cover
Contact Name
Didik Supriyanto
Contact Email
didiksupriyanto21@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalmodeling@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. mojokerto,
Jawa timur
INDONESIA
MODELING: Jurnal Program Studi PGMI
ISSN : 24423661     EISSN : 2477667X     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 409 Documents
Meningkatkan Perkembangan Sains dan Kreativitas Anak Usia Dini melalui Outdoor Learning Putri Ismawati
MODELING: Jurnal Program Studi PGMI Vol 2 No 2 (2015): September
Publisher : Program Studi PGMI Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Hikmah Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.837 KB)

Abstract

Studi ini mengangkat penerapan outdoor learning untuk meningkatkan perkembangan sains dan kreativitas anak usia dini khususnya usia 4-6 tahun. Kesenjangan antara kondisi ideal yang diharapkan dengan praktek nyata di lapangan ini di mana outdoor jarang digunakan untuk mengembangkan kemampuan anak menjadi latar belakang penelitian untuk menerapkan outdoor learning sebagai cara untuk mengembangkan kemampuan sains dan kreativitas anak. Hasil dan simpulan pembahasan menyebutkan Lingkungan outdoor merupakan tempat yang sangat menarik untuk anak di mana anak-anak dapat tumbuh dan berkembang. Saat bermain di lingkungan outdoor banyak kemampuan anak yang dapat dikembangkan, misalnya bereksplorasi, tantangan kemampuan motorik kasar dan halus, kemampuan sosial serta kemampuan kognitif dan pengetahuan dasar tentang lingkungan alam. Bermain di lingkungan outdoor anak akan berintreraksi langsung dengan alam dan lingkungan sehingga anak menghasilkan imajinasi-imajinasi yang pada akhirnya menimbulkan gagasan atau ide baru. Gagasan dan ide-ide baru anak bagian dari kreativitas anak dalam bermain.
Media Elektronik dan Pengawasan Orang Tua sebagai Pendidikan Anti Kekerasan Aud dalam Perspektif Psikologi Yorita Febry Lismanda
MODELING: Jurnal Program Studi PGMI Vol 2 No 2 (2015): September
Publisher : Program Studi PGMI Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Hikmah Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.031 KB)

Abstract

Anak usia 4—6 tahun berada pada tahap pra operasional konkrit. Stimulus negatif yang diperoleh anak pada masa itu, membentuk sikap anak di masa yang akan datang. Adanya tontonan Tv, games, dan video yang mengandung tindak kekerasan merupakan bentuk stimulus negatif. Data KPAI menunjukkan 78,3% anak usia MI hingga SMA melakukan kekerasan. Salah satu faktor yang menyebabkan, dimungkinkan adanya stimulus negatif yang diperoleh anak sejak dini. Berdasarkan paparan tersebut, prosiding ini membahas alternatif mengatasi kekerasan sejak anak usia 4–6 tahun dari perspektif psikologi. Pendekatan yang digunakan dalam prosiding ini adalah pendekatan kualitatif. Data berupa fakta banyaknya kekerasan yang dilakukan anak, tontonan di tv, games,dan video yang mengandung unsur kekerasan, tahapan perkembangan anak, dan dampak dari tontonan. Data tersebut diambil melalui studi pustaka dari beberapa referensi yang dianalisis dan hasilnya disampaikan secara deskriptif. Berdasarkan data yang diperoleh, simpulan dari prosiding ini: Faktor penyebab anak menjadi pelaku kekerasan berasal dari tontontan yang mengandung tindak kekerasan dan ditiru anak sejak dini. Cara mengatasi anak yang melakukan kekerasan adalah dengan pemberian tontonan pada media elektronik (tv, games, video) yang banyak mengandung nilai edukasi dan diperkuat adanya pengawasan orang dewasa terdekatnya, khususnya orang tua sejak anak dalam usia dini.
Model Pembelajaran Pendidikan Islam Emansipatoris Ahmad Ali Riyadi
MODELING: Jurnal Program Studi PGMI Vol 2 No 2 (2015): September
Publisher : Program Studi PGMI Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Hikmah Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.874 KB)

Abstract

Kajian ini mengkaji gagasan model pembelajaran pendidikan Islam Emansipatoris. Model pembelajaran ini menekankan kepada Islam sebagai agama yang mampu menghadirkan dimensi kemanusiaan. Wacana yang dikembangkan terjadi pergeseran paradigma, yaitu pergeseran tema yang mengalihkan perhatian pada pemahaman mateir pembelajaran agama yang bersifat teologis (teosentrisme) menuju pembelajaran yang bersifat riil (antroposentrisme). Tema-tema yang diusung lebih menekankan tema-tema tentang Islam sebagai agama lewat penafsiran progresif terhadap problem-problem kemanusiaan kontemporer melalui penelusuran doktrin, sejarah dan kajian kontemporer untuk menemukan makna Islam yang mampu menjawab persoalan-persoalan kemanusiaan sebagai upaya kontekstualisasi pemahaman agama.
Pendidikan Karakter Budaya Baca di MIN Lombok Kulon Wonosari Bondowoso Abdul Muhid
MODELING: Jurnal Program Studi PGMI Vol 2 No 2 (2015): September
Publisher : Program Studi PGMI Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Hikmah Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.994 KB)

Abstract

Peradaban manusia berkembang begitu pesat, seiring cepatnya arus informasi yang tak memilki batas antar negara, kultur dan agama. Pesatnya perkembangan peradaban tersebut mengharuskan manusia memiliki kompetensi yang memadai agar dapat melaju mengimbangi tuntutan tersebut. Kompetensi yang diperlukan perlu ditingkatkan standarnya, dari melek huruf menjadi melek budaya, sikap menerima harus ditingkatkan menjadi manusia yang pandai bersyukur dengan menyiapkan sikap harmoni, dan ketrampilan menggunakan ilmu dan teknologi harus dapat ditingkatkan untuk menciptakan pengetahuan dan teknologi untuk mengimbangi pesatnya arus perkrmbangan yang penuh dengan tantangan. Meningkatnya kompetensi jika diperoleh secara alamiah tanpa ada rekayasa ilmiah tentu hanya akan berjalan secara masif. Dengan demikian untuk mencapai kemampuan yang tinggi tentu memerlukan rekayasa. Rekayasa tersebut harus direncanakan dengan matang, dengan mempertimbangkan tingkatan baik kemampuan maupun jenjang pendidikan agar tidak terjadi pengulangan yang hanya menguras anggaran dan mengabaikan peluang.
Permainan Engglek Modifikasi sebagai Media Stimulasi Aspek Perkembangan Anak Usia Dini Endah Hendarwati
MODELING: Jurnal Program Studi PGMI Vol 2 No 2 (2015): September
Publisher : Program Studi PGMI Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Hikmah Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.257 KB)

Abstract

Anak usia dini adalah anak berusia 0 sampai usia 6 tahun. Usia dini merupakan dasar pertama untuk mengembangkan seluruh aspek perkembangan meliputi aspek kognitif, fisik, bahasa, sosial emosional, nilai agama dan moral. Oleh sebab itu dibutuhkan stimulasi atau rangsangan yang tepat sesuai tahap perkembangan anak. Dalam upaya pengembangan tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain dengan menggunakan suatu permainan. Salah satu permainan yang aman dan berkualitas adalah permainan tradisional Engglek modifikasi. Permainan Engglek modifikasi ini dapat digunakan oleh guru RA sebagai media stimulasi dalam pengembangan aspek kognitif, fisik, bahasa, sosial emosional, nilai agama dan moral. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara permainan Engglek modifikasi dan keterkaitan permainan tradisional Engglek modifikasi dengan pengembangan aspekkognitif, fisik, bahasa, sosial emosional, nilai agama dan moral untuk anak RA. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di RA Darul Arqom Mojokertoyang berada di Surabaya dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode analisis kualitatif digunakan untuk menjawab permasalahan yang akan mengungkap permainan tradisional Engglek modifikasi dalam mengembangkan aspek kognitif, fisik, bahasa, sosial emosional, nilai agama dan moral. Penelitian ini dilakukan melalui tahap pendahuluan/ awal dengan observasi lapangan, tahap melakukan wawancara, pengisian kuisioner / angket tentang permainan tradisional, dan tahap menganalisis manfaat permainan tradisional Engglek modifikasi sebagai stimulan aspek perkembangan anak. Kesimpulan dari temuan hasil penelitian ini adalah anak-anak selalu termotivasi untuk bermain, melalui bermain anak diajak untuk bereksplorasi, menemukan dan memanfaaRAan objek-objek yang dekat dengan anak. Jenis permainan tradisional Engglek modifikasi tersebut merupakan media stimulasi dalam mengembangkan aspek perkembangan anak, seperti kognitif, fisik, bahasa, sosial-emosional, nilai agama dan moral. Anak usia dini dapat mengenal nilai-nilai budaya lokal yang terdapat dalam permainan Engglek modifikasi. Hal ini sesuai dengan semboyan pembelajaran pada anak usia dini “Belajar seraya Bermain” stimulasi aspek perkembangan anak berasal dari permainan khususnya permainan tradisional budaya leluhur.
Efektifitas Media Panggung Boneka untuk Meningkatkan Kemampuan Bercerita pada Anak Usia Dini Solihati Solihati
MODELING: Jurnal Program Studi PGMI Vol 2 No 2 (2015): September
Publisher : Program Studi PGMI Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Hikmah Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.847 KB)

Abstract

Latar belakang yag mendasar dalam penelitian ini adalah kurangnya percaya diri anak dengan menggunakan metode bercerita sehingga kemampuan perkembangan bahasanya dinilai masih dikatakan kurang dari standar presentasi yang diinginkan yaitu mencapai 85%. Berdasarkan data observasi awal peneliti peningkatan kemampuan bercerita pada anak TK Permata Bunda Sidomukti Gresik kelas A2 masih kurang memuaskan. Dari anak didik yang berjumlah 20 hanya 7 anak (35%) mampu menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Untuk meningkatkan kemampuan berbahasa dengan menggunakan metode bercerita maka peneliti mengambil tindakan pembelajaran yang dilakukan dengan 2 siklus. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana penerapan media panggung boneka dalam metode bercerita anak usia dini kelas A2 TK Permata Bunda Sidomukti Gresik? (2) Bagaimana peningkatan kemampuan perkembangan bahasa dalam metode bercerita dengan menggunakan media panggung boneka kelas A2 TK Permata Bunda Sidomukti Gresik? Untuk memperoleh hasil penelitian, penelitian dilakukan dengan metode kolaboratif antara kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif menghasilkan data berdasarkan aspek perkembangan anak dan metode kualitatif menghasilkan data berupa deskripsi hasil pengamatan wawancara. Model PTK yang digunakan yaitu model Kurt Lewin yang dalam satu siklus terdiri dari empat komponen, meliputi: Perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media panggung boneka untuk meningkatkan kemampuan bercerita dapat meningkatkan prestasi belajar anak yang terlihat pada peningkatan aspek perkembangan yaitu pada siklus I berkisar 50%, kemudian 90% pada siklus II.
Perkembangan Nilai Agama dan Moral Anak dan Pendidikan Keagamaan Orangtua Didik Supriyanto
MODELING: Jurnal Program Studi PGMI Vol 2 No 2 (2015): September
Publisher : Program Studi PGMI Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Hikmah Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.359 KB)

Abstract

Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, pemerintah selama ini telah berusaha mengembangkan banyak program pendidikan yang melibatkan berbagai lembaga yang ada di dalam masyarakat, program pendidikan tersebut guna menjangkau seluruh warga masyarakat dari yang atas sampai lapisan paling bawah. Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan pendidikan yang amat mendasar, karena pada masa usia dini merupakan masa emas (golden age) dan peletak dasar bagi pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya. Pengertian Anak usia dini secara umum adalah anak-anak yang berusia di bawah 6 tahun. Anak pada usia 4 – 6 tahun atau usia Taman Kanak-kanak (pada jalur pendidikan formal sesuai dengan Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 pasal 28 tentang Pendidikan Anak Usia Dini), merupakan masa peka bagi anak, karena masa ini merupakan masa terjadinya pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi lingkungan dan menginternalisasikan ke dalam pribadinya. Masa ini merupakan masa awal perkembangan fisik, kognitif, bahasa, sosial, emosional, konsep diri, disiplin, kemandirian, seni, moral, dan nilai-nilai agama. Oleh karena itu dibutuhkan suatu kondisi dan stimulasi yang sesuai dengan kebutuhan anak agar pertumbuhan dan perkembangan tercapai secara optimal (Kemendiknas, 2010). Salah satu sikap dasar yang harus dimiliki anak untuk menjadi manusia yang baik dan benar adalah memiliki sikap dan nilai moral yang baik dalam berprilaku sebagai umat Tuhan, anak, anggota keluarga dan anggota masyarakat. Usia di masa Pendidikan Anak Usia Dini adalah saat yang paling baik dan tepat untuk meletakkan dasar-dasar pendidikan nilai, moral, dan agama kepada anak. Walaupun peran orang tua sangatlah besar dalam membangun dasar moral dan agama bagi anak-anaknya, peran pendidik Pendidikan Anak Usia Dini juga tidaklah kecil dalam meletakkan dasar moral dan agama bagi seorang anak (Hidayat, 2007:38).
Problematika Seputar Ibadah Qurban Muhammad Sirojuddin Cholili
MODELING: Jurnal Program Studi PGMI Vol 2 No 2 (2015): September
Publisher : Program Studi PGMI Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Hikmah Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.423 KB)

Abstract

Qurban merupakan salah satu ibadah tahunan yang tujuan utamanya mendekatkan diri kepada Allah (taqarrub ilallâh). Kita perlu bersyukur bahwa akhir-akhir ini sudah banyak masyarakat yang menyadari akan pelaksanaan ibadah ini, sehingga kita bisa menyaksikan bahwa jumlah hewan yang diqurbankan senantiasa meningkat setiap tahunnya. Namun demikian, ibadah qurban ini masih menyisakan beberapa permasalahan yang sering ditanyakan oleh kaum muslimin di berbagai penjuru dunia, seperti: wajibkah melaksanakan ibadah qurban?; kambing atau sapi, mana yang lebih baik untuk qurban?; bolehkah berutang untuk berqurban?; bagaimana hukum berqurban untuk orang yang telah meninggal?; bolehkah mengolah daging qurban dan menjadikannya dalam kemasan kaleng?; dan sebagainya. Dengan memerhatikan penjelasan singkat berikut ini, mudah-mudahan kita semua bisa memperoleh gambaran dalam memahami ibadah qurban, sehingga kita semua bisa mempraktikkan konsep “ilmu-amaliah dan amal-ilmiah” (ilmu yang diamalkan dan amal yang berlandaskan ilmu).
Proses Pembelajaran PKn dalam Meningkatkan Kreativitas Peserta Didik melalui Pembelajaran Berbasis Masalah di SMAN 3 Probolinggo Abdul Basit; Sapriya Sapriya
MODELING: Jurnal Program Studi PGMI Vol 3 No 1 (2016): Maret
Publisher : Program Studi PGMI Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Hikmah Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.109 KB)

Abstract

Problems at this research is caused by a less optimal learning process Civics in SMAN 3 Probolinggo which implies the lack of development of citizens who are intelligent and good (smart and good citizen). The purposes of this study are to describe the implementation of PBM in enhancing the learners creativity. The research methodology used in this research is a qualitative approach with descriptive methods. The research subjects are including principals, teachers, and learners. In collecting the data, the techniques used observation, interviews, and documentation. Data were analyzed using data reduction, data presentation and conclusion/verification. The finding of this research revealed that implementation of PBM on the subjects of Civics in enhancing the creativity of learners are related with the learning steps, such as the introduction, the main activities and the closing activity. However, strategy of learning used less creative and almost of all materials are suitable Civics using PBM strategy. Therefore, in preparing PBM through the method of discussion or debate, teachers need to identify learning materials related with the mind map.
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT pada Mata Pelajaran IPA untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar Devi Wahyu Ertanti
MODELING: Jurnal Program Studi PGMI Vol 3 No 1 (2016): Maret
Publisher : Program Studi PGMI Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Hikmah Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.313 KB)

Abstract

Berdasarkan hasil observasi di SDN Sidomulyo I kelas V, bahwa siswa kurang antusias belajar, lebih cenderung menerima apa yang disampaikan guru, diam dan enggan dalam mengemukakan pertanyaan maupun pendapat sehingga menjadi pasif. Hal ini menyebabkan kurang maksimalnya prestasi belajar siswa. Penelitian ini memilih model pembelajaran yang berorientasi pada kerangka pembelajaran IPA, siswa harus dilibatkan secara mental, fisik, dan sosial untuk membuktikan sendiri tentang kebenaran dari teori-teori dan hukum IPA yang dipelajarinya melalui proses ilmiah. Tujuan yang dicapai adalah mendiskripsikan aktivitas siswa selama proses pembelajaran kooperatif tipe NHT, mendiskripsikan peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi alat pernapasan manusia, mendiskripsikan respon siswa, dan mendiskripsikan kendala yang muncul dan pemecahannya.Data diperoleh dengan metode observasi, tes, dan angket. Data dianalisis dan disajikan dalam bentuk deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan hasil prestasi siswa dengan rata-rata nilai yang diperoleh pada siklus I sebesar 68,2 (72%), siklus II sebesar 76,36 (92%). Selain itu, dari hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan aktivitas siswa, dan afektif siswa. Dapat disimpulkan bahwa materi alat pernapasan manusia dapat diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT karena dapat meningkatkan hasil prestasi belajar siswa dan aktivitas siswa dalam pembelajaran.

Page 3 of 41 | Total Record : 409