cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota magelang,
Jawa tengah
INDONESIA
Journal of Livestock Science and Production
Published by Universitas Tidar
ISSN : 25982915     EISSN : 25982907     DOI : -
Journal of Livestock Science and Production (JaLSPro) encompasses a broad range of research topics in animal sciences: Production Reproduction and physiology Feed and nutrition Livestock product and technology Breeding and genetics Health Biotechnology Socio-economic Policy Agrostology
Arjuna Subject : -
Articles 116 Documents
KAJIAN PALATABILITAS BAKSO BERBAHAN DAGING SAPI SEGAR DAN DAGING SAPI BEKU IMPOR DENGAN LEVEL PENGGUNAAN SODIUM TRIPOLIFOSFAT YANG BERBEDA Etty Nuri Hendrarti; Gatot Adiwinarto
Journal of Livestock Science and Production Vol 2, No 1 (2018): Journal of Livestock Science and Production
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/jalspro.v2i1.685

Abstract

This research was conducted to study palatability of meatball with fresh and imported frozen beef as base material with varians level of sodium tripolyphosphates. This research used randomized block design with 6 treatments and 3 groups of time production periods.The treatments were 0,2% (A), 0,3% (B); 0,4% (C) of sodium tripolyphosphates addition  into fresh beef mixture and 0,2% (D), 0,3% (E); 0,4% (F) of sodium tripolyphosphates addition into thawed of imported beef mixture.  Data from hedonic method of organoleptic test in color, texture, aroma, hardness, elasticity and taste variable  analized by Kruskal-Wallis-non parametric method and continued by multiple comparison test when significant result  (P<0,05). The result showed that panelists prefered 0,2% (D) of sodium tripolyphosphates addition into thawed of import beef mixture and 0,2% (A), 0,3% (B); 0,4% (C) of sodium tripolyphosphates addition  into fresh beef mixture to 0,3% (E) and 0,4% (F) of sodium tripolyphosphates addition into thawed of imported  beef mixture (P<0,05)  in color, texture, hardness, elasticity and taste of meatball,  excep for aroma  was similar preferance (P>0,05) in aroma. The level  0,2%  of sodium tripolyphosphates addition into thawed of imported beef mixture for meatballs can improve the product functional properties effectively and recommended.Keywords: meatball, fresh beef, imported frozen beef, palatability, sodium tripolyphosphates
Pengaruh Suplementasi Tepung Kulit Bawang Putih dan Mineral Organik pada Ransum Kambing Perah terhadap Efisiensi Energi dan Produksi Susu Tri Puji Rahayu
Journal of Livestock Science and Production Vol 1, No 1 (2017): Journal of Livestock Science and Production
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/jalspro.v1i1.451

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengkaji pengaruh suplementasi tepung kulit bawang putih dan mineral organik pada ransum kambing perah terhadap produksi dan efisiensi energi susu. Materi yang digunakan yaitu induk bunting kambing Jawarandu sebanyak 15 ekor pada masa laktasi ke-2 dengan bobot badan 37,70 ± 5,38 kg. Pakan yang diberikan berupa hijauan dan konsentrat dengan perbandingan 70% : 30%. Rancangan yang digunakan yaitu rancangan acak lengkap dengan tiga perlakuan dan lima ulangan. Perlakuan yang dimaksud untuk R0 yaitu pakan basal, R1  yaitu R0  + 30 ppm tepung kulit bawang putih, R2  yaitu R1 + 41,8 ppm mineral organik (Chromium, Selenium dan Zink Lysinat). Data dianalisis menggunakan analisis variansi jika berbeda nyata, dilanjutkan dengan uji beda nyata jujur (BNJ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi tepung kulit bawang putih sebanyak 30 ppm dan mineral organik sebanyak 41,8 ppm pada pakan basal tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap produksi dan efisiensi energi susu kambing perah. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu bahwa suplementasi tepung kulit bawang putih dan mineral organik pada ransum kambing perah laktasi ke-2, tidak menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap produksi susu dan efisiensi energi susu. Kata kunci: Efisiensi energi susu, Mineral organik, Produksi susu, Tepung kulit bawang putih
TEKNOLOGI PEMANFAATAN LIMBAH PADAT PENGOLAHAN KERIPIK SINGKONG MENJADI PAKAN PELET AYAM PEDAGING DI DESA BARATAN KABUPATEN JEMBER Listya Purnamasari; Nurul Pratiwi; Tri Agus Siswoyo
Journal of Livestock Science and Production Vol 2, No 1 (2018): Journal of Livestock Science and Production
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/jalspro.v2i1.687

Abstract

      Baratan Village, Patrang Sub-district, Jember District has a high potential production of cassava chips by Home Industry (IRT). Solid waste of cassava (cassava husk) from cassava processing into cassava chips has not been utilized properly. Cassava husk can be used as raw material for animal feed. The purpose of this program is the empowerment of the community of Baratan IRT in the processing of cassava husk into broiler feed and to increase the value of the waste and can improve the economic of the IRT in Baratan Village. Cassava husk has a deficiency because of the antinutrient content (Cyanide Acid) and dangerous when consumed. The methods used in this program are counseling and chipping of cassava with chipping tools, counseling and training of utilitation of cassava waste, counseling and training of broiler feed formulation, pelet making, mentoring, monitoring and evaluation. The result of this program is the IRT Baratan Village Jember Regency is able to process the solid waste from processing of cassava chips into broiler feed (pelet). Guidebooks can be used by IRT well so they can treat the waste into feed independently. IRT cassava chips as a partner of this program can implement and apply the technology that has been given and strive to always continuous in the manufacture of feed and pellet product development in an effort to improve the welfare and sustainability of the program.Keywords: cassava waste, pelet feed, Baratan Village
Pengaruh Mikroenkapsulasi Probiotik Bakteri Asam Laktat Indigenous Unggas Menggunakan Bahan Penyalut Maltodekstrin Terhadap Viabilitas Selama Penyimpanan Monica Sonia Indri Pradipta
Journal of Livestock Science and Production Vol 1, No 1 (2017): Journal of Livestock Science and Production
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/jalspro.v1i1.452

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengkaji pengaruh bahan penyalut maltodekstrin yang digunakan pada mikroenkapsulasi probiotik bakteri asam laktat (BAL) dengan metode spray drying terhadap viabilitas sel BAL selama penyimpanan dan pengeringan. Probiotik BAL yang digunakan adalah Streptococcus thermophilus (Kp-2), Lactobacillus murinus (Ar-3), Pediococcus acidilactici (Kd-6). Probiotik disimpan pada temperatur ruang semalam 6 minggu dalam kondisi aerobik. Pengujian viabilitas mikrokapsul probiotik BAL dilakukan setiap minggu. Viabilitas mikrokapsul probiotik memiliki kemampuan hidup 60 hingga 80% pasca spray drying dan menunjukkan kecenderungan yang semakin menurun pada viabilitas selama penyimpanan. Kata kunci: Mikroenkapsulasi, maltodekstrin, probiotik unggas, viabilitas, spray drying
Pengaruh Penggunaan Bungkil Kedelai dan Bungkil Kelapa dalam Ransum Berbasis Indeks Sinkronisasi Energi dan Protein terhadap Sintesis Protein Mikroba Rumen Sapi Perah Lastriana Waldi
Journal of Livestock Science and Production Vol 1, No 1 (2017): Journal of Livestock Science and Production
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/jalspro.v1i1.446

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bungkil kedelai dan bungkil kelapa dalam ransum berbasis indeks sinkronisasi energi dan protein (E-P) terhadap sintesis protein mikroba (SPM) rumen sapi perah. Penelitian dilakukan dengan metode in vitro, menggunakan rancangan anak lengkap (RAL) pola faktorial (2x3). Sebagai faktor A yaitu bungkil kedelai dan bungkil kelapa, sedangkan faktor B yaitu indeks sinkronisasi E-P (0,5 ; 0,6 dan 0,7). Dengan demikian, terdapat 6 macam perlakuan dan setiap perlakuan diulang 4 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi yang nyata (P<0,05) antara penggunaan bungkil kedelai dan bungkil kelapa dengan indeks sinkronisasi E-P terhadap produksi ammonia (NH3). Kemudian, tidak terdapat interaksi antara penggunaan bungkil kedelai dan bungkil kelapa dengan indeks sinkronisasi E-P terhadap SPM, akan tetapi pengaturan indeks sinkronisasi E-P berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap SPM. Selain itu, indeks sinkronisasi E-P yang terbaik yaitu pada level atau taraf 0,7. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam penyusunan ransum sapi perah yang didasarkan pada peningkatan SPM dapat digunakan bungkil kedelai atau bungkil kelapa (keduanya) dengan indeks sinkronisasi E-P 0,7.Kata kunci : Indeks sinkronisasi energi dan protein, ammonia, NH3, sintesis protein mikroba
PENGARUH MIKROENKAPSULASI PROBIOTIK BAKTERI ASAM LAKTAT INDIGENOUS UNGGAS MENGGUNAKAN BAHAN PENYALUT MALTODEKSTRIN TERHADAP VIABILITAS SELAMA PEMANASAN Monica Sonia Indri Pradipta
Journal of Livestock Science and Production Vol 2, No 1 (2018): Journal of Livestock Science and Production
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/jalspro.v2i1.778

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh bahan penyalut maltodekstrin yang digunakan pada  mikroenkapsulasi  probiotik  bakteri  asam  laktat  (BAL)  dengan  metode  spray  drying  terhadap viabilitas  sel  BAL  selama  pengeringan.  Probiotik  BAL  yang  digunakan  adalah Streptococcus thermophilus  (Kp-2),  Lactobacillus  murinus  (Ar-3),  Pediococcus  acidilactici (Kd-6).  Mikrokapsul probiotik  Lactobacillus  murinus  menunjukkan  ketahanan  terhadap temperatur  80-85°C  selama  15 detik, akan tetapi Lactobacillus murinus tidak mampu mempertahankan viabilitasnya pada detik ke-30 dan  45.  Di  sisi  lain,  Streptococcus thermophilus  dan  Pediococcus  acidilactici  menunjukkan kemampuan  menghadapi  paparan panas  selama  15,  30  dan  45  detik.  Kadar  air  semua  sampel mikrokapsul probiotik berada pada standar normal kadar air dari produk hasil spray drying (di bawah 6%),  sementara aktivitas  air  berada  pada  kisaran  0,08  hingga  0,19.  Kesimpulan  yang  diperoleh adalah viabilitas  seluruh  probiotik  menurun  seiring  bertambahnya  lama  waktu  pemanasan  yang digunakan.  Sementara  persentase  viabilitas  Streptococcus  thermophilus  (Kp-2), Pediococcus acidilactici (Kd-6), dan probiotik campuran (MIX) pada detik ke-30 dan ke-45 tidak berbeda nyata  Kata kunci: Mikroenkapsulasi, probiotik unggas, viabilitas, pemanasan, spray drying 
PENGARUH SUPLEMENTASI BETAIN DALAM RANSUM RENDAH METIONIN TERHADAP KECERNAAN NUTRIEN PADA PUYUH (Coturnix coturnix japonica) Gumilar, Gebby Citra Vasthu
Journal of Livestock Science and Production Vol 2, No 1 (2018): Journal of Livestock Science and Production
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The research was aimed to determine the effect and optimum level of betaine suplementation in low methionine diet on nutrient digestibility of quail. This research used 340 quails aged in four weeks with a mean initial body weight 98.31± 8.67 g with CV 8.82%.  The experimental diets were formulated with 0,3% methionine. The design of the experiment used completely randomized design with four treatments, each treatment was repeated five times. The treatments given were betaine supplementation as 0 (control), 0.07; 0.14 and 0.21%. In vivo digestibility was measured by total collection method, when the quails was at the age of 13 weeks. Two quails was randomly chosen from each replication. Nutrient digestibility data were analyzed using analysis of variance and if there was the effect of treatment, then it was followed orthogonal polymonial test. The results of analysis of variance showed that the highest level of betain in feed increased the digestibility of crude protein with the regresion equation y =16.7717 + 69.7569x (R2=0.37) and optimum level of betaine supplementation on crude ash digestibility used the regression equation y = 6.7546x + 132.624 -500.806x2 (R2=0.21) was 0.13%. The conclusion of this research was that betaine supplementation in low methionine diet increased digestibility of crude protein and crude ash. Keywords: betaine, methionine, nutrient digestibility, quail
Aplikasi Biomolekuler di Dunia Perunggasan Khususnya Itik Ayu Rahayu
Journal of Livestock Science and Production Vol 1, No 1 (2017): Journal of Livestock Science and Production
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/jalspro.v1i1.447

Abstract

Artikel Aplikasi Biomolekuler di Dunia Perunggasan Khususnya Itik bertujuan untuk melakukan pendekatan biomolekuler melalui deteksi berdasarkan polimorfisme DNA. Peternak dapat menghasilkan bibit itik dengan genetik yang unggul  sehingga produktivitas itik akan semakin tinggi dibanding sebelumnya. Metode yang digunakan adalah deskriptif berdasarkan referensi pustaka dari beberapa literatur yang telah dipelajari terkait  aplikasi biomolekuler di dunia perunggasan khususnya itik. Kemampuan produksi itik dipengaruhi oleh kemampuan genetik yang dimilikinya, semakin tinggi kemampuan genetik yang dimiliki semakin tinggi pula kemampuan produksi yang dihasilkan apabila didukung oleh faktor lingkungan yang optimal (sesuai dengan kebutuhan). Pendekatan biomolekuler melalui deteksi berdasarkan polimorfisme DNA memungkinkan untuk memilih itik dengan genetik unggul, karena setiap individu memiliki susunan genetik yang berbeda-beda. Metode analisis untuk mengindentifikasi keragaman genetik secara molekuler pada beberapa jenis spesies unggas dapat dilakukan dengan Randomly Amplified Polymorphic DNA (RAPD), Polymerase Chain Reaction-Restriction Fragment Length Polymorphism (PCR-RFLP), analisis sidik jari (finger printing), minisatelit (VNTR atau Variable Number Tandem Repeat), mikrosatelit (STR atau Short Tandem Repeat) dan Analisis DNA mitokondria. Kesimpulan dari artikel ini adalah biomolekuler mempermudah peternak dalam pemeliharaan unggas khususnya itik dan efisiensi biaya dalam pemeliharaan. Kata kunci: Biomolekuler, DNA, Itik
PROFIL ASAM LEMAK RANTAI CABANG CAIRAN RUMEN YANG DISUPLEMENTASI LEGUMINOSA DALAM RANSUM BERBASIS INDEKS SINKRONISASI PROTEIN-ENERGI Afduha Nurus Syamsi; Lastriana Waldi; Tri Puji Rahayu
Journal of Livestock Science and Production Vol 2, No 1 (2018): Journal of Livestock Science and Production
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/jalspro.v2i1.683

Abstract

The experiment was aimed to assess the use of the legume and synchronization index of protein and energy (SPE) in the diet of dairy cattles on branch chain volatile fatty acids (BCVFA) profile. The research was applied in In vitro technique. The research was used a Completely Randomized Design (CRD), factorially pattern (2x3), the first factor was the two species of legume (Sesbania and Leucaena) and the second factor was the three levels of the SPE index (0.4, 0.5, and 0.6), there were 6 treatments combination and replicates 4 times each. The results showed interaction between legumes with SPE index was highly significant (P<0.01) upon iso butirat, but was nonsignificant (P>0,05) on iso valerat and valerat. Legume and SPE index respectively showed nonsignificant (P>0.05) on iso valerat and valerat. It can be concluded that Turi supplementation with high SPE index (0.6) gave the best effect on Branch Chain Volatile Fatty Acids (BCVFA) profile. Key words: Branch chain volatile fatty acids, Protein-energy synchronization index, LegumeThe experiment was aimed to assess the use of the legume and synchronization index of protein and energy (SPE) in the diet of dairy cattles on branch chain volatile fatty acids (BCVFA) profile. The research was applied in In vitro technique. The research was used a Completely Randomized Design (CRD), factorially pattern (2x3), the first factor was the two species of legume (Sesbania and Leucaena) and the second factor was the three levels of the SPE index (0.4, 0.5, and 0.6), there were 6 treatments combination and replicates 4 times each. The results showed interaction between legumes with SPE index was highly significant (P<0.01) upon iso butirat, but was nonsignificant (P>0,05) on iso valerat and valerat. Legume and SPE index respectively showed nonsignificant (P>0.05) on iso valerat and valerat. It can be concluded that Turi supplementation with high SPE index (0.6) gave the best effect on Branch Chain Volatile Fatty Acids (BCVFA) profile. Key words: Branch chain volatile fatty acids, Protein-energy synchronization index, Legume
Pengaruh Perbedaan Level Krioprotektan DMA terhadap Pembekuan Sperma Ayam Yosephine Laura Raynardia Esti Nugrahini
Journal of Livestock Science and Production Vol 1, No 1 (2017): Journal of Livestock Science and Production
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/jalspro.v1i1.448

Abstract

            Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui level DMA yang paling efektif untuk pembekuan sperma ayam. Penelitian ini menggunakan 4 ekor pejantan ayam Bangkok berumur 12 sampai 18 bulan sebagai sumber sperma. Sperma dari 4 ekor pejantan ditampung setiap tujuh hari sekali dan dibekukan dalam kontainer nitrogen cair -196°C dengan menggunakan krioprotektan DMA dengan konsentrasi 10% (P1), 14% (P2), dan 18% (P3). Thawing menggunakan air es dengan suhu 4°C selama 60 detik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas sperma turun setelah pembekuan yang terlihat pada motilitas akhir pada P1, P2, dan P3 berturut-turut adalah 15±5%, 7,24±2,54%, dan 0%; viabilitas 22±4,43%, 0%, dan 0%; serta abnormalitas 67,2±4,09%, 75,2±19,38%, 61,8±22,55%. Kesimpulan yang diperoleh adalah konsentrasi krioprotektan DMA pada level 10 % memperlihatkan penurunan yang besar pada kualitas sperma, sebaiknya konsentrasi DMA yang digunakan di bawah 10%. Kata kunci: DMA, Pembekuan sperma, Kualitas sperma 

Page 1 of 12 | Total Record : 116