cover
Contact Name
Siti Ikramatoun
Contact Email
siti.ikramatoun@unsyiah.ac.id
Phone
+626517555267
Journal Mail Official
sosiologiusk@gmail.com
Editorial Address
Gedung Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Syiah Kuala, Jln. Tgk Tanoh Abee, Darussalam Banda Aceh, Aceh 23111
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Sosiologi USK (Media Pemikiran & Aplikasi)
ISSN : 22525254     EISSN : 26548143     DOI : https://doi.org/10.24815/jsu
Jurnal Sosiologi USK (JSU) mengundang para Dosen, Praktisi dan Peneliti untuk mempublikasikan naskahnya pada JSU yang terbit setiap bulan Juni dan Desember setiap tahunnya.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 117 Documents
“Menjadi Singkel Menjadi Aceh, Menjadi Aceh Menjadi Islam” (Membaca Identitas Masyarakat Majemuk Dan Refleksi Konflik Agama Di Wilayah Perbatasan-Aceh Singkel) Muhajir Al Fairusy
Jurnal Sosiologi USK (Media Pemikiran & Aplikasi) Vol 9, No 1 (2016): Politik dan Perubahan Sosial
Publisher : Sociology Department Of Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.159 KB)

Abstract

Identitas, dan jati diri merupakan salah satu konsep dalam kajian sosial budaya untuk melihat masyarakat majemuk. Diskusi ini terfokus pada keadaan masyarakat majemuk di Singkel, yang merupakan komunitas hitoregen di perbatasan Aceh. Perbincangan identitas di Singkel, bahkan ketika konflik meletus, jarang dimunculkan. Padahal, identitas merupakan konsep benang merah untuk melihat dinamika masyarakat di sana. Kajian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan etnografi, dengan menggunakan konsep identitas, dan pendekatan paradigma fenomenologi, untuk melihat kesadara manusia dan kelompok masyarakat di Singkel. Pada akhirnya, identitas menunjukkan satu pola dan benang merah, yang harus dibaca secara mendalam untuk mewujudkan integrasi sosial di tengah masyarakat majemuk Singkel. Kata Kunci : Singkel, Masyarakat Majemuk, dan Identitas
Paradigma Pembangunan Pertanian: Pertanian Berkelanjutan Berbasis Petani Dalam Perspektif Sosiologis M Mahmuddin
Jurnal Sosiologi USK (Media Pemikiran & Aplikasi) Vol 3, No 1 (2013)
Publisher : Sociology Department Of Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.714 KB)

Abstract

Tidak ada kegiatan ekonomi Indonesia yang memiliki kisah semuram sektor pertanian. Dari masalah bencana alam hingga masalah runyamnya pelaku pembangunan pertanian (petani) atas berbagai program yang dikembangan pemerintah terhadap sektor pertanian. Sejarah pertanian Indonesia adalah sejarah penyimpangan. Penyimpangan inilah yang telah mewariskan pokok-pokok persoalan struktural di sektor pertanian yang masih terus bertahan hingga saat ini. Berbagai program yang diterapkan tidak hanya berdampak positif bagi pembangunan, namun juga meninggalkan kepincangan yang cukup berarti dalam pembangunan pertanian. Perkembangan ragam paradigma pembangunan pertanian yang kemudian lebih dikenal sebagai basis pembangunan pertanian berkelajutan merupakan salah satu jawaban atas ketidakmampuan paradigma revolusi hijau yang menyisakan berbagai polemik atas persoalan pertanian di tanah air.Kata Kunci : Pembangunan Pertanian, Revolusi Hijau, Pertanian Berkelanjutan
Pemikiran dan Praktek Pembangunan Berkelanjutan Alamsyah Taher
Jurnal Sosiologi USK (Media Pemikiran & Aplikasi) Vol 11, No 2 (2017): Pembangunan Masyarakat Desa dan Kota
Publisher : Sociology Department Of Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (856.378 KB)

Abstract

Tulisan ini mengupas perkembangan peradaban dan perubahan lingkungan yang di analisis secara kritis dengan berbagai data yang beragam baik yang dipikirkan secara scentifik maupun meyakini sebagai pengalaman spiritual. Dalam pandangan penulis saat ini sedang terjadi zaman edan yang cenderung merumuskan peradaban kearah pembangunan tidak berkelanjutan. Keserakahan, kedzaliman, dan keinginan manusia menjadi akar ketidak adilan,sosial dan kerusakan lingkungan. Manusia kehilangan jati dirinya, mengalami sesat piker dan bergerak melenceng dari tujuan sejati. Kembanli memegang mandate manusia sebagai khalifatullah fil ardh dan berpedoman secara kaffah, diharapkan dapat mengubah zaman edan menjadi zaman eden.Kata kunci: Filsafat Geografi, Pembangunan Berkelanjutan, Kaffah dan Khalifah.
Lembaga Pendidikan Untuk Pencari Ilmu (Suatu Analisa Pendidikan di Aceh) Zulfadli Zulfadli
Jurnal Sosiologi USK (Media Pemikiran & Aplikasi) Vol 9, No 1 (2016): Politik dan Perubahan Sosial
Publisher : Sociology Department Of Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.43 KB)

Abstract

Looking for legal science fard. Then the government should prepare educational institutions for knowledge seekers. Some of the problems described in this article include; (1) The classification of educational institutions both in Indonesia and in Aceh, (2) Legal seek knowledge, (3) Virtue owner science, (4) Scientists are expected. Educational institutions in Indonesia in the Act could we classify into two groups: the school and outside of school, then it is more detailed division into three forms: (1). Informal, (2). Formal, (3). and non-formal. Formal channel is the institution consisting of primary education, secondary education, and higher education with the kind of education: (1) General, (2) Vocational (3) Academic, (4) Profession, (5) Advocacy, (6). Religious. Levels of education in the kingdom of Aceh Darussalam are as follows: (10) meunasah, (2) rangkang, (3) Boarding School, (4) dayah Tengku Chiek, (5) Baiturrahman association. Seeking knowledge is fard kifayah Shar'ie, if there are people who have studied the law becomes Sunnah for others. But sometimes seek knowledge it becomes fard 'ayn for humans. The virtue of the owner will be taken up science in the world and in the hereafter. Scientists expected is that having insight / knowledge broad and apply their knowledge, both in matters of faith,  worship, morals, manners, and muamalah.Keywords: Institute of Education, ScienceIntisariMencari ilmu hukumnya fardhu. Maka pemerintah harus menyiapkan lembaga pendidikan bagi pencari ilmu. Beberapa permasalahan yang diuraikan dalam tulisan ini meliputi; (1) Klasifikasi lembaga pendidikan baik di Indonesia maupun di Aceh, (2) Hukum mencari ilmu, (3) Keutamaan pemilik ilmu, (4) Ilmuwan yang diharapkan. Lembaga pendidikan di indonesia dalam UU bisa kita klasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu: sekolah dan luar sekolah, selanjutnya pembagian ini lebih rincinya menjadi tiga bentuk: ( 1). Informal, (2). Formal, (3). dan nonformal. Jalur formal adalah lembaga pendidikan yang terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi dengan jenis pendidikan: (1) Umum, (2) Kejuruan,  (3)  Akademik,  (4)  Profesi,  (5)  Advokasi,  (6). Keagamaan.Tingkatan pendidikan dalam kerajaan Aceh Darussalam adalah sebagai berikut: (10) Meunasah, (2) Rangkang, (3) Dayah, (4) dayah Tengku Chiek, (5) Jamiah Baiturrahman. Mencari ilmu syar’i adalah fardhu kifayah, apabila ada orang yang sudah mempelajarinya maka hukumnya menjadi sunnah bagi yang lainnya. Tetapi terkadang mencari ilmu itu menjadi fardhu ‘ain bagi manusia. Keutamaan bagi pemilik ilmu akan angkat derajatnya di dunia dan di akhirat. Ilmuwan yang diharapkan adalah yang memiliki wawasan/pengetahuan yang luas serta mengamalkan ilmunya, baik dalam masalah aqidah, ibadah, akhlak, adab, dan muamalah. Kata Kunci: Lembaga Pendidikan, Ilmu 
Peranan Kepala Desa Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat (Studi Kasus Budidaya Ikan Lele Didesa Talang Ipuh Kecamatan Suak Tapeh Kabupaten Banyuasin) Gita Isyanawulan; B Budiawan
Jurnal Sosiologi USK (Media Pemikiran & Aplikasi) Vol 10, No 2 (2016): Pengetahuan dan Pembangunan Kesejahteraan Masyarakat
Publisher : Sociology Department Of Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.793 KB)

Abstract

Budidaya ikan lele bila ditekuni serius mendatangkan laba yang menggiurkan.  Pasalnya,  pasar  ikan  di  Indonesia  masih  tergolong  besar karena jumlah penduduk yang besar. Hal ini lah yang dilakukan oleh masyarakat desa Talang Ipuh kebupaten banyuasin sumatera selatan dengan dukungan dan peran serta dari pemerintahan Desa serta lahan yang tersedia. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang menggambarkan atau melukiskan suatu peristiwa untuk diambil kesimpulan secara umum. Informan yang digunakan diambil secara acak random dan dilakukan wawancara mendalam. Dengan dibentuknya peternak ikan lele di Desa Talangi puh semua anggota kelompok yang mampu memenuhi kebutuhannya melalui daya beli yang baik itu disebabkan dari hasil ekonomi panen lele organik, hasil panen yang cukup maka akan dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan cukup.  Kata kunci: Peranan Kepala Desa, Budidaya Ikan Lele
Menuju Kemandirian Petani Hempri Suyatna
Jurnal Sosiologi USK (Media Pemikiran & Aplikasi) Vol 3, No 1 (2013)
Publisher : Sociology Department Of Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.736 KB)

Abstract

Dari era pra kolonial hingga era sekarang ini, nasib petani tidak pernah berubah. Mereka masih sekedar menjadi obyek kebijakan dari pemerintah.Mengingat peran strategis pertanian maka revitalisasi kebijakan pertanian perlu dilakukan. Kebijakan pertanian tersebut tidak sekedar berorientasi pada kebijakan kultural akan tetapi juga harus menyentuh aspek struktural. Berbagai kebijakan perlu direvisi agar lebih memberikan iklim yang kondusif bagi berkembangnya sektor pertanian. Melalui revitalisasi kebijakan pertanian tersebut diharapkan petani akan dapat lebih berdaya dan mandiri. Kata Kunci : Obyek kebijakan politik – revitalisasi kebijakan – kemandirian petani
Phenomenology Of Digital Culture In The Educational Area: An Epistemological Review Muna Yastuti Madrah; Ahmad Muflihin
Jurnal Sosiologi USK (Media Pemikiran & Aplikasi) Vol 11, No 1 (2017): Perkembangan dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Sociology Department Of Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (761.207 KB)

Abstract

Teknologi digital telah membawa budaya baru ke kehidupan manusia. Salah satu budaya yang terbentuk oleh teknologi digital adalah cyberculture. Sebuah dunia baru yang lahir dari teknologi digital, ruang yang dipenuhi dengan manusia yang  saling terhubung satu sama lain. Teknologi digital telah memungkinkan dunia untuk dimampatkan dalam sistem, jaringan, dan koneksi yang memaksa manusia modern untuk tetap selaras, ini termasuk juga dalam dunia pendidikan.Bagaimana fenomenologi melihat budaya digital dalam pendidikan? Artikel ini mencoba untuk memberikan gambaran umum tentang epistemologi budaya digital dalam perspektif fenomenologis. Mengapa fenomenologi? Fenomenologi sebagai pendekatan dapat memenuhi fungsi penting dalam penelitian teknologi. Fenomenologi memberikan teori dan filosofi dasar dengan metodologi dan metode yang konsisten; Selain itu, fenomenologi memberikan panduan yang jelas seperti bagaimana menentukan sumber informasi, pengumpulan data, analisis, dan validasi. Secara umum, ini memperkuat dasar penelitian kualitatif di bidang pendidikan dan teknologi (Cilesiz, 2011).Artikel ini menginisiasi upayauntuk lebih mengeksplorasi studi budaya dan teknologi khususnya di bidang pendidikan. Penelitian tentang teknologi pendidikan akan mendapatkan keuntungan dari peningkatan penggunaan pendekatan kualitatif, yang akan sangat berguna untuk mengeksplorasi fenomena dan perkembangannya dan memperkaya temuan.Kata kunci: Budaya Digital, Fenomenologi, Epistemologi, Pendidikan
Gelombang Transformasi Sosial Politik Dalam Kajian Foucault dan Coleman (Kajian Sosiologis Pergolakan Partai Lokal dan Nasional di Pilkada Aceh) Masrizal Masrizal
Jurnal Sosiologi USK (Media Pemikiran & Aplikasi) Vol 9, No 1 (2016): Politik dan Perubahan Sosial
Publisher : Sociology Department Of Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.795 KB)

Abstract

Artikel  ini  mengurai  tentang  gelombang  transformasi  sosial  politik  di Pilkada  Aceh  yang  diperankan  oleh  partai  Politik  Lokal  dan  nasional, dengan melihat pendekatan kajian Foucault “Relasi Kekuasaan” dan Coleman “Teori Pilihan rasional”. Intinya berbicara relasi kekuasaan dalam pandangan Foucault (1982) bahwa relasi kekuasaan tidak dipahami dalam suatu hubungan kepemilikan sebagai properti, perolehan, atau hak istimewa yang dapat digenggam oleh sekelompok kecil masyarakat dan yang dapat terancam punah. Tetapi Kekuasaan menurut Foucault mesti dipandang sebagai relasi-relasi yang beragam dan tersebar seperti jaringan, yang mempunyai ruang lingkup strategis. Memahami kekuasaan bukan dengan mengajukan pertanyaan apa kekuasaan itu atau siapa yang memiliki kekuasaan atau dari mana kekuasaan itu bersumber, melainkan memahami kekuasaan mesti didekati dengan mengajukan pertanyaan bagaimana kekuasaan beroperasi atau dengan cara apa kekuasaan itu dioperasikan. Hal ini juga dijelaskan oleh Coleman (1990:13) tentang Teori Pilihan rasional yang sangat tampak jelas dalam gagasan dasarnya bahwa “tindakan perseorangan mengarah pada suatu tujuan dan tujuan itu (dan juga tindakan itu) ditentukan oleh nilai atau pilihan (preferensi)”. Maksudnya Coleman menjelaskan bahwa kehidupan orang tak selalu berperilaku rasional, dengan asumsinya bahwa ramalan teoritis yang ia buat adalah untuk melihat apakah aktor bertindak tepat menurut rasionalitas atau menyimpang dari cara-cara yang diamati (menyimpang dari rasionalitas). Melihat pada kajian ini jelas proses Pilkada yang berlangsung dewasa ini tidak didasari pada perilaku rasional tetapi sebaliknya. Metode library menjadi sebuah kajian analitikal dalam melihat trasformasi sosial politik di Pilkada Aceh dengan kajian sosiologi politik Keywords : Tranformasi sosial, Pilkada , relasi kekuasaan, pilihan rasional
Pemberdayaan Sosial Ekonomi Komunitas Adat Terpencil (KAT) Dalam Rangka Pengentasan Kemiskinan Ishak Hasan
Jurnal Sosiologi USK (Media Pemikiran & Aplikasi) Vol 3, No 1 (2013)
Publisher : Sociology Department Of Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.363 KB)

Abstract

KAT merupakan kelompok sosial dan budaya yang bersifat lokal, relatif kecil, tertutup, tertinggal, homogen, terpencar dan berpindah-pindah ataupun menetap. Kehidupannya masih berpegang teguh pada adat istiadat, kondisi geografis, yang sulit dijangkau, penghidupannya tergantung pada sumberdaya alam setempat dengan menggunakan teknologi yang masih sangat sederhana dan ekonomi subsisten serta terbatasnya akses pelayanan sosial dasar. Warga KAT tinggal di berbagai wilayah tanah air, termasuk di Aceh. Pemberdayaan terhadap mereka relatif masihsangat terbatas dilakukan. Hal ini disebabkan karena keterbatasan anggaran dan kesiapan sumberdaya manusia yang peduli terhadap nasib warga KAT sangat sedikit. Penelitian dilakukan di lokasi dengan melakukan observasi dan, wawancara langsung dengan semua kepala keluarga. Masing-masing di Desa Batee Meutudong 43 KK dan di Alue Bilie 38 KK. Strategi pemberdayaan yang dilakukan dengan melakukan penyerapan aspirasi tentang kebutuhan mereka, baik dari aspek sosial maupun dari aspek ekonomi, dan kemudian menyusun skala prioritas pemberdayaan. Pada tahap awal akan dibangun rumah layak huni sebanyak jumlah KK yang ada di dua lokasi tersebut. Rumah berbentuk semi permanen, pemberian biaya hidup beserta dengan berbagai fasilitas sosial lainnya selama masa 2 tahun. Selanjutnya dilakukan pedampingan sampai dimungkinkan mereka mandiri secara sosial dan ekonomi. Kata Kunci: Pemberdayaan Sosial Ekonomi, Kemiskinan, KAT
Komunikasi Politik Caleg Perempuan Untuk Pemilihan Anggota Legislatif Kota Palembang Diana Dewi Sartika
Jurnal Sosiologi USK (Media Pemikiran & Aplikasi) Vol 10, No 2 (2016): Pengetahuan dan Pembangunan Kesejahteraan Masyarakat
Publisher : Sociology Department Of Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.082 KB)

Abstract

Penelitian ini ingin melihat bagaimana kegiatan komunikasi politik yang dilakukan oleh para caleg perempuan pada pemilu legislatif 2009 yang lalu dan juga apakah komunikasi politik yang dilakukan mempengaruhi terpilihnya perempuan untuk lolos menjadi anggota legislatif. Secara umum hasil penelitian terkait komunikasi politik yang dilakukan perempuan memiliki aspek-aspek yang sama dengan komunikasi yang dilakukan pada umumnya. Aspek-aspek tersebut adalah sumber pesan dari calon legislatif, pesan yang disampaikan, media/saluran komunikasi politik, konstituen sebagai penerima pesan, serta umpan balik dari kegiatan komunikasi yang dilakukan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa komunikasi politik tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap lolosnya perempuan menjadi anggota legislatif. Lebih lanjut yang memiliki pengaruh bagi terpilihnya perempuan di legislatif antara lain karena faktor keluarga dan juga investasi sosial kepada konstituen yang memang dibangun sudah sejak lama.

Page 3 of 12 | Total Record : 117