cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. serang,
Banten
INDONESIA
Jurnal Agribisnis Terpadu
ISSN : 19794991     EISSN : 25490060     DOI : 10.33512/jat
Core Subject : Agriculture,
Journal of Integrated Agribusiness (JAT)contains articles directly sourced from research results, research results / literature studies or case reports in the field of science related to agricultural socio-economic / agribusiness. JAT already has two issn print isssn (1979) and electronic issn (2549-0060).
Arjuna Subject : -
Articles 237 Documents
KAJIAN RANTAI PASOK MANGGA KE PASAR EKSPOR DAN KOLABORASI DIANTARA PELAKU KEMITRAAN (Suatu Kasus Kabupaten Cirebon) Lies Sulistyowati; Nur Syamsiah; Siti Nur Azisah
JURNAL AGRIBISNIS TERPADU Vol 9, No 1 (2016)
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.753 KB) | DOI: 10.33512/jat.v9i1.1114

Abstract

Kabupaten Cirebon merupakan salah satu sentra mangga yang potensial di Jawa Barat, namunpotensi yang besar tersebut belum mampu meningkatkan pendapatan petani mangga. Hal itudisebabkan terdapat permasalahan pada rantai pasok mangga, dan belum didukung kemitraan yangberkelanjutan. Penelitian ini mengkaji rantai pasok mangga ke pasar ekspor, serta dinamikakemitraan antara petani mangga dengan eksportir. Metode penelitian yang digunakan kualitatifdengan teknik studi kasus. Informan dalam penelitian ini adalah petani mangga yang tergabungdalam Gapoktan Sami Mulya di Desa Sedong, dan CV Sumber Buah (SAE) sebagai eksportir. Analisisdata menggunakan analisis deskriptif dan Teori Drama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rantaipasok mangga untuk ekspor bisa dari petani langsung ke eksportir, petani melalui Kelompok tani baruke eksportir dan petani ke pedagang pengumpul baru ke eksportir. Pada aliran uang terdapat kendalalambatnya pembayaran ke petani, serta terjadinya asimetris pada aliran informasi. Dalam kemitraanmasing-masing pelaku belum menjalankan peran sesuai fungsinya, sehingga terjadi konflik dandilema yang terkait standar kualitas, tenggang waktu pembayaran serta bantuan modal, yangberdampak pada kolaborasi yang belum berjalan dengan baik. Melalui kerangka pikir bersamaantara petani mangga dengan CV Sumber Buah, menghasilkan kesepakatan untuk keberlanjutankemitraan sehingga masing-masing pihak tidak merasa dirugikan dan saling menguntungkan.
STUDI PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT KERIPIK TALAS BENENG Sri Mulyati; Nuraeni Nuraeni
JURNAL AGRIBISNIS TERPADU Vol 9, No 1 (2016)
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.209 KB) | DOI: 10.33512/jat.v9i1.1115

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis preferensi konsumen untuk atribut keripik talasbeneng. Atribut yang digunakan adalah warna, rasa, kerenyahan dari jenis keempat keripik talasbeneng yaitu original, barbeque, jagung bakar dan balado. Metode yang digunakan adalah surveydengan organoleptik. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan datasekunder. Analisis yang digunakan adalah Multidemensional Scalling (MDS). Berdasarkan hasilanalisis dengan menggunakan Multidimensional Scalling menunjukkan bahwa keripik talas benengdalam jenis asli dan jagung bakar memiliki preferensi yang tinggi dibandingkan dengan jenis lainnya.Keripik dari talas beneng tipe asli memiliki preferensi tinggi untuk rasa dan warna atribut, sedangkankeripik talas beneng taro jenis jagung bakar memiliki preferensi tinggi untuk atribut warna.
HUBUNGAN ANTARA IMPLEMENTASI PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) DENGAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH (Suatu Kasus pada Gapoktan Tahan Jaya di Desa Buahdua Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang) Ning Srimenganti; Rani Astria
JURNAL AGRIBISNIS TERPADU Vol 9, No 1 (2016)
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (42.557 KB) | DOI: 10.33512/jat.v9i1.1117

Abstract

Implementasi program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) oleh masing-masingpetani sangat ditentukan oleh pemahamannya akan setiap indikator yang ada pada implementasi itusendiri. Bagi petani yang memiliki pemahaman cukup baik cenderung akan lebih mudah untukmengimplementasikan program ini, begitupun sebaliknya akan terasa sulit diimplementasikan jikapara petani kurang memahami apa yang menjadi tujuan dari program Pengembangan UsahaAgribisnis Perdesaan (PUAP). Teknik penelitian ini dilakukan dengan metode survei terhadap 40anggota kelompok tani yang tergabung dalam Gapoktan Tahan Jaya. Untuk mengetahui hubunganantara implementasi program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) denganpendapatan usahatani digunakan uji Korelasi Rank Spearman. Berdasarkan hasil pembahasanmengenai implementasi program PUAP dan pendapatan usahatani padi sawah dapat ditarikkesimpulan bahwa tidak terdapat hubungan yang nyata antara implementasi program PengembanganUsaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) dengan pendapatan usahatani padi sawah.
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROWISATA DI KAMPUNG KRAMAT TANJUNG DESA BUNIHARA KECAMATAN ANYER KABUPATEN SERANG Gugun Gunawan; Sariyoga Sariyoga; Muhamad Wahyu
JURNAL AGRIBISNIS TERPADU Vol 9, No 1 (2016)
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.82 KB) | DOI: 10.33512/jat.v9i1.1118

Abstract

Agrowisata di desa Kramat Tanjung desa Bunihara terdiri dari tiga pengusaha agrowisata. Ketigaperusahaan muncul di kedua bidang pertanian dan bidang agrowisata. Agrowisata di desa KramatTanjung desa Bunihara dibangun pada tahun 2012 yang berfokus dalam bisnis agrowisata. Saatbisnis berjalan, tempat ini menghadapi banyak masalah internal dan eksternal. Tujuan dari penelitianini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal perusahaan sertamerumuskan strategi alternatif untuk mengembangkan bisnis. Analisis yang digunakan dalampenelitian ini adalah faktor internal dan eksternal, IFE Matrix, EFE matriks, matriks IE, dan matriksSWOT. Berdasarkan matriks SWOT, strategi alternatif yang diberikan untuk mengembangkanagrowisata ini dibagi menjadi empat. Yang pertama adalah S-O Strategi: 1) menambahkan fasilitaslain seperti restoran, outbound, pariwisata edukatif, sehingga dapat mengundang lebih banyakpengunjung dan mengembangkan obyek wisata baru inovatif. yang kedua adalah strategi W-O,adalah: 1) meningkatkan promosi dengan media cetak dan media elektronik yang lebih efektif, danjuga membuat paket khusus dari pariwisata bagi pengunjung. 2) Menerapkan pelatihan danmengembangkan sumber daya manusia. Yang ketiga adalah strategi S-T, 1) meningkatkan kualitaslayanan dan produk dengan menonjolkan karakteristik sendiri, sehingga pelanggan merasa puasdengan layanan dan fasilitas. Strategi terakhir adalah strategi W-T, 1) menciptakan sistemmanajerial, khususnya di bidang keuangan dan operasional. 2) Apakah yang bekerja sama bekerjadengan pemerintah untuk memperbaiki infrastruktur rute, membantu promosi pariwisata daerah.
ANALISIS KELEMBAGAAN PEMASARAN MANGGIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI MANGGIS DI KELOMPOK TANI SARI PUSPA DESA PUSPAHIANG KABUPATEN TASIKMALAYA Irfan Firmansyah; Endah Djuwendah
JURNAL AGRIBISNIS TERPADU Vol 9, No 1 (2016)
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (108.741 KB) | DOI: 10.33512/jat.v9i1.1119

Abstract

Manggis merupakan salah satu komoditas buah papan atas Indonesia selain salak dan mangga. Padatahun 2013, nilai ekspor berada di $ 5.734.000,00 dan meningkat, maka kenaikan tingkat konsumsi.produksi yang berada di pusat berlokasi di Tasikmalaya, khususnya oleh Kelompok Tani Sari Puspa,yang merupakan salah satu aliansi petani manggis yang kebetulan menderita kerugian dari sistemreguler pemasaran (Panen biasa), membeli di muka (ijon) dan membeli (tebasan). Penelitian inibertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi antara petani danpengumpul, selanjutnya untuk mengukur kualifikasi usaha tani manggis oleh Kelompok Tani SariPuspa dibandingkan dengan tiga sistem yang berbeda dari pemasaran kelembagaan. Desainpenelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan mengikuti mode analisis data: (1) teknik ilustrasitulang ikan untuk mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi transaksi antara petani danpengumpul, (2) analisis pendapatan usahatani untuk mengukur pendapatan petani dengan tiga sistempemasaran kelembagaan yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yangmempengaruhi transaksi petani dan pengumpul dalam sistem pemasaran institusional harga,kepercayaan, kebutuhan, panjang langganan, organisasi dan modal menjual. Tingkat komparatif tigasistem pemasaran umur tanaman manggis lebih dari 25 tahun adalah Rp. 141.755.423,28 /Ha untuksistem pemasaran reguler (Panen biasa), Rp 31.984.750 / Ha untuk membeli di muka (ijon) dan Rp.38.244.365,38 / Ha untuk membeli (tebasan). R /C Ratio menunjukkan nilai lebih dari satu,menunjukkan bahwa semua sistem yang tepat untuk diterapkan.
SUPPLY ANALYSIS OF RICE, RED CHILI AND SHALLOT IN INDONESIA Ratna Mega Sari
JURNAL AGRIBISNIS TERPADU Vol 9, No 1 (2016)
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.349 KB) | DOI: 10.33512/jat.v9i1.1120

Abstract

Pasokan dan harga adalah dua variabel yang berkorelasi satu sama lain termasuk untuk komoditasutama seperti beras, cabai dan bawang merah. Beras, cabai dan bawang merah merupakan salahsatu makanan pokok dari banyak bahan yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhanpangan. Tingginya konsumsi komoditas ini membuat harga beras, cabai dan perubahan bawangmerah secara dramatis. Hal ini terkait dengan waktu panen yang menyebabkan over supply, hari rayayang sering meningkatkan konsumsi masyarakat, dan juga semua masalah yang terkait dengankarakter produk pertanian seperti tahan lama, tergantung pada alam codition etc.The Tujuan daripenelitian ini adalah untuk menggambarkan umum kondisi pasokan tiga komoditas utama diIndonesia, beras, cabai merah dan bawang merah dan menganalisis pasokan beras, Red Chili danbawang merah di Indonesia sehubungan dengan harga masing-masing komoditas. Data yangdigunakan adalah data bulanan yang diambil dari 19 provinsi di Indonesia. Data yang diperolehdiperlakukan dengan regresi dinamis. Hasilnya akan menunjukkan apakah ada hubungan antarapasokan dan harga dan apakah ada perbedaan harga komoditas antar pada bulan tertentu danbagaimana interaksi antara penawaran dan jenis komoditas pengaruh harga.
RANTAI PASOK KENTANG (solanum tuberosum l) DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PETANI DALAM MEMILIH SUMBER PEMBIAYAAN (Suatu Kasus di Desa Margamekar, Pangalengan, Kabupaten Bandung) Tuti Karyani; Ashfia Mulya Ulfah; Nurul Risti M
JURNAL AGRIBISNIS TERPADU Vol 9, No 1 (2016)
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.907 KB) | DOI: 10.33512/jat.v9i1.1121

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik petani kentang, rantai pasokkentang, besarnya modal yang dibutuhkan petani dan sumbernya untuk berusahatani kentang, sertamenganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi petani kentang dalam memilih sumber pembiayaan.Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik suatu kasus. Alat analisis deskriptifdigunakan untuk menjelaskan karakteristik petani, rantai pasok kentang, pendapatan usahatani, dansumber modal. Alat yang digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi petanikentang dalam mengambil sumber pembiayaan adalah analisis regresi logistic. Hasilnyamenunjukkan bahwa rantai pasok kentang ada 2 macam yaitu yang orientasinya pasar terstruktur danpasar tradisional. Petani lebih banyak memilih menggunakan modal sendiri dan sebagian besar bilameminjam lebih memilih ke lembaga keuangan non formal. Faktor yang paling mempengaruhi petanimemilih sumber modal adalah tingkat pengenalan petani terhadap pengelola keuangan.
STRATEGI PENGHIDUPAN NELAYAN BERTAHAN DARI KEMISKINAN DI WILAYAH PESISIR (Kasus di Kabupaten Tasikmalaya Propinsi Jawa Barat) Tintin Febrianti
JURNAL AGRIBISNIS TERPADU Vol 9, No 1 (2016)
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.755 KB) | DOI: 10.33512/jat.v9i1.1122

Abstract

Secara umum kondisi kehidupan nelayan di negara berkembang berada dalam kemiskinan. Hal inidisebabkan oleh ketergantungan yang tinggi terhadap sumberdaya perikanan tangkap yang secaraalami bersifat fluktuatif dan memberikan akses terbuka bagi siapa pun. Di dalam kerangkapenghidupan berkelanjutan, sumberdaya alam ini menjadi salah satu modal penghidupan yang dapatdiakses oleh nelayan secara maksimal dengan dukungan dari modal penghidupan yang lainnyaseperti modal manusia, modal fisik, modal finansial dan modal sosial. Dengan menggunakanberbagai modal penghidupan tersebut, nelayan bertahan dalam kehidupannya menghadapi fenomenakemiskinan yang kerap melanda mereka dengan melakukan berbagai strategi berupa aktivitasaktivitaspenghidupan untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan yang disebut outcomepenghidupan. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cipatujah dan Kecamatan CikalongKabupaten Tasikmalaya Propinsi Jawa Barat menggunakan perspektif dari teori penghidupanberkelanjutan untuk mengidentifikasi berbagai modal penghidupan yang dimiliki nelayan, strategipenghidupan yang mereka lakukan, dan outcome penghidupan yang dapat mereka capai. Untukmengidentifikasi strategi penghidupan nelayan maka metode penelitian yang digunakan adalahmetode kuantitatif deskriptif dengan tabulasi frekuensi hasil perhitungan persentase kontribusimasing- masing strategi penghidupan nelayan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategipenghidupan nelayan di lokasi penelitian dapat dikategorikan menjadi dua yaitu strategi penghidupanberbasis sumberdaya perikanan tangkap dan strategi penghidupan berbasis non sumberdaya.
PENDUGAAN MODEL FUNGSI PRODUKSI (Stochastic Frontier) USAHATANI PADI PADA LAHAN SAWAH IRIGASI TEKNIS (Suatu Kasus pada Petani Lahan Sawah Irigasi Teknis di Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur) Dety Sukmawati; Euis Dasipah; Luly Lukfijayanti
JURNAL AGRIBISNIS TERPADU Vol 9, No 1 (2016)
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (47.369 KB) | DOI: 10.33512/jat.v9i1.1123

Abstract

Ujung tombak pelaksanaan pembangunan pertanian di lapangan adalah petani yang secarafungsional bertindak sebagai produsen, pemasar hasil dan sekaligus sebagai konsumen. Konsep TriMatra Pembangunan Pertanian yaitu memenuhi keperluan sendiri, komersial, dan berorientasi pasaruntuk kesejahteraan petani pelaku pembangunan pertanian. Efisiensi produksi menjadi penting gunamelihat faktor yang dominan dalam usahataninya,guna memperbaiki peningkatan produksi usahanya.Penelitian ini adalah survey terhadap 127 orang petani pemilik penggarap di lahan sawah irigasiteknis. Fungsi produksi Frontier Stokastik (Stochastic Production Frontier) adalah model yang akandipakai dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi produksi padi dipengaruhioleh beberapa faktor-faktor produksi. Faktor tersebut terdiri dari luas lahan, benih, pupuk urea,pupuk kandang, pupuk SP-36, pestisida, dan tenaga kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwalahan, pupuk SP-36, pestisida dan tenaga kerja berkorelasi positif dan nyata. Sedangkan benih, pupukurea dan pupuk kandang berkorelasi negatif dan nyata.
PENGEMBANGAN DIVERSIFIKASI USAHATANI SISTEM SURJAN (Kasus di Desa Tonjong Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang Provinsi Banten) Aris Supriyo Wibowo; Aliudin Aliudin; Setiawan Sariyoga
JURNAL AGRIBISNIS TERPADU Vol 9, No 1 (2016)
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (64.771 KB) | DOI: 10.33512/jat.v9i1.1124

Abstract

Diversifikasi Usahatani merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan produktifitas usahatani dandapat dilakukan dengan cara horizontal, vertikal. Melalui diversifikasi usahatani maka petani telahmelakukan usaha untuk meminimalkan resiko, dengan cara membagi risiko tunggal denganalternative usahataninya. Salah satu usaha diversifikasi usahatani adalah diversifikasi sistem surjan.Sistem Surjan pada dasarnya merupakan suatu usahatani campuran dari berbagai komoditi yangditanam dalam satu hamparan luas dengan membagi plot tanaman yang berbeda-beda dan dalamwaktu tanam yang sama. Petani telah melakukan diversifikasi usahatani, namun demikianpemanfaatan sumberdayanya belum maksimal. Melalui pengembangan diversifikasi usahatani initanaman padi dikombinasikan dengan ternak ikan ikan lele dalam hamparan sawah yang sama, yangdikenal dengan mina padi. Pengembangan lainnya dengan melakukan kegiatan pascapanen berupaolahan fresh handling sayuran dan fresh cut. Keduanya dilakukan untuk meningkatkan pendapatanpetani. Melalui percobaan yang dilakukan bersama masyarakat Desa Tonjong diperoleh hasil bahwapengembangan diversifikasi melalui usaha mina padi maupun penanganan pascapanen dapatmeningkatkan pendapatan petani.

Page 1 of 24 | Total Record : 237