cover
Contact Name
M. Maulana Masudi
Contact Email
alhikmah@um-surabaya.ac.id
Phone
+6281250614657
Journal Mail Official
alhikmah@um-surabaya.ac.id
Editorial Address
Kantor Prodi Perbandingan Agama FAI UMSurabaya,Universitas Muhammadiyah Surabaya Gedung Tauhid Lt. 4, Jl. Sutorejo 59 Surabaya, Tlp, (031) 38111966, fax (031) 3813096
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
AL-Hikmah: Jurnal Studi Agama-agama
ISSN : 24079146     EISSN : 25495666     DOI : http://dx.doi.org/10.30651/ah.v7i2.7044
Journal of Al-Hikmah: a journal of studies of religions that publishes the results of studies and original research with the latest editions in the religious and social fields from a multidisciplinary perspective. This journal aims to expand and create concepts, theories, paradigms, perspectives and methodologies in the religious and social fields. Scope of Al-Hikmah : Journal of Religious Studies 1. World religions 2. socio-religious 3. Islam 4. Religious organizations
Articles 125 Documents
Studi Komparasi: Hak Asasi Manusia Dalam Perspektif Islam Dan UUD 1945 Mahmud Muhsinin
Al Hikmah Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.198 KB) | DOI: 10.30651/ah.v4i2.2645

Abstract

Abstrak Penelitian ini termasuk penelitian pustaka (libraryresearch), yaitu penelitian yang sumber datanya diambil dari buku-buku dan tulisan sebagai sumber utama. Sedangkan penelitian ini bersifat deskriptif-analisis-komparatif, yaitu metode penelitian dengan mengadakan perincian terhadap obyek yang diteliti dengan jalan menggambarkan, memilah-milah serta membandingkan antara satu dengan yang lain, sehingga dalam obyek penelitian dapat diketahui secara lebih tajam dalam memahami adanya persamaan dan perbedaan dalam obyek penelitian. Dari penelitian ini menyimpulkan bahwa adanya perbedaan diantara keduanya bermuara pada ada tidaknya nuansa teologis. Dalam Islam penerapan dan pengamalan hak dan kewajiban manusia merupakan bagian dari bentuk ibadah dan mendapatkan pahala. HAM dalam Islam dapat dikatakan sebagai HAM partikular-universal. Sedangkan dalam UUD 1945 sebagai konstitusi sebuah negara plural lebih bernuansa moral yang pengamalannya bukan merupakan ibadah, tetapi lebih pada terciptanya kehidupan berbangsa dan bernegara yang harmonis dan demokratis. Oleh karena itu HAM dalam UUD 1945 lebih bersifat universal-kontekstual. Namun demikian secara konseptual, formulasi HAM dalam Islam sesuai dengan konsepsi HAM dalam UUD 1945 yang secara nyata melindungi dan menghormati hak-hak setiap individu dalam masyarakat dengan menjunjung tinggi prinsip-prinsip persamaan dan kebebasan seta menyeimbangkan hak dan kewajiban setiap individu atau kelompok tanpa harus merugikan dan membatasi hak-hak yang lain demi terciptanya keadilan dalam segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Kata Kunci : Hak Asasi Manusia, Islam, UUD 1945
Studi Komparatif: Psikoterapi Dalam Perspektif Islam Dan Modern Rahmad Yulianto; Muktamirul Haq Zain
Al Hikmah Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.352 KB) | DOI: 10.30651/ah.v4i2.2647

Abstract

Abstrak Psikoterapi Islam dan modern adalah dua paralel yang berhubungan dengan psikologi manusia. Ia merupakan usaha-usaha dalam pemulihan dan perawatan gangguan mental dan ketidaksehatan mental. Psikoterapi dalam praktiknya menggunakan metode psikoterapi modern, sedangkan Islam menggunakan metode psiko spiritual Islam yaitu dengan menggali dan mengamalkan ajaran Islam yang kompleks melalui iman, ibadah, dan tasawuf. Seiring dengan dinamika perkembangan kehidupan modern yang semakin kompleks, maka perubahan psikis dalam diri manusia juga mengalami perubahan, utamanya dengan perkembangan mental atau jiwa seseorang yang telah mengalami modernisasi kultur dan gaya hidup. Tekanan psikis atau gangguan mental (psychoses) yang melanda banyak masyarakat modern saat ini memunculkan wacana tentang cara atau alternatif untuk mengatasinya dengan berbagai terapi. Melalui kajian dimensi keagamaan dan psikologi, tulisan ini menguraikan tentang psikoterapi dalam Islam dan modern sebab-sebab terjadinya masalah kejiwaan yang mengarah pada ketidakserasian hidup dan berujung pada gangguan kejiwaan (sakit jiwa). Selain itu tulisan ini juga memberikan alternatif pemecahan masalah gangguan kejiwan melalui kajian ke-Islaman dan modern dengan metode psikoterapi islam dan modern. Kata Kunci : Psikoterapi islam, Psikoterapi Modern.
Konversi Ideologi Muhammadiyah Ke Gerakan Front Pembela Islam (FPI) Sholihul Huda
Al Hikmah Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.996 KB) | DOI: 10.30651/ah.v4i2.2643

Abstract

Abstrak Tulisan ini merupakan hasil penelitian yang ingin memotret fenomena terkait proses, faktor, bentuk dan dampak konversi ideologi dikalangan aktifis Muhammadiyah ke FPI di daerah Paciran Lamongan. FPI merupakan salah satu pewujudan dari gerakan Islam Transnasional di Indonesia dengan mengusung ideologi keagamaan radikal, yang sangat berbeda dengan ideologi keagamaan yang dipraktekan oleh Muhammadiyah yaitu moderasi Islam. FPI memiliki model dakwah amar ma‟ruf nahi mungkar yang diaplikasikan secara fisikal-ekstrim dengan cara memaksa, intimidasi dengan swipping kepada kelompok yang dianggap melakukan maksiat. Model dakwah FPI ini disambut dan didukung oleh sebagian aktifis Muhammadiyah di Paciran Lamongan, padahal secara ideologi dan strategi dakwah kedua kelompok ini berbeda. Dan menariknya Muhammadiayah di Pantura secara ideologi dan jaringan dakwahnya sangat kuat dibanding dengan daerah-daerah lain di Jawa Timur tetapi mengapa sebagian aktifisnya muda konversi ideologi. Fenomena ini tentu sedikit banyak akan menganggu konsolidasi Muhammadiyah dan citra Islam di Indonesia. Jenis penelitian adalah kualitatif-fenomenologis, informan penelitian adalah aktifis Muhammadiyah yang aktif di FPI, teknik pengumpulan data wawancara, SGD dan telaah kepustakaan, analisa data menggunakan multidisiplin keilmuan (politik, ideologi, sosiologi, dll). Hasil penelitian proses konversi terjadi melalui jalur kultural, dalam bentuk infiltrasi pemikiran (Ghazwul Fikri), dengan faktor kondisi obyektif masyarkat yang maksit dan kekecewaan terhadap elit Muhamamdiyah, berdampak pada radikalisasi, erosi ideologi dan arabisme tradisi keagamaan dikalangan Muhamamdiyah.
Eksistensi Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bulak M. Wahid Nur Tualeka
Al Hikmah Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.537 KB) | DOI: 10.30651/ah.v4i2.2648

Abstract

Abstrak Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bulak merupakan kesatuan rantin-ranting Muhammadiyah yang ada di wilayah Bulak. Sejak berdirinya Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bulak aktif menjalankan fungsinya dengan syarat-syarat berdirinya sebuah cabang muhammadiyah Bulak. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan Eksestensi Cabang Muhammadiyah dalam pengembangan Salah satu usaha dalam mewujudkan tujuan tersebut adalah dengan meningkatkan Amal Usaha yang ada di Bulak. Dalam bidang pendidikan, PCM Bulak telah menunjukkan eksistensinya di kecamatan Bulak. Hal ini terbukti dengan adanya lembaga pendidikan yang telah diselenggarakan, baik pendidikan formal, informal ataupun nonformal. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Adapun data penelitian diperoleh dengan metode wawancara, dokumentasi, dan observasi yang kemudian data dianalisis dengan metode induktif. Sehingga data hasil penelitian diuraikan dalam bentuk teks yang bersifat naratif sehingga mudah untuk dipahami. Berdasarkan analisa data penelitian, dapat diambil kesimpulan bahwa Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bulak memiliki Eksistensian penting dalam meningkatkan pendidikan Islam masyarakat kecamatan Bulak. Adapun Eksistensi PCM Bulak dalam meningkatkan pendidikan Islam adalah Faktor-faktor pendukung PCM Bulak dalam meningkatkan pendidikan Islam masyarakat Bulak antara lain: sarana pendidikan yang memadai karena mendapatkan dana dari BMT Surya Sekawan, pendidik yang kompeten, karena PCM Bulak mempunyai jaringan yang luas dan peserta didik yang senantiasa berpartisipasi dalam mengikuti berbagai kegiatan. Adapun faktor penghambatnya antara lain: sebagian pengurus PCM Bulak dan guru sekolah Muhammadiyah yang tidak aktif dalam kegiatan PCM Bulak dan lingkungan masyarakat yang sebagian beragama Kristen. PCM Bulak juga berfungsi sebagai pembimbing, fasilitator, organisator, penggerak, pengawas dan penilai. Kata Kunci: Eksistensi, pengembangan pendidiakan, Cabang Muhammadiyah
Eksistensi Forum Kerukunan Umat Beragama Kota Surabaya M. Maulana Mas'udi
Al Hikmah Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.451 KB) | DOI: 10.30651/ah.v4i2.2644

Abstract

Abstrak Eksistensi Forum kerukunan Umat Beragama Kota Surabaya, Penelitian ini adalah termasuk penelitian lapangan dan subjek penelitian adalah pengurus FKUB. Metode pengambilan data dengan obesrvasi, wawancara dan dokumentasi. Wawancara yang dilakukan adalah Wawancara bebas terpimpin. Metode yang di gunakan pengurus FKUB menurut cara pelaksanaannya yaitu Redudancy (pengulangan pesan), Canalizin (meneliti pengaruh kelompok), Informative (informasi), Persuasive (membujuk), Educative(mendidik). Memilih komunikator unggulan. Komunikator yang dipilih pengerus FKUB adalah orang-orang pilihan. Sarana media yang sering digunakan oleh pengurus FKUB adalah tatap muka secara langsung. Bentuknya bisa diskusi, pelatihan, kunjungan dan lain-lain. Pembahasan masalah kerukunan antar Umat Beragama meliputi: Defenisi Kerukunan Umat Beragama, Aspek Kerukunan Umat Beragama, indicator Kerukunan Antar Umat Beragaama, sedangkan bahasan Agama dalam Konstitusi di Indonesia adalah memuat berbagai konflik yang terjadi. Eksistensi Forum Kerukunan Umat Beragama merupakan potensi kultural Kerukunan Umat beragama, lahirnya FKUB, Pernan FKUB dan regulasi FKUB Kota Surabaya.Eksistensi Forum Kerukuan Umat Beragama Kota Surabaya melalui analisa kerukunan antar umat beragama di Indonesia, Konsep Tri Kerukunan dan pembinaan kerukunan hidup umat beragama di Indonesia. Kata kunci : Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Kerukunan
Fenomena Cadar Dalam Perspektif Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya Sholihul Huda; Iman Permadi
Al Hikmah Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (652.824 KB) | DOI: 10.30651/ah.v5i1.3341

Abstract

AbstractThere were two formulations of the problem to be examined in this thesis, namely: (1) What is the view of Muhammadiyah University of Surabaya students towards the purdah phenomenon? (2) How is the typology of views of Muhammadiyah University of Surabaya students in interpreting the purdah phenomenon?To answer the research, this study used qualitative research methods. Then, the data obtained are presented in a descriptive form and analyzed using the Phenomenology and Sociology of Knowledge theory. To map the thoughts of students of the Muhammadiyah University of Surabaya, researchers described the phenomenon of multicultural Islamic thought Nurcholish Madjid.From the results of this study, it was found that there are 3 types of views: (1) Islamic-Transformative views. This view is owned by 6 of the 14 informants. They have concerns and are responsive to various actual problems that occur in society. Fourth, having an orientation in an effort to realize the ideals of Islam and society with a vision of mercy for all nature. (2) Islamic-Normative views, which depart from texts that are written in the holy book of each religion to certain limits with their characteristics namely; literalist, textual or scriptualist. (3) Liberal Islam views represent 4 out of 14 informants trying to ground and rationalize understanding of Islamic doctrine as rational religion and elasticity. This view basically requires how Muslims should understand Islam comprehensively starting from the aspects of monotheism, sharia, muamalat and ethics. Keywords: Purdah Phenomenon, Perspective, Students of Muhammadiyah University Surabaya
Pendapat Masyarakat Islam Terhadap Kristenisasi (Studi Kasus Di Perak Barat Surabaya) Mahmud Muhsinin
Al Hikmah Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.759 KB) | DOI: 10.30651/ah.v5i1.3337

Abstract

AbstractThe Protestant Christian movement which was very hostile to the Catholic Church succeeded in destroying the position of the Catholic Mission in India since the 17th century. But the French revolution had caused political upheaval in the Netherlands which resulted in the destruction of the Protestant Zending center and the revival of the Katoik Mission. as well as being very strong. After the Malacca peninsula was taken over by the Dutch and their power in Indonesia grew, the Catholic religion in Sulawesi was gradually taken over by the Dutch. namely in 1807, seven years later, in 1904, the center of the Catholic Mission in the Netherlands sent two delegates to Jakarta, Jacob Nellisen and Lambert Prinsen, then the mission was centered in Jakarta, Semarang and Surabaya.The purpose of this study include: to find out about the opinion of the Islamic community towards Christianization, how the relationship of the West Silver community between the Islamic Society and the Christian Community as well as how the religious attitude of the Islamic community towards Christians in the West Perak village.The results obtained are the views of the Islamic community towards Christianization can be mapped into 3 things: first the group of preachers: they argue that this movement must be dammed by preaching through three elements of preaching, namely: first: Charity of oral deeds, second: actualization of Islam with real works, third: praiseworthy personality as sokogurunya. The second group is ordinary people: they think religion is a personal belief that cannot be applied to others. The third group, namely: people who convert to Christianity but back again, they argue that religion cannot be related to ethnicity or family, it is a personal problem because one is free to choose the religion and belief that he believes. The relationship between the Islamic community and the Christian community is very tolerant and the religious attitude of the Islamic community towards Christians is to accept in worldly terms but not in religious or Shari'a matters. Keywords: Christianization, the opinion of the Islamic community towards Christianization.
Toleransi Beragama Di Sekolah M. Wahid Nur Tualeka
Al Hikmah Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.634 KB) | DOI: 10.30651/ah.v5i1.3342

Abstract

AbstractThe formulation of the problems that existed in this study were: a) What was meant by education tolerance? b) What efforts had been made by the school to develop tolerance education in  SDN Bulak Banteng II/572 Surabaya? c) What was the effect of tolerance education on student's character? The purpose of this study was: 1) to understand what was meant by tolerance education, 2) to examine school efforts in developing tolerance education in  SDN Bulak Banteng II/572 Surabaya, 3) to describe the effect of tolerance education on student's character.This thesis used a type of qualitative research. The sources of data obtained from primary data i.e. the results of interviews as the field research, questions and answers to teachers, employees, and some students of  SDN Bulak Banteng II/572 Surabaya. The secondary data (supporting data) i.e. from the literature relating to the subject matter of research. The methods of data collection were from interviews, observation, and documentation. While the data analysis used a descriptive method of phenomenological analysis which aimed to describe the existing phenomenon of tolerance between religious people in  SDN Bulak Banteng II/572 Surabaya. Keywords: Implementation, Religion Tolerance.
Toleransi Dalam Islam (Antara Ideal Dan Realita) M. Maulana Mas’udi
Al Hikmah Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.031 KB) | DOI: 10.30651/ah.v5i1.3338

Abstract

AbstractThe tolerance of religious people is a teaching taught in Islam either through the Qur'an or Haditsof the Prophet SAW. In the Qur'an, it is clear that Allah SWT says in surah Al Kafirun verse 6 Surah. 109 : 6 which means : For you your religion and for me my religionIn the hadits narrated that the Prophet SAWever mortgaged his armour to a Jewish person. Equally, the friends, they are very respectful of the non Islamicreligions and tolerate them to implement the teachings of their religions.Similarly, tolerance of religion is still ongoing in Indonesia although its inhabitants have different backgroundseithereducation, economy, tribe, nation, or religion. Muslims have guidance on the Qur'an and As Sunnah, then an obligation for Muslims to implement the Islamic teachings. In particular the majority of the population of Indonesia is Muslim, then the tolerant life style must be applied especially for those who are weak. Do not ever let the dispute moreover the bloodshed among religious people. The author agrees the statement of the former minister of Religious Affairs, Republic of Indonesia, Mr. Mukti Ali, namely : Agree in DifferenceThe life of religious people in Indonesia in reality is in accordance with the teachings of Islam although it has not been as ideal as the existing in the teachings of the Qur'an and Hadits.Keywords : tolerance, ideal, reality
Studi Komparatif: Pemikiran Pendidikan Islam Menurut KH. Ahmad Dahlan Dan KH. Hasyim Asy‟ari Mukayat Al-Amin; Mukadas Mukadas
Al Hikmah Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.845 KB) | DOI: 10.30651/ah.v4i2.2646

Abstract

Abstrak Pendidikan Islam dalam perspektif K.H. Ahmad Dahlan adalah merupakan suatu sarana dan upaya sadar yang dilakukan dalam rangka mengentaskan pemikiran manusia yang statis menuju pemikiran yang dinamis yang bertujuan melahirkan manusia yang siap tampil sebagai ulama-intelek dan intelek-ulama yang memiliki keteguhan iman dan ilmu yang luas, serta kuat jasmani dan rohani yang tetap mendasarkan semua itu pada Al-Qur‟an dan Hadis. Sedangkan pendidikan Islam dalam perspekti K.H. Hasyim Asy‟ari merupakan sarana dan upaya strategis yang dilakukan oleh manusia dalam rangka mencapai kemanuisannya,se hingga mampu mengetahui hakikat penciptaannya, penciptanya dan tugas serta tanggung jawab manusia sebagai khalifah di bumi yang kemudian bertujuan agar dengan pendidikan Islam, manusia mampu mendekatkan diri kepada Allah SWT., sehingga mendapatkan kebahagian dunia dan akhirat yang juga tetap melandaskan pada Al-Qur‟an dan Hadis. K.H. Ahmad Dahlan dan K.H. Hasyim Asy‟ari memiliki persamaan dan perbedaan dalam memandang pendidikan Islam. Namun, secara umum mereka berdua sepakat bahwa pendidikan Islam merupakan sarana dan upaya yang tepat dan strategis dalam rangka menyelamatkan kehidupan manusia dari hal apapun. Sedangkan perbedaan yang terlihat dari kedua tokoh tersebut dalam memaknai pendidikan Islam adalah masalah substansi dari pendidikan Islam tersebut. K.H. Ahmad Dahlan cenderung bercorak modernis, sedangkan K.H. Hasyim Asy‟ari cenderung bercorak tradisionalis. Kontribusi K.H.Ahmad Dahlandan K.H. Hasyim Asy‟ariterhadappendidikan Islam di Indonesia sangatlah banyak. K.H. Ahmad Dahlan dengan Muhammadiyahnya sudah mendirikan ribuan lembaga pendidikan, dan K.H. Hasyim Asy‟ari dengan Nahdlotul Ulamanya juga sudah melahirkan lembaga pendidikan yang tersebar diseluruh Indonesia. Dan sampai sekarang system pendidikan Islam yang mereka berdua tawarkan masih dipergunakan dalam lembaga-lembaga pendidikan. Kata Kunci: Pendidikan Islam, K.H. Ahmad Dahlan, K.H. Hasyim Asy’ari

Page 5 of 13 | Total Record : 125