cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota palopo,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Resona : Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat
ISSN : 25983946     EISSN : 26142481     DOI : https://doi.org/10.35906/resona
Core Subject : Humanities, Art,
Arjuna Subject : -
Articles 105 Documents
PELATIHAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS WEB PADA GURU PAI DI KOTA PALOPO Lisa Aditya Dwiwansyah Musa; Mawardi Mawardi; Sitti Marwiyah; Muhammad Ihsan; Hardianto Hardianto; Idil Saptaputra; Munandar Munandar
RESONA : Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35906/resona.v5i2.771

Abstract

Program ini bertujuan memberikan pelatihan media pembelajaran interaktif berbasis web pada guru pendidikan agama Islam (masyarakat sekolah) yang ada di Kota Palopo. Luaran dari kegiatan ini adalah masyarakat sekolah memiliki keterampilan dalam memanfaatkan berbagai media khususnya media online, Selain itu luaran yang lain adalah artikel ilmiah yang terpublikasi di jurnal. Sebagai sasaran pengabdian ini adalah masyarakat sekolah yaitu guru Pendidikan agama Islam pada jenjang sekolah menengah pertama/Madrsah Tsanawiyah dan Sekolah menengah atas/Madrasah Aliyah. Untuk mencapai keberhasilan pengabdian ini, metode yang digunakan oleh tim adalah metode ABCD, Mempelajari dan mengatur skenario, menemukan masa lampau, memimpikan masa depan, memetakan aset, serta menghubungkan dan menggerakkan aset. Adapun langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan yaitu pemilihan mahasiswa yang akan membantu dalam pelaksanaan pengabdian ini, observasi sasaran pengabdian, penyusunan proposal, pelatihan dan pendampingan, monitoring dan laporan akhir. Selama kegiatan berlangsung, terlihat semangat dan antusias dari peserta guru PAI walaupun sebagian dari peserta sudah termasuk guru senior yang tidak terbiasa mengoperasikan laptop, akan tetapi tetap semangat karena adanya tim pengabdi dan panitia yang setia mendampingi dalam mempelajari dan mempraktekkan media pembelajaran berbasis web dalam hal ini autoplay penggunaan google classroom.  Abstract. This program aims to provide interactive web-based learning media training for Islamic religious education teachers (school communities) in the City of Palopo. The output of this activity is the school community has skills in utilizing a variety of media, especially online media, in addition to other outcomes are scientific articles published in journals. The target of this service is the school community, namely Islamic religious education teachers at the junior high school/Madrasah Tsanawiyah and senior high school/Madrasah Aliyah. To achieve this dedication success, the method used by the team is the ABCD method, studying and managing scenarios, discovering the past, dreaming of the future, mapping assets, and connecting and moving assets. The steps of the activities that will be carried out are the selection of students who will assist in the implementation of this dedication, observation of service objectives, preparation of proposals, training and assistance, monitoring and final report. During the activity, there was enthusiasm and enthusiasm from the PAI teacher participants although some of the participants included senior teachers who were not accustomed to operating laptops, but were still enthusiastic because of the dedicated team of devotees and committees who assisted in learning and practicing web-based learning media in this case. autoplay using google classroom.
CANTING ELEKTRIK ALTERNATIF MEDIA OPTIMALKAN PRODUK BATIK LASEM MOTIF KOMBINASI PADA UKM KECAMATAN LASEM, KOTA REMBANG Adya Hermawati; Suwarta Suwarta; Syamsul Bahri
RESONA : Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35906/resona.v5i2.849

Abstract

Karakteristik dari batik Lasem ialah dengan adanya perpaduan budaya antara motif tradisional dan Tiongkok. Batik Lasem memiliki empat motif yang menjadi ciri khas Lasem itu sendiri, diantaranya motif burung hong atau dikenal dengan burung phoenix, motif naga, motif gunung ringgit, dan motif watu pecah. Lasem memilki potensi dan peluang usaha pengrajin yang sangat prospektif. Setiap tahun banyak konsumen dari mana saja, terutama sekolah-sekolah dan perkatoran yang sudah menerapkan pemakaian batik, selalu mencari batik Lasem sampai ke tempat-tempat produksi batik di Rembang. Pada UKM Pengrajin Batik Lasem di Kecamatan Lasem, Rembang, teridentifikasi, perlu eksistensi dalam pengembangan usaha. Sementara pengembangan usaha batik saat ini  perlu penerapan diversifikasi produk. Diversifikasi produk batik, faktanya menjadi peluang pasar. Strategi solusi yang harus diimplementasikan adalah basis diversifikasi produk batik kombinasi, dengan inovasi peralatan pencantingan batik kombinasi dan inovasi sarana pendukung yang diperlukan dalam proses produksi batik. Transformasi teknologi khususnya di bidang perbatikan  sangat dibutuhkan oleh para UKM batik Lasem di Kecamatan Lasem, Rembang. Sehingga cara meningkatkan produksi secara efisien, melalui diversifikasi produk dengan mentransformasi teknologi. Strategi tatakelola manajemen, menjadi pendukung utama dalam pengembangan usaha batik konvensional menjadi batik kombinasi. Tatakelola manajemen meliputi Planning, Organizing, Actuating, Controlling (POAC) menjadi fokus implementasi manajemen dalam rangka pengembangan produk batik kombinasi. Melalui program ini, mitra dapat meningkatkan jumlah produksi didukung oleh bantuan alat yang disalurkan. Abstract. The characteristic of Batik Lasem is the cultural fusion between traditional and Chinese motifs. Batik Lasem has four motifs that characterize Lasem itself, including the hong bird motif or known as the phoenix, dragon motif, ringgit mountain motif, and breaking motif. Lasem has the potential and business opportunities of very prospective craftsmen. Every year many consumers from anywhere, especially schools and officials who have applied the use of batik, always look for Lasem batik to batik production sites in Rembang. At UKM Artisan Batik Lasem in Lasem Subdistrict, Rembang, identified, it needs existence in business development. While the development of batik business currently needs the application of product diversification. Diversification of batik products, in fact becomes a market opportunity. The solution strategy that must be implemented is the basis of diversification of combination batik products, with the innovation of combination batik coloring equipment and the innovation of supporting facilities needed in the batik production process. Technological transformation, especially in the field of treatment is needed by Lasem batik SMEs in Lasem Subdistrict, Rembang. So how to increase production efficiently, through product diversification by transforming technology. Management management strategy, being the main supporter in the development of conventional batik business into combination batik. Management management includes Planning, Organizing, Actuating, Controlling (POAC) to be the focus of management implementation in the framework of combination batik product development. Through this program, partners can increase the amount of production supported by the assistance of tools that are distributed.
INOVASI BANK SAYUR ORGANIK UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT DESA SETIAWARGI KEC. TAMANSARI KOTA TASIKMALAYA Dwi Apriyani; Nurfadilah Siregar; Khomsatun Ni'mah; Iis Aisyah
RESONA : Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35906/resona.v5i2.800

Abstract

Masyarakat di Desa Setiawargi sebagian besar belum memanfaatkan lahan-lahan kosong untuk tempat budidaya sayuran yang menyebabkan kontinyuitas bahan baku olahan pangan terhambat. Selain itu, kualitas produk olahan dan akses terhadap pasar untuk menjual produk olahan juga masih terbatas. Hal ini membuat pendapatan petani semakin kecil di tengah pandemi covid-19. Kegiatan pengabdian dilaksanakan melalui beberapa rangkaian kegiatan yaitu penyuluhan, pendampingan dan monitoring evaluasi. Kegiatan penyuluhan dilakukan dengan metode ceramah, sementara itu kegiatan pendampingan dilakukan dengan metode pembinaan yang tidak terikat oleh batas waktu dan tempat. Kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan dengan wawancara dan observasi. Keluaran yang telah dicapai antara lain pemahaman petani mengenai budidaya sayuran organik meningkat, petani lebih kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan lahan non produktif, dan petani mampu mengabdopsi iptek pengemasan. Adapun dampak ekonomi dan sosial yang dirasakan mitra sasaran antara lain: (1) termotivasi untuk mencoba dan memulai menanam sayuran organik, (2) lahan-lahan non produktif mulai termanfaatkan, (3) mampu mengadopsi teknologi pengemasan modern, dan (4) semakin meningkatnya kekompakan anggota poktan maupun KWT. Keberhasilan kegiatan pengabdian membutuhkan peran serta masyarakat yang aktif dan kreatif untuk mendukung keberlanjutan program.  Abstract. Most of the people in Setiawargi Village have not used vacant lands for vegetable cultivation which has hampered the continuity of food processing raw materials. In addition, the quality of processed products and access to markets to sell processed products are also still limited. This makes farmers' incomes smaller during the covid-19 pandemic. Service activities are carried out through several series of activities, namely counseling, mentoring, and evaluation monitoring. Extension activities are carried out using the lecture method, while mentoring activities are carried out using a coaching method that is not bound by time and place limits. Monitoring and evaluation activities are carried out through interviews and observations. The outputs that have been achieved include increased understanding of farmers regarding organic vegetable cultivation, farmers are more creative and innovative in utilizing non-productive land, and farmers can adopt packaging science and technology. The economic and social impacts felt by the target partners include: (1) being motivated to try and start growing organic vegetables, (2) starting to use non-productive land, (3) being able to adopt modern packaging technology, and (4) increasing the cohesiveness of farmer group and KWT members. The success of service activities requires active and creative community participation to support program sustainability.
PENINGKATAN KUALITAS DAN KUANTITAS PRODUKSI SAYUR HIDROPONIK MENGGUNAKAN GREENHOUSE Nurliani Karman; St. Sabahannur; A. Azrarul Amri
RESONA : Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35906/resona.v5i2.923

Abstract

Sayuran hidroponik memiliki peluang pasar yang cukup menjanjikan, khususnya untuk segmentasi pasar konsumen yang mengutamakan kualitas, kandungan gizi dan higienis. Fenomena yang dihadapi mitra petani adalah terjadinya penurunan produksi sayur hidroponik dari rata-rata 150-200 gram/lubang, turun menjadi 100-150 gram/lubang sebagai akibat dari tingginya intensitas cahaya matahari dan serangan hama belalang. Solusi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi adalah dengan menggunakan teknologi greenhouse. Metode pelaksanaan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) melakukan pelatihan dan pendampingan manajemen produksi dan pemasaran. Hasil kegiatan ini adalah produksi sayur hidroponik meningkat dari 100-150  menjadi 200-250 gr/lubang, dengan kualitas produksi sayur yang lebih baik, sehingga omset penjualan meningkat. Abstract. Hydroponic vegetables have promising market opportunities, especially for the consumer market segmentation that prioritizes quality, nutritional content and hygiene.  The phenomenon faced by farmer partners is a decrease in hydroponic vegetable production from an average of 150-200 grams/hole, down to 100-150 grams/hole as a result of the intensity of sunlight and the attack of grasshoppers.  The solution to increase the quality and quantity of production is to use greenhouse technology.  The method of implementing the Community Partnership Program (PKM) is to provide training and assistance in production and marketing management.  The result of this activity is that hydroponic vegetable production has increased from 100-150 to 200-250 gr/hole, with better vegetable production quality, so that sales turnover increases.
DIGITALISASI DESA DI DESA CIKOLE LEMBANG irland fardani; Gina Puspitasari Rochman; Lely Syiddatul Akliyah; Hani Burhanuddin
RESONA : Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35906/resona.v5i2.806

Abstract

Desa merupakan salah satu level terkecil dari pemerintahan di Indonesia. Dalam program digitalisasi yang sedang digalakan oleh pemerintah Indonesia, desa merupakan ujung tombak dalam penerapannya. Dalam penerapannya, banyak desa yang tidak terlebih dahulu melakukan kajian kesiapan desa dalam penerapan desa  digital. Tujuan dari pengabdian ini adalah menilai kesiapan pemerintah desa dalam penerapan desa  digital dan membangun system informasi desa yang berisikan pendataan dan pemetaan pembangunan yang dilakukan oleh desa. Aktivitas yang dilakukan adalah (1) wawancara mendalam dengan pihak perangkat desa, (2) FGD, (3) survey lapangan dan (4) pelatihan system informasi desa. Hasil yang didapatkan dari kegiatan ini adalah (1) penilaian terhadap kesiapan pemerintah desa menerapkan desa digital dilai cukup baik yaitu mendapatkan nilai 3.16 dan (2) system informasi yang berisikan data pembangunan desa. Dari kegiatan ini juga dihasilkan sebuah sistem informasi desa yang menyimpan dan menampilkan kegiatan-kegiatan pembangunan di Desa Cikole.  Abstract. The Village is one of the smallest levels of government in Indonesia. In the digitalization program that the Indonesian government promotes, the Village is one of the spearheads in its implementation. In its application, many villages do not first conduct a village readiness study in the application of digital villages. The purpose of this research is to assess the readiness of the village government in implementing digital villages and building a village information system that contains data collection and development mapping carried out by the Village. The activities carried out were (1) in-depth interviews with village officials, (2) FGDs, (3) field surveys, and (4) village information system training. The results obtained from this activity are (1) an assessment of the village government's readiness to implement a digital village which is considered quite good, namely getting a score of 3.16, and (2) an information system containing village development data. With this program, you can prepare Cikole villages in the application of digital villages. From this activity, a village information system was produced which contain activities that store and display development activities in Cikole Village.
PEMANFAATAN DIGITAL MARKETING SEBAGAI MEDIA PEMASARAN PRODUK KERAJINAN BATOK KELAPA DI DESA BATUBULAN Kadek Lyana Prilandewi; I Wayan Sukadana
RESONA : Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35906/resona.v5i2.809

Abstract

Perkembangan teknologi yang pesat menyebabkan terjadinya perubahan dalam berbagai sektor kebutuhan manusia salah satunya pada bidang bisnis. Adanya perubahan ke arah digital memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk dapat menjual dan memasarkan produknya secara online dengan digital marketing. MD Pot Kelapa adalah usaha yang bergerak di bidang kerajinan batok kelapa, dimana limbah batok kelapa yang biasanya hanya dibuang dan tidak dimanfaatkan diolah menjadi pot tanaman bunga yang unik dan bernilai seni. Masalah yang dihadapi usaha tersebut yaitu kurangnya pemahaman mengenai pemanfaatan digital marketing sebagai media pemasaran produk. Pemahaman terkait hal tersebut sangat diperlukan agar dapat bersaing dan bertahan terutama dimasa pandemi. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan pemberian edukasi pentingnya digital marketing dan pelatihan penggunaan market place di Facebook dan membantu proses pembuatan akun Instagram Bisnis untuk usahanya sekaligus membantu membuat flayer digital sebagai bahan promosi di media sosial. Hasil dari kegiatan yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa pelaku usaha belum memahami pemanfaatan digital marketing sebagai media pemasaran produknya secara maksimal. Oleh karena itu, perlu dilakukan adanya edukasi dan pelatihan secara berkelanjutan agar pemahaman digital marketing dapat terealisasikan secara optimal.  Abstract. The rapid development of technology causes changes in various sectors of human needs, one of which is in the business sector. The change towards digital makes it easy for people to be able to sell and market their products online with digital marketing. MD Coconut Pot is a business that is engaged in coconut shell crafts, where coconut shell waste which is usually only thrown away and not used is processed into flower pots that are unique and have artistic value. The problem faced by these businesses is the lack of understanding of the use of digital marketing as a product marketing medium. An understanding of this very necessary in order to compete and survive, especially during pandemic. The method used is by providing education on the importance of digital marketing and training on the  use of market places on Facebook and helps the process of creating and Instagram Business account for his business as well as helping to create digital flayers as promotional material on social media. The results of the activities that have been carried out show that business actors do not understand the use of digital marketing as a medium for marketing their products to the fullest. Therefore, education and training need to  be carried out on an ongoing basis so that understanding of digital marketing can be realized optimally.
PELATIHAN BUKU KAS DIGITAL PADA UNIT USAHA PENGOLAHAN IKAN KERING DI DESA GALESONG KOTA Sitti Fakhriyyah; Sri Suro Adhawati; Arie Syahruni Cangara; Amiluddin Amiluddin; Mardiana E. Fachry; Kasri Kasri
RESONA : Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35906/resona.v6i1.876

Abstract

Pembukuan merupakan salah satu pencatatan keluar masuknya suatu kegiatan. Pembukuan modern sudah menggunakan aplikasi. salah satu pembukuan modern yaitu buku kas digital. Di Desa Galesong Kota usaha pengolahan ikan kering tidak pernah menggunakan pembukuan, sehingga mereka tidak mengetahui berapa keuntungan yang didapatkan dalam melakukan  pengolahan ikan kering. Tujuan pengabdian ini adalah melatih pengolahan ikan kering dalam menggunakan pembukuan digital. Metode pelaksanaan yaitu melakukan pelatihan dan pendampingan. Hasil pelatihan pengabdian ini ada 15 peserta pengolahan ikan kering sudah mahir menggunakan aplikasi buku kas digital. Abstract. Bookkeeping is one way of recording the entry and exit of an activity. Modern bookkeeping already uses applications. One of the modern bookkeeping is a digital cash book. In Galesong Village, the dry fish processing business never uses bookkeeping, so they do not know how much profit they get from processing dried fish. The purpose of this service is to train dried fish processing in using digital bookkeeping. The implementation method is conducting training and mentoring. The results of this service training were 15 participants of dried fish processing who were proficient in using the digital cash book application.
PELATIHAN APPLICATION LETTER WRITING SEBAGAI PEMBEKALAN DUNIA KERJA PADA REMAJA KARANG TARUNA DESA RAMBEANAK KECAMATAN MUNGKID KABUPATEN MAGELANG Mar’atus Sholikah; Hengky Pramusinto; Ismiyati Ismiyati; Nita Dwi Yulianti; Rizka Andriyati
RESONA : Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35906/resona.v6i1.897

Abstract

Menulis surat lamaran pekerjaan (application letter) sangat penting bagi remaja, karena bermanfaat dalam memperoleh pekerjaan yang layak. Akan tetapi, masih banyak remaja mengalami kesulitan dalam menulis application letter. Dengan demikian, tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk mengetahui dan meningkatkan pemahaman dan keterampilan masyarakat khususnya Karang Taruna Desa Rambeanak Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang, dalam hal ini bagi mereka yang siap untuk memasuki dunia kerja. Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah service learning melalui tiga tahapan yaitu persiapan, melayani, dan evaluasi. Hasil pelatihan ini adalah peserta mendapatkan pengetahuan dan pengalaman tentang pembuatan application letter secara elektronik dan konvensional. Saran dari kegiatan ini adalah peserta diharapkan tetep mempertajam keterampilan application letter writing. Selain itu, peserta juga dapat sharing pengalaman terkait pelatihan ini kepada pihak lain.  Abstract. Writing an application letter is very important for teenagers because it helps them get a decent job. However, there are still many teenagers who have difficulty writing application letters. Thus, the purpose of this community service is to know and improve the understanding and skills of the community, especially Karang Taruna, Rambeanak Village, Mungkid District, Magelang Regency, in this case for those who are ready to enter the world of work. Implementing this activity is service-learning through three stages, namely preparation, serving, and evaluation. These training results are that participants gain knowledge and experience about making electronic and conventional application letters. Suggestions from this activity are that participants are expected to continue to hone their skills in writing job application letters to suit the needs of the world of work, and participants are expected to share their experience of writing job applications with others.
PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT MENGENAI BIJAK PENGGUNAAN SUPLEMEN DI ERA COVID-19 Iin Ernawati; Safira Yulita Fazadini
RESONA : Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35906/resona.v6i1.787

Abstract

COVID-19 saat ini telah menjadi penyebab masalah kesehatan di dunia. Salah satu upaya pencegahan melalui peningkatan daya tahan tubuh masyarakat dengan mengkonsumsi suplemen kesehatan. Pada saat awal pandemi COVID-19 terjadi kelangkaan suplemen, hal ini dikarenakan terjadinya Panic Buying, sehingga perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang penggunaan suplemen. Vitamin dan suplemen sebaiknya dikonsumsi di saat tubuh memang membutuhkan. Konsumsi vitamin dan suplemen yang tidak tepat dapat menyebabkan efek yang tidak diharapkan dan interaksi dengan obat lain yang mungkin dikonsumsi bersamaan. Peningkatan pengetahuan tentang suplemen ini pada pengabdian masyarakat ini dilakukan melalui penyuluhan yang dilakukan secara daring/online agar tidak terjadi kerumunan serta penyebaran brosur kepada warga tentang bijak penggunaan suplemen. Penyuluhan ini dilakukan pada warga Kampung Gadukan, Kecamatan Krembangan, Surabaya.  Untuk melihat pemahaman masyarakat terhadap penggunaan suplemen dilakukan pemberian kuesioner sebelum dan setelah pemberian informasi. Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa pemberian penyuluhan melalui daring pada 114 warga Kampung Gadukan dapat memberikan pengaruh secara signifikan secara statistic (p=0,005) terhadap peningkatan pengetahuan mengenai bijak penggunaan suplemen di Era Covid 19.  Abstract. COVID-19 has now become the cause of health problems in the world. One of the prevention efforts is to increase the community's immune system by consuming health supplements. At the beginning of the COVID-19 pandemic, there was a shortage of supplements, this was due to Panic Buying, so it was necessary to make efforts to increase knowledge about the use of supplements. Vitamins and supplements should be taken when the body really needs it. Inappropriate consumption of vitamins and supplements can cause unwanted effects and interactions with other drugs that may be taken at the same time. Increased knowledge about this supplement in community service is carried out through online counseling so that there are no crowds and distributing brochures to residents about the wise use of supplements. This counseling was carried out to residents of Kampung Gadukan, Krembangan District, Surabaya. To see the public's understanding of the use of supplements, questionnaires were administered before and after the provision of information. Based on these results, it is known that providing online counseling to 114 residents of Kampung Gadukan can have a statistically significant effect (p = 0.005) on increasing knowledge about wise use of supplements in the Covid 19 Era.
PELATIHAN PEMBUATAN SABUN MARBLE DARI MINYAK JELANTAH SEBAGAI PRODUK SOUVENIR DI BANK SAMPAH LINTAS WINONGO, BUMIJO, KOTA YOGYAKARTA Utaminingsih Linarti; Amalia Yuli Astuti; Gita Indah Budiarti
RESONA : Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35906/resona.v6i1.900

Abstract

Program Pengabdian pada Masyarakat (PPM) sudah dilakukan selama 2 tahun di bank sampah Lintas Winongo. Anggota Bank Sampah sudah memahami bahwa sampah minyak bekas pakai merupakan jenis sampah yang cukup berbahaya apabila dibuang di saluran air. Perlu adanya penambahan jenis produk baru sebagai tambahan pengetahuan dan ketrampilan anggota Bank Sampah Lintas Winongo. Program PPM ini memfokuskan pada penambahan produk lain dari minyak goreng bekas pakai yaitu produk sabun marble sebagai produk souvenir dan pendampingan pengelolaan perhitungan keuangan. Metode yang digunakan yaitu (1) Sosialisasi, pelatihan dan pendampingan pembuatan sabun marble sebagai produk souvenir dan (2) Sosialisasi dan pendampingan penetapan harga pokok produksi ideal. Pelaksanaan PPM dilakukan secara luring dan daring pada bulan Agustus 2021 dan September 2021. Terdapat peningkatan pengetahuan dari 8% menjadi 92% dan peningkatan ketrampilan dari 8% menjadi 100% dengan adanya program PPM ini. Selain itu juga adanya kemanfaatan program PPM yang telah dilakukan.  Abstract. The Community Service Program (PPM) has been carried out for 2 years at the Lintas Winongo waste bank. The members of the Waste Bank already understand that used oil waste is a type of waste that is quite dangerous if it is disposed of in waterways. It is necessary to add new types of products as additional knowledge and skills of members of the Lintas Winongo Waste Bank. This PPM program focuses on adding other products from used cooking oil, namely marble soap products as souvenir products and assistance in managing financial calculations. The methods used are (1) Socialization, training and assistance in making marble soap as a souvenir product and (2) Socialization and assistance in determining the ideal cost of production. The PPM implementation is carried out offline and online in August 2021 and September 2021. There is an increase in knowledge from 8% to 92% and an increase in skills from 8% to 100% with this PPM program. In addition, there is also the benefit of the PPM program that has been carried out.

Page 7 of 11 | Total Record : 105