cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Majalah Ilmiah Material, Komponen dan Konstruksi
ISSN : 08524866     EISSN : -     DOI : -
Material : Rekayasa (Teknik) dan Teknologi material alat transportasi, bangunan dan industri Komponen: Rekayasa (Teknik) dan Teknologi komponen alat transportasi, bangunan dan industri Konstruksi: Rekayasa (Teknik) dan Teknologi konstruksi sarana transportasi, bangunan dan industri.
Arjuna Subject : -
Articles 92 Documents
ANALISA KERUSAKAN SUDU TURBIN GAS MATERIAL UDIMET 500 KAPASITAS 50 MW tarmizi, tarmizi
Jurnal Material Komponen dan Konstruksi Vol 11, No 2 (2011)
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2047.374 KB) | DOI: 10.29122/mkk.v11i2.553

Abstract

Penelitian Kerusakan pada Sudu Turbin Gas Kapasitas 50 MW yang dibuat dari material Udimet 500 atau Waspalloy telah dilakukan. Tujuan penelitian adalah mengetahui penyebab kerusakan agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Untuk mengetahui penyebabnya beberapa metoda yang dilakukan adalah : (1) pemeriksaan visual (2) pemeriksaan mikro menggunakan dan Scanning Electron Micsroscope (3) pengujian komposisi kimia. Hasil penelitian membuktikan bahwa penyebab kegagalan pada sudu turbin karena penurunan karakteristik material akibat terekspos pada temperatur tinggi diatas 632 oC dalam waktu yang lama sehingga material sudu terjadi penuaan, hal ini bisa dilihat dari adanya presipitasi senyawa yang sudah terbentuk disepanjang batas butir.
PENGARUH PERUBAHAN MIKROSTRUKTUR TERHADAP PERUBAHAN KEKERASAN RADIANT TUBE YANG TELAH BEROPERASI SEJAK 2003 Sari, Laili Novita; ., Sutarjo
Jurnal Material Komponen dan Konstruksi Vol. 16 No. 1 (2016)
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1230.98 KB) | DOI: 10.29122/mkk.v16i1.3289

Abstract

B2TKS - Sub- Analysis of Damage and residual life has done Remaining Life Assessment to the radiant tube on oil and gas companies from 2003 - 2016. In determining the RLA, it was used graph of the Era Technology where the determination is based on the microstructural changes while there are no literature or research which shows the hardness changing of material ASTM A 213 T5 which occurs during the aging process. Therefore it need to make formulation about the changes of spheriodizationto the chages of hardness of radiant tube material ASTM A 213 T5. By knowing a reasonable decrease in hardness to spheriodization, it was expected to detect the abnormal condition or damage earlier. Based on the examination of metallographic and hardness testing ,is was known that the reduction of hardness occur in proportion to the increase ofsperiodization percentage. In spheriodzation changing of Classification A, B, C the decrease of hardness below 0.7 HB / HB0 while classification D until the next classification,reduction of hardness above 0,7HB / HB0.AbstrakB2TKS – Sub Bidang Analisa Kerusakan dan umur sisa telah melakukan Remaining Life Assesment pada radiant tube pada perusahaan minyak dan gas bumi dari tahun 2003 – 2016. Dalam penentuan RLAdigunakan grafik dari Era Teknologi dimana penentuannya berdasarkan perubahan struktur mikro sedangkan untuk perubahan kekerasan material belum ada literatur atau penelitianyang menunjukkan tentang perubahan kekerasan pada material ASTM A 213 T5yang terjadi selama proses penuaan. Karena itu dilakukan perumusanperubahan kekerasan terhadap speriodisasi pada tube radiant material ASTM A 213 T5. Dengan mengetahui penurunan kekerasan yang wajar terhadap speriodisasi diharapkan akan mempermudah pendeteksian awal kondisi abnornal atau kerusakan. Berdasarkan pengamatan metalografi dan uji kekerasan diketahui bahwa penurunan kekerasan terjadi secara proporsional dengan peningkatan prosentase spriodisasi. Klasifikasi A, B, C penurunan kekerasan dibawah 0,7 HB/HB0 sedangkan klasifikasi D sampai berikutnya penurunan kekerasan diatas 0,7HB/HB0.Keywords: hardness, radiant tube, in situ metallography, ASTM A 213 T5
ANALISA KERUSAKAN PIPA PEMANAS AIR UNTUK UAP PEMBANGKIT LISTRIK = FAILURE ANALYSIS OF WATER HEATER PIPE FOR STEAM GENERATOR ., Sutarjo; Syahril, M.
Material Komponen dan Konstruksi Vol 14, No 2 (2014)
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (553.449 KB) | DOI: 10.29122/mkk.v14i2.1659

Abstract

Heater?s pipes are used as a media for heating of fluids or changing of their ofphase from liquid to vapor/gas. Rupture of these pipes may cause all systems inthe production process stopand the high economic losses. This study aims toavoid the cases to accur in the future.Visual inspection, macrography, microstructure, hardness test and SEM-EDAXexamination were the methods applied in this study. It was known that the piperuptured atthe 6 o'clock area, the hardness value of which was identical to thematerial tensile strength (476 MPa), conforming to the standard specification andthe same indication was also indicated from the microstructure of the normalferrite-pearlite phase. At atemperature of about 390 C and traces of wall thinningin around 4:30 to 7:30, the pipes ruptured due to the thin walls could notwithstand the internal pressure of the pipe . The thinking occurred because thewater-level in the heater?s pipes was to low,resulting in cavitation of vaporbubbles on the inside surface of pipe wall.Keywords: Pipe, rupture, thin-wall, water-level, temperature, cavitation.AbstrakPipa heater digunakan sebagai media untuk memanaskan fluida atau untukmerubah fase dari cair menjadi uap/gas. Pecahnya pipa dapat menyebabkansemua sistim dalam proses produksi akan menjadi berhenti dan potensi kerugiansecara ekonomi tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menghindari kasuskerusakan yang serupa dimasa mendatang.Pemeriksaan visual, makrografi, struktur mikro, uji kekerasan dan pemeriksaanSEM dan EDAX merupakan metode yang diterapkan dalam penelitian ini.Diketahui bahwa pipa pecah pada area jam 6,nilai kekerasan yang identik dengankekuatan tarik material (476 MPa) masih di atas standar spesifikasi dan indikasiyang sama juga ditunjukkan dari struktur mikro yaitu fase ferit ? pearlit normal.Dengan suhu sekitar 390 C dan jejak penipisan dinding di sekitar 4:30-7:30,sehingga pecahnya pipa karena dinding tipis tidak bisa menahan tekanan dalampipa dan penipisan terjadi disebabkan air tingkat di pemanas pipa terlalu rendah,sehingga mengakibatkan kavitasi gelembung uap pada permukaan dalam dindingpipa.Kata Kunci : Pipa, pecah, dinding tipis, tingkat-air, temperatur, kapitasi.
KONSEP DESAIN ALAT UJI KINERJA SERVO-VALVE = DESIGN CONCEPT OF TESTING MACHINE OF SERVO-VALVE PERFORMANCES Zaenal, Harris
Jurnal Material Komponen dan Konstruksi Vol. 14 No. 1 (2014)
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (566.743 KB) | DOI: 10.29122/mkk.v14i1.1650

Abstract

Design concept of performance test equipment for servo-valve consists of mechanical and electronic systems. The mechanical parts includes a hydraulic power pack equipped with safety and monitoring of pressure and flow-rate, servo-valve and its base-plate, flow-meter for monitoring flow-rate in A and B ports. The electronic system parts includes a signal generator to the servo- valve, output signal from flow meter A and B ports, acquisition for signal output flow-meter, hardware and software computer. The form of graph Input Signal (m- Ampere) versus Output Signal (LPM) can help analyze to determine servo-valve performance, that are accuracy and detect damage which can be taken for further maintenance and repair.Keywords : servo-valve, signal input, flow rate output , performance test machine.Abstrak Konsep desain alat uji kinerja servo-valve terdiri atas konsep desain mekanis dan konsep desain elektronik. Konsep desain mekanis meliputi hydraulic power pack yang dilengkapi pengaman dan monitor tekanan dan flow- rate, servo-valve dan base-plate-nya, flow-meter untuk monitor flow-rate di port A dan B. Konsep desain elektronik meliputi pembangkit signal input kepada servo-valve, signal output dari flow-meter A dan B, akuisisi signal output flow- meter, hardware dan software komputer. Grafik Signal Input (m-Ampere) versus Signal Output (LPM) dapat membantu analisa untuk mengetahui kinerja servo-valve antara lain keakurasian, mendeteksi kerusakan servo-valve untuk selanjutnya dapat diambil tindakan pemeliharaan dan perbaikan.Kata Kunci : servo-valve, input signal, output flow rate ,alat uji kinerja.
PENGARUH PERUBAHAN MIKROSTRUKTUR TERHADAP PERUBAHAN KEKERASAN RADIANT TUBE YANG TELAH BEROPERASI SEJAK 2003 Sari, Laili Novita
Material Komponen dan Konstruksi Vol 15, No 2 (2015)
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1230.98 KB) | DOI: 10.29122/mkk.v15i2.3376

Abstract

Abstract B2TKS - Sub- Analysis of Damage and residual life has done Remaining Life Assessment to the radiant tube on oil and gas companies from 2003 - 2016. In determining the RLA, it was used graph of the Era Technology where the determination is based on the microstructural changes while there are no literature or research which shows the hardness changing of material ASTM A 213 T5 which occurs during the aging process. Therefore it need to make formulation about the changes of spheriodizationto the chages of hardness of radiant tube material ASTM A 213 T5. By knowing a reasonable decrease in hardness to spheriodization, it was expected to detect the abnormal condition or damage earlier. Based on the examination of metallographic and hardness testing ,is was known that the reduction of hardness occur in proportion to the increase ofsperiodization percentage. In spheriodzation changing of Classification A, B, C the decrease of hardness below 0.7 HB / HB0 while classification D until the next classification,reduction of hardness above 0,7HB / HB0. B2TKS ? Sub Bidang Analisa Kerusakan dan umur sisa telah melakukan Remaining Life Assesment pada radiant tube pada perusahaan minyak dan gas bumi dari tahun 2003 ? 2016. Dalam penentuan RLAdigunakan grafik dari Era Teknologi dimana penentuannya berdasarkan perubahan struktur mikro sedangkan untuk perubahan kekerasan material belum ada literatur atau penelitianyang menunjukkan tentang perubahan kekerasan pada material ASTM A 213 T5yang terjadi selama proses penuaan. Karena itu dilakukan perumusanperubahan kekerasan terhadap speriodisasi pada tube radiant material ASTM A 213 T5. Dengan mengetahui penurunan kekerasan yang wajar terhadap speriodisasi diharapkan akan mempermudah pendeteksian awal kondisi abnornal atau kerusakan. Berdasarkan pengamatan metalografi dan uji kekerasan diketahui bahwa penurunan kekerasan terjadi secara proporsional dengan peningkatan prosentase spriodisasi. Klasifikasi A, B, C penurunan kekerasan dibawah 0,7 HB/HB0 sedangkan klasifikasi D sampai berikutnya penurunan kekerasan diatas 0,7HB/HB0. Keywords: Hardness, radiant tube, in situ metallography, ASTM A 213 T5  
ANALISIS KERUSAKAN GERBONG DATAR "PPCW" 42 TON AKIBAT BEBAN OPERASI ., Anwar; Gozali, M.
Jurnal Material Komponen dan Konstruksi Vol. 16 No. 1 (2016)
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1793.838 KB) | DOI: 10.29122/mkk.v16i1.3285

Abstract

Several units of PPCW wagons capacity of 42 ton are used for the cement transportation, cracked on the under frame structures. To determine the cause of the cracks, the investigation was conducted by measuring the stress that occurs when the wagons operation. Results of the investigations are the mean stresses and amplitude stresses measured in real-time in the various road conditions, and then be analyzed using fatigue limit diagram approach to get fatigue strength of the wagon structure. The analysis result shows that the stresses at several points of the wagon structure under the operational loads are in the critical area or is above the fatigue limit diagram. This is the cause of the failure of the under frame of the PPCW wagon structure. Abstrak Beberapa unit gerbong PPCW kapasitas 42 ton yang digunakan untuk pengangkutan semen, mengalami retak pada bagian rangka bawah. Untuk menegetahui penyebab terjadinya retak tersebut, dilakukan penelitian dengan cara mengukur tegangan yang terjadi pada saat gerbong beroperasi. Hasil penelitian berupa besaran tegangan rata-rata dan tegangan amplitudo yang diukur secara real-time pada berbagai kondisi jalan, dianalisis dengan menggunakan pendekatan diagram batas lelah. Hasil analisis menunjukkan bahwa tegangan pada beberapa titik berada pada daerah kritis atau diagram garis batas lelah. Hal ini merupakan penyebab terjadinya kerusakan struktur rangka bawah gerbong PPCW. Keywords : PPCW wagon, stresses, fatigue limit diagram.
EVALUASI KINERJA DAN PERBAIKAN STRUKTUR BETON GEDUNG PENDINGIN AIR = EVALUATION ON THE PERFORMANCE OF AND REPAIR OF THE CONCRETE STRUCTURE OF A COOLING WATER TOWER Fauzi, Hendro Ahmad
Jurnal Material Komponen dan Konstruksi Vol. 13 No. 1 (2013)
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (680.089 KB) | DOI: 10.29122/mkk.v13i1.1655

Abstract

This paper presents the evaluation of performance and strenght ofstructure by visual inspection and quality testing of concrete in the field by using aSchmidt hammer and UPV. The evaluation on the performance of the structure,strength columns, beams and plates refer to SNI-2847-2002, in which theimplementation of earthquake loads was based on SNI-1726-2002.The paperproposes improvements and retrofitting necessary structures. SAP2000 is usedfor structural analysis necessary to obtain the required strength values (Ru).Beton2000 is used for structural analysis of existing conditions in order to get thedesigned strength values (Rn). The structure components are in safe condition ifits design strength is greater or equal than required strength or (Ø.Rn) ≥ Ru.Improvements were made to the structural element by coating and injectionmethods.Keywords : structural performance evaluation, improvement AbstrakMakalah ini menyajikan evaluasi kinerja dan kekuatan struktur denganmetode pemeriksaan secara visual dan pengujian mutu beton di lapangandengan alat Schmidt hammer dan UPV. Evaluasi kinerja struktur, kekuatankolom, balok serta pelat mengacu pada SNI-2847-2002, dengan penerapanbeban gempa berdasarkan SNI-1726-2002, serta memberikan usulan perbaikandan perkuatan struktur yang diperlukan. SAP 2000 digunakan untuk analisisstruktur guna mendapatkan nilai kuat perlu (Ru). Beton 2000 digunakan untukanalisis struktur kondisi existing guna mendapatkan kuat rencana (Rn).Komponen struktur dikatakan aman jika kuat rencana lebih besar atau samadengan kuat rencana atau (ф . Rn) ≥ Ru. Perbaikan elemen struktur dilakukandengan metode coating dan injeksi..Kata kunci : evaluasi kinerja struktur, metode perbaikan
PERBANDINGAN KAPASITAS LATERAL TIANG PANCANG TUNGGAL (SHORT PILE) KONDISI FIXED END ANTARA UJUNG BAWAH TERBUKA DENGAN TERTUTUP PADA TANAH PASIR (NON-KOHESIF) putra, indra setya
Jurnal Material Komponen dan Konstruksi Vol 11, No 2 (2011)
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.04 KB) | DOI: 10.29122/mkk.v11i2.554

Abstract

Pondasi tiang pancang tunggal pada bangunan biasanya dirancang untuk menahan beban aksial dan beban horizontal/lateral pada tanah lapisan keras yang biasanya terletak di dekat permukaan. Penelitian tentang kapasitas lateral pondasi dalam permodelan masih sangat jarang dilakukan oleh para ahli. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan tahanan lateral (Qu) pondasi tiang pancangtunggal kondisi kepala tiang jepit (fixed end) ujung bawah terbuka dengan ujung bawah tertutup. Pengujian dilakukan dengan model skala kecil dengan pasir sebagai medium dan mempunyai eksentrisitas 20 cm dari muka tanah serta kedalaman tiang 20 cm. Tiang diameter bervariasi 1 cm, 1,25 cm, 1,5 cm. Nilai Qu dari interpretasi data dihitung dengan menggunakan metode Mazurkiewicz’s sedangkan analisis dengan metode Broms, 1964. Penelitian ini menghasilkankesimpulan bahwa tahanan lateral (Qu) ujung terbuka cenderung lebih besar daripada ujung tertutup. Interpretasi data tiang ujung terbuka cenderung lebih mendekati hasil analisa metode Brom dibandingkan tiang ujung tertutup. Kata kunci : tiang ujung tertutup, tiang tunggal ujung terbuka, tahanan
ANALISIS KERUSAKAN GERBONG DATAR “PPCW“ 42 TON AKIBAT BEBAN OPERASI -, Anwar; Gozali, M.
Material Komponen dan Konstruksi Vol 15, No 2 (2015)
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1793.838 KB) | DOI: 10.29122/mkk.v15i2.3371

Abstract

Beberapa unit gerbong PPCW kapasitas 42 ton yang digunakan untuk pengangkutan semen, mengalami retak pada bagian rangka bawah. Untuk menegetahui penyebab terjadinya retak tersebut, dilakukan penelitian dengan cara mengukur tegangan yang terjadi pada saat gerbong beroperasi. Hasil penelitian berupa besaran tegangan rata-rata dan tegangan amplitudo yang diukur secara real-time pada berbagai kondisi jalan, dianalisis dengan menggunakan pendekatan diagram batas lelah. Hasil analisis menunjukkan bahwa tegangan pada beberapa titik berada pada daerah kritis atau diagram garis batas lelah. Hal ini merupakan penyebab terjadinya kerusakan struktur rangka bawah gerbong PPCW.  
KARAKTERISASI KOROSI BAJA PADUAN RENDAH DI LINGKUNGAN 60% LIBR PADA SUHU DIDIH = CORROSION CHARACTERIZATION OF LOW-ALLOY STEEL UNDER 60% LIBR ENVIRONMENT AT BOILING TERMPERATURE ., Harsisto
Material Komponen dan Konstruksi Vol 14, No 2 (2014)
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.996 KB) | DOI: 10.29122/mkk.v14i2.1660

Abstract

Research-based characterization of low alloy steel chrome andmanganese is done because of the problem of corrosion and corrosion limit water evenly on low carbon steel. Based on the findings, the engine coolant is switched on-and off every day so there was influence of outside air and the decrease of the temperature to room temperature. Based on the research and discussion of the characteristics of the five types low alloy steel containing 0.5 wt% manganese in the medium 60% LiBr + 0.2% LiOH at a temperature of (150 ± 2) ° C and exposure to atmospheric air for 50 hours and 110 hours , it showed that the corrosion rate is dependent on the level of content of the chromium. In the addition of the chromium in low alloy steels exposed in the test solution, there is no consistency in the natural corrosion potential value, but in general all test objects were in a corroded state.Keywords : air conditioner, low alloy steel, corrosion, LiBr, LiOH, the boiling temperature and the room temperature.AbstrakPenelitian karakterisasi baja paduan rendah berbasis krom dan mangan ini dilakukan karena adanya masalah korosi merata dan korosi batas air pada baja karbon rendah. Berdasar fakta di lapangan,mesin pendingin tersebut dilakukan ?on-Off? setiap hari sehingga ada pengaruh udara luar dan turunnya suhu hingga suhu ruangan. Berdasarkan penelitian dan pembahasan tentang karakteristik 5 jenis baja paduan rendah dengan kandungan 0,5% berat unsur mangan dalam media 60% LiBr + 0,2% LiOH pada suhu(150±2) °C dan ekspos udara atmosfer selama 50 jam dan 110 jam, hasilnya menunjukkan bahwa laju korosi masih tergantung pada kadar kandungan unsur krom. Pada penambahan unsur krom dalam baja paduan rendah yang diekspos dalam larutan uji, tidak menunjukkan adanya konsistensi harga potensial korosi alaminya, tetapi secara umum semua benda uji berada dalam keadaanterkorosi.Kata Kunci : mesin pendingin ruangan, baja paduan rendah, korosi, LiBr,LiOH, suhu didih dan suhu ruangan.AbstrakPenelitian karakterisasi baja paduan rendah berbasis krom dan mangan inidilakukan karena adanya masalah korosi merata dan korosi batas air padabaja karbon rendah.Berdasar fakta di lapangan,mesin pendingin tersebut dilakukan ?on-Off? setiaphari sehingga ada pengaruh udara luar dan turunnya suhu hingga suhuruangan. Berdasarkan penelitian dan pembahasan tentang karakteristik 5jenis baja paduan rendah dengan kandungan 0,5% berat unsur mangandalam media 60% LiBr + 0,2% LiOH pada suhu(150±2) °C dan ekspos udaraatmosfer selama 50 jam dan 110 jam, hasilnya menunjukkan bahwa lajukorosi masih tergantung pada kadar kandungan unsur krom. Padapenambahan unsur krom dalam baja paduan rendah yang diekspos dalamlarutan uji, tidak menunjukkan adanya konsistensi harga potensial korosialaminya, tetapi secara umum semua benda uji berada dalam keadaanterkorosi.Kata Kunci : mesin pendingin ruangan, baja paduan rendah, korosi, LiBr,LiOH, suhu didih dan suhu ruangan.

Page 4 of 10 | Total Record : 92