cover
Contact Name
Sutarto
Contact Email
bkijurnal@gmail.com
Phone
+6281363436708
Journal Mail Official
jbki@iaincurup.ac.id
Editorial Address
Jl. Dr. Ak. Gani No. 01 Curup, Rejang Lebong, Bengkulu Indonesia
Location
Kab. rejang lebong,
Bengkulu
INDONESIA
Islamic Counseling : Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam
ISSN : 25803638     EISSN : 25803646     DOI : http://doi.org/10.29240/jbk
Islamic Counseling: Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam: is a periodical scientific publication published by Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup. The focus of this Journal is on the Islamic counseling studies. The process of publishing the manuscript through peer review and the editing process. This journal is published periodically twice a year, every May and November.
Articles 129 Documents
Nilai-Nilai Psiko-Edukatif Dalam Surat Al-‘Ashar: (Pembacaan Kritis Atas Pemikiran M.Quraish Shihab dalam Tafsir al-Misbah) Hidayat, Rahmad
ISLAMIC COUNSELING: Jurnal Bimbingan Konseling Islam Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29240/jbk.v1i2.330

Abstract

Sebagai mana yang telah sama-sama diketahui bahwa al-Qur’an merupakan pedoman normatif - teoritis dalam pelaksanan pendidikan agama Islam. Didalamnya terdapat nilai-nilai edukatif dan antara lain adalah nilai-nilai edukatif dalam Surat al-Ashr. Nilai-Nilai Edukatif dalam Surat al-‘Ashr (Pembacaan Kritis Atas Pemikiran M.Quraish Shihab dalam Tafsir al-Misbah) adalah merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis secara kritis tentang Nilai-nilai Pendidikan yang terdapat dalam surat al-Ashr kaitannya dengan penafsiran M.Quraish Shihab, serta bagaimana relevansinya dalam hal pelaksanaan dan upaya peningkatan kualitas Pendidikan Agama Islam. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (libarary research), dengan teknik pengumpulan datanya yang dilakukan melalui dokumentasi. Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan Paedagogik. Artinya pembahasan yang ada dalam penelitian ini mengacu kepada konsep yang ada dalam al-Qur’an dan al-Sunnah berdasarkan atas hasil penafsiran dari M.Quraish Shihab. Adapun analisis datanya secara kualitatif dilakukan dengan instrumen analisis deduktif-induktif. Metode deduktif ditempuh untuk mengungkap atau men-generalisasikan nilai-nilai pendidikan dalam surat al-‘Ashr sebagaimana terdapat dalam kitab Tafsir al-Misbah yang merupakan pokok-pokok pemikiran atau hasil penafsiran dari M.Quraish Shihab, sehingga dapat diperoleh kesimpulan yang utuh. Sedangkan metode induktif dipergunakan untuk mengambil nilai-nilai pendidikan tersebut untuk selanjutnya dikembangkan ke dalam kerangka umum nilai-nilai pendidikan Agama Islam.
Peningkatan Kompetensi Profesional Calon Konselor dalam Menulis Proposal Penelitian Ardimen, Ardimen
ISLAMIC COUNSELING: Jurnal Bimbingan Konseling Islam Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29240/jbk.v1i1.225

Abstract

The purpose of this research is to improve the ability of prospective counselor in writing a research proposal through Problem Based Learning method/ Inquiry (PBL/I) and in particular its purpose is to (1) determine the increased activity of the prospective counselor in writing a research proposal with PBL/I method, and (2) the increase in the ability of prospective counselors in writing a research proposal. This study uses classroom action research with the research subjects were VII semester student majoring BK IAIN Batusangkar. The results of the study in the first cycle showed an increase in activity and the ability of prospective counselors in writing a research proposal. This increase is very varied in accordance with the capability and experience of the students. The results of the second cycle study showed mastery of each indicator, but the indicators are controlled and enhanced by the prospective counselor in the research proposal is; select and formulate the title of the actual and straightforward, choosing and using the concept/ theory/ reference that is current and relevant to support the research problem, enter the empirical facts in the background of the problem, restrict and define problems, formulate objectives in line with the formulation of research problems, formulating usability research, select and use the theory / concept of the actual, choose the appropriate method to the problem and research objectives, and the ability to follow the format of the research proposal.
Teori Kognitif dan Implikasinya Dalam Pembelajaran Sutarto, Sutarto
ISLAMIC COUNSELING: Jurnal Bimbingan Konseling Islam Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29240/jbk.v1i2.331

Abstract

Individu dapat mengembangkan pengetahuannya sendiri. Artinya adalah pengetahuan yang dimiliki oleh setiap individu dapat dibentuk oleh individu sendiri melalui interaksi dengan lingkungan yang terus-menerus dan selalu berubah. Dalam berinteraksi dengan lingkungan, individu mampu beradaptasi dan mengorganisasikan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan dalam struktur kognitifnya, pengetahuan, wawasannya dan pemahamannya semakin berkembang. Individu juga mampu memodivikasi pengalaman yang diperoleh melalui lingkungan, sehingga melahirkan pengetahuan atau temuan-temuan baru. Oleh karena itu, proses pendidikan bukan hanya sekedar transfer of knowledge, tetapi juga bagaimana merangsang struktur kognitif inadividu mampu melahirkan pengetahuan dan temuan-temuan baru. Kedua, perlu adanya individualisasi dalam pembelajaran. Artinya, dalam proses pembelajaran, perlakuan terhadap individu harus didasarkan pada perkembangan kognitifnya. kunci keberhasilan dalam belajar terletak pada kebermaknaan bahan ajar yang diterima atau yang dipelajari oleh siswa. Dalam proses pembelajaran guru harus mampun memberikan sesuatu yang bermakna bagi siswa. Belajar dengan menghafal dan ceramah dapat menemukan sesuatu yang bermakna, asal dilakukan secara sistematis, menjelaskan dan menghubungkan antara konsep yang satu dengan konsep lainnya, menguhubungkan konsep yang baru dengan konsep yang telah dimiliki oleh siswa. Sebaliknya, belajar penemuan akan menjadi kurang bermakna, apa bila dilakukan dengan coba-coba dan tidak sistematis. Kedua, belajar bermakna akan berhasil apabila ada motivasi intrinsik dari dalam diri siswa. Dengan adanya motivasi intrinsik ini akan menumbuhkan minat dalam diri individu, dan menggerakkan individu untuk mempersiapkan diri untuk belajar, baik mempersiapkan diri secara fisik maupun psikis.
Pendidikan Karakter Berbasis Al-Quran Purnamasari, Dewi
ISLAMIC COUNSELING: Jurnal Bimbingan Konseling Islam Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29240/jbk.v1i1.233

Abstract

This article discusses the problem of character education. Character education into the spotlight of attention lately because of the decline, which resulted in the decline of morals. In the Quran, the characters use the term "akhlaq" who interpreted the will of the conditioned. Will and habit give rise to power. In the habit of producing a good deed is called akhlakul karimah. Character education is a deliberate effort to help character development with optimal. Character education cant just transfer knowledge or train a certain skill. Character education need to process, examples of exemplary, and conditioning or pembudayaan in the environment of the learners in the school environment, family, or community environment. Character education in the Quran need to pay attention to the importance of the cultivation of the moral dimensions of commendable (akhlakul karimah).
Konsep Diri Mahasiswa Program Studi Bimbingan Konseling IAIN Bukittinggi Rahmi, Alfi; Yusri, Fadhila
ISLAMIC COUNSELING: Jurnal Bimbingan Konseling Islam Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29240/jbk.v1i2.327

Abstract

Pada dasarnya setiap individu memiliki konsep tentang dirinya. Konsep diri yang dimiliki oleh masing-masing individu itu berbeda. Konsep yang telah tertanam pada diri individu, akan mempengaruhi individu dalam berbagai aspek dikehidupannya. Konsep diri meliputi yang menyangkut fisik (materi dan bentuk tubuh), maupun psikis (sosial, emosi, moral dan kognitif) yang dimiliki seseorang.Konsep diri juga mempengaruhi individu dalam menghadapi berbagai permasalahan hidup. Mahasiswa termasuk individu unik yang memiliki konsep diri yang berbeda antara satu dengan lainnya. Konsep diri yang telah tertanam dalam diri individu itulah nantinya yang akan mempengaruhi diri individu, dalam mengambil suatu tindakan untuk menghadapi permasalahannya. Banyak kemungkinan yang akan dilakukan oleh individu dalam menghadapi permasalahanya. Konsep diri akan mempengaruhi tindakan yang dilakukan individu tersebut, apakah tindakan yang berdampak baik maupun sebaliknya.
Analisis Hubungan Interpersonal Mahasiswa terhadap Dosen dalam Proses Bimbingan Skripsi. Ristianti, Dina Hajja
ISLAMIC COUNSELING: Jurnal Bimbingan Konseling Islam Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29240/jbk.v1i1.229

Abstract

One of the demands of the students success in learning in College is having a positive attitude towards lecturers so that students are able to build positive interpersonal relationships and communicate effectively with his professors. The number of complaints against the attitude of the supervising lecturer whose dibimbingnya are mainly in terms of communicating makes the background in this research. This research aims to know interpersonal relationships of college students toward professors in the process guidance of thesis. This research was conducted with descriptive method quantitative approach through. The population of the research was all students majoring in Islamic religious high school of Tarbiyah (STAIN) Curup the academic year 2010/2011 who are on semester 8 and is in the process of completion of the thesis. The number of samples as many as 69 people. The data obtained via the question form. The data were analyzed with the help of the program SPSS version 16.0. The results showed that interpersonal relationships of college students toward professors in terms of attitudes towards students appreciate lecturer in process guidance with thesis score tend to be occupied by students on the criteria either i.e. 74.5%. Interpersonal relationships of college students toward professors in terms of loyalty and tolerance attitudes of students toward professors in the process of graduation thesis guidance with a score that tend to be assigned to students on criteria either i.e. 66.6%. Interpersonal relationships of college students toward professors in terms of openness towards students in the process of graduation thesis guidance lecturer with a score that tend to be assigned to students at 60.2% i.e. enough criteria. Interpersonal relationships of college students toward professors in terms of friendliness toward students in the process of graduation thesis guidance lecturer with a score that tend to be assigned to students in not a good criteria i.e. 50.7%. Thus, the overall total score that tend to be assigned to students at enough where the score obtained is 75.08%. From this it can be concluded that interpersonal relationships of college students toward professors in the process of graduation thesis guidance in Curup STAIN is in the category of pretty
Konseling Religi Untuk Mengembangkan Karakter Konseling Maulana, Arisatul; wati, Hernisawati
ISLAMIC COUNSELING: Jurnal Bimbingan Konseling Islam Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29240/jbk.v1i2.328

Abstract

Karakter merupakan suatu fondasi kehidupan bangsa. Karakter bagi suatu bangsa memiliki fungsi memberikan arah kemana bangsa harus menuju, bagaimana cara mencapai tujuan itu, apa yang harus dikaji dan dipegang teguh dan sebaliknya apa yang harus dihindari dan dibuang jauh-jauh. Suatu bangsa akan runtuh manakala tidak mempunyai karakter yang kuat. Untuk menjadi bangsa yang maju, modern dan beradab maka diperlukan karakter yang kuat. Dalam artikel ini penulis memaparkan bagaimana konseling memiliki peran yang sangat strategis dalam menjaga dan membentuk karakter peserta didik. Di sekolah pendidikan karakter merupakan proses mengembangkan dalam diri siswa sebuah pemahaman, komitmen, dan kecenderungan untuk berperilaku sesuai dengan nilai-nilai etika. Ada tiga komponen pendidikan yang dapat memastikan berhasil atau tidaknya program pendidikan, yaitu keluarga, masyarakat dan pemerintah (Maba, 2017). Pendidikan karakter mempunyai makna lebih tinggi dari pendidikan moral, karena bukan sekedar mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah. Lebih dari itu pendidikan karakter menanamkan kebiasaan (habituation) tentang hal yang baik sehingga siswa didik menjadi mengerti (kognitif) tentang mana yang baik dan salah, mampu merasakan (afektif) nilai yang baik dan mau melakukannya (psikomotor) (Prakoso & Wahyuni, 2015).
Peningkatan Self Esteem Siswa melalui Layanan Bimbingan Kelompok dengan Teknik Sugesti Putra, Hasta Purna
ISLAMIC COUNSELING: Jurnal Bimbingan Konseling Islam Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29240/jbk.v1i1.230

Abstract

Parents attention and the general public attention toward children development tend to be more directed to cognitive aspect and psychomotor aspect. It is also suspected to occur to the educators and managers of educational institutions especially in the formal school. School as a place to prepare children to live better in the future presents the materials/subjects that emphasizes on the childrens cognitive development. In fact, to live does not merely depend on academic intelligence. Moreover, the emotional side of an individual can even hold a more dominant role than academic intelligence. In line with the schools objective to develop the students competencies from various aspects, it needs to realize that there are some psychological sides that should also be developed in the classroom learning process, such as self-control, achievement needs and mastership, and self esteem. Talking about self-esteem, almost all psychologists believe that it affects someones behavior which would also influence his presence in social environment. Self esteem is not formed solely from heredity, but is also influenced by the environment or the self system beyond. Generally, changing the behavior of students can be empowered by educational sectors, in which the guidance and counseling services are parts of the education. By providing guidance group service using the technique of suggestion can improve the students self esteem. The importance of the techniques of suggestion in guidance services need to be accompanied by a monitoring counselor in the school, so that it is really programmed to be able to increase the students self-esteem.
Perkembangan Fisik Dan Body Image Remaja Hartini, Hartini
ISLAMIC COUNSELING: Jurnal Bimbingan Konseling Islam Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29240/jbk.v1i2.329

Abstract

Pengkajian tahap perkembangan hendaknya dapat memberikan pemahaman dan informasi yang berguna bagi remaja, orang tua, orang dewasa maupun guru di sekolah. Berbagai perubahan-perubahan yang dialami remaja sering menimbulkan kebingguan dan permasalahan yang dapat mempengaruhi kondisi psikologis remaja dan orang-orang disekitar para remaja sehingga sangat penting para remaja dan orang-orang disekitar remaja mengetahui dan memahami berbagai perubahan yang dialami remaja. Pengetahuan dan pemahaman tentang perkembangan fisik remaja merupakan informasi awal yang sangat penting diketahui karena perubahan fisik yang dialami oleh remaja akan mempengaruhi berbagai perkembangan lainya seperti perkembangan kognitif, moral, sosial, dan religius sehingga kajian tentang perkembangan fisik diharapkan dapat memberikan berbagai informasi dan pemahaman dan akan mengantisipasi serta meminimalis berbagai permasalahan yang akan dihadapi oleh remaja sehingga diperolehnya berbagai problem solving yang dihadapi remaja orang tua, orang dewasa maupun guru di sekolah . Adapun kajian yang akan dibahas dalam perkembangan fisik remaja ini berawal dari penjelasan tentang siapa remaja dilihat dari berbagai aspek, kajian dilanjutkan dengan pembahasan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik remaja, ciri-ciri remaja, proses perkembangan fisik remaja, dampak psikologis terhadap perubahan fisik remaja serta kendala apa saja yang dialami dalam proses perubahan fisik remaja serta body image remaja dan perilakunya.
Aspek-aspek Kejiwaan dan Motivasi Manusia dalam Konsepsi Islam Ratnawati, Ratnawati
ISLAMIC COUNSELING: Jurnal Bimbingan Konseling Islam Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29240/jbk.v1i1.234

Abstract

The discription of human’s psyche and motivation was besides discribed by general psychology it was also done in the Islamic psychology. Human psyche and motivation in general psychology is more emphasized on the worldly interests, meanwhile the psyche and motivation in Islam bisides containts the worldy interests it also includes the religious belief to firmly believe in the truth of Islamic doctrines. These points of differences is more caused by the opinion paradigm used. The object of general psychology is the real facts, meanwhile in the Islamic psychology besides views the materials also perceives the immaterials. The Islamic psychology containts the elements related to religious preferences for the shake of religious or belief interests, meanwhile it is less or nothing in general psychology. The aspect of religious is the special charecteristic of Islamic psychology compared with general psychology or others.

Page 1 of 13 | Total Record : 129