cover
Contact Name
Evi Risky Mularsih
Contact Email
jurnalstitpemalang@gmail.com
Phone
+62284-3291929
Journal Mail Official
madaniyah@journal.stitpemalang.ac.id
Editorial Address
Jl. D.I. Pandjaitan Km. 3 Paduraksa Kabupaten Pemalang 52319, Jawa Tengah, Indonesia
Location
Kab. pemalang,
Jawa tengah
INDONESIA
Madaniyah: Terciptanya Insan Akademis Berkualitas Dan Berakhlak Mulia
Published by STIT Pemalang
ISSN : 20863462     EISSN : 25486993     DOI : 10.58410
Core Subject : Education,
Jurnal Madaniyah merupakan salah satu jurnal ilmiah dari STIT Pemalang yang memiliki fokus kajian tentang pendidikan, sosial dan keagamaan. Pada masing-masing edisi yang diterbitkan dua kali dalam satu tahun, diangkat tema-tema kajian yang berbeda sesuai dengan isu-isu yang berkembang. Jurnal ini dimaksudkan sebagai sarana komunikasi dan publikasi karya ilmiah ilmu pendidikan dan ke-Islaman, melalui pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian yang megacu pada pola induk pengembangan ilmiah STIT Pemalang; penyebarluasan hasil-hasil penelitian dan pengabdian di bidang pendidikan Islam; penerapan hasil-hasil penelitian melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk memberikan kontribusi pada pengembangan pendidikan Islam.
Arjuna Subject : -
Articles 266 Documents
Internalisasi Berpikir Kritis dalam Pembelajaran Fisika ., Sarjono
Madaniyah Vol 7, No 2 (2017): Madaniyah (Edisi Agustus 2017)
Publisher : STIT Pemalang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berpikir kritis merupakan factor penting dalam pembelajaran pada semua mata pelajaran terutama pelajaran fisika. Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan yang sangat esensial dalam semua aspek kehidupan. Kemampuan berpikir kritis bukan warisan dari orang tua atau bawaan sejak lahir, tetapi berpikir kritis merupakan sesuatu yang perlu pembiasaan, yaitudilatih secara bertahap dan berkesinambungan. Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang autentik, esensial, dapat dilogika dan dinalar dengan akal sehat serta merupakan ilmu yang sangat mendasar. Pembelajaran dengan pembiasaan berpikir kritis dapat dilakukan dengan menggunakan suatu permasalahan yang ada disekitarnya, pembelajaran yang mengkondisikan siswa untuk berpartisipasi aktif, baik secara individu maupun kelompok dengan menggunakan suatu permasalahan sebagai titik awal disetiap pertemuan. Seorang guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar dituntut untuk menjadikan peserta didik untuk berpikir kritis, kreatif, dan bisa memecahkan masalah dalam kehidupan nyata setelah lulus nanti, karena persaingan di era globalisasi dan era informasi seperti sekarang ini sangat ketat. Key words:Berpikir kritis, pembiasaan, pembelajaran fisika.
Dyah Kunthi Talibrata Sebagai Representasi Profil Wanita Jawa Sejati ., Hartini
Madaniyah Vol 4, No 2 (2014): Madaniyah (Edisi Agustus 2014)
Publisher : STIT Pemalang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masyarakat Jawa di dalam cerita pewayangan memiliki seorang tokoh wanita yang patut diteladani yaitu bernama Dyah Ayu Kunthi. Perjalanan hidup Dyah Ayu Kunthi Talibrata sangat menyedihkan, akan tetapi dia mampu menunjukkan  harga  diri dan membuat  semua  wanita  akhirnya mengagumi sifat-sifatnya. Dyah Ayu Kunthi, adalah anak seorang raja yang memiliki  sifat-sifat  kewanitaan  yang  baik  dan  dapat  dijadikan tauladan bagi  para  wanita  sehingga  sebutan-sebutan  negatif  misalnya wanita hanya sebagai kanca  wingking “teman di belakang”, kanca turu “teman tidur” yang sama sekali dianggap tidak berperan dalam keluarga bisa dihilangkan.
Pemikiran Nurcholis Madjid tentang Pembaharuan Pendidikan Islam Musyirifin, Zaen
Madaniyah Vol 6, No 2 (2016): Madaniyah (Edisi Agustus 2016)
Publisher : STIT Pemalang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Usaha modernasi ilmu pengetahuan melalui pendidikan Islam berkelanjutan di abad ke-20. Salah satu tokoh pembaharu modern di Indonesia adalah Nurcholish Madjid. Ia adalah seorang tokoh Islam pembaharu yang telah mengalami dua kultur edukatif, yakni  kultur pendidikan Islam dan sekuler (Barat), tradisionalis dan modernis. Nurcholish Madjid telah melakukan usaha-usaha pembaharu pendidikan Islam, namun dunia pendidikan Islam masih saja dihadapkan kepada beberapa problema.Nurcholish Madjid berpandangan bahwa pendidikan yang baik adalah yang dapat membentuk manusia liberal dan kritis, di mana ia dapat menjadi orang merdeka. Menurutnya sistem dan  lembaga  Pendidikan Islam akan semakin lemah, tidak diakui atau bahkan lenyap, apabila sistem pendidikannya hanya mengedepankan aspek  moral saja, tidak mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini menunjukkan pemikiran Nurcholish Madjid tentang Pendidikan Islam harus diperbaharui dari sistem dan kelembagaannya dengan secara sadar merumuskan visi dan tujuan pendidikan untuk lebih maju dan mampu merespon perkembangan zaman.
Hegemoni Budaya dalam Tradisi Manaqiban Sudardi, Bani; Ilafi, Afiliasi
Madaniyah Vol 7, No 1 (2017): Madaniyah (Edisi Januari 2017)
Publisher : STIT Pemalang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research is to find out how cultural hegemony that occur in manaqiban tradition in Desa Sari Kecamatan Gajak Kabupaten Demak that can affect the outside community by exercising powers that happened. Manaqiban tradition is a ritual performed by the society in which the people of Java and Madura as a tribute to something about it. Manaqiban tradition also conducted in Desa Sari with a time of implementation is on the eve of the sacred. This tradition was carried out as a form in order to honor the founder of the Desa Sari. Manaqiban tradition in the Desa Sari implemented in a tomb of the gentry named Mbah Djomo. This study used a qualitative approach and data sources of gatekeeper Mbah Djomo. The technique used is by collecting data through observation, interviews, and documentation.
Metode Penemuan Terbimbing (Guide Discovery) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Konsep Tekanan ., Gunawan
Madaniyah Vol 5, No 1 (2015): Madaniyah (Edisi Januari 2015)
Publisher : STIT Pemalang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banyaknya konsep dan rumus tekanan yang harus dikuasai siswa pada Mata Pelajaran IPA sangat memberatkan peserta didik bilamana proses pembelajaran hanya menerima materi, mencatat dan menghapalkan rumus  rumus beserta lambang besarannya. Hal ini mengakibatkan rendahnya penguasaan konsep pada diri siswa, sehingga mendorong dan memacu guru untuk memilih metode yang tepat dalam proses pembelajaran. Salah satunya adalah Penggunaan Metode Penemuan Terbimbing (Guided discovery). Hasil penelitian dengan metode tersebut menunjukkan ada peningkatan prestasi, dari 38 siswa kelas VIIIB pada keadaan awal yang mampu memperoleh nilai lebih dari KKM sebanyak 17 siswa atau dengan ketercapaian 44,7%, pada siklus I sebanyak 24 siswa atau memperoleh ketercapaian 63,2% dan pada siklus II sebanyak 31 siswa atau memperoleh ketercapaian hasil belajar 81,6%. Simpulan dari penelitian ini adalah Penggunaan Metode Penemuan Terbimbing (Guided discovery) dapat meningkatkan hasil belajar konsep tekanan pada siswa kelas VIII B SMPN 2 Ampelgading tahun pelajaran 2013/2014
Karakter Pendidikan Islam dan Problematikanya ., Wahyudin
Madaniyah Vol 4, No 1 (2014): Madaniyah (Edisi Januari 2014)
Publisher : STIT Pemalang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dewasa ini khususnya di Indonesia system pendidikan yang diterapkan di sekolah-sekolah merupakan bentuk adopsi sistematik dari system pendidikan Barat. Adalah pengembangan wawasan intelektual yang kreatif dan dinamis di berbagai bidang dalam sinaran dan terintegrasi dalam Islam, merupakan kata kunci yang harus di percepat prosesnya, baik pada dataran teoritis maupun praktis.Pendidikan Islam yakni pendidikan yang dipahami dan dikembangkan dari ajaran dan nilai-nilai fundamental yang terkandung dalam sumber dasarnya, yaitu al-Quran dan Sunnah. Pendidikan Islam dapat juga dipahami sebagai proses pembudayaan dan pewarisan ajaran agama, budaya dan peradaban umat Islam dari generasi ke generasi sepanjang sejarahnya. Pendidikan Islam dituntut untuk menerapkan pendekatan dan orientasi baru yang relevan dengann tuntutan zaman berprinsip dan nilai absolutisme yang bersifat mengarahkan tren perubahan sosio-kultural.Problem yang sering dihadapi oleh dunia pendidikan terutama pendidikan Islam adalah masih berbaurnya unsur Barat, mulai dari lembaga pendidikan hingga system pendidikannya, untuk itu sangat diperlukan sekali campur tangan dari masyarakat Muslim menjadi agen perubahan sosial dengan mendorong produktivitas intelektual yang kreativ dan dinamis dalam semua bidang usaha yang terintegrasi dengan Islam.
Laporan Penelitian Potensi Desa Inovasi di Kabupaten Pemalang Darmoko, Puji Dwi
Madaniyah Vol 5, No 2 (2015): Madaniyah (Edisi Agustus 2015)
Publisher : STIT Pemalang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Munculnya berbagai isu seperti global warming dan ketimpangan masyarakat desa dan perkotaan dari segi pembangunan dan gaya hidup menjadikan persoalan, bahkan menimbulkan disharrmonisasi kehidupan yang mengarah pada ancaman persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karenaitu perlu kajian matang tentang optimalisasi potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia di desa. Salah satunya adalah program program desa inovasi, yaitu desa yang mampu memanfaatkan sumberdaya desa dengan cara yang baru berdasarkan Iptek serta kearifan lokal untuk kesejahteraan masyarakat, kemajuan desa dan peningkatan taraf hidup masyarakat dengan melibatkan segenap unsur desa. Penelitian ini berusaha mengungkap berbagai potensi di 34 desa di 7 kecamatan di wilayah Kabupaten Pemalang, dengan pendekatan analisis fungsionalisme struktural Talcott Parson dengan empat kerangka fungsi, yakni adaption (adaptasi), integration (integrasi), goal attainment (pencapaian tujuan), dan litency (pemeliharaan pola). Pendekatan tersebut menghasilkan 10 desa rintisan Desa Inovasi.
Pembelajaran IPA-Fisika Berbasis Problem Solving Sukmawati, Indah
Madaniyah Vol 6, No 1 (2016): Madaniyah (Edisi Januari 2016)
Publisher : STIT Pemalang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berpikir kritis merupakan faktor penting dalam pembelajaran pada semua mata pelajaran. Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan yang sangat esensial dalam semua aspek kehidupan. Kemampuan berpikir kritis bukan warisan dari orang tua atau bawaan sejak lahir, tetapi sesuatu yang perlu pembiasaan, yaitu dilatih secara bertahap dan berkesinambungan. Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang autentik, esensial, dapat dilogika dan dinalar dengan akal sehat serta merupakan ilmu yang sangat mendasar. Pembelajaran berbasis masalah merupakan pembelajaran kooperatif, pembelajaran yang mengkondisikan siswa untuk berpartisipasi aktif, baik secara individu maupun kelompok dengan menggunakan suatu permasalahan sebagai titik awal disetiap pembelajarannya.Seorang guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar dituntut untuk menjadikan peserta didik berpikir kritis, kreatif, dan bisa memecahkan masalah dalam kehidupan nyata. Penerapkan model pembelajaran problem solving pada mata pelajaran IPA-fisika tingkat SMP, diharapkan dapat menumbuhkan kemampuan berpikir kritisnya, sehingga mampu menyelesaikan permasalahan pada kehidupan nyata dimasyarakat setelah peserta didik lulus sekolah.
Pilar-Pilar Peradaban Pesantren; Potret Potensi dan Peran Pesantren Sebagai Pusat Peradaban
Madaniyah Vol 4, No 2 (2014): Madaniyah (Edisi Agustus 2014)
Publisher : STIT Pemalang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pesantren sejak awal berdirinya hingga sekarang menjadi salah satu pusat studi Islam yang paling dipercaya umat Islam. Kegiatan pendidikan keagamaan di Pesantren dinilai komprehensif karena tidak hanya terjadi transfer of konwoledge, akan tetapi transfer of value’s; tidak hanya mendasarkan pada pemahaman teori, akan tetapi praktik ibadah sekaligus; tidak hanya mengandalkan hapalan serangkaian teori keilmuan akan tetapi membiasakan diri dalam tradisi ritual; tidak hanya secara retoris menggalakkan konsep ‘adalah, tawassuth, dan tawazun, tetapi juga mengimplementasikannya dalam tataran praksis kehidupan pesantren. Pesantren mempunyai kekuatan ganda (double power) yaitu kyai sebagai pemimpin pesantren dan pesantren sendiri sebagai institusi dan sistem pendidikan. Sebagai salah satu kekayaan budaya umat Islam Indonesia yang khas pesantren telah terbukti menjadi barometer pertahanan moralitas umat Islam dan merupakan lembaga sosial yang mampu melakukan perubahan masyarakat di lingkungannya ke arah transformasi nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan. Pilar-pilar peradaban pesantren mengejawantah melalui potensi dan peran yang dimainkan oleh pesantren dalam mempertahankan eksistensinya dan berperan aktif memanfaatkan potensinya sebagai lembaga pendidikan untuk kepentingan tafaqquh fiddin.
Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan dalam Meningkatkan Nilai Jual Madrasah Faizin, Imam
Madaniyah Vol 7, No 2 (2017): Madaniyah (Edisi Agustus 2017)
Publisher : STIT Pemalang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Competition in education becomes inevitable, many educational institutions are abandoned by customers so that the negative dynamics of some educational institutions. Meanwhile, Islamic educational institutions, especially madrassas, are still overwhelmed by second-class education institutions with a favorable level under public education institutions. There are still many people who are lacking or even not yet know madrasah. Therefore, many changes have to be made, especially madrasah related to the management pattern. Madrasahs as education service providers need to learn and have a passion for increasing customer satisfaction because education is a circular process that is facing each other and sustainable. The madrasah initiative starts from finding out. In a world full of innovation, competition and expansion, marketing terms need to be redefined. The marketing of educational services in Madrasahs does not necessarily mean commercialization, but prioritizes quality education, and provides excellent service to its stakeholders, thereby providing satisfaction to the community that can be beneficial in increasing the "selling point" of Madrasahs. Keywords: Educational Services, Marketing Strategy, Marketing Mix.

Page 3 of 27 | Total Record : 266