cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota singkawang,
Kalimantan barat
INDONESIA
JIPF (Jurnal Ilmu Pendidikan Fisika)
Published by STKIP Singkawang
ISSN : 24775959     EISSN : 24778451     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Jurnal Ilmu Pendidikan Fisika or abbreviated JIPF (e-ISSN: 2477-8451 and p-ISSN 2477-5959) is an international and integrated forum for communicating scientific advances in the field of physics and physics education. The journal reports significant new findings related to physics and education physics. JIPF is firstly published in 2016 and periodically published twice per year on March and September
Arjuna Subject : -
Articles 185 Documents
Identifikasi Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Materi Fluida Statis Nurmisanti Nurmisanti; Yudi Kurniawan; Riski Muliyani
JIPF (Jurnal Ilmu Pendidikan Fisika) Vol 2, No 1 (2017): March 2017
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.505 KB) | DOI: 10.26737/jipf.v2i1.199

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang hasil belajar ranah kognitif siswa pada materi fluida statis. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dan sampel telah diambil dengan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 26 orang siswa di salah satu Madrasah Aliyah di kota Singkawang. Untuk mencapai tujuan tersebut, siswa telah mengisi pertanyaan tentang materi fluida statis dalam tes berbentuk pilihan ganda. Hasil penelitian ini adalah deskripsi kuantitatif tentang hasil belajar ranah kognitif siswa pada materi fluida statis. Kategori kemampuan hasil belajar ranah kognitif diadaptasi dari kategorin-gain. Hasil belajar ranah kognitif yang diteliti yaitu mengingat, memahami dan menerapkan. Hasil penelitian menyatakan bahwa kemampuan hasil belajar ranah kognitif siswa pada materi fluida statis berkategori sedang dengan persentase sebesar 62%. Kemampuan aspek mengingat siswa sebesar 67% dengan kategori sedang, kemampuan aspek memahami siswa sebesar 73% dengan kategori tinggi dan kemampuan aspek menerapkan siswa sebesar 47% dengan kategori sedang.Hasil penelitian ini bisa menjadi referensi bagi peneliti masa depan untuk meningkatkan hasil belajar ranah kognitif pada siswa.
Penerapan Pembelajaran Model Kooperatif Tipe Think-Pair-Share Dalam Materi Usaha Dan Energi Ditinjau Dari Gender Siswa Kelas Xi Ipa Sma Negeri 1 Sungai Ambawang Ira Nofita Sari; Masriana Masriana
JIPF (Jurnal Ilmu Pendidikan Fisika) Vol 1, No 2 (2016): September 2016
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.501 KB) | DOI: 10.26737/jipf.v1i2.64

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pembelajaran model kooperatif tipe think-pair-share dalam materi usaha dan energi ditinjau dari gender siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sungai Ambawang. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa laki-laki dan hasil belajar siswa perempuan. Metode yang digunakan dalam peneltian ini adalah metode eksperimen dan bentuk penelitian eksperimen yang digunakan adalah Pre-Eksperimental Designs dengan rancangan penelitian The One-Shot Case Study.Sampel yang digunakan ialah kelas XI IPA 1 yang diambil secara purposive sampling.. Teknik pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengukuran dengan alat pengumpul data berupa tes yang berbentuk essay. Berdasarkan hasil analisis data penelitian diperoleh kesimpulan: (1) Rata-rata hasil belajar siswa laki-laki yang diajarkan model pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share dalam materi usaha dan energi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sungai Ambawang mencapai KKM (72) dengan nilai signifikansi lebih besar dari taraf signifikansi 5% (0,715 > 0,05). (2) Rata-rata hasil belajar siswa perempuan yang diajarkan model pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share dalam materi usaha dan energi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sungai Ambawang mencapai KKM (72) dengan nilai signifikansi lebih besar dari taraf signifikansi 5% (0,185 > 0,05). (3) Terdapat perbedaan antara rata-rata hasil belajar siswa laki-laki dengan rata-rata hasil belajar siswa perempuan yang diajarkan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share dalam materi usaha dan energi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sungai Ambawang dengan nilai signifikansi lebih besar dari taraf signifikansi 5% (0,101 > 0,05).
Identifikasi Kuantitas Siswa Yang Miskonsepsi Menggunakan Three Tier-Test Pada Materi Gerak Lurus Beraturan (GLB) Putri Retno Artiawati; Riski Mulyani; Yudi Kurniawan
JIPF (Jurnal Ilmu Pendidikan Fisika) Vol 1, No 1 (2016): March 2016
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.217 KB) | DOI: 10.26737/jipf.v1i1.54

Abstract

Pembelajaran yang  hanya ditekankan pada konsep teoritik saja dapat menyebabkan siswa kurang dalam menguasai konsep ilmiah.  Kurangnya penguasaan konsep dapat menyebabkan terjadinya miskonsepsi. Miskonsepsi adalah kekeliruan dalam memahami konsep materi pembelajaran yang dapat menyebabkan ketidakcocokkan antara konsep yang dimiliki oleh pribadi dengan konsep ilmiah. Dengan adanya miskonsepsi yang terjadi, hal tersebut dapat menghambat siswa dalam menerima pengetahuan-pengetahuan yang baru dan dapat pula menghalangi siswa untuk mendapatkan keberhasilan dalam proses pembelajaran.Salah satu faktor lainnya yang terjadi akibat miskonsepsi adalah pengalaman yang tejadi pada kehidupan sehari-hari yang telah dialami siswa, akibat pengalaman yang dialami tersebut konsep yang dimiliki siswa belum tentu sama dengan konsep yang dimiliki oleh ilmuwan.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kuantitas siswa yang miskonsepsi pada materi Gerak Lurus Beraturan (GLB).  Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah three tier-test. Penggunaan three tier-test bertujuan untuk mengidentifikasi terjadinya miskonsepsi yang terjadi  pada siswa. Jawaban yang telah dianalisis selanjutnya akan dihitung dalam bentuk persentase. Terdapat 3 konsep distribusi atau sebaran miskonsepsi pada materi GLB yaitu; 1. Apabila kecepatan suatu benda yang bergerak konstan nilainya besar, maka percepatan benda tersebut juga besar; 2. Kecepatan bernilai negatif itu tidak ada, atau menunjukkan benda diam; 3. Semua benda yang percepatannya nol hanya dalam keadaan diam. Miskonsepsi tertinggi terdapat pada konsep no 1 yaitu apabila kecepatan suatu benda yang bergerak konstan nilainya besar, maka percepatan benda tersebut juga besar. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan untuk mencari solusi dalam menurunkan kuantitas siswa yang miskonsepsi khususnya pada materi GLB.
Penerapan Model Learning Cycle (LC) 7E Sebagai Upaya Peningkatan Pemahaman Konsep Aspek Menafsirkan dan Menyimpulkan Materi Kalor Kelas X SMA Lisma Lisma; Yudi Kurniawan; Emi Sulistri
JIPF (Jurnal Ilmu Pendidikan Fisika) Vol 2, No 2 (2017): September 2017
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (71.631 KB) | DOI: 10.26737/jipf.v2i2.228

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran peningkatan pemahaman konsep siswa melalui penerapan  model Learning Cycle (LC) 7E pada materi kalor  kelas X SMA. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan bentuk pre-eksperiment. Desain yang digunakan adalah one group pretest posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X salah satu SMA Negeri di Kota Singkawang. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas XB yang berjumlah 17 siswa dengan teknik pengambilan sampel berupa purposive sampling. Alat pengumpulan data berupa tes pemahaman konsep berbentuk pilihan ganda dan non tes yang berupa respon siswa terhadap penerapan model LC 7E. Nilai reliabilitas tes pilihan ganda sebesar 0,71 berada pada kategori tinggi. Peningkatan pemahaman konsep siswa setelah diterapkan model LC 7E pada materi kalor di kelas X mengalami  peningkatan dengan N-gain sebesar 0,78 berada pada kategori tinggi. Respon siswa terhadap penerapan model LC 7E sebesar 89% dengan kategori sangat baik.
Using Three-Tier Test to Identify the Quantity of Student that Having Misconception on Newton's Laws of Motion Concept Emi Sulistri; Lisdawati Lisdawati
JIPF (Jurnal Ilmu Pendidikan Fisika) Vol 2, No 1 (2017): March 2017
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.818 KB) | DOI: 10.26737/jipf.v2i1.195

Abstract

This study aims to identify students quantity who are having the misconception on Newton's laws of motion concept using a Three-tiered Test. The sampling technique used in this study is purposive sampling technique and has been conducted on 56 students at Senior High School. A three-tier "Newton’s Law Of Motion Test" with 10 items is using as instrument to collected date in this study. The results showed that the quantity of students who experienced misconception with the highest category is on the concept of determining the relationship between the mass of objects and the time required for free fall that is equal to 89.3%. While the lowest category is in the concept of explaining the relationship between acceleration, mass and force with the time required for the object to fall freely that is equal to 26.8%.
Penerapan Metode Eksperimen Terhadap Aktivitas Dan Hasil Belajar Pada Materi Elastisitas Bahan Nurussaniah Nurussaniah
JIPF (Jurnal Ilmu Pendidikan Fisika) Vol 1, No 2 (2016): September 2016
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.374 KB) | DOI: 10.26737/jipf.v1i2.60

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar dan aktivitas siswa setelah diajarkan menggunakan metode eksperimen pada materi elastisitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Rancangan penelitian yang digunakan adalah  The One Shot Case Study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI  IPA MAN Model Singkawang 2014/2015 yang terdiri dari tiga kelas. Sampel yang dipilih terdiri dari satu kelas (kelas eksperimen) yang diambil menggunakan teknik cluster random sampling. Teknik pengumpul data yang digunakan yaitu pengukuran dan observasi langsung. Data hasil belajar siswa diperoleh dari tes hasil belajar berupa tes esai, sedangkan data aktivitas siswa diperoleh melalui lembar observasi. Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui ketercapaian hasil belajar siswa terhadap KKM menggunakan statistik inferensial. Sedangkan untuk mengetahui aktivitas siswa menggunakan rumus persentase. Dari hasil analisis data diperoleh bahwa thitung>ttabel yaitu 4,256 > 1,703 hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang diajarkan dengan metode eksperimen mencapai KKM pada materi elastisitas bahan. Hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan metode eksperimen mempreroleh nilai rata-rata sebesar78 dan aktivitas siswa tergolong baik dengan persentase nilai rata-rata 70,89%.
Penerapan Model Pembelajaran Predict-Observe-Explain Berbasis Kontekstual Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Pemahaman Konsep Siswa SMP Obimita Ika Permatasari; Putut Marwoto
JIPF (Jurnal Ilmu Pendidikan Fisika) Vol 2, No 2 (2017): September 2017
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.528 KB) | DOI: 10.26737/jipf.v2i2.260

Abstract

Strategi Predict-Observe-Explain (POE) dikembangkan untuk mengetahui penguasaan siswa mengenai suatu konsep berbasis konstekstual. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan aktivitas dan penguasaan konsep tekanan serta menguji keefektifan penerapan model POE berbasis kontekstual dibanding dengan praktikum. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan desain control group pre-test post-test. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi untuk mengukur aktivitas siswa, tes untuk mengukur pemahaman konsep serta angket untuk  mengetahui respons siswa terhadap  model pembelajaran yang digunakan. Hasil analisis data diperoleh nilai aktivitas siswa sebesar 74,58 berada dalam kategori baik. Peningkatan pemahaman konsep menggunakan uji gain untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol sebesar 0,53 dan 0,44. Selain itu, dari pengujian hipotesis menggunakan uji t satu pihak, diperoleh thitung = 4,15 dan ttabel = 1,67 untuk pemahaman konsep. Keefektifan model pembelajaran yang digunakan adalah nilai post-test kelas eksperimen yang dibandingkan dengan KKM mata pelajaran IPA, diperoleh thitung = 6,84, ttabel = 2,03 dan mendapat respons sebesar 86,65%. Dari hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran POE berbasis kontekstual dapat meningkatkan aktivitas dan pemahaman konsep siswa, serta efektif digunakan di dalam pembelajaran.
Penggunaan Levels of Inquiry Dalam Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Ratih Indah Puji Hartini
JIPF (Jurnal Ilmu Pendidikan Fisika) Vol 2, No 1 (2017): March 2017
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.607 KB) | DOI: 10.26737/jipf.v2i1.200

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang peningkatan keterampilan proses sains siswa sebagai impact penerapan model pembelajaran levels of inquiry yang menggunakan kombinasi praktikum nyata-maya. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya keterampilan proses sains siswa di dalam pembelajaran fisika. Model pembelajaran levels of inquiry yang menggunakan kombinasi praktikum nyata-maya dapat digunakan sebagai solusi dalam upaya peningkatan keterampilan proses sains siswa. Penelitian pre-experimental dengan one-group pretest-posttest design dilakukan di kelas X di salah satu SMA Negeri Kabupaten Subang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan keterampilan proses sains siswa dengan kategori tinggi (N-Gain 0.73).
Pengaruh Kuat Arus Listrik DC Pada Selenoid Terhadap Kecepatan Linear Sel Biologis Nuri Nuri
JIPF (Jurnal Ilmu Pendidikan Fisika) Vol 1, No 2 (2016): September 2016
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.981 KB) | DOI: 10.26737/jipf.v1i2.65

Abstract

Sel biologis merupakan kumpulan partikel yang bermuatan listrik. Jika sel biologis didekatkan dengan muatan listrik yang mengalir maka akan terpengaruh akibat adanya medan listrik dari muatan pada kabel penghantar. Hal ini dipicu adanya gaya interaksi antara muatan dalam inti sel dengan awan elektron yang menyelubunginya, terhadap medan listrik luar yang berasal dari aliran muatan kawat selenoid. Dalam kajian ini ditinjau secara mikroskopis pengaruh muatan listrik yang mengalir pada selenoid terhadap sel darah. Penelitian dilakukan pada setetes darah yang ditempatkan pada preparat microscop, di depan pereparat dipasang sebuah selenoida 1000 lilitan dengan panjang 5 cm, tegangan DC konstan 12 volt dengan nilai kuat arus diubah-ubah. Dengan perbesaran  1000 kali untuk memudahkan pengamatan, dibantu dengan camera digital yang terkoneksi langsung dengan laptop. Hasil yang didapatkan adalah dalam keadaan tanpa arus listrik sel darah diam, pada saat arus menaglir 0,05 A - 0,38 A  dihasilkan kecepatan dengan rentang nilai antara 11,11 pixel/sekon hingga 28,57 pixel/sekon. Kesimpulannya perubahan kuat arus pada selenoid berkorelasi positif terhadap kecepatan sel darah.
Pemanfaatan Media Kit Oleh Guru Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SMP Negeri 4 Kota Singkawang Nirwana Ismail
JIPF (Jurnal Ilmu Pendidikan Fisika) Vol 1, No 1 (2016): March 2016
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.573 KB) | DOI: 10.26737/jipf.v1i1.55

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar yang dicapai siswa dengan pemanfaatan media. Jenis  penelitian dalam penelitian ini adalah kualitatif. Dan bentuk penelitiannya adalah deskriftif. Alat pengumpul data yang digunakan yaitu tes, wawancara, dan observasi. Dari pemanfaatan media Kit yang digunakan terbukti dapat meningkatkan kemampuan penguasaan materi pembelajaran serta meningkatkan kemampuan kinerja ilmiah siswa terutama dalam melakukan percobaan, melakukan pengamatan, pengambilan keputusan dan melaporkan hasil percobaan. Sesuai hasil observasi, wawancara dengan guru dan siswa diperoleh data bahwa dalam pelaksanaan pemanfaatan media Kit dalam pembelajaran, guru menunjukkan kemampuannya mengoperasikan media Kit, melibatkan siswa, memberikan bimbingan kepada siswa dan memperhatikan keselamatan dalam pemanfaatan media Kit selama pembelajaran.

Page 3 of 19 | Total Record : 185