cover
Contact Name
Tanendri Arrizqiyani
Contact Email
p3m@stikes-bth.ac.id
Phone
+6281321180268
Journal Mail Official
jkbth@stikes-bth.ac.id
Editorial Address
Jl.Cilolohan No 36 Tasikmalaya
Location
Kota tasikmalaya,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
ISSN : 1979004X     EISSN : 26214660     DOI : https://dx.doi.org/10.36465
Core Subject : Health,
This is the an open access journal specialized in Nursing Sciences, Health Analyst, Pharmacy and other relevant fields JKBTH was registered e-ISSN: 2621-4660 with SK no. 0005.26214660/JI.3.1./SK.ISSN/2018 and p-ISSN : 1979-004X with SK no. 0005.07/Jl.3.02/SK.ISSN/2008. JKBTH which was established in 2019 and published 2 (two) times a year in February and August, has been accredited by Directorate General of Higher Education (DGHE) Ministry of Research, Technology and Higher Education of the Republic of Indonesia.
Articles 361 Documents
PENGEMBANGAN METODE ANALISIS KADAR TIMBAL (Pb) DALAM DARAH MENGGUNAKAN METODE ATOMIC ABSORPTION SPECTROPHOTOMETRY Tuslinah, Lilis; Hikmawan, Irwan; Aprilia, Ade Yeni
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 15, No 1 (2016): Pebruari 2016
Publisher : STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.789 KB) | DOI: 10.36465/jkbth.v15i1.149

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai Pengembangan Metode Anlisis Kadar Timbal (Pb)Dalam DarahMenggunakan Metode Atomic Absorption Spectrophotometry(AAS). Penelitian dilakukan dengan pendekatan validasi metode, data primer yang diperoleh digunakan untuk menilai metode yang dilakukan pada berbagai konsentrai spiked 1 ppm sampai dengan 6 ppm.Hasil penelitian memiliki persamaan regresi y = 0,010x + 0,006 dengan koefisien korelasi (r) 0,997; batas deteksi(BD) 0,44 ppm; dan batas kuantisasi (BK) 1,07 ppm. Hasil uji akurasi pada konsentrasi2 ppm (80%);2,5 ppm (100%); dan 3 ppm(120 %)berturut-turut74,4872%; 86,6129%; dan 89,3519%. Hasil uji presisi pada konsentrasi yang samaberturut-turut 4,2054%; 8,6907%; dan 4,2890%. Proses ekstraksi Pb dalam sampel darah dilakukan dengan cara destruksi kering melalui tahapan pengeringan dan pengabuan selama 8 jam. Abu hasil destruksi dilarutkan dalam asam klorida 6 M, lalu dilakukan penguapan asam klorida hingga kering, garam-garam mineral yang terbentuk dilarutkan dalam asam nitrat 0,1 M. Larutan hasil destruksi digunakan untuk analilisis kuantitatif kadar Pb dalam darah. Hasil pengujian menunjukkan kadar Pb sampel A = 0,4733 ppm;B = 0,0946 ppm; dan C= 0,1893 ppm. Sampel darah A memiliki kadar Pb yang berada di atas batas normal menurut World Health Organization (WHO), dimana paparan timbal yang diperkenankan untuk pekerja laki-laki 0,4 ppm dan kadar Pb pada sampel darah B dan C masing-masingberada di bawah normal.
PERILAKU KELUARGA DALAM MERAWAT BALITA DENGAN ISPA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADAAWAS KECAMATAN PASIRWANGI KABUPATEN GARUT Hendrawati, Hendrawati
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 19, No 1 (2019): .
Publisher : STIKes BTH Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.103 KB) | DOI: 10.36465/jkbth.v19i1.446

Abstract

Di Jawa Barat menurut hasil survey pola penyakit penyebab kematian pada golongan umur 0-1 th yangdirawat di Rumah Sakit di Provinsi Jawa Barat pada tahun 2000, ditemukan ISPA merupakan penyebabkematian ke dua dengan persentase 10,79 % setelah aspiksia (Depkes Jawa Barat, 2014). Sedangkan di Kabupaten Garut angka kematian balita,pada tahun 2014 meningkat yaitu 17 kasus, dengan penyebabnya ISPA sebanyak 29,4% (profil kesehatan Garut ,2014). Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai perilaku keluarga dalam merawat Balita dengan ISPA di wilayah kerja Puskesmas Padaawas Kabupaten Garut. Metode penelitian yang digunakan  adalah penelitian deskriptif  yang bertujuan untuk menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta dan karakteristik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu (Azwar, 2002). Dalam pengumpulan data menggunakan angket tertutup yaitu angket dengan pertanyaan yang telah disediakan jawabannya dan responden hanya akan diminta memilih jawaban yang sesuai dengan pengetahuan dan pendapat responden (Arikunto, 1998). Dalam penelitian ini penulis ingin mendapatkan gambaran prilaku keluarga dalam merawat balita dengan ISPA di Wilayah Kerja Puskesmas Padaawas Kabupaten Garut. Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga yang memiliki balita yang pernah menderita ISPA dalam 3 bulan terakhir yang berada di Desa Gadog yang merupakan Wilayah kerja Puskesmas   Padaawas Kabupaten Garut pada tahun 2014 dengan jumlah 612 keluarga. Sedangkan sampelnya 86 keluarga  yaitu  ayah, ibu, nenek, kakek dan anggota keluarga yang lain yang pernah memiliki balita yang menderita ISPA yang berada di desa Gadog. Hasil penelitian  prilaku keluarga dalam mencegah ISPA pada aspek pemenuhan gizi balita sebagian dari responden tidak baik (53,30%). Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai hal diantaranya kurangnya suplai bahan makanan , tingkat ekonomi masyarakat yang rendah sehingga daya belinya rendah, serta kurangnya pengetahuan keluarga tentang makanan yang bergizi dan cara penyajiannya. Sedangkan  prilaku keluarga dalam mencegah ISPA pada aspek mencegah balita tertular ISPA diperoleh hasil bahwa sebagian besar dari responden (79,1%) perilakunya tidak baik. Hal ini dapat disebabkan karena kurangnya pengetahuan anggota keluarga mengenai cara pencegahan penularan ISPA, dan  kebanyakan responden memiliki tingkat pendidikan yang rendah yakni sebanyak 40,70% dari responden berpendidikan setingkat SD. Kata kunci          : Perilaku keluarga, perawatan balita, Ispa
UJI AKTIVITAS ANTITROMBOSIT EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE MERAH (Zingiber officinale Roscoe var. sunti Val.) TERHADAP MENCIT BETINA GALUR SWISS WEBSTER Hidayati, Nur Laili Dwi; Sukma, Esa Jembar
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 14, No 1 (2015)
Publisher : STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.339 KB) | DOI: 10.36465/jkbth.v14i1.106

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai uji aktivitas antitrombosit ekstrak etanol rimpang jahe merah (Zingiber officinale Roscoe var. sunti Val.) terhadap mencit betina galur swiss webster. Parameter yang diukur berupa pengukuran waktu perdarahan, waktu koagulasi dan waktu protrombin. Pemberian ekstrak uji dilakukan selama 7 hari sebanyak satu kali sehari peroral, sebagai pembanding digunakan Asetosal dengan dosis 0,26 mg/20 g BB mencit dan Warfarin dengan dosis 0,0052 mg/20 g BB mencit. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak etanol rimpang jahe merah dengan dosis 4,1 mg/20 g BB mencit dan 8,2 mg/20 g BB mencit mempunyai aktivitas antitrombosit. Dosis 8,2 mg/20 g BB mencit memiliki aktivitas antitrombosit yang paling baik, yang ditunjukan dengan waktu perdarahan sebesar 206 ± 2,1 , waktu koagulasi sebesar 54,3 ± 1,7 dan waktu protrombin sebesar 18,7 ± 0,9 bila dibandingkan dengan kontrol.Kata kunci : Antitrombosit, Rimpang jahe merah, Asetosal, Warfarin, waktu perdarahan, waktu koagulasi, waktu protrombin.
ANALISIS ZAT WARNA BERBAHAYA PADA JAJANAN ANAK SEKOLAH YANG BEREDAR DI TASIKMALAYA Tuslinah, Lilis
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 17, No 2 (2017)
Publisher : STIKes BTH Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.633 KB) | DOI: 10.36465/jkbth.v17i2.270

Abstract

Aktivitas anak-anak di sekolah sebelum masuk kelas dan pulang sekolah, biasanya dimanfaatkan untuk bermain dan membeli jajanan yang dijual di sekitar sekolah.Akibatnya anak-anak tidak bisa membatasi dalam memilih menu makanan pada setiap jajanan yang dibeli di sekolah. Makanan jajanan di sekitar sekolah dapat menyumbang asupan energi bagi anak sekolah, meskipun makanan jajanan tersebut ternyata sangat berisiko terhadap kesehatan. Salah satunya penggunaan zat warna berbahaya pada makanan, terutama pada makanan jajanan. Penggunaan zat warna tersebut bertujuan untuk membentuk pemanpilan makanan menjadi lebih menarik. Peneilitian ini bertujuan untuk menganalisis zat warna berbahaya pada makanan jajanan anak sekolah sehingga terjamin mutu keamanan pangannya. Analisis zat warna berbahaya pada sampel makanan jajanan ini mengunakan metode Kromatorafi Lapis Tipis. Sampel ditimbang dan dihomogenkan, tambahan CH3COOH (pH < 2) atau NH4OH (pH < 10), kemudian masukkan benang wool dan panaskan selama 30 menit pada nyala api langsung. Angkat benamg wool dan dinginkan, lalu larutkan dalam etanol dan uapkan. Residu yang terbentuk dilarutkan dalam pelarut yang sesuai kemudian ditotolkan pada flat KLT dan dielusi menggunakan eluen Butanol:Etanol:Air ( 25:20:25). Berdasarkan hasil penelitian dari 16 kelompok sampel jajanan anak sekolah yang terdiri dari 30 sampel, 22 sampel teridentifikasi mengandung zat warna berbahaya yaitu: Auramin, Pounceu 3R, Rhodamin B, Metil violet, Sudan I, Metil Yellow dan Chocolate Brown berdasarkan PerMenKes No. 239/Men.Kes/Per/V/85. Hal ini dapat dideteksi dengan melihat kromatogram, jarak satuan noda sampel yang diperoleh sama atau sejajar dengan jarak satuan noda pembanding. Selisih Rf sampel dengan Rf pembanding < 0,2 (Departemen Kesehatan RI, 1988). Apabila penggunaan zat warna makanan tersebut dikomsumsi secara berulang – ulang dalan jangka waktu tertentu, dapat menimbulkan efek farmakologis yang tidak baik bagi kesehatan
Hubungan tingkat pengetahuan keluarga klien tentang pencegahan dekubitus terhadap kejadian dekubitus pada pasien bedrest total di RS Dr. Soekardjo Tasikmalaya Kota Tasikmalaya” Rismawan, Wawan
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 12, No 1 (2014)
Publisher : STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.546 KB) | DOI: 10.36465/jkbth.v12i1.72

Abstract

Hasil penelitian menunjukkan insidens decubitus di Indonesia sebesar 33.3%, angka ini sangat tinggi bila dibandingkan dengan insidens decubitus di ASEAN yang hanya berkisar 2.1-31.3%. Jenis penelitian yang sedang digunakan dalam penelitian ini adalah Analitik Asosiatif dengan desain penelitian crosssectional. Maka dari itu penelitian ini mengambil populasi pada pasien bedrest total di RS Dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya pada penyakit typoid, stroke, trauma abdomen, trauma tulang belakang, post operasi laparatomy dan post operasi craniotomy dengan lama bedrest total selama lebih dari 3 hari. Penelitian ini menggunakan tekhnik non probability sampling (purposive) yang berarti yaitu tekhnik penentuan sample dengan pertimbangan tertentu. Teknik pengumpulan data dengan wawancara dan observasi. Instrumen yang akan kita teliti menggunakan pedoman wawancara dan pedoman observasi. Maka penelitian ini akan menggunakan pengujian instrumen dengan uji validitas menggunakan pedoman wawancara dan pedoman observasi. Penelitian ini akan menggunakan analisis univariate dan bivariate. Hasil penelitian ditemukan bahwa kebanyakan keluarga klien tidak mengerti pencegahan decubitus 87% dan kejadian decubitus 87,1% dan  terdapat hubungan antara pengetahuan keluarga klien terhadap kejadian decubitus
KINETIC SOLUBILITY OF MEBENDAZOLE NANOCRYSTAL Dzakwan, Muhammad
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 18, No 1 (2018)
Publisher : STIKes BTH Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.333 KB) | DOI: 10.36465/jkbth.v18i1.299

Abstract

MBZ nanosuspensions were produced by high pressure homogenization and transformed into dry powder by lyophilization. MBZ nanocrystals were intensively evaluated regarding their physicochemical properties with respect to particle size analyses, crystallinity and kinetic solubility. The particle size was determined by photon correlation spectroscopy (PCS. DSC and X-ray diffraction were used to study the crystalline state of MBZ nanocrystals. In a period of 1 week, the kinetic solubility was determined using a shaker water bath at 37O C. DSC and X-ray diffraction analyses showed that lyophilized MBZ nanocrystals prepared by high pressure homogenization remained in crystalline state. Lyophilized MBZ nanocrystals could be re-dispersed completely in water and the kinetic solubility in water increased 9 fold, from 60,57 ηg/ml to 598 ηg/ml
FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL YANG ERHUBUNGAN DENGAN KEGAGALAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF OLEH IBU YANG BEKERJA DI STIKES BAKTI TUNAS HUSADA TASIKMALAYA Widia, Chita
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 11, No 1 (2014)
Publisher : STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.534 KB) | DOI: 10.36465/jkbth.v11i1.40

Abstract

Manfaat  ASI terutama ASI ekslusif umumnya sudah diketahui  oleh setiap orang, namun persentase ibu yang menyusui secara ekslusif mengalami penurunan terutama pada ibu bekerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui  adanya faktor ekstenal faktor-faktor yang paling berhubungan dengan kegagalan pemberian ASI ekslusif pada ibu bekerja di STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya .Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, populasi sebanyak 20 orang diambil sebagai total sampling.  Analisis statistik yang digunakan adalah Chi Square.Hasil penelitian menunjukkan bahwa 16 dari 20 orang responden mengeluhkan gagal memberikan ASI ekslusif.  Lingkungan kerja, kebijakan tempat keja dan praktik IMD ketika sesaat setelah melahirkan berhubungan signifikan.dengan kegagalan ibu dalammemberikan ASI ekslusif.Saran dari penelitian ini adalah perlu adanya fasilitas penitipan aeak dan kebijakan khusus mengenai ASI ekslusif serta perlu dilakukan penelitian mengenai variabel lain penyebab kegagalan pemberian ASI ekslusif oleh ibu bekerja.
DAYA HAMBAT EKSTRAK ETANOL 70% DAUN ASHITABA (Angelica keiskei) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus YANG DIISOLASI DARI LUKA DIABETES Suhartati, Rochmanah; Virgianti, Dewi Peti
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 14, No 1 (2015)
Publisher : STIKes BTH Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.769 KB) | DOI: 10.36465/jkbth.v14i1.134

Abstract

Ashitaba (Angelica keiskei) merupakan salah satu jenis tanaman obat,tanaman ini merupakan tanaman introduksi yang belum banyak dikenal di Indonesia sedangkan di Jepang tanaman ashitaba dikonsumsi sebagai sayuran, tanaman ini merupakan sayuran yang populer, berpotensi sebagai antibakteri, antijamur, antitumor, antiinflamasi. Tanaman ini mirip dengan seledri hanya memiliki perawakan lebih besar sehingga di Indonesia khususnya di Jawa Barat dikenal dengan nama seledri Jepang atau seledri Raja.Penelitian dilakukan untuk mengetahui perbedaan daya hambat ekstrak etanol 70% daun ashitaba terhadap pertumbuhan bakteri S. aureus dan mengetahui nilai Minimun Inhitirory Concentration (MIC) dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus secara in vitro. Metode yang digunakan difusi agar Kirby Bauer dengan kontrol positif antibiotik tetrasiklin 0,01g/mL dan kontrol negatif pelarut akuades steril. Parameter yang diukur ialah besarnya diameter daya hambat yang terbentuk disekitar kertas cakram. Ekstraksi daun Ashitaba dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70% diperoleh ekstrak kental sebanyak 33,67%. Variasi konsentrasi ekstrak yang digunakan (1,0; 0,8; 0,6; 0,4; 0,2; 0,1; 0,08; 0,06; 0,04; 0,02; 0,01)g/mL dengan ulangan sebanyak 4 kali.Hasil penelitian menunjukan rata-rata diameter daya hambat yang terbentuk dengan perlakuan ekstrak konsentrasi1,0; 0,8; 0,6; 0,4; 0,2; 0,1; 0,08; 0,06; 0,04; 0,02; 0,01 g/mL secara berturut-turut ialah18,06; 16,01, 13,55; 12,24; 11,26; 10,50; 9,90, 0,00; 0,00; 0,00; dan 0,00 mm. Sedangkan rata-rata diameter hambat untuk kontrol positif tetrasiklin 0,01 mg/mL adalah 29,05 mm dan kontrol negatif Aquadest adalah 0,00 mm. Nilai MIC ekstrak etanol 70% daun ashitaba terhadap bakteri S. aureus adalah 0,1g/mL.Penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol 70% daun ashitaba memiliki perbedaan daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri S. aureus pada konsentrasi 0,1 -1,0g/mL dan nilai MIC adalah 0,1g/mLKata kunci : Ashitaba, Angelica keiskei, S. aureus.
FREE SEX BEHAVIOR IN TEENAGE SMA NEGRI 2 LELES GARUT Senjaya, Sukma
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 18, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.827 KB) | DOI: 10.36465/jkbth.v18i2.406

Abstract

The increasing free sex culture among students began to threaten the future of the Indonesian nation. Even free sex behavior is increasing from year to year. The data collected by the Director of Youth and Protection of Reproductive Rights of the National Family Planning Coordinating Board (BKKBN), Masri Muadz, shows that the case shows an increasingly saddle for us. The goal to be achieved in this research is to identify the knowledge, attitudes and actions of respondents about free Sex Behavior in adolescents in SMA Negri 2 Leles. This research uses descriptive research design. Descriptive is a research method that is done with the main purpose to create a description or description of a situation objectively (Notoatmodjo, 2005). Where this research to know the description of sexual behavior of adolescent in SMA Negri 2 Leles. The sample used is 100 respondents consisting of grade 1, class 2, and grade 3 with inclusion criteria registered as a student of SMA Negri 2 Leles. Instruments used in the form of questionnaires knowledge, attitudes and actions of students related to free sex behavior in adolescents. The questionnaire was modified again by researchers from previous researchers.Conclusions from the study: Free sex is a sexual relationship conducted with people based on likes like, ranging from kissing (kiss the forehead, cheeks, and lips) to stimulate the holding of the genitals and sexual intercourse. Teenagers have free sex because of internal and external factors. The various reasons and factors of teenagers to have free sex are teenagers have a wrong view of the meaning of love, easy to get emotion and persuasion couples or peers based on the mistaken love, so it is easy to have free sex. Besides that the influence of social media about sex that smells porn easy and easily accessed flowing freely. The teenagers are now not only in the city even in the village has experienced a shift in value that is quite worrying about sex and romance, many teenagers who do not understand about the problem of sex and adolescent love today. Keywords: Behavior, Free Sex, Adolescent
DOCKING AMPRENAVIR DAN SENYAWA TURUNANNYA SEBAGAI ANTI-HIV (HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS) Amin, Saeful
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 9, No 1 (2013)
Publisher : STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (631.876 KB) | DOI: 10.36465/jkbth.v9i1.96

Abstract

Amprenavir drug is used as part of antiretroviral therapy that works against infection by HIV reproduction slows down in the body called a protease inhibitor enzymes protease can prevent job that acts like a chemical scissors. This enzyme cuts HIV raw materials into specific pieces needed to build a new virus. Protease inhibitors can damage these scissors so it could be inferred that our bodies will become more healthy for longer. Research has been carried out by using the application docking PLANTS 1.1, Co-Pendrivelinux, Marvinsketch, YASARA and Molegro Molecular Viewer (MMV). As for the value obtained on the Root Mean Square Deviation (RMSD) is 1,2993 with a value of analysis results against the original from the docking ligand-amprenavir -115,739 kkal, , to the analysis result of docking 6 derivatesof amprenavir compound derived from the closest to the original ligand or most potential is on amprenavir code J4A With the value of energy ties and on -123,423 kkal, amperenavir have a derivative of hydrogen bonds that equal to the original asp-25 , namely ligand asp-30 and gly-27 . Keyword: Amprenavir, docking, Anti-HIV Protease Inhibitor

Page 5 of 37 | Total Record : 361