cover
Contact Name
Bramastia
Contact Email
bramastia@staff.uns.ac.id
Phone
+6281567720009
Journal Mail Official
bramastia@staff.uns.ac.id
Editorial Address
S2 Pendidikan Sains FKIP UNS Surakarta Jalan Ir Sutami No 36A Surakarta Jawa Tengah https://jurnal.uns.ac.id/inkuiri/index
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
INKUIRI : Jurnal Pendidikan IPA
ISSN : 22527893     EISSN : 2615748     DOI : 10.20961
INKUIRI Jurnal Pendidikan IPAis a peer-reviewed open-access journal. The journal disseminates papers written based on the results of study and review of literature in the sphere of natural sciences education, biology education, physics education, and chemistry education in primary, secondary, and higher education. INKUIRI Jurnal Pendidikan IPA published three times a year, in February, June, and October until 2018. Since 2019, INKUIRI has been published twice a year, in April and October. Submitted papers must be written in English or Bahasa Indonesia for initial review stage by editors and further review process by minimum two international reviewers. Finally, accepted and published papers will be freely accessed in this website and the following abstracting & indexing databases: 1. Google Scholar 2. Indonesian Scientific Journal Database 3. Indonesia Publication Index (IPI) 4. Bielefeld Academic Search Engine (BASE) 5. Academia 6. ResearchGate 7. Road Directory 8. Indonesia OneSearch (IOS)
Articles 387 Documents
KAJIAN PROBLEMATIKA DAN STANDARISASI ASISTEN LABORATORIUM DI PERGURUAN TINGGI Hikmah Fatimah; Dimas Fahrudin; Emy Shofiah Setyowati
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 10, No 2 (2021): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v10i2.57254

Abstract

Perbedaan manajemen asisten dosen laboratorium pada berbagai jensi laboratorium disebabkan oleh adanya perbedaan kebijakan setiap kepala laboratorium. Untuk itu, dilakukan kajian mengenai problematika dan standarisasi asisten laboratorium di perguruan tinggi, utamanya prodi pendidikan sains pada jenjang sarjana. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif untuk menganalisis input, proses dan output dalam Perguruan Tinggi.  Data kualitatif diperoleh melalui kegiatan wawancara kepada asisten dosen di beberapa perguruan tinggi seperti Universitas Negeri Malang, Universitas Negeri Jember dan Universitas Sebelas Maret. Wawancara berisi pertanyaan terkait proses perekrutan, kegiatan dalam laboratorium saat praktikum dan setelah praktikum serta reward yang didapatkan setelah menjadi asisten dosen laboratorium. Hasil yang diperoleh bahwa manajemen laboratorium mengenai asisten laboratorium dilapangan menemui beberapa permasalahan seperti tidak ada standarisasi terkait syarat/kualifikasi perekrutan asisten laboratorium, tidak ada honorarium, dan mahasiswa tidak mendapat sertifikasi setelah selesai melaksanakan tugas. Selain itu, belum terdapat standarisasi manajemen asisten dosen laboratorium dalam skala nasional.Differences in the management of laboratory assistant lecturers in various types of laboratories are caused by differences in the policies of each laboratory head. For this reason, a study was carried out on the problems and standardization of laboratory assistants in universities, especially science education study programs at the undergraduate level. The research was conducted using a qualitative descriptive approach to analyze input, process and output in higher education. Qualitative data were obtained through interviews with teaching assistants at several universities such as Malang State University, Jember State University and Sebelas Maret University. The interview contains questions related to the recruitment process, activities in the laboratory during practicum and after practicum as well as rewards obtained after becoming a laboratory lecturer assistant. The results obtained are that laboratory management regarding laboratory assistants in the field encounters several problems such as there is no standardization regarding the requirements/qualifications for the recruitment of laboratory assistants, there is no honorarium, and students do not receive certification after completing their assignments. In addition, there is no standardized management of laboratory assistant lecturers on a national scale.
PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INQUIRY LAB UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGANALISIS PADA MATERI SISTEM GERAK KELAS XI IPA Ferida Dwi Karlina; Sajidan Sajidan; Puguh Karyanto
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 7, No 1 (2018): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v7i1.19790

Abstract

Tujuan penelitian yaitu: 1) mengetahui karakteristik modul berbasis Inquiry Lab untuk memberdayakan kemampuan menganalisis pada materi sistem gerak, 2) mengetahui kelayakan modul berbasis Inquiry Lab untuk memberdayakan kemampuan menganalisis pada materi sistem gerak, 3) mengetahui keefektivan modul berbasis Inquiry Lab untuk memberdayakan kemampuan menganalisis pada materi sistem gerak di SMA negeri 1 Ngawi. Pengembangan modul berbasis Inquiry Lab mengacu pada 9 langkah model research and development (R&D) dari Borg and Gall meliputi: 1) penelitian dan pengumpulan data, 2) perencanaan, 3) pengembangan produk, 4) uji coba produk awal, 5) revisi produk I, 6) uji coba lapangan, 7) revisi produk II, 8) uji coba lapangan operasional, 9) revisi produk akhir. Analisis hasil penelitian menggunakan dua teknik yaitu deskriptif kualitatif dan diskriptif kuantitatif. Hasil penelitian tentang: 1) Karakteristik Modul Biologi Inquiry Lab pada Materi Sistem Gerak yang dikembangkan menggunakan sintak Inquiry Lab, meliputi observasi, manipulasi, generalisa, verifikasi dan aplikasi. Setiap kegiatan pembelajaran siswa di arahkan untuk menemukan konsep melalui aktivitas laboraturium, 2) Hasil validasi Modul Biologi berbasis Inquiry Lab pada materi sistem gerak dapat digunakan sebagai bahan ajar baru di sekolah. Kelayakan didasarkan atas penilaian terhadap modul melalui uji validasi ahli materi 94,80% dengan kualifikasi sangat baik, validasi ahli pengembangan modul 84,21% dengan kualifikasi sangat baik, validasi ahli perangkat 96,55% dengan kualifikasi sangat baik, validasi ahli keterbacaan 75% dengan kualifikasi baik. Uji kelompok kecil pengguna lapangan (guru dan siswa), validator praktisi (guru) 90,06% dengan kualifikasi sangat baik, dan uji dari lapangan terbatas 81,88% dengan kualifikasi sangat baik, dan uji  keefektifan yang telah sesuai dengan tujuan pengembangan, 3) Keefektifan Modul Biologi berbasis Inquiry Lab pada materi sistem gerak telah efektif dalam memberdayakan kemampuan menganalisis siswa karena menunjukkan adanya perbedaan hasil posttest antara kelas modul dan kelas exiting learning dengan nilai Sig.=0.000 < α=0.05 dengan rata-rata masing-masing kelas modul 75,83 dan kelas exiting learning 69,83.
PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA Esthi Wulan Puspita; Widha Sunarno; Sarwanto Sarwanto
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 7, No 2 (2018): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v7i2.22982

Abstract

Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran fisika masih rendah, sehingga guru harus memperbaiki dan mengembangkan pembelajaran dengan cara menganalisis pengaruh metode pembelajaran terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pembelajaran inkuiri dengan metode eksperimen dan demonstrasi, motivasi berprestasi, kreativitas siswa dan interaksinya terhadap prestasi belajar siswa pada materi listrik dinamis. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X di SMA Negeri 1 Gemolong, Sragen tahun pelajaran 2012/2013 sebanyak 2 kelas. Kelas eksperimen 1 dengan menggunakan metode eksperimen, dan kelas eksperimen 2 dengan menggunakan metode demonstrasi. Sampel penelitian diambil 2 kelas ditentukan dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan metode tes untuk mendapatkan data prestasi kognitif, sedangkan observasi untuk mendapatkan informasi nilai afektif dan psikomotor, menggunakan angket untuk nilai kreativitas dan motivasi berprestasi siswa. Data dianalisis dengan anava 2x2x2. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) ada perbedaan pengaruh pembelajaran fisika dengan pendekatan inkuiri menggunakan metode eksperimen dan demonstrasi terhadap nilai afektif dan tidak ada pengaruh pada prestasi kognitif dan nilai psikomotor; (2) tidak ada perbedaan pengaruh kreativitas siswa kategori tinggi dan rendah terhadap prestasi kognitif, afektif, dan psikomotor; (3) tidak ada perbedaan pengaruh motivasi berprestasi kategori tinggi dan rendah terhadap prestasi kognitif, nilai afektif, dan psikomotor; (4) ada interaksi metode eksperimen dan metode demontrasi dengan kreativitas kategori tinggi dan rendah terhadap nilai afektif, dan tidak ada pengaruh terhadap prestasi kognitif dan nilai psikomotor; (5) ada interaksi metode eksperimen dan metode demontrasi dengan motivasi berprestasi kategori tinggi dan rendah terhadap nilai afektif dan tidak ada interaksi pada prestasi kognitif dan nilai psikomotor; (6) tidak ada Interaksi antara krativitas siswa kategori tinggi dan rendah dengan motivasi belajar kategori tinggi dan rendah terhadap prestasi kognitif, nilai afektif, dan psikomotor; (7) tidak ada interaksi antara metode eksperimen dan metode demonstrasi dengan kreativitas kategori tinggi dan rendah dan dengan motivasi berprestasi kategori tinggi dan rendah terhadap prestasi kognitif, nilai afektif, dan psikomotor.
PENGGUNAAN MODEL PROBLEM SOLVING DAN MODEL PROBLEM POSING DISERTAI BRIDGE CARD GAME TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN KEMAMPUAN BERPIKIR ANALITIS SISWA KELAS X SMA WAHIDIYAH KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Subandiyantoro Subandiyantoro; Baskoro Adi Prayitno; Mohammad Masykuri
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 7, No 3 (2018): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v7i3.31722

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model problem solving dan problem posing disertai bridge card game, kreativitas, kemampuan berpikir analitis, dan interaksinya terhadap prestasi belajar ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa. Penelitian ini menggunakan kuasi eksperimen dan dilaksanakan dari bulan Juli 2015-Juli 2016. Populasi penelitian adalah semua siswa kelas X SMA Wahidiyah Kediri semester II Tahun Pelajaran 2015/2016. Sampel terdiri dari dua kelas yaitu kelas X-2 dan X-4 yang diperoleh menggunakan teknik cluster random sampling. Kelas X-2 diberi pembelajaran model problem solving disertai bridge card game dan kelas X-4 diberi pembelajaran model problem posing disertai bridge card game. Data dikumpulkan dengan teknik tes untuk prestasi belajar kognitif, ranah psikomotor serta kemampuan berpikir analitis sedangkan teknik non tes menggunakan angket untuk kreativitas dan ranah afektif. Hipotesis diuji  Anava melalui software SPSS 23 pada taraf signifikansi 5%. Berdasarkan hasil analisis data disimpulkan: 1) Ada pengaruh model problem solving dan  model problem posing disertai bridge card game terhadap prestasi belajar kognitif, afektif, dan psikomontorik; 2) Ada pengaruh kemampuan berpikir analitis siswa terhadap prestasi belajar kognitif, afektif, dan psikomotorik; 3) Ada pengaruh kemampuan Berpikir analitis siswa terhadap prestasi belajar kognitif, afektif, dan psikomontorik; 4) Ada interaksi antara model problem solving dan  model problem posing disertai bridge card game dengan kemampuan berpikir analitis terhadap prestasi belajar kognitif, dan afektif, sedangkan terhadap prestasi belajar psikomontorik siswa tidak ada interaksi; 5) Tidak ada interaksi antara model problem solving dan  model problem posing disertai bridge card game dengan kreativitas belajar terhadap prestasi belajar kognitif, afektif, dan psikomotorik; 6) Tidak ada interaksi antara kemampuan berpikir analitis dengan kreativitas belajar terhadap prestasi belajar kognitif, afektif, dan psikomotorik; 7) Tidak ada interaksi antara model problem solving dan  model problem posing disertai bridge card game, kemampuan berpikir analitis, dan kreativitas belajar terhadap prestasi belajar kognitif, afektif, dan psikomotorik.
PENGEMBANGAN MODUL SETS PADA MATERI CAHAYA DAN ALAT OPTIK KELAS VIII SMP/MTS Wahyu Kodrat Listianthy; Sarwanto Sarwanto; Meti Indrowati
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 10, No 2 (2021): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v10i2.57245

Abstract

Penelitian pengembangan kali ini untuk melihat kelayakan modul SETS (Science, Environment, Technology, and Society) pada sifat cahaya dan optik untuk kelas VIII di SMP dan respon siswa. Penelitian ini menggunakan desain Research and Development (R&D) yang mengadaptasi desain penelitian pengembangan model 4-D dari Thiagarajan, et al. yang meliputi 4 tahap: define, design, develop, dan disebarluaskan. Namun, penelitian ini hanya dilakukan sampai tahap develop (3-D). Penelitian pengembangan ini diawali dengan observasi lapangan dan studi pustaka, kemudian dikembangkan dengan desain awal modul. Rancangan awal modul kemudian divalidasi oleh ahli materi, ahli media, pengembangan pendidikan dan peer review. Selanjutnya dilakukan uji coba terbatas dengan melibatkan 10 siswa sebagai subjek penelitian. Teknik data dilakukan melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan angket. Teknik analisis menggunakan analisis kuantitatif perolehan nilai validasi kelayakan modul dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul SETS (Ilmu Pengetahuan, Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat) sifat cahaya dan optik untuk kelas VIII di sekolah menengah pertama diukur dengan kriteria sangat valid berdasarkan hasil validasi, dari validasi tersebut kami menyimpulkan bahwa modul tersebut layak untuk digunakan. gunakan dalam pembelajaran sains.The development research is aimed to see the feasibility of SETS (Science, Environment, Technology, and Society) modules on light and optical properties for grade VIII in junior high school and the response of students. This study uses a Research and Development (R&D) design which adapts the 4-D model development research design from Thiagarajan, et al. which includes 4 stages: define, design, develop, and disseminate. However, the research is only done up to the develop stage (3-D). This development research begins with field observations and literature study, then developed with the initial design of the module. The initial design of the module is then validated by material experts, media experts, developing education and peer reviews. Furthermore, a limited trial was carried out involving 10 students as research subjects. The data technique was carried out through observation, interviews, documentation, and questionnaires. The analysis technique uses quantitative analysis of the acquisition of module feasibility validation scores and descriptive analysis. The results showed that the SETS (Science, Environment, Technology, and Society) module light and optical properties for grade VIII in junior high school were measured as very valid criteria based on validation results, from the validation we conclude that the module is suitable for use in science learning.
LITERATUR REVIEW PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SAINS
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 10, No 2 (2021): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v10i2.57255

Abstract

Pembelajaran sains membantu siswa menghubungkan fenomena yang terjadi dalam kehidupan dengan materi yang didapatkan disekolah. Konsep abstrak dalam sains menyebabkan siswa tidak dapat memahami materi dengan baik. Untuk itu, dibutuhkan media pembelajaran sains yang dapat membantu menyampaikan pesan dari sumber belajar kepada siswa. Media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran meliputi media nyata dan digital. Desain penelitian berupa review terhadap jurnal yang terbit dalam sinta 6 hingga sinta 1 dalam kurun waktu 2016-2021. Hasil yang diperoleh bahwa terdapat 55 jurnal mengenai pengembangan media pembelajaran. Media pembelajaran cetak berupa kartu bergambar, scrapbook dan komik. Media pembelajaran digital berupa virtual lab, scholoogy, augmented reality, e-portofolio, animasi ,pageflip, edmodo, edumedia, appypie, mikroskop digital, power point dan flash. Berdasarkan analisis SWOT, terdapat kelemahan pada media pembelajaran sains yang telah dikembangkan seperti kurang mendukung apabila digunakan mandiri oleh siswa tanpa didampingi guru, membutuhkan teknologi lain untuk mengakses media tersebut dan dikembangkan pada materi yang fenomenanya sebenarnya mudah diamati oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari.Learning science helps students connect phenomena that occur in life with material obtained at school. Abstract concepts in science cause students to not be able to understand the material well. For this reason, science learning media is needed that can help convey messages from learning resources to students. Learning media used in learning include real and digital media. The research design is in the form of a review of journals published in Sinta 6 to Sinta 1 in the period 2016-2021. The results obtained are that there are 55 journals regarding the development of learning media. Printed learning media in the form of picture cards, scrapbooks and comics. Digital learning media in the form of virtual lab, scholoogy, augmented reality, e-portfolio, animation, pageflip, edmodo, edumedia, appypie, digital microscope, power point and flash. Based on the SWOT analysis, there are weaknesses in the science learning media that have been developed such as being less supportive when used independently by students without being accompanied by a teacher, requiring other technology to access the media and being developed on material whose phenomena are actually easily observed by students in everyday life.
STUDI LITERATUR: PENINGKATAN ORAL ACTIVITY DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREATE AND SHARE (SSCS) MATERI SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 10, No 2 (2021): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v10i2.57187

Abstract

Dominansi pendekatan pembelajaran teacher center menyebabkan oral activity siswa dan hasil belajar kognitif siswa rendah pada materi sistem ekskresi. Penerapan model pembelajaran SSCS diharapkan dapat meningkatkan oral activity  dan hasil belajar kognitif siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan oral activity dan hasil belajar kognitif siswa melalui model pembelajaran SSCS pada materi sistem ekskresi berdasarkan studi literatur. Jenis penelitian ini merupakan penelitian studi literatur. Artikel ilmiah sebagai data penelitian berasal dari jurnal nasional, prosiding dan repository. Validasi artikel dilakukan dengan pertimbangan artikel ilmiah bersifat open access, kualitas metodologi penelitian, kualitas penyajian data dan pembahasan, kecukupan data yang relevan, referensi mutakhir. Teknik pengumpulan data dengan cara koding definisi dan format penyajian data dalam tabel. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif. Berdasarkan studi literatur menunjukkan bahwa model pembelajaran SSCS dapat meningkatkan oral activity dan hasil belajar kognitif siswa. Hal ini diketahui melalui analisis data artikel ilmiah relevan terdapat pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan oral activity dan hasil belajar kognitif. Oral activity siswa terlihat dalam penerapan model pembelajaran SSCS pada tahapan solve dan share. Model pembelajaran SSCS mendukung siswa mengembangkan kemampuan berpikir sehingga perolehan hasil belajar kognitif siswa meningkat. Selain itu, model pembelajaran SSCS dapat diterapkan pada materi sistem ekskresi.The dominance of the teacher center learning approach causes students' oral activity and students' cognitive learning outcomes to be low on the excretory system material. The application of the SSCS learning model is expected to improve students' oral activity and cognitive learning outcomes. This study aims to determine the increase in oral activity and student cognitive learning outcomes through the SSCS learning model on excretory system material based on literature studies. This type of research is a literature study research. Scientific articles as research data come from national journals, proceedings and repositories. Article validation is carried out with consideration of open access scientific articles, quality of research methodology, quality of data presentation and discussion, adequacy of relevant data, up-to-date references. Data collection techniques by coding the definition and format of data presentation in tables. The data analysis technique used descriptive analysis. Based on the literature study, it shows that the SSCS learning model can improve students' oral activity and cognitive learning outcomes. It is known that through data analysis of relevant scientific articles there is a significant effect on increasing oral activity and cognitive learning outcomes. The students' oral activity can be seen in the application of the SSCS learning model at the solve and share stages. The SSCS learning model supports students to develop thinking skills so that the acquisition of students' cognitive learning outcomes increases. In addition, the SSCS learning model can be applied to the excretory system material.
PEMANFAATAN AUGMENTED REALITY UNTUK MELATIH KETERAMPILAN BERPIKIR ABAD 21 DI PEMBELAJARAN IPA Yonatan Vari; Bramastia Bramastia
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 10, No 2 (2021): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v10i2.57256

Abstract

Era Revolusi 4.0 ditandai dengan perkembangan internet dan teknologi digital. Era Revolusi 4.0 diyakini akan berpengaruh terhadap perubahan pembelajaran Sains yang mampu melatih keterampilan berpikir abad 21. Pembelajaran Abad 21 menekankan subjek pembelajaran terhadap siswa pada keterampilan dalam menggunakan Media, Informasi dan Teknologi; Keterampilan berpikir dan berinovasi. Augmented Reality merupakan inovasi teknologi yang sedang berkembang dan dimanfaatkan pada pembelajaran IPA oleh beberapa peneliti untuk melatih keterampilan Abad 21. Metode Penelitian merupakan penelitian studi literatur dengan menelaah sumber baik dari buku maupun jurnal terkait dengan Augmented Reality dan Keterampilan Abad 21Penelitian yang dilakukan beberapa peneliti saat ini yaitu memanfaatkan Augmented Reality untuk melatih keterampilan berpikir yang meliputi keterampilan berpikir kritis, keterampilan berpikir abstrak, dan kemampuan berpikir kreatif. Penelitian yang ada menemukan bahwa Augmented Reality dapat melatih keterampilan berpikir siswa pada pembelajaran IPA.The Revolutionary Era 4.0 was marked by the development of the internet and digital technology. The Revolutionary Era 4.0 is believed to have an effect on changes in science learning that is able to train 21st century thinking skills. 21st Century Learning emphasizes the subject of learning for students on skills in using Media, Information and Technology; Thinking and innovation skills. Augmented Reality is a technological innovation that is being developed and is being used in science learning by several researchers to train 21st Century skills. The Research Method is a literature study by reviewing sources both from books and journals related to Augmented Reality and 21st Century Skills Research conducted by several researchers at this time namely utilizing Augmented Reality to train thinking skills which include critical thinking skills, abstract thinking skills, and creative thinking skills. Existing research finds that Augmented Reality can train students' thinking skills in science learning.
STUDI LITERATUR DOUBLE LOOP PROBLEM SOLVING (DLPS) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH IPA SISWA SMP Silva Ayu Indah Permata; Widha Sunarno; Harlita Harlita
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 11, No 1 (2022): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v11i1.55953

Abstract

Penelitian ini membahas berbagai literatur tentang model Double Loop Problem Solving (DLPS) sebagai solusi ketika mengembangkan kemampuan siswa SMP dalam memecahkan permasalahan. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan tes wawancara untuk guru dan siswa kelas VII SMPN 3 Singosari. Berdasarkan wawancara memperlihatkan kemampuan siswa tergolong rendah ketika memecahan masalah. Terlihat dari prilaku siswa yang pasif ketika proses pembelajaran berlangsung. Kebanyakan siswa berasumsi materi IPA adalah materi yang sulit dipahami, dan membosankan. Hal tersebut terjadi karena siswa ketika proses pembelajaran berlangsung hanya mendengarkan saat guru menjelaskan dan tidak terlibat langsung dalam mengkaji materi yang dipelajari. Guru dalam proses pembelajaran telah menyesuaikan kurikulum 2013 dengan menerapkan model pembelajaran discovery learning, tetapi pada prosesnya guru hanya berceramah ketika menjelaskan materi. Metode yang digunakan adalah studi literatur dan wawancara. Berdasarkan hasil studi literatur dibutuhkan solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan penerapan model pembelajaran Double Loop Problem Solving.This study discusses various literature on the Double Loop Problem Solving (DLPS) model as a solution when developing junior high school students' ability to solve problems. The instrument in this study used an interview test for teachers and class VII students of SMPN 3 Singosari. Based on interviews, it showed that students' abilities were low when solving problems. Seen from the passive behavior of students when the learning process takes place. Most students assume science material is material that is difficult to understand and boring. This happens because students when the learning process takes place only listen when the teacher explains and are not directly involved in reviewing the material being studied. The teacher in the learning process has adjusted the 2013 curriculum by applying the discovery learning model, but in the process the teacher only lectures when explaining the material. The method used is literature study and interviews. Based on the results of the literature study, a solution is needed to overcome this problem by applying the Double Loop Problem Solving learning model.
PROBLEMATIKA SISWA KELAS IV SD KLUNGKUNG 01 DALAM MEMAHAMI MATERI PERUBAHAN SIFAT-SIFAT BENDA DAN KEGUNAANNYA DI KEHIDUPAN SEHARI-HARI (IPA) Febi Indriany; Muhammad Suwigyo Prayogo
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 12, No 1 (2023): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v12i1.67987

Abstract

Penelitian ini didesain tujuannya yaitu  menganalisis  poblematika siswa  dalam  Memahami sifat-sifat, Perubahan sifat Benda serta kegunaannya pada kehidupan sehari-hari kelas IV SD KLUNGKUNG 01 sekitar jember.  Dalam problemmatika siswa menjawab soal Kegunaan Benda Plastik, Kayu, Logam, dan Kertas. Metode penilitian ini menggunakan kualitatif serta  eksporatif Pengumpulan data dan semi  dengan istrumen penilaian melalui wawancara ke pengajar  kelas serta juga berupa : (1) Peserta didik  diminta untuk merampungkan soal tentang menjodohkan gambar (2) Mengambil beberapa jawaban siswa yang mengalami kesulitan untuk di analisis. 15 siswa kelas IV SD KLUNGKUNG 01 yang menjadi Subjek penelitian ini.This study was designed with the aim of analyzing students' problems in understanding the properties, changes in the nature of objects and their use in the daily life of class IV SD KLUNGKUNG 01 around Jember. In maths questions, students answered questions about the use of plastic, wood, metal and paper objects. This research method uses qualitative and exportative data collection and semi-assessment instruments through interviews with class sellers and in the form of: (1) Students are asked to complete questions about matching pictures (2) Take some of the answers of students who have difficulty analyzing them. 15 students of grade IV SD KLUUNGKUNG 01 who were the subjects of this study.

Filter by Year

2013 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 12, No 3 (2023): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 12, No 2 (2023): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 12, No 1 (2023): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 11, No 2 (2022): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 11, No 1 (2022): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 10, No 2 (2021): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 10, No 1 (2021): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 9, No 2 (2020): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 9, No 1 (2020): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 8, No 1 (2019): April 2019 Vol 8, No 2 (2019): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 8, No 1 (2019): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 7, No 3 (2018): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 7, No 2 (2018): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 7, No 1 (2018): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 6, No 3 (2017): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 6, No 2 (2017): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 6, No 1 (2017): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 5, No 3 (2016): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 5, No 2 (2016): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 5, No 1 (2016): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 4, No 4 (2015): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 4, No 3 (2015): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 4, No 2 (2015): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 4, No 1 (2015): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 3, No 01 (2014): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 3, No 3 (2014): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 3, No 2 (2014): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 2, No 03 (2013): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 2, No 02 (2013): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 2, No 01 (2013): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA More Issue