cover
Contact Name
Indriyanti
Contact Email
indriyanti.iyt@bsi.ac.id
Phone
+6285643793653
Journal Mail Official
jurnal.khasanahilmu@bsi.ac.id
Editorial Address
Jl. Ringroad Barat, Gamping Kidul, Ambarketawang, Kec. Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55184
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Khasanah Ilmu - Jurnal Pariwisata Dan Budaya
ISSN : 26555433     EISSN : 2527449X     DOI : http://dx.doi.org/10.31294/khi
Core Subject : Social,
Jurnal Khasanah Ilmu sebagai bagian dari semangat menyebarluaskan ilmu pengetahuan hasil dari penelitian dan pemikiran untuk pengabdian pada masyarakat luas. Situs Jurnal Khasanah Ilmu menyediakan artikel-artikel jurnal untuk diunduh secara gratis. Jurnal kami adalah jurnal ilmiah nasional yang merupakan sumber referensi akademisi di bidang Pariwisata, Perhotelan dan Budaya.
Articles 227 Documents
Strategi Guest Relation Officer Dalam Penanganan Tamu Yang Menunggu Pelayanan Di Hotel Santika Premiere Yogyakarta Gayuh Yulanda; Emmita Devi Hari Putri - AKPAR BSI Yogyakarta
Khasanah Ilmu - Jurnal Pariwisata Dan Budaya Vol 8, No 1 (2017): Jurnal Khasanah Ilmu - Maret 2017
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.534 KB) | DOI: 10.31294/khi.v8i1.1413

Abstract

Abstract - The development of the tourism industry increasingly spread its wings in the world to make the investors and entrepreneurs establish their business travel in the field of tourism accommodation, one of which was the construction of the hotel. Hotel is a premier accommodation needed actors, especially tourists travel as a temporary shelter during travel. Facing fierce competition, the various efforts made by each hotel, such as adding the facility to make it more complete, repairing the building, add a food menu and improve the quality of service of each employee to hotel guests at the start of the department front office, department housekeeping and food and beverage department. Guest Relation Officer (GRO) is one part that is in the front office department in charge and responsible for providing comfort, hospitality, and information to guests, therefore the guest reletion an officer is required to always provide the best service and comfort to guests. This research method using descriptive method qualitative research that aims to understand about what is experienced by the subject of the study such behavior, perception, motivation, action and more holistically in a descriptive way in the form of words and language, in a context that is naturally and by using various scientific methods. Data collection techniques in this study using interview techniques, observation and documentation. Research conducted at the premier hotel santika Yogyakarta for approximately six months. The results of this analysis, a guest relation officer has an important role at a hotel to provide comfort, hospitality, and the best service to guests. Guest relations officer is also expected to cooperate with travel agencies so that when a guest relation officer invited guests conversed can offer these travel packages and to make guests feel cared for.Keyword: guest relation officer, Hotel, service strategy. Abstrak - Berkembangnya industri pariwisata yang semakin menggepakkan sayapnya di dunia membuat para investor dan para pelaku usaha memantapkan usahanya di bidang akomodasi pariwisata, di mulai dari usara restoran, travel agent, hingga pembangunan hotel. Hotel adalah salah satu akomodasi yang dibutuhkan wisatawan sebagai tempat tinggal sementara selama melakukan perjalanan wisata. Menghadapi persaingan yang semakin ketat, maka berbagai upaya yang dilakukan oleh masing-masing hotel, seperti menambah fasilitas agar lebih lengkap, memperbaiki gedungnya, menambah daftar menu makanan dan meningkatkan kualitas pelayanan setiap karyawan kepada tamu hotel di mulai dari departemen front office, departemen housekeeping dan departemen food and beverage. Guest Relation officer adalah salah satu bagian yang ada di departemen front office yang memiliki tugas dan tanggung jawab memberikan kenyamanan kepada tamu, selain itu guest relation officer juga memiliki kewajiban memberikan segala informasi yang diinginkan tamu, Guest relation officer dituntut untuk selalu melakukan yang terbaik dan memberikan kenyamanan pada tamu hotel. Metode yang digunakan adalah menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik dengancara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Penelitian dilakuakan di Hotel Santika Premier Yogyakarta selama enam bulan. Hasil analisa dari penelitian ini adalah guest relation officer memiliki peran penting di sebuah hotel untuk memberikan kenyamana, keamanan dan pelayanan yang baik untuk tamu. Guest relation officer juga harus mempunyai kerjasama dengan biro perjalanan wisata, agar ketika guest relation officer mengajak tamu berbincang dapat menawarkan paket wisata tersebut dan agar membuat tamu meras diperhatikan.Kata kunci : guest relation officer, Hotel, strategi pelayanan.
Kinerja Pengembangan Dan Pelayanan Candi Ratu Boko Dalam Mendukung Kesempatan Usaha Masyarakat Setempat Atun Yulianto - AKPAR BSI Yogyakarta
Khasanah Ilmu - Jurnal Pariwisata Dan Budaya Vol 7, No 1 (2016): Jurnal Khasanah Ilmu - Maret 2016
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.878 KB) | DOI: 10.31294/khi.v7i1.473

Abstract

Abstract - Candi Ratu Boko is the culture heritage sites in the 8th century the heyday of the Sailendra dynasty. This temple maintained entirely by BUMN appointed by the government that is PT. Taman Wisata Candi. In accordance with UU RI No.10 tahun 2009 about tourism consider that the tourism development be required to grow the society business opportunities. On the basis these conditions The purpose of this research is know the successful development and service of the temple especially Ratu Boko in an attempt supporting the business opportunity local communities. Research methods that used is qualitative descriptive supported by surveys and quantitative data. Results of the study provide the qualifications, that site temple Ratu Boko with indicators of diversity, uniqueness, potential for conservation, and economic potential measured from employees internals considered to be already good with score grade 2, so that it can support community business opportunity and potential market rated enough with a grade score 1. While service efforts the business opportunity for local people has been given with properly by PT. Taman Wisata Candi units Ratu Boko Temple, but is not fully utilized by the local people.Keywords: Performance, Development, Services, Business Abstrak - Candi Ratu Boko adalah situs peninggalan sejarah pada abad ke 8 masa kejayaan dinasti Sailendra. Wisata candi ini dikelola sepenuhnya oleh BUMN yang ditunjuk pemerintah yaitu PT. Taman Wisata Candi. Sesuai dengan UU RI No.10 tahun 2009 tentang kepariwisataan mempertimbangkan bahwa pembangunan kepariwisataan diperlukan untuk mendorong pemerataan kesempatan berusaha bagi masyarakat. Atas dasar hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan pengembangan dan pelayanan objek wisata candi khususnya Ratu Boko dalam upaya mendukung kesempatan usaha masyarakat setempat. Metode Penelitian yang digunakan adalah diskriptif kualitatif yang didukung survey dan data kuantitatif. Hasil penelitian memberikan kualifikasi bahwa kinerja pengembangan situs wisata candi Ratu Boko dengan indikator keragaman, keunikan, potensi konservasi, dan potensi ekonomi diukur dari internal karyawan dinilai baik dengan grade score dua sehingga dapat mendukung kesempatan usaha masyarakat dan potensi pasar dinilai cukup dengan grade score satu. Sedangkan upaya pelayanan untuk kesempatan usaha masyarakat setempat telah diberikan dengan baik oleh PT.Taman Wisata Candi, namun tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat setempat. Kata Kunci : Kinerja, Pengembangan, Pelayanan, Usaha
Perkembangan Destinasi Pariwisata, Benarkah Memang Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat Fitri Abdillah; Janianton Damanik; Chafid Fandeli; Sudarmadj Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Khasanah Ilmu - Jurnal Pariwisata Dan Budaya Vol 6, No 2 (2015): Jurnal Khasanah Ilmu - September 2015
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.322 KB) | DOI: 10.31294/khi.v6i2.507

Abstract

Abstract - Pemerintah Seringkali Menyatakan Bahwa Pembangunan Pariwisata Telah Berhasil Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat.  Fakta Ini Selalu Ditunjukkan Dengan Data Mengenai Meningkatnya Jumlah Kunjungan, Lapangan Kerja Dan Keterlibatan Masyarakat.  Studi Ini Mencoba Menjelaskan Benarkah Masyarakat Memang Memperoleh Manfaat Dari Perkembangan Tersebut.  Hipotesis Disusun Dengan Menyatakan Bahwa Semakin Tinggi Perkembangan Destinasi Pariwisata Maka Kualitas Hidup Masyarakat Yang Terlibat Akan Semakin Tinggi Pula. Lokasi Penelitian Dipilih Adalah Pangandaran.  Metode Deskriptif Dan Korelasional Bivariat Digunakan Untuk Menganalisis Dua Variabel Utama Yaitu Perkembangan Destinasi Pariwisata Dan Kualitas Hidup Masyarakat Lokal.   Hasil Penelitian Menunjukkan Bahwa Perkembangan Destinasi Berhubungan Positif Signifikan Dengan Standard Hidup Dalam Hal Penurunan Garis Kemiskinan.  Perkembangan Jumlah Wisatawan Juga Berkorelasi Positif Dengan Peningkatan Daya Beli Khususnya Barang-Barang Non Makanan Dan Penurunan Pengangguran Meskipun Secara Umum Belum Dapat Menurunkan Jumlah Penduduk Miskin.   Perkembangan Wisatawan Juga Berkorelasi Positif Dengan Peningkatan Pendidikan.  Kesimpulan Yang Diperoleh  Menunjukkan Bahwa Perkembangan Kepariwisataan Secara Nyata Memberikan Kontribusi Peningkatan Kualitas Hidup Khususnya Material Dengan Ditopang Oleh Keterlibatan Masyarakat Khususnya Pada Tenaga Kerja Perhotelan, Usaha-Usaha Kecil Di Masyarakat Dan Rumah Makan.  Studi Lanjutan Mengenai Pola Keterlibatan Masyarakat Yang Lebih Sustainable Diperlukan Agar Perkembangan Destinasi Pariwisata Tetap Terjaga. Keywords: destinasi pariwisata, kualitas hidup masyarakat lokal
Dampak Pengganda Pendapatan Bisnis Perhotelan di Pantai Indrayanti Gunungkidul Yogyakarta Erlina Daru Kuntari - MKP UGM Yogyakarta
Khasanah Ilmu - Jurnal Pariwisata Dan Budaya Vol 7, No 2 (2016): Jurnal Khasanah Ilmu - September 2016
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.372 KB) | DOI: 10.31294/khi.v7i2.827

Abstract

Abstract - Attraction of tourists visiting the beach in Gunung Kidul Regency 67% of total tourist arrivals in 2014. The growth of the hospitality business Indrayanti Beach be increased. Income multiplier of the emergence of new hospitality business is very interesting to study. Measurements of this income multiplier becomes important thing to do in an attempt to assess the role of the hospitality business in the economy in Gunung Kidul Regency. This research aims to identify the amount of income and expenses as well as calculating the amount of business income multiplier Indrayanti Beach hospitality. The data required is the amount of revenue and expenditure of the hospitality business and revenue and expenditure employees in 2015. Tool data collection using questionnaires. The method used is descriptive statistics and ad hoc simple equation. The results of this study are in the hospitality business income Total Indrayanti Beach is Rp. 3.456.600.000. Of disposable income again in Gunung Kidul Regency of Rp.1.886.160.000.  The rest is used to buy fish in Semarang and transferred to the owner outside Gunung Kidul Regency Rp. 1,570,440,000 or 45% of total revenue throughout the hospitality business. Figures in the hospitality business income multiplier Indrayanti Beach is 2,204.  This means that the value of money in circulation is 2,204 times that of the money that was first received. If the hospitality business revenue in Indrayanti Coast of Rp. 3.456.600.000, the revenue generated in the economy Gunung Kidul Regency is Rp. 7.618.346.400. This shows that the contribution of the hospitality business Indrayanti Beach to the economy, especially in Gunung Kidul surrounding communities is high because low leakage.  The role of the hospitality business in Indrayanti Beach also has a significant contribution in improving the tourism sub-sector PAD in Gunung Kidul Regency.Keywords: income multiplier, the hospitality business, Indrayanti BeachAbstrak - Kunjungan wisatawan ke objek wisata pantai di Kabupaten Gunungkidul sebesar 67% dari total kunjungan wisatawan pada tahun 2014. Pertumbuhan bisnis perhotelan di Pantai Indrayanti menjadi meningkat. Pengganda pendapatan dari munculnya bisnis perhotelan baru ini sangat menarik untuk diteliti. Pengukuran tentang pengganda pendapatan ini menjadi hal penting untuk dilakukan sebagai upaya untuk menilai peranan bisnis perhotelan dalam perekonomian di Kabupaten Gunungkidul. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi besaran pendapatan dan pengeluaran serta menghitung besaran angka pengganda pendapatan bisnis perhotelan di Pantai Indrayanti. Data yang diperlukan adalah jumlah pendapatan dan pengeluaran bisnis perhotelan serta pendapatan dan pengeluaran karyawannya pada tahun 2015. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner. Metode penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif serta persamaan ad hoc sederhana. Hasil penelitian ini adalah Total pendapatan bisnis perhotelan di Pantai Indrayanti adalah sebesar Rp. 3.456.600.000. Pendapatan yang dibelanjakan lagi di Kabupaten Gunungkidul sebesar Rp.1.886.160.000. Sisanya digunakan untuk membeli ikan di Semarang dan ditransfer ke pemilik di luar Kabupaten Gunungkidul sebesar Rp. 1.570.440.000 atau 45% dari total pendapatan seluruh bisnis perhotelan. Angka pengganda pendapatan bisnis perhotelan di Pantai Indrayanti adalah 2,204. Hal ini berarti nilai uang yang beredar adalah 2,204 kali dari uang yang pertama kali diterima. Jika pendapatan bisnis perhotelan di Pantai Indrayanti sebesar Rp. 3.456.600.000, maka pendapatan yang ditimbulkan dalam perekonomian Kabupaten Gunungkidul adalah Rp. 7.618.346.400. Hal ini menunjukkan bahwa kontribusi bisnis perhotelan di Pantai Indrayanti terhadap perekonomian Gunungkidul terutama di masyarakat sekitar tinggi karena kebocoran rendah. Peranan bisnis perhotelan di Pantai Indrayanti juga telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam peningkatan PAD sub sektor pariwisata di Kabupaten Gunungkidul.Kata kunci: pengganda pendapatan, bisnis perhotelan, Pantai Indrayanti 
Analisis Perbedaan Penerapan Marketing Mix Dalam Meningkatan Penjualan (Kajian Terhadap Bisnis Perhotelan Bintang Dan Non Bintang Di Yogyakarta) Diah Pradiatiningtyas
Khasanah Ilmu - Jurnal Pariwisata Dan Budaya Vol 6, No 1 (2015): Jurnal Khasanah Ilmu - Maret 2015
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.394 KB) | DOI: 10.31294/khi.v6i1.464

Abstract

Bisnis perhotelan termasuk dalam kategori penjualan jasa karena ada pelayanan (services) di dalam proses bisnisnya. Sementara marketing mix adalah seperangkat alat yang dapat digunakan pemasar untuk membentuk karakteristik jasa yang ditawarkan kepada pelanggan. Yogyakarta adalah salah satu kota pariwisata di Indonesia dimana menjadikan kota tersebut memiliki persaingan bisnis perhotelan yang ketat. Di Yogyakarta sendiri ada hotel dengan kategori bintang dan non bintang. Penelitian ini menganalisa perbedaan penerapan marketing mix dalam meningkatkan penjualan baik di hotel bintang maupun non bintang. Tujuan penelitian adalah memberikan masukan bagi bisnis perhotelan untuk menerapkan langkah strategis dalam memasarkan bisnis perhotelannya menghadapi persaingan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan alat pengambilan data observasi, sedangkan analisa data menggunakan metode deskriptif. Hasil yang didapatkan adalah hotel bintang menerapkan marketing mix lebih konsisten karena mengejar loyalitas, trust, dan kepuasan konsumen sementara hotel non bintang tidak melaksanakannya secara konsisten karena hanya mengejar kuantitas occupancy saja. Kata Kunci : Hotel Bintang dan Non Bintang, Bauran Pemasaran, Bintang, Penerapan, Penjualan
Peranan Housekeeping Dalam Menangani Komplain Untuk Memberikan Kepuasan Tamu Di Mawar Asri Hotel Jogja Weningtyas Damayanti dan Yulianto
Khasanah Ilmu - Jurnal Pariwisata Dan Budaya Vol 5, No 2 (2014): Jurnal Khasanah Ilmu - September 2014
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.496 KB) | DOI: 10.31294/khi.v5i2.498

Abstract

Hotel merupakan salah satu bentuk akomodasi yang menyewakan sebagian atau seluruh bangunannya bagi setiap orang untuk memperoleh penginapan beserta pelayanan makan, minum dan fasilitas tambahan yang lain. Dalam usaha jasa perhotelan unsur kepuasan tamu merupakan tolak ukur keberhasilannya. Hasil kepuasan tamu dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang memuaskan dan melampaui keinginan dan kebutuhan tamu. Apabila tamu tidak puas maka akan menurunkan citra hotel. Ketidakpuasan tamu biasanya diungkapkan dalam bentuk komplain. Komplain ini bisa disampaikan oleh tamu kepada departemen manapun yang ada di hotel, tidak terkecuali pada Housekeeping Departement yang memiliki tanggug jawab atas kebersihan maupun kenyamanan tamu selama menginap di hotel. Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai upaya yang dilakukan oleh Departemen Housekeeping di Mawar Asri Hotel Jogja dalam mengatasi komplain. Tujuan penelian mengetahui tugas dan tanggungjawab Housekeeping department, mengetahui complain dan bagaimana peranan yang dilakukan Housekeeping Departament dalam menangani complain tamu. Penelitian ini menggunakan empat metode penelitian yaitu observasi, interview, studi dokumentasi dan studi pustaka.Hasil dan kesimpulan dari penelitilian bahwa Housekeeping Departement selalu menjaga kebersihan, kerapian, keindahan seluruh area, juga bertanggungjawab atas kenyamanan tamu dan mampu menangani complain tamu yang sering terjadi pada air panas, AC, listrik, kamar kurang bersih dan lain-lain sehingga menangani tamu sesuai dengan SOP yang ada Hotel Mawar Asri. Kata Kunci:  Housekeeping, Kepuasan, Komplain.
Pengelolaan Koridor Jalan Ahmad Yani Sebagai Daya Tarik Wisata Pusaka Liyushiana .; Christina Sianipar - AKPAR Medan
Khasanah Ilmu - Jurnal Pariwisata Dan Budaya Vol 8, No 2 (2017): Jurnal Khasanah Ilmu - September 2017
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (814.698 KB) | DOI: 10.31294/khi.v8i2.2409

Abstract

Abstract - Heritage tourism is a special interest tourism that arises from the awareness of the importance of history and historical attraction. Ahmad Yani road corridor is located in Kawasan sub-district, West Medan district, Medan city, North Sumatera Province, is an area with a high value of architectural and historical value which has been set under Local Regulation of Medan City Number 02 Year 2012. The existence of old building and pattern of economy of society on Jalan Ahmad Yani are the resources that have not been managed and utilized well. This study is aimed to develop the concept of the heritage attraction as well as to solve the related efforts of management in that focused area. This study found that responsible management and utilization of resources will create a safe, orderly, clean, cool, beautiful, friendly area, and provide memories as wekk as a positive climate for tourists and local people, especially in supporting the implementation of cultural tourism in Medan.Keywords: attraction, management, heritage tourismAbstrak - Wisata Pusaka merupakan wisata minat khusus yang muncul atas kesadaran terhadap pentingnya peninggalan sejarah baik itu yang bersifat tangible maupun intangible bagi perjalanan kehidupan manusia. Koridor Jalan Ahmad Yani yang terletak di Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara merupakan kawasan dengan nilai arsitektur dan sejarah bernilai tinggi yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 2 Tahun 2012. Keberadaan bangunan tua, pola perekonomian masyarakat di Jalan Ahmad Yani merupakan sumber daya yang belum dikelola dan dimanfaatkan dengan komperehensif. Penelitian ditujukan untuk mengembangkan daya tarik wisata pusaka serta memecahkan upaya terkait pengelolaan wisata pusaka di koridor Jalan Ahmad Yani. Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya secara bertanggungjawab akan menciptakan kawasan yang aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah dan memberikan kenangan serta iklim positif bagi wisatawan, masyarakat setempat terutama dalam mendukung pelaksanaan wisata budaya di Kota Medan.Kata Kunci : daya tarik, pengelolaan, wisata pusaka
STANDARISASI PENATAAN GUEST SUPPLIES DALAM MENINGKATKAN JUMLAH TAMU PADA HOTEL BRONGTO DI YOGYAKARTA Deanne Sisilia Yessika Rumengan; Yulianto Yulianto
Khasanah Ilmu - Jurnal Pariwisata Dan Budaya Vol 5, No 1 (2014): Jurnal Khasanah Ilmu - Maret 2014
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.981 KB) | DOI: 10.31294/khi.v5i1.455

Abstract

Hotel is one of the most important elements in the chain of much hotel tourism. Since it is still thrive  despite the management is still traditional. At the time city hotel is  a special hotel building as function business occupancy of room. Housekeeping classified into the back of the house because some of its service activities nota big deal directly with guests. Although there are some activities that allow officers to communication directly with the guests, for example, when preparing the guest room (make-up room) or about the arrangement of the guest room supplies complain in complete. Housekeeping should understand the mean or the words of guest room supplies it. Structuring is one important activity in preparing the guest room, where the supplies needed to prepare the employee must be attention to accuracy and neat also cleanliness in organize guest supplies in the hotel guest room.Where the supplies needed to prepare the employes must be attention to accuracy and neatness also clean lines in organize guest supplies in the hotel guest room. The problem in each hotel guest is structuring guest supplies not complite in guest room. This matter requires effort the management of Hotel Brongto in order to maximize the ability  of employee Hotel Brongto special in housekeeping to organize the guest supplies properly and correctly.
Pengaruh Kualitas Produk Dan Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Serta Dampaknya Terhadap Keputusan Konsumen Menginap Kembali Akh. Fajar Rahman; Anton Triyantoro; Suradi - AKPAR STIPARY Yogyakarta
Khasanah Ilmu - Jurnal Pariwisata Dan Budaya Vol 7, No 1 (2016): Jurnal Khasanah Ilmu - Maret 2016
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.358 KB) | DOI: 10.31294/khi.v7i1.489

Abstract

Abstract - This study aims to determine: (1) to analyze the influence of product quality to customer satisfaction INNA Hotel Garuda; (2) to analyze the influence of service to customer satisfaction INNA Hotel Garuda; (3) to analyze the direct influence of the quality of products to the consumer decision to stay back as well as indirect influence through customer satisfaction; (4) to analyze the direct influence of service quality to the consumer's decision to stay back, as well as indirect influence through customer satisfaction; (5) to analyze the direct influence of service quality to the consumer's decision to stay back. This research was conducted by interview through a questionnaire of 125 bundles. Distributing questionnaires carried out for five weeks with an average of 30 bundles per week, in order to obtain the respondents more than 125. This is to anticipate the questionnaires are not returned. Questionnaires assisted by a hotel employee. The results showed that four factors that affect a guest's stay back are factors: (1) Products 90% more respondents answering high category; (2) The quality factor services 90% more respondents are satisfied; (3) The factors of customer satisfaction as much as 70-90% of consumers feel the expectations and needs during the stay at the Inna Garuda fulfilled; (4) Factors decision to stay back no more than 90% expressed a desire to stay back at Inna Garuda. With multiple linear regression analysis found 90% influenced the decision to stay back a factor of four independent variables. The remaining 10% are influenced by other factors. Keywords: quality, service, satisfaction, consumer decisions  Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Menganalisis pengaruh faktor kualitas produk terhadap kepuasan konsumen INNA Hotel Garuda; (2) Menganalisis pengaruh faktor pelayanan terhadap kepuasan konsumen INNA Hotel Garuda; (3) Menganalisis pengaruh langsung kualitas produk terhadap keputusan konsumen  menginap kembali serta pengaruh tak langsung melalui kepuasan konsumen; (4) Menganalisis pengaruh langsung kualitas pelayanan terhadap keputusan konsumen menginap kembali, serta pengaruh tak langsung melalui kepuasan konsumen; (5) Menganalisis pengaruh langsung kualitas pelayanan terhadap keputusan konsumen menginap kembali. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan wawancara melalui kuesioner sebanyak 125 bendel. Penyebaran kuesioner dilakukan selama lima minggu dengan rata-rata 30 bendel per minggu, sehingga diperoleh responden lebih dari 125. Hal ini untuk mengantisipasi kuesioner yang tidak kembali. Penyebaran kuesioner dibantu oleh karyawan hotel.  Hasil penelitian menunjukkan, bahwa empat faktor yang mempengaruhi tamu menginap kembali adalah faktor : (1) Produk 90% lebih responden menjawab kategori tinggi; (2) Faktor kualitas pelayanan 90% lebih responden menjawab puas; (3) Faktor kepuasan konsumen sebanyak 70-90% konsumen merasakan harapan dan kebutuhan selama menginap di Inna Garuda terpenuhi; (4) Faktor keputusan menginap kembali ada 90% lebih menyatakan keinginannya untuk menginap kembali di Inna Garuda. Dengan analisis regresi linear berganda ditemukan 90% keputusan menginap kembali dipengaruhi empat faktor variabel independen. 10% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Kata Kunci : Kualitas, pelayanan, kepuasan, keputusan konsumen
Upaya Desa Gamplong Sebagai Desa Wisata Industri Alat Tenun Bukan Mesin Dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Emmita Devi Hari Putri - AKPAR BSI Yogyakarta
Khasanah Ilmu - Jurnal Pariwisata Dan Budaya Vol 6, No 1 (2015): Jurnal Khasanah Ilmu - Maret 2015
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.1 KB) | DOI: 10.31294/khi.v6i1.525

Abstract

Abstract Small and Medium Enterprises (SMEs) which was developed in a village can have a positive impact for the local community, especially in terms of the economy. But in reality still lack of innovation in the communities can inhibit the development of SMEs. In this study the authors took place in the village Gamplong research, Sumber Rahayu, Moyudan, Sleman, Yogyakarta. Methods of research used qualitative research methods which in this study the authors describe only on a natural phenomenon in a systematic, factual, and accurate. Explain or describe the study variables without seeking the association between the variables with other variables. This means that this study is limited to the disclosure of business problems and circumstances as in fact only a disclosure of facts. Hamlet Gamplong, Source Rahayu, Moyudan is one part of the development of natural and cultural tourism village crafts. Craft developed in the village is a tourist village which Weaving craft manufacturing process still uses Not Weaving Machine Tools (handloom). Given the hamlet Gamplong as a tourist attraction that can bring in more tourists, the community Gamplong develop a variety of facilities, infrastructure and facilities needed by tourists. With the development of tourist villages can help communities Gamplong industry in terms of improving people's income. Keyword: Tourist Village Industries , Not Weaving Machine Tools , Community Income

Page 1 of 23 | Total Record : 227