cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. ponorogo,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Ibriez : Jurnal Kependidikan Dasar Islam Berbasis Sains
ISSN : 25483447     EISSN : 25484176     DOI : -
Core Subject : Education,
Ibriez : Jurnal Kependidikan Dasar Islam Berbasis Sains is a national journal which published by the Institute of Islamic Studies (IAIN) of Ponorogo managed by Its PGMI department. Ibriez journal, has been publishing both online and print since December 2016. The journal published to facilitate publication of the research result to improve quality and quantity of science. Ibriez journal publishes in twice a year around June and December. This journal also invites the Author who has opus which focus on education, Islam and science to submitted the research result.
Arjuna Subject : -
Articles 66 Documents
Menulis Teks Eksplanasi Ilmiah Dengan Menggunakan Media Media Flash Card Setyawan, Bambang
Ibriez : Jurnal Kependidikan Dasar Islam Berbasis Sains Vol 4 No 1 (2019): Manajemen dan Pendidikan Islam
Publisher : IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (728.472 KB)

Abstract

Kemampuan menulis kelas VI sekolah dasar adalah kemampuan menulis teks penjelasan (eksplanasi) dengan menggunakan kosa kata baku dan kalimat efektif. Namun pada kenyataannya, siswa kelas VI SDN Rejomulyo 1 Kras Kediri masih kesulitan menulis karangan, apalagi berupa teks eksplanasi ilmiah. Siswa membutuhkan media yang dapat   memfasilitasi daya imajinasinya untuk mengembangkan menjadi sebuah karangan. Penggunaan media flash card ini bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan menulis teks eksplanasi ilmiah pada siswa kelas VI. Kemampuan mengembangkan teks eksplanasi ilmiah ini akan berpengaruh kepada kompetensi dasar yang lain, terutama yang berkaitan langsung dengan suatu gejala atau fenomena alam. Media ini dapat memfasilitasi siswa dalam  mengembangkan gagasannya kemudian menuangkan dalam kalimat efektif dengan  menggunakan kata-kata baku, sehingga siswa tidak mengalami kebuntuan dalam menulis kalimat. Karya inovasi media pembelajaran flash card ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas selama dua siklus dan masing-masing siklus berlangsung selama dua pertemuan. Penelitian tindakan kelas ini menilai peningkatan kemampuan menulis teks ekplanasi ilmiah sebagai data utama. Setiap akhir pertemuan, siswa dinilai kemampuannya menulis teks eksplanasi ilmiah. Pada akhir siklus satu terjadi peningkatan rata-rata kelas sebesar 18,52 menjadi 75,37. Hasil siklus satu belum memenuhi indikator keberhasilan yang ditentukan karena belum mencapai ≥ 77,78 % jumlah siswa yang mengalami ketuntasan. Siklus kedua menunjukkan hasil bahwa terjadi peningkatan rata- rata kelas sebesar 10,74 dari siklus satu menjadi 86,11. Sehingga penggunaan media flash card kardus bekas ini mampu menaikkan ketrampilan menulis teks eksplanasi ilmiah sebesar 29,26.
Desain Pedoman Praktikum Kimia yang Berorientasi Keterampilan Proses Arif, Syaiful
Ibriez : Jurnal Kependidikan Dasar Islam Berbasis Sains Vol 1 No 1 (2016): Penelitian Pendidikan dan Keislaman
Publisher : IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (949.207 KB) | DOI: 10.21154/ibriez.v1i1.10

Abstract

Pedoman praktikum kimia berbasis eksperimen SMA/MA kelas XI semester genap merupakan perangkat pembelajaran di laboratorium yang sudah divalidasi oleh ahli isi/materi pelajaran kimia dan ahli media/desain pembelajaran. Pengembangan ini bertujuan untuk (1) Untuk mendeskripsikan kelayakan materi/isi buku panduan praktikum berbasis eksperimen yang dikembangkan (2) untuk mendeskripsikan kelayakan kontruksi/desain buku panduan praktikum yang berbasis eksperimen. Rancangan penelitian mengunakan 4-D ( four D Models) yang terdiri dari tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design), tahap pengembangan (develop), penyebaran (desseminite). Kriteria  panduan praktikum dinyatakan layak jika penilaian terhadap buku panduan diperoleh ≥ 61 %. Instrument penelitian yang digunakan adalah lembar validasi dan angket, lembar validasi digunakan untuk memberikan tanggapan dan penilaian terhadap panduan praktikum kimia yang dikembangkan. Lembar validasi ini diberikan kepada tim ahli isi/materi pelajaran kimia dan tim ahli media/desain pembelajaran. Sedangkan lembar angket diberikan kepada guru dan siswa pada saat ujicoba terbatas, angket ini digunakan untuk mengetahui respon siswa dan guru tentang buku panduan praktikum yang dikembangkan. Data yang diperoleh diolah berdasarkan skala likert didapatkan bahwa (1) kelayakan panduan praktikum kimia dari segi ahli isi/materi pelajaran diperoleh rata-rata sebesar 78,15 %, yang artinya memenuhi dan layak untuk di ujicobakan (2) kelayakan panduan praktikum kimia dari segi ahli media/desain pembelajaran diperoleh rata-rata sebesar 80,98 % yang artinya memenuhi dan layak untuk di ujicobakan (3) hasil angket respon guru kimia  diperoleh rata-rata sebesar 84 % yang artinya sangat memenuhi dan mudah penggunaannya (4)  hasil angket respon siswa diperoleh rata-rata sebesar 79,3 % yang artinya memenuhi dan menarik dan mudah dipergunakan.
Kontribusi Quantum Learning terhadap Perkembangan Kecerdasan Interpersonal Siswa SD Putri, Weni Tria Anugrah
Ibriez : Jurnal Kependidikan Dasar Islam Berbasis Sains Vol 1 No 1 (2016): Penelitian Pendidikan dan Keislaman
Publisher : IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1185.785 KB) | DOI: 10.21154/ibriez.v1i1.11

Abstract

Dalam upaya peningkatan hasil pembelajaran, hal ini semakin mendorong upaya guru untuk merancang sebuah pembelajaran yang mampu mengakomodasi segala jenis hasil pembelajaran. Hasil pembelajaran yang tidak hanya berkaitan dengan penguasaan materi, namun juga berkaitan dengan karakter siswa. Karakter-karakter yang bermakna untuk siswa dalam menghadapi kehidupan sosial. Kehidupan sosial siswa tidak hanya dalam lingkungan keluarga dan sekolah. Ketika siswa melakukan kesalahan masih terdapat pihak-pihak yang mampu menegur dengan cara yang baik. Tidak bisa dipungkiri lagi jika kehidupan siswa juga dalam lingkungan masyarakat, yang di dalamnya membutuhkan kecerdasan interpersonal yang lebih baik dalam menghadapinya. Kajian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi pembelajaran yang mampu mewadahi tidak hanya hasil pembelajaran kognitif namun juga afektif. Hasil belajar afektif berupa kemampuan menerima dan memperhatikan suatu objek, menanggapi, menghargai, mengatur atau mengorganisasikan, serta menginternalisasi nilai-nilai menjadi pola hidup. Kajian ini ditujukan pada kemampuan siswa dalam bekerjasama, bergotong royong, dan menjalin hubungan yang baik dalam berbagai macam lingkungan. Dengan bercermin dari pembelajaran yang seringnya berpusat pada guru yang menjadikan siswa cenderung lebih pasif, maka diharapkan selanjutnya pembelajaran mampu menjadikan siswa sebagai pusat pembelajaran agar memberikan hasil pembelajaran yang tidak hanya dalam ranah kognitif.
Reaktualisasi Kepramukaan sebagai Sarana Pembentukan Moral Peserta Didik Ajhuri, Kayyis Fithri
Ibriez : Jurnal Kependidikan Dasar Islam Berbasis Sains Vol 1 No 1 (2016): Penelitian Pendidikan dan Keislaman
Publisher : IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (954.529 KB) | DOI: 10.21154/ibriez.v1i1.12

Abstract

Adanya inovasi-inovasi baru dalam pendidikan, sebenarnya bertujuan untuk memberikan output yang semakin baik bagi. Salah satu output yang dimaksud adalah moral. Faktanya, hal ini belum sepenuhnya tercapai. Salah satu hal yang mampu mendorong pencapaian output  pendidikan yang baik adalah ekstrakurikuler kepramukaan. Kajian ini memfokuskan terhadap ekstrakurikuler kepramukaan dengan dua alasan, yaitu adanya Undang-undang nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka; dan Pramuka dinilai mampu mengajarkan banyak nilai, mulai dari kepemimpinan, kebersamaan, sosial, kecintaan alam, hingga kemandirian. Begitu banyak hal yang mampu diambil manfaatnya dari ekstrakurikuler tersebut. Dengan demikian kajian ini mengulas tentang pengaruh latihan kepramukaan terhadap perkembangan moral peserta didik. Tidak hanya pengaruhnya terhadap output pendidikan, namun  tahap perkembangan peserta didik juga tidak luput dari ulasan yang berkaitan dengan ekstrakurikuler ini. Pada akhirnya, latihan kepramukaan memiliki kecenderungan mampu mengembangkan moral peserta didik  yang diketahui berdasarkan permainan yang terdapat di dalamnya. Dengan sebuah permainan yang memiliki aturan yang tegas, maka pesertanya pun akan mematuhinya. Permainan yang dimaksud tentunya yang mampu meningkatkan moral. Moral yang dimaksud berupa kesantunan peserta didik dalam bersikap dan bertingkah laku.
Tujuan dan Metode Pendidikan Anak :Perspektif Abdullah Nashih Ulwan dan Paulo Freire Mukhlas, Mohammad; Rahayu, Sintami
Ibriez : Jurnal Kependidikan Dasar Islam Berbasis Sains Vol 1 No 1 (2016): Penelitian Pendidikan dan Keislaman
Publisher : IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (713.651 KB) | DOI: 10.21154/ibriez.v1i1.13

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu menjelaskan tujuan dan metode pendidikan anak perspektif Abdullah Nasih Ulwan dan Paulo Freire serta menjelaskan persamaan dan perbedaan konsep pendidikan anak perspektifAbdullah Nashih Ulwan dengan Paulo Freire. Metode dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis kepustakaan (library research)yang bersifat analitis deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi dan dianalisis secara kritis komparatif melalui analisi isi. Hasil penelitian ini menyimpulkan 1) tujuan pendidikan Ulwan adalah untuk melahirkan generasi Islam yang berpedoman pada Al-Qur’an dan Hadist; 2) tujuan pendidikan Freire adalah untuk menciptakan manusia yang sadar (conscitizacao), manusia yang bebas (liberalisasi), dan menciptakan manusia yang memanusiakan manusia (humanisasi). Konsep pendidikan Ulwan dan Freire secara umum memiliki persamaan, yaitu sama-sama mempunyai tujuan untuk melahirkan generasi baru yang berkualitas melalui proses pendidikan. Adapun perbedaannya yaitu metode pendidikan Ulwan adalah metode keteladanan, pembiasaan, nasihat, pengertian, dan hukuman, sedangakan metode pendidikan Freire adalah pendidikan hadap masalah.
Pemanfaatan Media Pembelajaran dan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Putri, Awaliyah Kartika; Hidayati, Kurnia
Ibriez : Jurnal Kependidikan Dasar Islam Berbasis Sains Vol 1 No 1 (2016): Penelitian Pendidikan dan Keislaman
Publisher : IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1082.018 KB) | DOI: 10.21154/ibriez.v1i1.14

Abstract

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan efisien yang meskipun sederhana merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif yang bersifat korelasional. Penelitian ini adalah penelitian sampel jenuh, yang berjumlah 33 siswa. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Sedangkan untuk teknis analisis data menggunakan rumus statistik korelasi product moment.Dari analisis data dan penelitian dapat disimpulkan: (1) pemanfaatan media pembelajarankelas V SDN 2 Tonatan Ponorogo tahun pelajaran 2015/2016 dalam kategori cukup. (2) prestasi belajar matematika siswa kelas V SDN 2 Tonatan Ponorogo tahun pelajaran 2015/2016 dalam kategori cukup. (3) terdapat korelasi yang signifikanantara pemanfaatan media pembelajaran dengan prestasi belajar matematika siswa kelas V di SDN 2 Tonatan Ponorogo tahun pelajaran 2015/2016.
Desain Materi Ajar Bahasa Arab Berbasis Komputer untuk Meningkatkan Ketrampilan Membaca Munjiyat, Munjiyat
Ibriez : Jurnal Kependidikan Dasar Islam Berbasis Sains Vol 1 No 1 (2016): Penelitian Pendidikan dan Keislaman
Publisher : IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1026.565 KB) | DOI: 10.21154/ibriez.v1i1.15

Abstract

Sebagai bahasa asing, pembelajaran bahasa Arab di Indonesia seakan tidak pernah surut dari problematika klasik, mulai dari unsur linguistik sampai non linguistik.  Al-mahārāt al-arba’ yang menjadi fokus pembelajaran bahasa, menjadi tolak ukur keberhasilan sebuah pembelajaran bahasa. Masing-masih mahārah (skill) tersebut mempunyai tantangan yang berbeda-beda. Salah satu mahārah yang sulit dikuasai adalah maharoh al-Qirā’ah (reading skills), selain faktor huruf yang berbeda, gramatikal, morfologi, dan kosakata, tidak adanya harokat pada teks juga menjadi tantangan utama bagi para pendidik dan pembelajar bahasa Arab. Maka peneliti tertarik untuk membuat format baru, dengan mendesain materi yang sudah ada (buku) menjadi materi yang berbasis komputer (CD Pembelajaran), dengan harapan pembelajaran semakin menarik dan tujuan pembelajaran bisa tercapai. Penelitian tersebut dilaksanakan di SMP Islam yang notabene siswanya tidak pernah belajar bahasa Arab, tetapi ketrampilan IT-nya sudah baik.  Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif deskriptif, sedangkan instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah 1. Tes, 2. Interview, dan 3. Angket. Dari penelitian tersebut dapt disimpulkan bahwa desain materi ajar berbasis komputer berdampak signifikan terhadap perkembangan kemampuan membaca siswa, hal tersebut ditunjukkan dengan perubahan rata-rata nilai pretest yang mencapai 57,87 meningkat menjadi 77,40 pada rata-rata nilai posttestnya. Hasil tersebut diperkuat dengan t test yang dilakukan peneliti serta hasil analisa angket dan interview
Scaffolding dalam Menyelesaikan Permasalahan KPK dan FPB Hadi, Sofwan
Ibriez : Jurnal Kependidikan Dasar Islam Berbasis Sains Vol 1 No 1 (2016): Penelitian Pendidikan dan Keislaman
Publisher : IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (923.953 KB) | DOI: 10.21154/ibriez.v1i1.16

Abstract

Pembelajaran dalam kelas berisi siswa yang heterogen pada kemampuan memahami materi, yang memerlukan perlakuan berbeda antara siswa dalam kelas. Siswa yang tidak mampu mengkosntruksi pemahaman materi KPK dan FPB dalam pembelajaran perlu mendapat Scaffolding yang cukup oleh Guru. Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif Deskriptif untuk menganalisaScaffolding yang diberikan. Pendekatan Scaffolding menggunakan pendekatan Anghiheleri. Penelitian ini menghasilkanScaffolding bisa dilakukan dengan dua jenis. Pertama dengan penguatan materi, dan kedua dengan penguatan dalam kegiatan pembelajaran.
Implementasi Penanaman Karakter Melalui Matematika Pada Kurikulum 2013 Irawan, Edi
Ibriez : Jurnal Kependidikan Dasar Islam Berbasis Sains Vol 1 No 1 (2016): Penelitian Pendidikan dan Keislaman
Publisher : IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1134.524 KB) | DOI: 10.21154/ibriez.v1i1.4

Abstract

Budaya dan karakter diyakini menjadi kunci sekaligus solusi pelbagai permasalahan sosial di masyarakat. Karenanya, penanaman nilai budaya dan karakter menjadi prioritas nasional, tidak terkecuali melalui dunia pendidikan. Seiring dengan hal tersebut, frame pendidikan nasional juga mengalami pergeseran dan perbaikan seiring dengan hadirnya kurikulum 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi penanaman nilai budaya dan karakter bangsa pada kurikulum 2013, utamanya melalui mata pelajaran matematika. Pendekatan yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan metode multi kasus. Subjek pada penelitian ini adalah kepala sekolah, guru dan siswa pada tiga sekolah di Kabupaten Pacitan, yakni SDN Ploso I, SMPN 1 Pacitan, maupun di SMAN 1 Pacitan. Data diperoleh dari penelusuran dokumen, observasi, angket, wawancara mendalam, dan focus group discussion (FGD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanaman nilai budaya dan karakter juga menjadi ruh dalam kurikulum 2013. Secara eksplisit, berbagai muatan nilai budaya dan karakter bangsa tercantum standar kompetensi lulusan, rumusan kompetensi aspek sikap spiritual, dan rumusan kompetensi aspek sikap sosial. Demikian halnya dengan pembelajaran matematika, sangat relevan untuk menanamkan nilai budaya dan karakter bangsa, melalui pembelajaran tidak langsung. Problematikanya bertalian erat dengan problematika kurikulum 2013, yakni keluasan materi, sistematika materi, penilaian, dan proses adaptasi guru.
Realistic Mathematic Education (RME) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Fatmahanik, Ulum
Ibriez : Jurnal Kependidikan Dasar Islam Berbasis Sains Vol 1 No 1 (2016): Penelitian Pendidikan dan Keislaman
Publisher : IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1319.339 KB) | DOI: 10.21154/ibriez.v1i1.5

Abstract

Mata pelajaran matematika  khususnya dalam bidang geometri merupakan salah satu mata pelajaran yang mempunyai peran sangat penting dalam penguasaan materi mata pelajaran yang selanjutnya. Tetapi kenyataannya penguasaan siswa kelas VIIIC di SMPN I  Donomulyo  terhadap mata pelajaran geometri ini masih relatif rendah. Akibatnya hasil belajar siswa juga rendah. Berdasarkan hal tersebut maka upaya yang dilakukan untuk memperbaiki pembelajaran adalah dengan menerapkan pembelajaran RME (Realistic Mathematic Education). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran matematika realistik pada materi prisma dan limas yang dapat meningkatkan hasil belajar  siswa kelas VIIIC SMPN I Donomulyo. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar matematika pada materi prisma dan limas dapat meningkat melalui pembelajaran matematika realistik. Hasil penelitian menyatakan bahwa persentase hasil tes secara klasikal yang mendapatkan skor minimal 75  meningkat dari siklus I ke siklus II sebesar 16%, persentase hasil observasi aktivitas siswa dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 14%, persentase hasil observasi aktivitas guru  meningkat sebesar 8% dari siklus I ke siklus II,  persentase hasil angket meningkat sebesar 8% dari siklus I ke siklus II, dan hasil wawancara juga meningkat dari 2 siswa menjadi 3 yang menyatakan memahami materi prisma dan limas.