cover
Contact Name
Sinta Paramita
Contact Email
sintap@fikom.untar.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalkomunikasi.untar@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Komunikasi
ISSN : 20851979     EISSN : 25282727     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Komunikasi (P-ISSN: 2085-1979 and E-ISSN: 2528-2727) http://journal.untar.ac.id/index.php/komunikasi/index is a national journal published by Faculty of Communication Universitas Tarumanagara. Scientific articles published in Jurnal Komunikasi are result from research and scientific studies conduct by academics and practitioners in communication field. Jurnal Komunikasi published twice a year. First volume will be publish on Juli and second volume on December. Articles published in Jurnal Komunikasi have been trough peer-review process by reviewer. Final decision of articles acceptance will be taken by editor team.
Arjuna Subject : -
Articles 261 Documents
Pengaruh Media Sosial Instagram @Zapcoid Terhadap Brand Equity Zap Clinic Syafira Putri Kinanti; Berlian Primadani Satria Putri, S.I.Kom.,M.Si
Jurnal Komunikasi Vol 9, No 1 (2017): Jurnal Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jk.v9i1.164

Abstract

Technological development has provided to our generation an easier life in terms of connecting to each other with the blurring boundaries of time and place. According to a survey conducted by wearesocial.com in 2016, 79.0 million out of 88.1 million Internet users in Indonesia are active social media users. Therefore, there has been an increasing number of companies making use of social media to market their products, including ZAP Clinic. Along with the use of social media by ZAP Clinic, the brand equity of the company has become stronger as signified by the company being selected as TOP Brand Award 2016 for the first time. This research aims at understanding to what extent Instagram, as a social media, influences the brand equity of ZAP Clinic, through the company’s Instagram account @zapcoid. This research used quantitative method with explanatory research as its type of research. The data was collected through online questionnaires that were spread via direct messages to Instagram followers of @zapcoid that had done any treament at ZAP Clinic. Sample used in this research amount a hundred. The sampling technique was purposive, while the analysis technique was simple linear regression with the use of Statistical Package for Social Sciences (SPSS). This research demosntrates that social media (X) significantly influences the equity of a brand for 0.621 or 62.1%, while the remnant 37.9% is the contribution of other variables that were not assessed.  Perkembangan teknologi internet di kehidupan manusia mempermudah komunikasi tanpa batas jarak dan waktu. Menurut survei yang dilakukan oleh wearesocial.com pada tahun 2016 dari 88.1 juta pengguna internet di Indonesia 79.0 juta merupakan pengguna aktif media sosial. Oleh karena itu banyak perusahaan yang memanfaatkan media sosial sebagai alat komunikasi pemasarannya, salah satunya adalah ZAP Clinic. Seiring dengan peningkatan kualitas media sosial yang dilakukan, brand equity ZAP Clinic pun semakin kuat yang ditandai oleh terpilihnya ZAP Clinic dalam TOP Brand Award 2016 untuk pertama kalinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh media sosial instagram @zapcoid terhadap brand equity ZAP Clinic. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan jenis penelitian explanatory research. Pengumpulan data dalam bentuk kuesioner yang disebar secara online melalui direct message kepada followers akun instagram @zapcoid dan pernah melakukan treatment di ZAP Clinic. Sampel yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 100 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linear sederhana dan dengan menggunakan aplikasi Statistical Package for Social Sciences (SPSS). Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui bahwa  media sosial (X) berpengaruh signifikan terhadap brand equity sebesar 0,621 atau 62,1%, sedangkan sisanya sebesar 37,9% lainnya merupakan kontribusi variabel lain yang tidak diteliti. 
Pembentukan Harga Diri: Analisis Presentasi Diri Pelajar SMA di Media Sosial alfi damayanti; Dian Purworini
Jurnal Komunikasi Vol 10, No 1 (2018): Jurnal Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jk.v10i1.1282

Abstract

Self-presentation is a specific action of self-disclosure presenting a positive impression to others. Self-presentation is rapidly growing by the presence of various social media, esppecially Instagram. Instagram as one of social media with a various features and large user, bring major affect to teenager’s presentation of self in the media. This is inseparatable part of teenager process in searching their indentity. This research conducted in SMA Negeri Mojogedang by taking sample of 264 students. The data were collected by using questionnaire. It is a descriptive quantitative reaserch which uses factor data analysis. The findings of the research show that self – presentation of teenagers using Instagram media occurs in two phases, the first phase is self-concept creation, students of SMA Negeri Mojogedang try to create their thoughts and feelings in certain ways that refer to themselves as the object. These teenagers want to show their personality to the public. The second phase is self-esteem creation, this phase contains emotional feeling and self – evaluation towards the first concept they have created. Self-concept that has been created by students of state Senior High School Mojogedang in Instagram can improve their self-presentation that will build their self-esteem. In the reality, it is a fundamental that a teenager wants their presence to be recognized and to be known by public. They try to present themselves widely and passionately by showing a positive image of themselves.Presentasi diri merupakan bentuk pengungkapan diri yang spesifik untuk menunjukkan kesan positif dihadapan orang lain. Presentasi diri berkembang pesat dengan kehadiran berbagai media sosial terutama media Instagram. Instagram sebagai salah satu media sosial memberikan ruang yang cukup luas, sehingga dapat mempengaruhi perilaku presentasi diri remaja untuk menunjukkan diri mereka dihadapan khalayak luas. Hal ini tidak terlepas dari masa pencarian jati diri remaja. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri Mojogedang dengan mengambil sampel 264 siswa. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik kuesioner. Penelitian ini memiliki tipe deskriptif kuantitatif menggunakan analisis data faktor analisis.Temuan data menunjukkan jika perilaku presentasi diri remaja di media Instagram terjadi dalam dua fase, fase pertama yaitu pembentukan konsep diri, siswa SMA Negeri Mojogedang berusaha membangun totalitas pemikiran dan perasaan mereka yang mengacu pada diri sendiri sebagai objek dimana pelaku ingin memperlihatkan kepribadian mereka dihadapan khalayak luas. dan fase kedua yaitu membentuk harga diri, pada fase ini merupakan bentuk emosionnal dan evaluasi diri siswa pada konsep yang telah mereka buat. Konsep diri yang telah dibangun oleh siswa SMA Negeri Mojogedang di dalam media Instagram dapat meningkatkan perilaku presentasi diri mereka yang akan membentuk harga diri remaja tersebut. Karena pada dasarnya seorang remaja ingin diakui keberadaan mereka dihadapan khalayak luas, kemudian mereka berusaha menampilkan diri mereka secara luas dan mendalam dengan menunjukkan citra positif dalam diri mereka.
Rok Mini Di Persimpangan Jalan Antara Kebebasan Dan Eksploitas Lisa Lindawati
Jurnal Komunikasi Vol 6, No 2 (2014): Jurnal Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jk.v6i2.29

Abstract

Abstract: The media has the power to destroy the so-called 'taboo' and reconstruct it back into a different shape. Whether through films, soap operas, music, advertising, novels and even the news, women become the center of the story. Construction for the sake of construction, do not ever run away from what should be and how it should be women. This is why the study of women never lead. As well as the mini skirt that identically to women. Since its emergence in the early 1960s, miniskirt trends are always accompanied by controversy. Media to be one of the elements that can strengthen the two positions. Is encouraging women dream of liberation or exploitation became the main actors. Female fans of the miniskirt at a crossroads. Abstrak:Media mempunyai kekuatan untuk menghancurkan apa yang disebut ‘tabu’ dan mengkonstruksikannya kembali menjadi bentuk berbeda. Entah melalui film, sinetron, musik, iklan, novel dan bahkan berita, perempuan menjadi pusat ceritanya. Konstruksi demi konstruksi, diselingi dengan dekonstruksi demi dekonstruksi, tidak pernah jauh berlari dari apa yang harus dan bagaimana seharusnya perempuan. Inilah mengapa kajian perempuan seperti air yang tidak sampai juga ke hulunya. Begitu juga dengan rok mini yang identik dengan perempuan. Sejak kemunculannya di awal tahun 1960an, tren rok mini selalu diiringi dengan kontroversi. Media menjadi salah satu elemen yang dapat menguatkan dua posisi. Apakah mendorong semangat pembebasan idaman kaum perempuan atau justru menjadi pelaku utama eksploitasi. Perempuan penggemar rok mini ada di persimpangan jalan.  
Tekanan Global Dalam Penundaan Eksekusi Terpidana Mati Di Indonesia Kurniawan Hari Siswoko
Jurnal Komunikasi Vol 8, No 2 (2016): Jurnal Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jk.v8i2.66

Abstract

Abstract:Indonesian authorities decided on July 29, 2016 executing four drug convicts and spared the lives of 10 others that were on a death row. While the decision was the sovereign authority of the Indonesian government, it was undeniable that the decision was the result of an international pressure, particularly from the government of Pakistan which used diplomatic means to influence the Indonesian government. Previously, the Indonesian authorities was so determined to bring the 14 drug convicts, including one Pakistani, before the firing squad. The public was almost certain that all 14 drug convicts would be executed at dawn on July 29. It turned out that only four of them were killed, leaving 10 others, including Pakistani Zulfiqar Ali, spared. This writing observes the diplomatic moves as a form of global communication by the Pakistani government as reported in the media.Abstrak:Pemerintah Indonesia memutuskan untuk melakukan eksekusi mati terhadap 4 terpidana narkoba pada tanggal 29 Juli, 2016 dan menunda eksekusi atas 10 terpidana lainnya. Keputusan tersebut tentunya merupakan kedaulatan pemerintah Indonesia. Akan tetapi, tidak bisa dipungkiri keputusan tersebut adalah hasil dari tekanan internasional, khususnya dari pemerintah Pakistan melalui perangkat diplomatik. Sebelumnya, pemerintah Indonesia amat yakin dengan keputusannya untuk melakukan eksekusi terhadap 14 terpidana narkoba, termasuk seorang warga negara Pakistan. Publik pun dibuat yakin bahwa seluruh 14 terpidana itu akan dieksekusi pada dini hari tanggal 29 Juli, 2016. Namun, pada akhirnya hanya 4 terpidana narkoba yang diseksekusi. Tulisan ini mengamati langkah-langkah diplomasi, sebagai bentuk Komunikasi Global, yang dilakukan pemerintah Pakistan sebagaimana dilaporkan dalam pemberitaan media. 
Implementasi Kegiatan Corporate Social Responsibility “Go Green Economic” Berbasiskan Kearifan Lokal Aat Ruchiat Nugraha
Jurnal Komunikasi Vol 7, No 2 (2015): Jurnal Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jk.v7i2.12

Abstract

AbstractConcern and responsibility for company/industry is one concrete manifestation of external relations in the form of community development programs through Corporate Social Responsibility (CSR) in the form of intensive training to entrepreneurs, small and micro enterprises (UKMM) Traditional Batik craftsmen. In one implementation of CSR programs PT. Indocement Tunggal Perkasa is doing activities to educate, train and provide capital to the rural artisans of traditional batik Cirebon palimanan Ciwaringin districts by utilizing renewable natural resources. The results of this CSR program showed to significan an increase in economic aspect, social aspect and environmental aspect awareness to the community about the PT. Indocement Tunggal Perkasa Tbk.Abstrak Kepedulian dan tanggung jawab perusahaan/industri merupakan salah satu wujud nyata dari eksternal relations berupa program pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam bentuk pembinaan intensif terhadap pelaku usaha kecil mikro menengah (UKMM) Pengrajin Batik Tradisional. Dalam implementasi salah satu program CSR PT. Indocement Tunggal Perkasa yaitu melakukan kegiatan mendidik, melatih dan memberikan modal kepada para pengrajin batik tradisional di desa Ciwaringin kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon dengan memanfaatkan sumber daya alam yang terbarukan. Hasil program CSR ini menunjukkan adanya peningkatan secara yang cukup signifikan pada aspek ekonomis, sosial dan kesadaran lingkungan bagi masyarakat sekitar PT. Indocement Tunggal Perkasa, Tbk.    Kata Kunci: 
Perekrutan Praktisi Hubungan Masyarakat dalam Kajian Teori Feminis dan Velvet Ghetto Deborah N Simorangkir
Jurnal Komunikasi Vol 9, No 2 (2017): Jurnal Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jk.v9i2.163

Abstract

One main issue found in gender research studies on public relations is the small number of women who hold a leadership role. However, this fact does not only apply to the public relations inudstry, but almost all industries. The purpose of this article is to analyze the prblem within the recruitment process of PR practitioners from the point of view of the senior practitioners. In order to achieve this, focus group discussions were conducted with senior PR practitioners who are members of a PR professional association. Data gatheredwere analyzed from the perspective of feminist theories and The Velvet Ghetto. Based on the discussions, two conclusions were made. First, That the public relations profession is an ‘open profession’, which means that it should be open for, a) men and women, b) all ages, c) all backgrounds and disciplines. Second, that statistically and universally, a) PR education appears to be more attractive to women compared to men, b) overall, there are more female PR practitioners than males, however, c) at the senior, top management positions in large companies, beit national or international, male practitioners are dominant. The researcher concludes that there needs to be an attempt to increase the status of the PR profession in the society, and strive to achieve gender equity in reaching top management. The researcher suggests for colaborations to be held between three parties, namely: Higher education institutions, professional associations, and industries. Such colaborations can be in the form of mentorships between a beginner and a manager; career counselling; and workshops. Companies are also advised to establish policies, e.g. flextime, and offer facilities, e.g., daycares, that would enable women to pursue a career.    Salah satu pokok permasalahan yang ditemukan dalam studi gender humas adalah sedikitnya perempuan yang memegang peran kepemimpinan. Namun, fakta ini tidak semata-mata terjadi di industri humas, melainkan di hampir semua industri.Tujuan dari artikel ini adalah untuk menganalisa permasalahan yang ada pada proses perekrutan praktisi hubungan masyarakat (humas) dalam sudut pandang praktisi senior. Untuk mencapai tujuan ini maka diadakan diskusi kelompok terarah dengan praktisi senior humas yang tergabung dalam sebuah asosiai profesi humas sebagai peserta. Data yang diperoleh dianalisa dari sudut pandang teori feminis dan velvet ghetto. Berdasarkan diskusi tersebut dapat diambil dua kesimpulan. Pertama, Bahwa profesi humas adalah ‘profesi terbuka’, yang berarti, a) baik pria dan perempuan, b) tanpa batasan usia, c) dari latar belakang dan disiplin apapun, tidak hanya komunikasi yang bisa memasuki profesi humas. Kedua, Bahwa secara statistik dan secara universal a) pendidikan humas lebih banyak memikat perempuan daripada laki-laki, b) perempuan praktisi humas jumlahnya melebihi praktisi pria, tetapi c) posisi-posisi senior, pada posisi top pada perusahaan-perusahaan besar, baik itu nasional atau internasional, didominasi oleh praktisi pria. Penulis menyimpulkan bahwa perlu adanya upaya untuk meningkatkan derajat profesi humas di mata masyarakat, dan juga mengupayakan agar adanya keseteraan gender dalam meniti karir humas sampai ke tingkat top management. Penulis mengusulkan adanya kerjasama antara tiga pihak yaitu instansi pendidikan tinggi, asosiasi profesi, dan industri. Kerjasama tersebut dapat berupa mentorship antara praktisi pemula dengan praktisi manager; konseling karir; dan loka karya. Perusahaan juga dihimbau untuk memberlakukan kebijakan yang memudahkan perempuan untuk berkarir, seperti flextime dan pengadaan penitipan anak (daycare).
Analisis Isi Pemberitaan Event Internasional Di Indonesia Mengacu Pada Konsep Objektivitas (Studi Pemberitaan Miss World 2013 Pada Koran Sindo Periode September 2013) Senny Ferdian Ciu; Eko Harry Susanto
Jurnal Komunikasi Vol 6, No 1 (2014): Jurnal Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jk.v6i1.20

Abstract

AbstractThis study discusses the content of the Miss World 2013 at the Seputar Indonesia in terms of the concept of objectivity Denis McQuail consisting of factuality and impartiality dimension ( impartiality ) . The study was conducted using content analysis method , the approach of the conventional qualitative and quantitative descriptive . The data used in this study is primary data in the form of Miss World news article on Daily Sindo , secondary data in the form of literature review , data or information obtained through interviews. The results of this study are largely preaching Miss World 2013 at the Seputar Indonesia meet factuality dimensions consisting of truth and relevance factor with percentage of respectively 85 % and 95 % , of the amount of news that as many as 20 news articles analyzed . However, the dimensions of which consists of impartiality and neutrality of equilibrium factor , not met in more than half of the analyzed news , namely the percentage of each factor by 25 % and 30 % .AbstrakPenelitian ini membahas tentang isi pemberitaan Miss World 2013 pada Harian Seputar Indonesia ditinjau dari konsep Objektivitas Denis McQuail yang terdiri dari dimensi faktualitas dan impartialitas (ketidakberpihakan). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis isi, dengan pendekatan kualitatif deskriptif dan kuantitatif konvensional. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer yang berupa artikel berita Miss World pada Harian Sindo, data sekunder yang berupa kajian pustaka, data atau informasi yang diperoleh melalui wawancara. Hasil dari penelitian ini yaitu sebagian besar pemberitaan Miss World 2013 pada Harian Seputar Indonesia memenuhi dimensi faktualitas yang terdiri dari faktor kebenaran dan relevansi dengan presentase masing-masing sebesar 85% dan 95%, dari jumlah berita yang dianalisis sebanyak 20 artikel berita. Namun dimensi impartialitas yang terdiri dari faktor keseimbangan dan netralitas, tidak terpenuhi dalam lebih dari separuh jumlah berita yang dianalisis, yakni dengan presentase masing-masing faktor hanya sebesar 25% dan 30%.
Penerapan Komunikasi Kesehatan Untuk Pencegahan Penyakit Leptospirosispada Masyarakat Desa Sumberagung, Kecamatan Moyudan, Sleman, Yogyakarta Endah Endrawati
Jurnal Komunikasi Vol 7, No 1 (2015): Jurnal Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jk.v7i1.4

Abstract

AbstractHealth communication is used as prevention of disease transmission Moyudan leptospirosis in the District, Sleman, Yogyakarta. Leptospirosis is a disease caused by rats urine contaminated with bacteria leptospira, the disease is contagious and deadly. The problem is that until now the District community Moyudan not know ways to prevent the spread of leptospirosis disease transmission. Researchers chose the practice of health communication application which was held in the village Sumberagung, Moyudan subdistrict, Sleman, Yogyakarta Special Province for the prevention of disease leptospirosis. By taking this case, the application of health communication can be analyzed. Patterns and strategies that can be applied to a reference to see the implementation of health communication at lain.Metode case study is a descriptive case study method. Object of research is the application of health communication practices for the prevention of leptospirosis were performed in village Sumberagung, Moyudan subdistrict, Sleman, Yogyakarta. The results showed that the application of health communication is influenced by three aspects, namely input, process and output. Health communication that do prove to bring about change in knowledge, attitudes and behavior in response to leptospirosis.AbstrakKomunikasi kesehatan adalah suatu proses penyampaian informasi kesehatan untuk mendorong perubahan perilaku individu maupun kelompok guna meningkatkan derajat kesehatan. Komunikasi kesehatan digunakan sebagai upaya pencegahan penularan penyakit leptospirosis di Kecamatan Moyudan, Sleman, Yogyakarta. Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh urin hewan tikus yang tercemar bakteri leptospira, penyakit ini bersifat menular dan mematikan. Permasalahannya adalah hingga kini masyarakat Kecamatan Moyudan belum tahu cara-cara untuk mencegah penyebaran penularan penyakit leptospirosis. Peneliti memilih praktek penerapan komunikasi kesehatan yang diselenggarakan di Desa Sumberagung, Kecamatan Moyudan, Sleman, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta untuk pencegahan penyakit leptospirosis. Dengan mengambil contoh kasus ini, penerapan komunikasi kesehatan dapat dianalisis. Pola-pola dan strategi yang diterapkan dapat menjadi referensi untuk melihat penerapan komunikasi kesehatan pada kasus lain. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus deskriptif. Obyek penelitiannya adalah praktek penerapan komunikasi kesehatan untuk pencegahan penularan leptospirosis yangdilakukan di Desa Sumberagung, Kecamatan Moyudan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan komunikasi kesehatan dipengaruhi oleh tiga aspek yaitu input, proses dan output. Komunikasi kesehatan yang dilakukan terbukti membawa perubahan pada pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat dalam menanggapi penyakit leptospirosis.
Konstruksi Makna Kandidat Politik Dalam Pemilu Kepala Daerah Bagi Masyarakat Kota Bandung (Perspektif Komunikasi Politik) EVIE ARIADNE
Jurnal Komunikasi Vol 9, No 2 (2017): Jurnal Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jk.v9i2.1068

Abstract

Bandung is the first city in Indonesia who respond to the decision of the Constitutional Court (MK), which allows candidates for district heads to be submitted individually not proposed by political parties and its implemented already in May 2008 elections. In the next period, candidates from individual lines are increasingly showing their enthusiasm, It can be seen in Bandung Mayor Elections in 2013 where four of the eight candidates who volunteered came from the individual path. The high enthusiasm of the Bandung community towards the nomination of regional heads from individual channels is an interesting phenomenon to be studied, especially from the voters’s point of view.This study aims to investigate how Bandung people interpret and construct the meaning of perseorangant candidates and how they construct the comparison between perseorangant candidates and party representative candidates in the perspective of political communication. Method used in this study is phenomenological method by conducting in-depth interview with 20 active voters from different occupation and education background in Bandung. The result indicates that informants interpret the existence of perseorangant candidates as the manifestation of genuine democracy, which based on the equality of rights and obligations of Indonesian people wherein civil people are able and allowed to nominate themselves as the district leader without have to join a political party. Moreover, being a party representative or an perseorangant one is not the primary consideration for the informants in determining their choice during the election. Informants emphasize that the worthiness of a leader shown by his characters, track record, achievements, and his social approach, not merely a party representative or perseorangant one.  Kota Bandung tercatat sebagai kota pertama di Indonesia yang pada Pemilu Walikota tahun 2008 mengimplementasikan hasil keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang membolehkan calon kepala daerah diajukan secara perseorangan (bukan diajukan oleh partai politik). Pada periode berikutnya, calon dari jalur perseorangan makin menunjukkan antusiasmenya, hal ini terlihat pada Pemilu Walikota Bandung tahun 2013 dimana empat dari delapan calon yang mengajukan diri berasal dari jalur perseorangan. Antusiasme masyarakat kota Bandung yang tinggi terhadap pencalonan kepala daerah dari jalur perseorangan merupakan fenomena yang menarik untuk dikaji, khususnya dari sudut pandang pemilih. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana masyarakat mengkonstruksi makna calon dari jalur perseorangan dan calon dari partai politik dengan menggunakan perspektif komunikasi politik. Penelitian ini menerapkan metode fenomenologi dengan melakukan wawancara mendalam terhadap 10 pemilih aktif di kota Bandung dari berbagai latar belakang pekerjaan dan pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa informan memaknai keberadaan calon dari jalur perseorangan sebagai bentuk perwujudan demokrasi yang berlandaskan pada prinsip kesamaan hak dan kewajiban bagi seluruh rakyat Indonesia, dimana seseorang bisa mencalonkan dirinya sebagai calon kepala daerah tanpa harus menjadi bagian atau kader dari partai politik tertentu. Selain itu, informan juga memaknai pencalonan dari jalur perseorangan maupun dari jalur partai bukanlah faktor yang signifikan bagi mereka dalam menentukan pilihan. Informan memandang bahwa faktor utama penentu layak atau tidaknya seseorang dipilih menjadi kepala daerah adalah karakter, prestasi dan pendekatannya terhadap masyarakat, bukan dari soal dari jalur pencalonan mana dia berasal. 
Manajemen Kepemimpinan Dan Kemampuan Berkomunikasi Kepala Sekolah Pada Kinerja Pendidik Abdul Rahmat; Syaiful Kadir
Jurnal Komunikasi Vol 8, No 1 (2016): Jurnal Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jk.v8i1.43

Abstract

AbstractThis research aims at ascertaining: (1) correlation between principal’s leadership and teachers’ performance, (2) correlation between principal’s communication capability and teachers’ performance, and (3) principal’s leadership and communication capability with teachers’ performance. Population of this research is 50 teachers. Sample of this research is all of members of population consisting 50 teachers (using total sampling technique). Data collecting is conducted by distributing questionaire to all respondents. Data analysis is done quantitaively by using statistical procedure with regression formula (Product Moment). Correlations Coefficients obtained from the result of testing hypothesis shows that: (1) hypothesis 1 is accepted, meaning that there are positive correlation between principal’s leadership and teachers’ performance, with correlations coefficients rxy = 0,64, categorized into significant correlation; (2) hypothesis 2 is accepted, meaning that there are positive correlation between principal’s communication capability and teachers’ performance, with correlations coefficients rxy = 0,78, categorized into significant correlation; and (3) hypothesis 3 is accepted, meaning that there are simultanously positive correlations among principal’s leadership and principal’s communication capability with teachers’ performance, with correlations coefficients ry.12= 0,86, categorized into very significant correlation.      AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja pendidik, (2) hubungan  kemampuan berkomunikasi kepala sekolah dengan kinerja pendidik, dan (3) hubungan kepemimpinan kepala sekolah dan kemampuan berkomunikasi kepala sekolah dengan kinerja pendidik. Populasi penelitian ini sejumlah 50 orang. Sampel penelitian adalah sejumlah 50 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Teknik analisis data dilakukan secara kuantitatif dengan uji statistik menggunakan rumus perhitungan regresi linier dan regresi berganda. Correlations Coefficients dari perhitungan statistik menunjukkan bahwa: (1) hipotesis pertama diterima, artinya terdapat hubungan hubungan kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja pendidik, dengan hasil koefisien korelasi rxy = 0,64, dengan bentuk hubungan kuat; (2) hipotesis kedua diterima, artinya terdapat hubungan kemampuan berkomunikasi kepala sekolah dan kinerja pendidik, dengan hasil koefisien korelasi rxy = 0,78, dengan bentuk hubungan kuat; dan (3) hipotesis ketiga diterima, artinya terdapat hubungan kepemimpinan kepala sekolah dan kemampuan berkomunikasi kepala sekolah secara bersama-sama dengan kinerja pendidik dengan hasil koefisien korelasi ry.12= 0,86, dengan bentuk hubungan sangat kuat/tinggi.    

Page 1 of 27 | Total Record : 261