to be considered in the future concerning the limited government's ability in financing.
Kesiapan Bandar Udara Adi Sumarmo Dalam Rangka Koferensi Tingkat Menteri Tentang Perumahan dan Perkotaan Se-Asia Pasifik Ari Susetyadi
WARTA ARDHIA Vol 35, No 4 (2009)
Publisher : Research and Development Agency of The Ministry of Transportation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7195.053 KB) | DOI: 10.25104/wa.v35i4.75.197-216

Abstract

Bandar udara Adi Sumarmo adalah salah satu bandara International yang berada di Propinsi Jawa Tengah, bandara ini melayani penerbangan Domestik dan International. Pada tahun depan 2010 kota Surakarta menjadi tuan rumah konferensi tingkat Menteri tentang perumahan dan perkotaan se Asia Pasifik oleh karena itu sebagai suatu kegiatan ekonomi yang diharapkan mampu memperluas kesempatan kerja dan usaha khususnya bagi masyarakat sekitarnya guna meransang pembangunan regional, memperkenalkan identitas dan budaya serta menambah penerimaan devisa. Sehubungan dengan hal tersebut, maka bandar udara Adi Sumarmo perlu ikut berperan serta dalam mendukung program tersebut.
Kebutuhan Pengembangan dan Keterampilan Khusus Personil dalam Bidang Penerbangan Indonesia Yaddy Supriyadi; Rusdi Abdullah
WARTA ARDHIA Vol 40, No 2 (2014)
Publisher : Research and Development Agency of The Ministry of Transportation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4123.406 KB) | DOI: 10.25104/wa.v40i2.224.85-98

Abstract

Mitigation action towards aviation occurrence in Indonesia, according to number of aviation accident of the National Transport Safety Commitee, have not been showing a significant results. It can be caused by two things. First, the continuous development of aviation knowledge and technology. Second, the gaps between knowledge and skills that acquired during training phases and those required in the working environment This research is aimed to identify these gaps. The lack of understanding of Air Traffic Controllers on the concept of separation and how to implement it, minimum English speaking skills, and no training on RNA V and RNP are findings related to training solution. Whilst the malfunction of communication and monitoring devices, and no callibration to those devices are findings related to non-training solution. Pemecahan permasalahan kecelakaan penerbangan di Indonesia, berdasarkan data jumlah kecelakaan pesawat dari Komisi Nasional Keselamatan Transportasi, dapat dikatakan belum optimal. Masalah tersebut dapat dilihat dari dua hal, yaitu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi penerbangan maupun kesenjangan yang terjadi antara kebutuhan pengetahuan dan keterampilan personil di lapangan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diberikan pada masa pendidikan dan pelatihan. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi kesenjangan tersebut. Kurangnya pemahaman personil Pemandu Lalu Lintas Udara terhadap konsep pemberian separation dan implementasinya, kurangnya keterampilan bahasa Inggris dan belum terprogramnya program pelatihan RNAV dan RNP merupakan temuan yang bersifat pelatihan. Sementara tidak optimalnya fungsi peralatan komunikasi dan monitoring bahkan tidak dapat dioperasikannya peralatan monitoring serta tidak adanya program kalibrasi terhadap peralatan tersebut merupakan hasil temuan yang bersifat non-pelatihan dari penelitian ini.
Perhitungan Emisi Gas Buang Harian Mesin Pesawat Udara di Bandar Udara Husein Sastranegara-Bandung Minda Mora
WARTA ARDHIA Vol 39, No 1 (2013)
Publisher : Research and Development Agency of The Ministry of Transportation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.906 KB) | DOI: 10.25104/wa.v39i1.108.24-41

Abstract

Air transport contributes significantly to air pollution. Based on the reports of the Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), by 1992 the air transport accounted for 3.5% of the total anthropogenic radiative forcing of the atmosphere. It is expected to rise to 12.2%, in 2050. Furthermore, the airport is one area that has been the concentration of aircraft engine emissions. In this research, aircraft engines emission is calculated using actual data flights in airports (hybrid approach). This study aims to determine the amount of Carbon Monoxide (CO) and nitrogen oxides (NOx) generated daily from aircraft engine and then compared with the levels of CO and NOx are allowed. The result shows that the levels of CO and NOx generated daily from aircraft engines in Husein Sastranegara Airport- Bandung is still within normal limits. Transportasi udara memberikan kontribusi yang signifikan terhadap polusi udara. Berdasarkan laporan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), pada tahun 1992 transportasi udara menyumbang 3,5% dari total anthropogenic radiative forcing di atmosfer. Hal ini diperkirakan akan meningkat menjadi sebesar 12,2%, pada tahun 2050. Selanjutnya, bandar udara merupakan salah satu area yang menjadi tempat terkonsentrasinya emisi gas buang pesawat udara. Dalam penelitian ini dilakukan perhitungan emisi gas buang mesin pesawat udara dengan menggunakan data aktual penerbangan di bandar udara (pendekatan hibrid). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besaran Karbon Monoksida (CO) dan Nitrogen Oksida (NOx) harian yang dihasilkan dari mesin pesawat udara yang kemudian dibandingkan dengan kadar CO dan NOx yang diperbolehkan. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa kadar CO dan NOx harian yang dihasilkan dari mesin pesawat udara di Bandar Udara Husein Sastranegara-Bandung masih dalam batas normal.

Page 3 of 27 | Total Record : 261