Articles
20 Documents
Search results for
, issue
"Vol 4 No 2 (2018)"
:
20 Documents
clear
Ketidakpatuhan Menghambat Penyembuhan Luka : Study Kasus
Abrar, Eva Arna
Jurnal Luka Indonesia Vol 4 No 2 (2018)
Publisher : ETN Centre Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32538/jli.v4i2.73
Latar belakang : Diabetes merupakan penyakit kronik yang prevalensinya terus meningkat dan memiliki komplikasi salah satunya luka kaki diabetes. Tujuan : Studi kasus ini memberikan gambaran tentang ketidakpatuhan sangat mempengaruhi mempengaruhi penyembuhan luka. Metode : Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilaksanakan di Rumah Perawatan ETN CENTRE Makassar Indonesia Hasil : Pasien Tn. W usia 55 tahun datang dengan keluhan luka pada digit 1 sinistra. Derajat luka berada pada derajat III dengan cairan serosangineus dan berbau. Ukuran luka 2.5 cm dengan dasar berwarna hitam dan menebal. Pada fase nekrotik perawatan menggunakan zalf (metcovazin) sebagai balutan primer dan foam (W-care) sebagai balutan sekunder. Setelah jaringan nekrotik lunak, luka pasien mulai berbau maka diputuskan untuk mengganti balutan dengan antimicrobial (hydrofiber/ Aquacell) sebagai balutan primer. Luka pasien sembuh dengan presentasi luka epitel 100% dengan lama perawatan + 4 bulan. Kesimpulan : Menghilangkan faktor penghambat adalah salah satu kunci dalam proses penyembuhan luka
EFEKTIFITAS PENCUCIAN LUKA MENGGUNAKAN LARUTAN NaCl 0.9% DAN KOMBINASI LARUTAN NaCl 0.9% DENGAN REBUSAN DAUN SIRIH MERAH 40% TERHADAP PROSES PENYEMBUHAN LUKA KAKI DIABETES
Pashar, Imran;
Armiyati, Yunie;
Pranata, Satriya
Jurnal Luka Indonesia Vol 4 No 2 (2018)
Publisher : ETN Centre Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32538/jli.v4i2.87
Latar Belakang: Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit metabolik menahun yang dapat mengakibatkan timbulnya berbagai komplikasi. Data International Diabetes Federation (IDF) 2015 menunjukkan bahwa penderita DM di dunia berjumlah 415 juta jiwa. Salah satu komplikasi yang dapat disebabkan oleh DM adalah ulkus diabetik. Perawatan luka kaki diabetes memerlukan waktu yang cukup lama. Pencucian luka yang tepat menjadi faktor penting dalam penyembuhan luka. Larutan NaCl 0.9% dan rebusan daun sirih merah dapat digunakan sebagai cairan untuk mencuci luka. Tujuan Penelitian: untuk menganalisis efektifitas pencucian luka menggunakan larutan NaCl 0,9% dan kombinasi larutan NaCl 0.9% dengan rebusan daun sirih merah 40% terhadap proses penyembuhan ulkus diabetik. Metode Penelitian: jenis penelitian quasi ? experiment dengan menggunakan rancangan pretest-posttest. Penelitian ini dilakukan September-November 2017 di klinik Agung Wound Care dan Perawat Praktek Mandiri (PPM) Semarang terdiri dari 8 responden kelompok kontrol dan 8 responden kelompok intervensi. Hasil penelitian: Dari 16 responden yang terbagi atas 8 kelompok kontrol dan 8 kelompok intervensi didapatkan hasil bahwa pada kelompok kontrol perubahan rata-rata nilai yang terjadi dari nilai 0.0000 menjadi 4.8000, sedangkan pada kelompok intervensi perubahan rata-rata nilai mean adalah dari nilai -0.6000 menjadi 6.4000, dengan menggunakan uji delta didapatkan nilai p value sebesar 0.000 (
Studi Literatur : Pengkajian Luka Kaki Diabetik
Rasyid, Nur Awaliah;
Yusuf, Saldy;
Tahir, Takdir
Jurnal Luka Indonesia Vol 4 No 2 (2018)
Publisher : ETN Centre Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32538/jli.v4i2.91
Latar belakang : Luka kaki diabetik merupakan salah satu komplikasi yang ditimbulkan oleh penyakit Diabetes Melitus. Proses penyembuhannya akan menjadi rumit jika tidak dilakukan manajemen perawatan dengan baik. Salah satunya adalah dengan melakukan penilaian atau pengkajian terstandar dalam pengelolaan luka kaki diabetik. Beberapa penilaian luka kaki diabetik dilakukan dengan menggunakan sistem klasifikasi dan penggunaan instrumen pengkajian luka. Tujuan dari studi literatur ini adalah untuk mengidentifikasi pengkajian yang dapat digunakan dalam menilai luka kaki diabetik. Metode : Data base yang digunakan dalam pembuatan literatur review ini adalah Pubmed, Science Direct, Google Scholar dan Cochrane. Hasil : Terdapat 47 artikel yang diidentifikasi dan dipublikasikan dari tahun 2010-2018. Dari 47 artikel 7 artikel yang memenuhi kriteria inklusi. Beberapa hasil penelitian menunjukkan penilaian luka kaki diabetik baik dengan menggunakan sistem klasifikasi maupun menggunakan instrumen pengkajian luka kaki diabetik. Diskusi : Pengkajian merupakan salah satu komponen penting dalam proses keperawatan. Selain itu pengkajian merupakan salah satu komponen manajemen luka kaki diabetik. Dengan adanya penilaian atau pengkajian dapat membantu praktisi dan peneliti dalam mengkaji dan mengelola kesehatan pasien serta melakukan pengembangan dan penilaian terapi yang baru. Kesimpulan : Pengkajian merupakan kegiatan pertama dan fase penting dalam proses keperawatan yang akan mempengaruhi proses keperawatan yang lain yang dapat digunakan sebagai dasar dalam membuat pertimbangan klinis dan rencana tindakan selanjutnya.
Gambaran Pengetahuan Perawat Tentang Pencegahan Dan Perawatan Luka Kaki Diabetik Di Rumah Sakit DR Wahidin Sudirohusodo Dan Rumah Sakit Pendidikan Universitas Hasanuddin Makkassar
Makkaraka, Nurhidayah;
Yusuf, Saldy;
Malasari, Silvia
Jurnal Luka Indonesia Vol 4 No 2 (2018)
Publisher : ETN Centre Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32538/jli.v4i2.105
ABSTRAK Nurhidayah M. C121 14 020. Gambaran Pengetahuan Perawat Tentang Pencegahan Dan Perawatan Luka Kaki Diabetik Di Rumah Sakit Dr Wahidin Sudirohusodo Dan Rumah Sakit Pendidikan Universitas Hasanuddin Makassar. Dibimbing oleh Saldy Yusuf dan Silvia Malasari. Latar Belakang : Kejadian penderita penyakit DM yang dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Salah satu komplikasi yang sering muncul pada penderita DM adalah munculnya luka kaki diabetik. Masalah luka kaki diabetik juga telah menjadi masalah di Rumah Sakit. Hal ini perlu dilakukan evaluasi terhadap tingkat pengetahuan perawat dalam melakukan pencegahan dan perawatan luka kaki diabetik di Rumah Sakit Tujuan : Mengidentifikasi gambaran pengetahuan perawat tentang pencegahan dan perawatan luka kaki diabetik di RSWS dan RSP Unhas Makassar Metode : Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan metode penelitian deskriptif. Penelitian ini mengembangkan instrumen menggumakan tehnik Delphi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Purposive Sampling dengan besar sampel yakni 100 orang. Hasil : Penelitian menunjukkan dari 100 responden ( 1 orang, 1.0 %) memiliki tingkat pengetahuan yang baik mengenai pencegahan luka kaki diabetik dan 92.0% memiliki pengetahuan kurang. Mengenai perawatan luka kaki diabetik (4 orang, 4.0 %) memiliki tingkat pengetahuan baik dan 60.0% responden memiliki pengetahuan kurang. Kesimpulan dan saran : Penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan perawat tentang pencegahan dan perawatan luka kaki diabetik di Rumah Sakit masih kurang. Sehingga diharapkan bagi pihak Rumah Sakit agar memfasilitasi perawat dalam mengikuti pelatihan luka untuk meningkatkan pengetahuan perawat tentang pencegahan dan perawatan luka kaki diabetik. Kata Kunci : DM, Luka Kaki Diabetik, Pengetahuan, Pencegahan dan Perawatan Luka Kaki Diabetik Kepustakaan : 22 Literatur (2010-2017)
Studi Literatur Penggunaan Sabun Antiseptik untuk Pencucian Luka terhadap Penurunan Kolonisasi Bakteri pada Pasien dengan Luka Diabetik
Hade, Nurwahidah;
Yusuf, Saldy;
Tahir, Takdir
Jurnal Luka Indonesia Vol 4 No 2 (2018)
Publisher : ETN Centre Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32538/jli.v4i2.110
ABSTRAK Latar belakang : Komplikasi penyakit Diabetes mellitus (DM) yang kronis dan serius adalah luka kaki diabetes (LKD) serta merupakan penyebab utama terjadinya amputasi tungkai bawah. Pada dasarnya hal tersebut dapat dicegah dengan manajemen luka yang optimal. Salah satu komponen dasar dari manajemen luka adalah pencucian luka. terdapat banyak solusi yang tersedia untuk penccucian luka salah satunya adalah sabun antiseptik. Tujuan dari studi literatur ini adalah untuk mengetahui efek sabun antiseptik terhadap penurunan kolonisasi bakteri. Metode : Studi literatur ini dilakukan pada database PubMed, ScienceDirect dan Cochrane Hasil : Peneliti mengidentifikasi 156 artikel yang dipublikasikan dari tahun 2012 ? 2017. Dari 156 artikel didapatkan 11 artikel yang memenuhi kriteria dan hasil penelitian menunjukkan bahwa sabun antiseptik memiliki efek mikrobicida yang kuat sehingga mampu menghambat pertumbuhan mikroorganisme pathogen dan efektif menurunkan jumlah koloni bakteri. Kesimpulan : sabun antiseptik efektif mengurangi jumlah koloni bakteri dibandingkan dengan sabun biasa dan memiliki daya hambat yang paling kuat terhadap pertumbuhan bakteri sthapylococcus aureus dan eschericia coli.
Urgency Triage Kaki Diabetes Dalam Mencegah Kegawatan Kaki Diabetes Menjelang Tsunami Diabetes 2030
Yusuf, Saldy
Jurnal Luka Indonesia Vol 4 No 2 (2018)
Publisher : ETN Centre Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32538/jli.v4i2.112
Background Indonesia is one of the top ten Diabetes Mellitus (DM) countries. In 2030 it was predicted the number patients with DM will be 12.0 million. Therefore, Indonesia will experience tsunami DM. The aim of this perspective paper is to explore the urgency triage system to categorize both risk and Diabetic Foot Ulcers (DFU) status. Method This was a perspective articles in combination literature review and personal experience in clinical setting. Result There were limitations data regarding DM status in Indonesia compare other Asian countries including Japan. Interestingly Japan can be model regarding prevention approach. We also introduced a triage system to categorize both risk and DFUs status based on patient general symptoms and wound status. Conclusion The current triage system illuminate new horizon against DFU in Indonesian perspective
PERBANDINGAN EMPAT JADWAL REPOSISI DALAM MENCEGAH PRESSURE INJURY
Tarigan, Sumiati;
Yusuf, Saldy;
Syam, Yuliana
Jurnal Luka Indonesia Vol 4 No 2 (2018)
Publisher : ETN Centre Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32538/jli.v4i2.113
Reposisi diketahui sebagai salah satu strategi yang efektif dan rendah teknologi dalam menurunkan kejadian pressure injury pada pasien tirah baring lama.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jadwal reposisi yang optimal dalam mencegah pressure injury. Metode: Data dikumpulkan sejak tahun 2017, dengan menggunakan 3 database (Pubmed, science direct, goggle schollar) dimana literatur yang digunakan dipublish secara international, reverensi tambahan diambil dari bibliografi semua artikel yang relevan. Kriteria inklusi mengacu pada jadwal reposisi yang berbeda dan efeknya pada kejadian pressure injury. Hasil: Dibandingkan dengan jadwal reposisi setiap 3 jam, 4 jam dan 6 jam, efek samping secara signifikan pada pasien yang menggunakan alat bantu pernafasan lebih sering pada kelompok dengan jadwal reposisi setiap 2 jam. Dibandingkan jadwal reposisi setiap 6 jam, reposisi setiap 3 jam mengurangi pressure injury sebesar 67%. Tidak ada perbedaan kejadian injury pada reposisi 2, 3 dan 4 jam, namun peralihan reposisi ini mengurangi beban kerja perawat, menguntungkan secara ekonomis dan mengurangi gangguan istirahat malam pasien. Kesimpulan: Reposisi dengan jadwal 3 atau 4 jam tidak secara signifikan menyebabkan kejadian pressure injury yang lebih parah dibandingkan jadwal reposisi lainnya, namun memberikan dampak positif baik bagi perawat atau pasien, sehingga dinilai sebagai jadwal reposisi yang optimal dalam mencegah berkembangnya pressure injury.
PERAWATAN LUKA KAKI DIABETIK (LKD) AKIBAT PENGGUNAAN SEPATU YANG SEMPIT: LAPORAN KASUS
Raharja, Niluh Rintho;
Majid, Sintawati
Jurnal Luka Indonesia Vol 4 No 2 (2018)
Publisher : ETN Centre Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32538/jli.v4i2.117
Latar Belakang: Berbagai upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah infeksi pada luka kaki diabetik dan resiko tindakan amputasi salah satunya. Pemberian pendidikan pada pasien yang berisiko dan deteksi dini penyakit dengan pengobatan yang tepat dapat menguragi amputasi hingga 80% dan meningkatkan pemulihan ulkus dabetik sebesar 70-85% . Konsep dasar yang menjadi perhatian penuh para klinisi luka yaitu pemahaman tentang anatomi fisiologi kulit, proses penyembuhan luka, patologi kulit dan luka, manajemen perawatan luka akut dan kronik serta aplikasi pemilihan balutan. Penggunaan alas kaki; sepatu merukan salah satu factor penyebab luka kaki diabetic (LKD). Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran proses perawatan LKD akibat penggunaan sepatu yang sempit. Metode: Penelitian ini merupakan laporan kasus yang dilakukan secara prospektif sejak tanggal 19 April 2018 sampai dengan tanggal 18 Mei 2018 di klinik ISAM Cahaya Holistic Care, Makassar. Hasil: Perawatan dilakukan 2 (dua) kali seminggu yaitu setiap hari Senin dan Kamis dimulai sejak tanggal 19 April 2018. Perawatan minggu pertama keadaan kedua luka banyak mengandung slaoght dengan masalah luka yang ditemukan yaitu: nekrotik, slought/infeksi, mudah berdarah, dan maserasi. Status akhir luka sudah didominasi oleh jaringan granulasi. Masalah luka yang ditemukan yaitu: mudah berdarah dengan tujuan perawatannya untuk mencegah/mengontrol perdarahan. Kesimpulan: Salah satu masalah kesehatan utama dunia saat ini adalah meningkatnya jumlah penderita DM yang dapat menyebabkan terjadinya LKD. Salah satu faktor penyebab terjadinya LKD adalah factor ekternal yaitu penggunaan sepatu yang sempit.
PERAWATAN LUKA POST OPERASI SKIN GRAFT POSTERIOR TIBIALIS SINISTRA: LAPORAN KASUS
La Dame, Darlia;
Abrar, Eva Arna
Jurnal Luka Indonesia Vol 4 No 2 (2018)
Publisher : ETN Centre Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32538/jli.v4i2.118
ABSTRAK Latar Belakang: Luka merupakan masalah umum bagi masyarakat terutama di Indonesia yang mengalami peningkatan pravalensi tiap tahunnya. Luka akut dapat berkembang menjadi luka kronis salah satunya luka operasi. Meskipun demikian tidak jarang luka operasi mengalami kegagalan penyembuhan seperti luka akibat prosedur skin graft, oleh karena itu laporan kasus ini bertujuan untuk memberikan gambaran proses perawatan luka post operasi skin graft posterior tibialis sinistra. Tujuan : untuk memberikan gambaran proses perawatan luka post operasi skin graft posterior tibialis sinistra. Metode: Penelitian ini merupakan laporan kasus yang dilaksanakan secara prospektif mulai tanggal 17 April sampai 18 Mei 2018 di Klinik ISAM Cahaya Holistik Care, Makassar. Status demografi didapatkan melalui wawancara langsung kepada pasien dan keluarga menggunakan format standar Hasil: Gambaran luka pada minggu pertama keadaan kedua luka banyak mengalami hipergranulasi baik luka A maupun luka B. Selain itu penampilan klinis lain ditemukan: slough/infeksi dan risiko kerusakan epitel. Dari masalah luka tersebut maka tujuan perawatannya adalah untuk menghilangkan/autolysis slough, mencegah perdarahan, melindungi kulit sekitar luka dan epitel. Adapun ukuran luka pada luka A yakni 9,5 x 7 cm sedangkan luka B 8 x 5 cm. Sedangkan pada minggu terkhir pada tanggal 14 Mei dan 18 Mei 2018, keadaan luka A kembali mengalami perubahan ukuran luka menjadi 6 x3 cm dan luka B menjadi 4,3 x 2,5 cm. Kesimpulan: Secara signifikan terdapat perbedaan perawatan lama dan perawatan saat ini. Penggunaan modern dressing mempengaruhi proses penyembuhan luka skin graft. Pemilihan dressing yang tepat dapat mempercepat penyembuhan luka skin graft.
IDENTIFIKASI BIOFILM DAN EFEKTIFITAS TOPIKAL KOMPLEMENTARI MENGGUNAKAN NEW METHOD TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA KAKI DIBETIKUM DI INDONESIA
Haryanto, Haryanto
Jurnal Luka Indonesia Vol 4 No 2 (2018)
Publisher : ETN Centre Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32538/jli.v4i2.120
Prevalensi Diabetes Mellitus (DM) di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2015, penderita DM sebesar 10 juta, dan diperkirakan akan terus meningkat mencapai 16.2 juta pada tahun 2040 (IDF, 2017). Salah satu komplikasi paling sering pada DM adalah luka kaki diabetikum (Yusuf S, 2016, Haryanto, 2017). Luka kaki diabetikum merupakan salah satu luka kronis atau luka yang lama sembuh (nonhealing) (Haryanto et al, 2017). Salah satu faktor penyebab luka kaki diabetikum terjadi keterlambatan dalam penyembuhan atau tidak sembuh karena adanya biofilm. Diperkirakan sekitar 60% luka kronis terdapat biofilm (McCarty SM, Percival SL, 2013). Identifikasi adanya biofilm pada luka menjadi hal yang sangat penting untuk mengevaluasi efektifitas treatment yang diberikan. Biopsi merupakan salah satu metode konvensional yang sering dilakukan di klinis. Namun, metode ini terdapat keterbatasan yaitu kurang praktis dan menyebabkan nyeri bagi pasien.