cover
Contact Name
Hamdan Sugilar
Contact Email
Hamdan Sugilar
Phone
-
Journal Mail Official
pmtk@uinsgd.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Analisa
ISSN : 25495135     EISSN : 25495143     DOI : -
Core Subject : Education,
Journal Analysa Is a Journal published by Department Mathematics Education Faculty of Tarbiyah and Teacher Training UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Starting Year 2013. Emphasizing On Aspects Related to Mathematics Learning Include: Curriculum, Strategy / Method, Learning Media, Evaluation, Psychology of Mathematics Learning, Didactical Mathematics , Thinking Process and Development of Mathematics, History / Philosophy of Mathematics and Other Mathematics Education. Journal Analysa is published twice a year in June and December with 5 articles per number or 10 articles per year. Copyright Department of Mathematics Education UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Arjuna Subject : -
Articles 123 Documents
Identitas matematika dan penalaran matematis siswa dalam aljabar di sekolah menengah kejuruan Annisa Sabillah Mardhayanti; Sugiatno Sugiatno; Dede Suratman
Jurnal Analisa Vol 6, No 2 (2020): Volume 6 Nomor 2 Tahun 2020
Publisher : Department of Mathematics Education, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, West Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ja.v6i2.10064

Abstract

AbstrakMaksud penelitian ini adalah untuk mengungkapkan hubungan antara identitas matematika dan penalaran matematis siswa dalam barisan dan deret disalah satu smk di Pontianak. Metode penelitian yang digunakan adalah metode ex-post facto dan berbentuk penelitian korelasional yang dilakukan secara online. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X tahun pelajaran 2019/2010. Sedangkan sampelnya merupakan siswa kelas Teknik Permesinan (TP), Kimia Industri (KI), dan Analisis Pengujian Laboratorium (APL). Teknik pengukuran sampel menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang kuat antara identitas matematika dan penalaran matematis siswa. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi identitas matematika siswa, maka semakin tinggi pula penalaran matematis siswa.
Hambatan belajar matematika di pondok pesantren Sendi Ramdhani; Didi Suryadi; Sufyani Prabawanto
Jurnal Analisa Vol 7, No 1 (2021): Volume 7 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : Department of Mathematics Education, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, West Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ja.v7i1.10106

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hambatan belajar yang dialami santri dalam proses pembelajaran matematika di pondok pesantren. Kajian interpretatif digunakan untuk mengidentifikasi hambatan belajar yang dialami santri dalam proses pembelajaran matematika di pondok pesantren. Tujuan utama kajian interpretatif ini adalah memahami secara mendalam suatu realitas yang berbasis filosofi fenomenologis. Terdapat beberapa hambatan belajar yang dialami santri dalam pembelajaran matematika di pondok pesantren, yaitu: 1) Hambatan ontogenik yang dialami santri berasal hambatan ontogenik instrumental dan hambatan ontogenik konseptual sehingga berpengaruh terhadap hambatan ontogenik psikologis, yaitu membuat motivasi dan ketertarikan santri terhadap pembelajaran matematika menjadi menurun; 2) Hambatan didaktik terjadi karena kurikulum matematika yang digunakan sama dengan kurikulum matematika di SMA atau MA sehingga berpengaruh terhadap penyajian dan pengajaran matematika oleh guru di kelas karena mengejar materi yang banyak sedangkan jam pelajaran yang terbatas jadi tidak dapat memaksimalkan proses pembelajaran matematika dan mengakomodir peningkatan kemampuan santri yang terkait dengan kebutuhan mereka sebagai kader ulama, termasuk dalam meningkatkan kemampuan berfikir; 3) Hambatan epistemologis terjadi karena proses pembelajaran terpaku kepada buku teks SMA atau MA sehingga konteks pembelajaran sama dengan pembelajaran matematika di SMA atau MA dan tidak dikaitkan dengan konteks pengetahuan agama Islam atau sesuai dengan situasi (muqtadhal hal) pondok pesantren setempat.Kata kunci: Hambatan Didaktik, Hambatan Epistemologi, Hambatan Ontogenik, Learning Obstacle, SantriThis study aims to identify learning obstacles experienced by santri (students) in the mathematics learning process in Pesantren (Islamic Boarding School). Interpretive studies are used to identify learning obtstacles. There are several learning obstacles experienced by santri in the mathematics learning in Pesantren, namely: 1) The ontogenic obstacles experienced by santri come from instrumental ontogenic obstacles and conceptual ontogenic obstacles, so that they affect psychological ontogenic obstacles (motivation and interest); 2) Didactic obstacles occur because the mathematics curriculum used is the same as the mathematics curriculum in SMA or MA so that it affects the presentation and teaching of mathematics by teachers in the classroom because they pursue a lot of material while the lesson hours are limited so they cannot maximize the mathematics learning process and accommodate increased santri abilities related to their needs as a cadre of ulama; 3) Epistemological obstacles occur because the learning process is fixated on SMA or MA textbooks so that the learning context is the same as learning mathematics in SMA or MA and is not linked to the context of Islamic religious knowledge or according to the situation of PesantrenKeywords: Didactic Obstacles, Epistemological Obstacles, Islamic Boarding School, Learning Obstacles, Ontogenic Obstacles
Media pembelajaran berbasis andrioid untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa Rika Andriani; Asep Suratman
Jurnal Analisa Vol 7, No 1 (2021): Volume 7 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : Department of Mathematics Education, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, West Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ja.v7i1.10654

Abstract

Pembelajaran Jarak Jauh selama pandemic memberikan pengalaman belajar baru bagi siswa. Sumber belajar yang praktis dan ramah kuota sangat diperlukan bagi siswa. Peneliti membuat sebuah inovasi media pembelajaran berbasis android. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis android yang dibuat oleh peneliti, terhadap motivasi dan hasil belajar siswa. Penelitian dilakukan pada siswa kelas XI SMAN 15 Bandung dengan mengggunakan tes yang diberikan sebelum perlakuan (pretest) kemudian diberikan treatment dan tes yang diberikan setelah perlakuan (posttest).Instrumen yang digunakan berupa angket dan soal tes. Hasil pengolahan data diperoleh kesimpulan bahwa penggunaan media pembelajara berbasis android dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Kata kunci: media pembelajaran, android, motivasi, hasil belajarDistance Learning during a pandemic provides new learning experiences for students. Practical and quota-friendly learning resources are indispensable for students. Researchers create an innovative learning media based on android. This study aims to determine the effect of using android-based learning media made by researchers on student motivation and learning outcomes. The research was conducted at SMAN 15 Bandung by using the Pre-Experiment Design. The one group pretest-posttest design research design was measured using a test given before treatment (pretest) then given treatment and a test given after treatment (posttest). The instruments used were questionnaires and test questions. The results of data processing concluded that the use of Android-based learning media can increase student motivation and learning outcomes Keywords: learning media, android, motivation, learning outcomes
Means End Analysis (MEA) Learning Model in Developing Algebraic Reasoning Ability: a Literature Study Aflich Yusnita Fitrianna; Jarnawi Afgani Dahlan
Jurnal Analisa Vol 8, No 1 (2022): Volume 8 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Department of Mathematics Education, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, West Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ja.v8i1.10677

Abstract

Penelitian ini merupakan studi literatur mendeskripsikan model pembelajaran Means Ends Analysis (MEA) dalam mengembangkan kemampuan penalaran aljabar. Kemampuan penalaran aljabar adalah suatu kemampuan berpikir matematika dengan melibatkan proses representasi, penalaran, analisis dalam sebuah situasi sehingga diperoleh sebuah pola yang menuju pada generalisasi. Kemampuan ini penting untuk dimiliki siswa karena penalaran aljabar dalam penggunaannya dapat mengeksplorasi struktur matematika.  Salah satu model pembelajaran yang dapat diimplementasikan untuk mengembangkan kemampuan penalaran aljabar adalah model pembelajaran Means End Analysis (MEA). Pada penelitian mengkaji sumber data berupa 1 buku dan 22 artikel yang relevan dengan kemampuan penalaran aljabar dan model pembelajaran MEA. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis isi. Berdasarkan hasil kajian diperoleh bahwa Model MEA mendukung dalam mengembangkan kemampuan penalaran aljabar. Langkah-langkah pada pembelajaran MEA mendukung untuk setiap indikator dari kemampuan penalaran aljabar.This research is a literature study to describe the Means Ends Analysis (MEA) learning model to developed algebraic reasoning ability. Algebraic reasoning ability is the ability to think mathematics by involved the process of representation, reasoning, analysis in a situation so that a pattern that leads to generalization is obtained. This ability is important for students to have because, it use can explore the mathematical structures. One of the learning models that can be implemented to develop algebraic reasoning ability is the Means End Analysis (MEA) learning model. In this study, the data sources were examined in the form of 1 book and 22 articles relevant to algebraic reasoning ability and the MEA learning model. The data analysis technique used is content analysis. Based on the results of the study, it was found that the MEA Model supports the development of algebraic reasoning ability. The steps in the MEA learning support for each indicator of the algebraic reasoning ability.
Analisis konten pada buku paket matematika siswa SMP menggunakan kriteria bell Dila Nur Wahidah; Ida Nuraida; Nunung Sobarningsih
Jurnal Analisa Vol 7, No 1 (2021): Volume 7 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : Department of Mathematics Education, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, West Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ja.v7i1.10811

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hasil analisis konten pada buku paket matematika siswa edisi Kurikulum 2013 Revisi 2016 terbitan Kemendikbud dengan menggunakan kriteria Bell.  Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan subjek penelitiannya adalah buku paket matematika siswa SMP edisi Kurikulum 2013 Revisi 2016 terbitan Kemendikbud. Instrumen penelitian berupa lembar analisis kesesuaian buku. Pengambilan data berdasarkan hasil analisis yang dilakukan peneliti terhadap buku paket matematika siswa Sekolah Menengah Pertama edisi Kurikulum 2013 Revisi 2016 terbitan Kemendikbud berdasarkan konten kriteria Bell. Berdasarkan analisisnya, kesesuaian buku paket matematika terbitan Kemendikbud dilihat dari konten kriteria Bell mencapai 74, 29% yang termasuk pada kategori baik.Kata kunci: Analisis, Konten dan Kriteria Bell.The purpose of this study was to find out the results of content analysis in students' mathematics textbooks in the 2013 Revised 2016 Curriculum edition published by the Ministry of Education and Culture using the Bell criteria. This research method is descriptive qualitative with the research subject is the mathematics textbook for junior high school students in the 2013 Revised 2016 Curriculum edition published by the Ministry of Education and Culture. The research instrument was in the form of a book suitability analysis sheet. Data collection was based on the results of an analysis conducted by researchers on the mathematics textbooks for junior high school students in the 2013 Revised 2016 Curriculum edition published by the Ministry of Education and Culture based on the content of Bell's criteria. Based on his analysis, seen from the content of Bell's criteria reached 74.29% which was included in the good category.Keywords: Analysis, Content and Bell’s Criteria.
Analisis pembelajaran persamaan diferensial berdasarkan artikel-artikel penelitian Eliva Sukma Cipta; Jarnawi Afgani Dahlan
Jurnal Analisa Vol 7, No 2 (2021): Volume 7 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Department of Mathematics Education, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, West Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ja.v7i2.10824

Abstract

Artikel ini mengkaji beberapa penelitian sebelumnya tentang pembelajaran persamaan diferensial biasa untuk mendeteksi masalah yang sering muncul dalam mata kuliah persamaan diferensial biasa dan melihat metode-metode yang digunakan untuk mengatasi masalah yang terjadi, serta mengkaji beberapa artikel teori APOS yang merupakan teori yang mempelajari bagaimana mahasiswa membangun konsep matematika. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur artikel-artikel penelitian. Artikel yang dikaji sebagai sumber studi dipilih secara acak dengan ketentuan topik pembelajaran persamaan diferensial dan teori APOS. Artikel yang terpilih dianalisis secara deskriptif. Hasil kajian menunjukkan bahwa masalah yang sering muncul dalam pembelajaran persamaan diferensial adalah kesalahan konseptual sehingga model-model yang dipilih secara umum adalah model-model pembelajaran yang menekankan pada penguatan konsep. Salah satu model pembelajaran yang mendukung untuk menanamkan konsep matematika adalah model pembelajaran berdasarkan teori APOS. This article examines some of the previous research on learning ordinary differential equations to detect problems that often arise in ordinary differential equations courses and looks at the methods used to solve problems that occur, and examines several articles on APOS theory, which are theories that study how students build mathematical concepts. The method used in this research is literature study of research articles. The articles studied as study sources were randomly selected with the provisions of the topic of learning differential equations and APOS theory. The selected articles were analyzed descriptively. The results of the study show that the problem that often arises in learning differential equations is conceptual errors so that the models chosen in general are learning models that emphasize concept reinforcement. One of the learning models that support embedding mathematical concepts is a learning model based on the APOS theory.
Perbedaan kemampuan berpikir kritis matematis siswa ditinjau dari self-regulated learning Dendy Maulana Gusmawan; Nanang Priatna; Bambang Avip Priatna Martadiputra
Jurnal Analisa Vol 7, No 1 (2021): Volume 7 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : Department of Mathematics Education, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, West Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ja.v7i1.11749

Abstract

Kemampuan berpikir kritis merupakan salah satu keterampilan abad 21 (4C) dan kemampuan High Order Thinking Skills (HOTS). Oleh karena itu, kemampuan berpikir kritis matematis sangat penting dikuasai siswa. Sedangkan, berdasarkan laporan TIMSS tahun 2015 dan 2013 ditemukan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa Indonesia masih rendah didukung data UNBK 2019 dan beberapa penelitian. Padahal, upaya peningkatan kemampuan berpikir kritis gencar dilakukan pemerintah melalui pengembangan Kurikulum. Artikel ini berupa hasil penelitian dengan tujuan menganalisis ada tidaknya perbedaan kemampuan berpikir kritis matematis siswa ditinjau dari sisi afektif Self-Regulated Learning (SRL). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif-komparatif. Sampel penelitian ini adalah 105 orang siswa kelas XI salah satu SMAN di Yogyakarta. Data kemampuan berpikir kritis siswa diperoleh dengan menggunakan tes, sedangkan data SRL diperoleh dengan menggunakan angket. Hasil penelitian menunjukkan: 1) ada perbedaan kemampuan berpikir kritis matematis yang signifikan antara siswa dengan kategori SRL rendah, sedang, dan tinggi; 2) ada perbedaan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang signifikan ditinjau dari dimensi SRL, yaitu motivation; time management; self-testing; dan using academic resources. Penelitian ini merupakan dasar acuan untuk mengungkap keterkaitan antara kemampuan berpikir kritis matematis dengan kemampuan SRL siswa.Critical thinking skills is one of the skills in the 21st century (4C) also one of the High Order Thinking Skills (HOTS) abilities. Thus, students need to master mathematical critical thinking skills. However, based on TIMSS reports in 2015 and 2013 supported by the data from UNBK 2019 and several studies, it was found that Indonesian students' critical thinking skills are still low. The efforts in improving critical thinking skills have been done intensively by the government through the development of the Curriculum. This article is a research result that aims to analyze whether there are differences in students' mathematical critical thinking skills reviewed from affective side of  Self-Regulated Learning (SRL). This study used a quantitative approach with a comparative descriptive method. The sample of this study were 105 eleventh grade students in one public high school in Yogyakarta. The results showed: 1) there is a significant difference in mathematical critical thinking skills between students with low, medium, and high SRL categories. 2) there is a significant difference in students' mathematical critical thinking skills reviewed from the SRL dimension, which are motivation; time management; self-testing; and using academic resources. Penelitian merupakan dasar acuan untuk mengungkap keterkaitan antara kemampuan berpikir kritis matematis dengan kemampuan SRL siswa.
Analisis gaya belajar VAK pada pembelajaran daring terhadap minat belajar siswa Nilam Cahya Ritonga; Indah Fitriah Rahma
Jurnal Analisa Vol 7, No 1 (2021): Volume 7 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : Department of Mathematics Education, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, West Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ja.v7i1.11878

Abstract

Penelitian ini termasuk pada penelian deskriptif kualitatif. Tujuan dilakukan nya penelitian ini untuk menganalisis gaya belajar VAK yang dapat menimbulkan minat belajar siswa pada pembelajaran daring. Subjek penelitian yaitu siswa sebanyak 36 orang yang berasal melalui SMA di Kota Rantauprapat. Instrumen dalam kajian ini berupa angket/kuesioner, interviu, observasi dan dokumentasi. Hasil kajian yang didapat memperlihatkan bila gaya belajar sangat berpengaruh terhadap minat belajar siswa dengan jumlah presentase peserta didik yang mempunyai gaya belajar visual 64%, sedangkan auditori sebanyak 25% dan kinestik 11%. Dengan demikian, hasil kajian menjelaskan jika murid kelas XII yang mengikuti pembelajaran daring cenderung memiliki gaya belajar visual. Hal ini dilihat dari banyak nya siswa mengerjakan tugas dari guru ketika proses belajar mengajar mempergunakan gaya belajar visual. Kata kunci: Gaya Belajar, Pembelajaran Daring, Minat BelajarThis research is included in qualitative descriptive research. The purpose of this research is to analyze VAK learning styles that can generate student interest in learning online. Research subject were 36 people who come from one of the high schools in the city of rantauprapat. The instrument in this study was a questionnaire, interviews, observation and documentation. The results obtained indicate that the learning style is very influential on students interest in learning with the number of student presentations who have a visual learning style of 64%, while the auditory is 25% and 11% kinesthetic. So from the results of this study it can be concluded that class XII students who take online learning tend to have a visual learning style Keywords: Learning Styles, Online Learning, Learning Interests 
Efektivitas media video kine master terhadap hasil belajar matematika siswa secara daring Sri Wulandari; Indah Fitria Rahma
Jurnal Analisa Vol 7, No 1 (2021): Volume 7 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : Department of Mathematics Education, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, West Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ja.v7i1.11956

Abstract

 Penelitian ini bertujuan mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan media video. Penelitian dilakukan dengan Metode penelitian Quasi Experimental Design merupakan penelitian dengan eksperimen, menggunakan pengembangan dari rancangan eksperimen sejati melalui “ Non Equivalent Control Grup Design ”. Subjek dalam penelitian ini merupakan siswa/siswi di kelas XII IPA 1 SMA Negeri II Pangkatan membuka 34 orang. Metode dan teknik pengumpulan data menggunakan tes dan observasi secara berani melalui whatsapp Hasil penelitian menunjukkan bahwa media video berbasis kine master meningkatkan hasil belajar siswa kelas XII IPA1 SMA Negeri II Pangkatan lebih tinggi 14,41 poin dari siswa yang tidak menggunakan media video. Kata kunci: Media video, Hasil Belajar,Pembelajaran Daring This study aims to determine the increase in student learning outcomes using video media. The research was conducted by using the Quasi Experimental Design research method, namely experimental research, using the development of true experimental design through the "Non Equivalent Control Group Design". The subjects in this study were 34 students in class XII IPA 1 SHS ( Senior High School ) II Pangkatan . Methods and data collection techniques using tests and online observations via WhatsApp. The results showed that kine master-based video media improved student learning outcomes of class XII IPA 1 SHS ( Senior High School )  II Pangkatan 14.41 points higher than students who did not use video media.Kata Kunci: Media Video, Hasil Belajar, Pembelajaran Online
Pengembangan modul pembelajaran segitiga berbasis metakognisi dan integrasi Dewi Rosikhoh; Abdussakir Abdussakir; Sri Harini
Jurnal Analisa Vol 7, No 1 (2021): Volume 7 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : Department of Mathematics Education, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, West Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ja.v7i1.12104

Abstract

Metakognisi memiliki peran penting terhadap keberhasilan dalam proses pemecahan masalah. Penguasaan peserta didik terhadap metakognisi untuk memecahkan masalah, perlu diimbangi dengan spiritual yang kuat. Selain itu, segitiga sebagai materi yang dipelajari di sekolah, masih memiliki masalah terkait pemecahan masalah. Dengan demikian, mengembangkan modul pembelajaran berbasis metakognisi dan integrasi dapat menjadi salah satu solusi. Tujuan penelitian ini yakni mengetahui kevalidan modul pembelajaran segitiga berbasis metakognisi dan integrasi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan memberikan angket validasi kepada 5 ahli dan 3 praktisi pendidikan. Data kuantitatif dianalisis menggunakan analisis statistik untuk menghitung persentase skor angket. Hasil komentar dan saran pada angket, digunakan sebagai acuan untuk melakukan revisi modul. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul pembelajaran segitiga berbasis metakognisi dan integrasi berada pada kualifikasi valid dengan persentase nilai akhir 85%.Kata kunci: Modul, Segitiga, Metakognisi, IntegrasiMetacognition has played a significant role in the success of the problem-solving process. Mastery of learners of metacognition to solved problems needs to harmonized with solid spirituality. Additionally, the triangle as a material studied in school still has matters related to problem-solving. Thus, developing a learning module based on metacognition and integration could be one solution. The purpose of this study determining the validity of the triangle learning module based on metacognition and integration. Data collection techniques were carried by providing validation questionnaires to 5 experts and 3 education practitioners. Quantitative data were analyzed using statistical analysis to calculate the percentage of the questionnaire scores. The results of comments and suggestions on the questionnaire, used as a reference for revising the module. The results showed that the triangular learning module based on metacognition and integration was in a valid qualification with a final score percentage of 85%.Keywords: Modules, Triangles, Metacognition, Integration 

Page 1 of 13 | Total Record : 123