cover
Contact Name
Ainun
Contact Email
jurnalwiyata@iik.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalwiyata@iik.ac.id
Editorial Address
Jl. KH. Wachid Hasyim No.65, Kota Kediri, Jawa Timur, Indonesia
Location
Kota kediri,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Wiyata : Penelitian Sains dan Kesehatan
ISSN : 23556498     EISSN : 24426555     DOI : 10.56710
Jurnal Wiyata: Penelitian Sains dan Kesehatan is a periodical journal published by LP2M IIK (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan) Bhakti Wiyata Kediri with ISSN number 2442-6555 (online) and ISSN 2355-6498(prin). This Journal was first published online in 2015 with volume number 2 no 1. Jurnal Wiyata publish various original articles related to "Pharmacology, Toxicology and Pharmaceutics; Profesi Kesehatan; Menejmen Informasi Kesehatan; Mikrobiologi (Medis); Imonologi dan Alergi; Kedokteran Gigi; Pelayanan Medis Emergensi; Histologi; Kesehatan Masyarakat, Kesehatan Lingkungan dan Pekerjaan; Hematologi". This journal has been indexed Sinta 4 with Decree number: 30 / E / KPT / 2019. This journal is published twice a year in June and December. Every article that goes to editorial staff is selected through a Preliminary Review process by considering whether the article suits the scientific scope of journal. Manuscripts that do not comply with the writing guidelines for publication will be rejected by the editor before further review. The manuscripts that meet the specified guideline will be subject to peer-Preview Process for substansial and formatting check. If the manuscript is improperly prepared, it will be sent back to the author for either major or minor revision. The author should resubmit the revised manuscript within one month of provisional acceptance. Based on Reviewer comments, the Editorial Board then takes a final decision to accept or reject the article for publication.
Arjuna Subject : -
Articles 188 Documents
FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEMATIAN IBU (STUDI KASUS DI KOTA SURABAYA) Krisnita Dwi Jayanti; Hari Basuki N; Arief Wibowo
Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan Vol 3, No 1 (2016)
Publisher : LP2M IIK (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan) Bhakti Wiy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.689 KB)

Abstract

Latar belakang:Angka kematian ibu di Indonesia masih cukup tinggi, yaitu sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI 2012). Kota Surabaya merupakan salah satu kota di Provinsi Jawa Timur yang memiliki kasus kematian ibu cukup tinggi, sehingga diperlukan penelitian untuk mengetahui faktor yang memengaruhi kematian ibu di Kota Surabaya. Tujuan: Penelitian dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kematian ibu. Metode: jenis penelitian adalah observasional dengan studi kasus kontrol. Jumlah sampel 38 kasus dan 76 kontrol. Analisis data menggunakan uji univariat, bivariat dengan regresi logistik sederhana dan multivariat dengan regresi logistik berganda. Hasil: hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang memengaruhi kematian ibu berdasarkan analisis multivariat adalah riwayat penyakit (OR = 8,9; 95% CI : 2,76-28,71; p = 0,001), riwayat KB (OR = 4,2; 95% CI : 1,18-14,62; p = 0,027), Status anemia (OR= 3,8; 95% CI : 1,33-10,98; p = 0,013), riwayat komplikasi (OR = 3,3; 95% CI : 0,78-14,32; p = 0,10). Simpulan dan saran: Terdapat pengaruh antara riwayat penyakit, riwayat KB, status anemia, dan riwayat komplikasi terhadap kematian ibu. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat melibatkan faktor sosiodemografi dalam memprediksi faktor risiko kematian ibu.
PENGARUH LOGAM BERAT MERKURI CLORIDA (HgCl2) TERDADAP PERKECAMBAHAN BIJI KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) Muh. Shofi
Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : LP2M IIK (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan) Bhakti Wiy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.075 KB)

Abstract

Latar Belakang: Merkuri merupakan logam yang berbahaya bagi makhluk hidup. Salah satu efek adanya merkuri yaitu adanya penghambatan perkecambahan, contohnya pada tanaman kacang hijau (Vigna radiata L.). Tanaman ini merupakan salah satu komoditas tanaman kacang-kacangan yang banyak dimakan rakyat Indonesia. Tujuan: Mengetahui daya hambat (Inhibitory Concentration) konsentrasi HgCl2 terhadap perkecambahan biji kacang hijau. Metode: Rancangan penelitian yang digunakan yaitu rancangan acak lengkap dengan tiga ulangan. Konsentrasi larutan HgCl2 yang digunakan yaitu 900 ppm, 700 ppm, 500 ppm, 300 ppm, 100 ppm, dan dan kontrol yang tidak mengandung HgCl2. Parameter pengamatan berupa daya hambat pembentukan radikula yang kemudian di analisis dengan menggunakan grafik probith guna mencari Inhibitory Concentration. Hasil dan saran: Terjadi penghambatan pembentukan radikula dengan rata-rata persentase penghambatan lebih dari 50 % dengan nilai IC50 sebesar 435,29   ppm. Perlu dilakuan penelitian tentang bagaimana pengaruh merkuri pada struktur anatomi dan efek terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau yang terpapar merkuri.mi.
DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL TUNAS BAMBU APUS TERHADAP BAKTERI Escherichia coli dan Staphylococcus aureus SECARA IN VITRO Evi Kurniawati
Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : LP2M IIK (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan) Bhakti Wiy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.463 KB)

Abstract

Latar belakang: Penyakit infeksi bisa disembuhkan dengan pengobatan tradisional, salah satu contoh tanaman yang memiliki daya antibakteri yaitu tunas bambu apus. Tujuan:Menguji daya antibakteri dari ekstrak etanol tunas bambu  apus   terhadap  bakteri Escherichia  coli  mewakili  bakteri Gram negatif (-) dan Staphylococcus aureus mewakili bakteri Gram positif (+). Metode:Ekstrak etanol tunas bambu apus didapatkan dari hasil maserasi dengan menggunakan  pelarut  etanol  70%.  Selanjutnya  ekstrak  etanol  yang  diperoleh dibuat pengenceran konsentrasi 12,5 mg/ml, 25 mg/ml, 50 mg/ml, 100 mg/ml dan 150 mg/ml. Metode yang digunakan adalah metode difusi kertas cakram NA(Natrium agar). Aktivitas antibakteri ditunjukkan oleh adanya kadar hambat minimum (KHM) yang terbentuk dan dilakukan uji kualitatif untuk membuktikan senyawa yang berkhasiat sebagai antibakteri. Hasil:Hasil uji kualitatif yang diduga sebagai antibakteri adalah saponin dan flavonoid. Data hasil uji antibakteri dianalisa statistika dengan menggunakan Anova satu arah (One away) dilanjutkan dengan uji kruskal walis. Kesimpulan:Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol tunas bambu apus mempunyai daya antibakteri terhadap Escherichia  coli dan Staphylococcus aureus  dengan konsetrasi 150 mg/ml
HUBUNGAN POSISI MENERAN DENGAN RUPTUR PERINEUM PERSALINAN NORMAL PADA MULTIGRAVIDA DI BPS DESA PUTREN KECAMATAN SUKOMORO KABUPATEN NGANJUK Candra Wahyuni
Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : LP2M IIK (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan) Bhakti Wiy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.448 KB)

Abstract

Latar belakang: Penyebabnya dikarenakan berat badan bayi yang besar, perineum kaku, kurang mendapat tahanan yang kuat pada perineum saat kepala keluar pintu, posisi ibu yang salah pada saat meneran, serta bisa juga pada persalinan dengan bantuan alat misalnya vacum. Tujuan: Dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara posisi meneran  dengan rupture perineum persalinan normal pada multigravida. Metode: Desain penelitian menggunakan cross sectional, dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Instrumen penelitian menggunakan observasi, dianalisa menggunakan uji Korelasi Phi. Hasil : Diketahui bahwa sebagian besar responden multigravida rupture perineum saat persalinan yaitu 14 responden (38,9%) dan sebagian besar responden tidak mengalami ruptur perineum dengan posisi meneran tidak lithotomy yaitu 14 responden (38,9%). Dari analisis data dengan derajat kemaknaan α = 0,05 didapatkan hasil uji statistik dengan nilai signifikan 0,003. Yang berarti p-value< α yaitu 0,003 < 0,05 Simpulan dan Saran : Posisi meneran sangat mempengaruhi ruptur perineum. Sebaliknya peranan bidan mendukung ibu dalam pemilihan posisi apapun yang dipilihnya, menyarankan alternatif apabila tindakan ibu tidak efektif atau membahayakan ibu dan bayinya.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN KESEHATAN MENTAL PADA LANSIA: STUDI CROSS-SECTIONAL PADA KELOMPOK JANTUNG SEHAT SURYA GROUP KEDIRI Ekawati Sutikno
Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : LP2M IIK (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan) Bhakti Wiy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.178 KB)

Abstract

Latar belakang: Prevalensi gangguan kesehatan mental pada lansia cukup tinggi. Oleh karena itu, perlu mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kesehatan mental pada lansia sebagai dasar penentuan intervensi untuk menurunkan prevalensi gangguan kesehatan mental. Tujuan: Menganalisis prevalensi gangguan kesehatan mental dan faktor-faktor yang berhubungan dengan gangguan kesehatan mental pada lansia anggota Kelompok Jantung Sehat Surya Group di Kota Kediri. Metode: Pendekatan cross-sectional dilakukan pada anggota Kelompok Jantung Sehat Surya Group di Kota Kediri, sebanyak 40 orang. Variabel bebas meliputi karakteristik responden, fungsi keluarga, kesehatan fisik, hubungan sosial, dan lingkunga sedangkan variabel terikat adalah kesehatan mental. Variabel kesehatan mental dinilai dengan intsrumen WHOQOL-BREF. Analisis statistik menggunakan uji Chi Square. Hasil: Prevalensi gangguan kesehatan mental pada lansia sebanyak 25%. Variabel yang berhubungan dengan kesehatan mental (p<0.05) adalah jenis kelamin, fungsi keluarga, kesehatan fisik, dan lingkungan. Simpulan dan saran: Terdapat hubungan antara jenis kelamin, fungsi keluarga, kesehatan fisik, dan lingkungan dengan kesehatan mental. Perlu adanya penentuan gangguan kesehatan mental yang spesifik.
ANALISIS TIMBAL (Pb) PADA IKAN NILA MERAH (Oreochromis sp) DI KERAMBA APUNG SUNGAI BRANTAS SEMAMPIR KEDIRI Algafari Bakti Manggara; Erfan Tri Prasongko
Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : LP2M IIK (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan) Bhakti Wiy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.385 KB)

Abstract

Latar belakang: daerah aliran sungai Brantas mengalami penurunan kualitas air berkaitan dengan aktivitas industri dan pemukiman yang berpotensi menimbulkan pencemaran logam berat timbal (Pb). Ikan merupakan salah satu biota air yang dapat digunakan sebagai indikator terjadinya pencemaran didalam perairan. Tujuan: mengetahui ada atau tidaknya pencemaran logam berat timbal tersebut dalam sampel ikan nila yang dibudidayakan di keramba apung Kelurahan Semampir dan mengetahui kadar Pb tersebut melebihi ambang batas yang disyaratkan SNI atau tidak. Metode: Jenis penelitian ekperimental. Pengambilan sampel ikan nila merah dilakukan dengan menggunakan teknik acak sederhana pada 3 keramba apung. Sampel dipreparasi dengan teknik ektraksi padat-cair dan hasilnya diukur kadarnya menggunakan metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Hasil: analisis dengan menggunakan metode SSA menunjukkan bahwa ikan nila merah yang dibudidayakan di keramba apung Kelurahan Semampir Kediri telah tercemar logam berat timbal dengan kadar (0,4864 ± 0,0493) mg/kg. Simpulan dan saran : Kandungan logam berat Pb pada sampel ikan nila melewati ambang batas yang disyaratkan SNI nomor 7387:2009 yaitu 0,3 mg/kg. Perlu dilakukan penelitian untuk mengatasi pencemaran logam berat Pb dengan menggunakan bioremidiator sehingga daerah aliran sungai Brantas aman digunakan untuk budidaya ikan.
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK METANOL BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus (F.A.C Weber) Britton & Rose) HASIL MASERASI DAN DIPEKATKAN DENGAN KERING ANGIN Mastuti Widianingsih
Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : LP2M IIK (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan) Bhakti Wiy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.792 KB)

Abstract

Latar belakang: Buah naga merah memiliki aktivitas antioksidan tinggi dan stabil. Tujuan: Untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak buah naga merah hasil maserasi yang dipekatkan dengan metode keringangin. Metode: Sampel diinkubasi selama selama 3x24 jam menggunakan pelarut metanol p.a tanpa remaserasi kemudian dipekatkan dengan keringangin selama ±7 jam. Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH 0,1 mM. Sampel dikelompokkan dalam 6 konsentrasi yang berbeda masing-masing dengan 3 ulangan. Hasil: Sampel ekstrak memiliki nilai IC50 sebesar 67,45 ppm. Simpulan dan saran: Ekstrak buah naga merah memiliki aktivitas antioksidan tinggi yaitu kurang dari 200 ppm.
PREPARASI DAN KARAKTERISASI KARBON DARI “BLOTONG” LIMBAH PABRIK GULA PADA BERBAGAI SUHU KARBONASI Fery Eko Pujiono; Tri Ana Mulyati
Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : LP2M IIK (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan) Bhakti Wiy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (543.912 KB)

Abstract

Latar belakang:Blotong dari limbah pabrik gula menimbulkan permasalahan lingkungan karena jumlahnya yang melimpah. Disisi lain, Blotong dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan karbon. Sintesis karbon dapat dilakukan melalui proses karbonasi, yaitu pemecahan bahan-bahan organik menjadi karbon.Karbonasi dapat dilakukan pada berbagai suhu mulai dari 350-900ºC, tergantung prekursor karbon yang digunakanTujuan: Menetukan karakterisasi karbon dari blotong dengan berbagai variasi suhu. Metode : Pada Tahap preparasi, sampel dikeringkan pada suhu 105ºC selama 4 jam, sedangkan pada tahap karbonasi, sampel difurnace pada berbagai suhu karbonasi selama 2 jam. Hasilnya ditumbuk dan diayak pada ayakan 100 mesh. Hasil:Pola Difragtogram menunjukkan puncak difusi melebar pada sudut pendek 6°-20° menunjukkan struktur karbon yang amorf dan heterogen.Hasil analisa FTIR menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu karbonasi maka semakin kecil intensitas puncak pada panjang gelmbang 1625-1610 cm-1 yang menunjukkan adanya C=C. Hal ini didukung dengan Puncak pada panjang gelmbang 3500-3300 cm-1 yang menunjukkan adanya gugus O–HSimpulan dan saran:Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa suhu optimasi mempengaruhi struktur dari karbon yang dihasilkan dan suhu optimum untuk pembuatan karbon aktif adalah 500oC. Perlu dilakukan penelitian tentang pembuatan karbon aktif dari blotong dengan suhu karbonasi 500oC.
PERBEDAAN EFEK PERAWATAN LUKA MENGGUNAKAN GETAH POHON YODIUM (Jatropha multilafida L) DAN POVIDON IODINE 10% DALAM MEMPERCEPAT PENYEMBUHAN LUKA BERSIH PADA MARMUT (Cavia porcellus) Cristina Dewi S
Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : LP2M IIK (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan) Bhakti Wiy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Kandungan dalam  getah pohon yodium (Jatropha multifida L) terdapat flavanoid, lektin dan saponin untuk mempercepat penyembuhan luka. Tujuan: Menganalisis perbedaan efek perawatan luka dengan menggunakan getah pohon yodium dibandingkan dengan povidon iodine 10% dalam mempercepat penyembuhan luka bersih pada marmut. Metode: Desain penelitian ini adalah true experiment dengan post test group only, terdiri dari 21 ekor marmut yang dibagi 3 kelompok perlakuan dengan simple random sampling. Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah rata-rata kesembuhan luka pada perlakuan perawatan luka menggunakan getah pohon yodium, povidon iodine 10%, dan kontrol yang hanya dibersihkan menggunakan aquadest dengan menggunakan uji statistik one way anova. Hasil: Terdapat perbedaan yang signifikan antara perlakuan perawatan luka menggunakan getah pohon yodium, povidon iodine 10% dan kontrol, tetapi perawatan luka menggunakan menggunakan getah pohon yodium dibandingkan dengan povidon iodine 10%, tidak terdapat perbadaan yang signifikan antara perawatan luka menggunakan getah pohon yodium dibandingkan dengan povidon iodine 10%. Simpulan dan saran: Efek  perawatan  luka  bersih  menggunakan  getah pohon yodium memiliki  perbedaan  yang  bermakna  dibandingkan kelompok kontrol. Penelitian selanjutnya hendaknya dilakukan dengan menggunakan penilaian kesembuhan luka secara mikroskopis.
PERBANDINGAN ANTARA BAHAN KONTROL KOMERSIAL MERK DIASYS-TRULAB N DENGAN SIEMENS-BIORAD LEVEL 1 TERHADAP AKURASI UNTUK PEMERIKSAAN GLUKOSA, KOLESTEROL DAN ASAM URAT Hartati Tuna; Anggraeni Widyaningsih
Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan Vol 3, No 1 (2016)
Publisher : LP2M IIK (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan) Bhakti Wiy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.18 KB)

Abstract

Latar belakang:. Mutu pemeriksaan di laboratorium dipengaruhi oleh penetapan mutu internal dengan penggunaan bahan kontrol. Tujuan: Mengetahui perbedaan akurasi pemeriksaan pengukuran glusosa, asam urat, dan kolesterol menggunakan bahan kontrol komersial merk Diasys-TruLab N dengan merk Siemens-BioRad. Metode: Penelitian ini merupakan studi komparatif dengan membandingkn akurasi bahan kontrol komersial merk Diasys-TruLab sebanyak 280 μL dan merk Siemens-BioRad Level 1 sebanyak 161 μL untuk pengukuran glukosa, asam urat, dan kolesterol. Hasil perhitungan akurasi yang selanjutnya dilanjukan uji T dan uji Man Whitney. Hasil: Perhitungan akurasi bahan kontrol Diasys-TruLab N nomor LOT 20270 memiliki rata-rata akurasi glukosa 97.67%, kolesterol 93.22%, asam urat 93.9% dan Siemens-BioRad Level 1 memiliki rata-rata akurasi glukosa 91.66%, kolesterol 84.43%, asam urat 87.29%. Simpulan dan saran: Pengukuran glukosa, asam urat, dan kolesterol menggunakan Diasys-TruLab memikili akurasi lebih tinggi dibandingkan dengan Siemens-BioRad. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut menggunakan bahan kontrol dengan level lain untuk mengetahui akurasi lebih lanjut selain bahan kontrol dengan level normal.

Page 3 of 19 | Total Record : 188