cover
Contact Name
M Taufik Rahmadi
Contact Email
taufikrahmadi@unimed.ac.id
Phone
+6281262337575
Journal Mail Official
jurnalgeografi@unimed.ac.id
Editorial Address
Jalan Willem Iskandar Pasar V Medan Estate, 20221, Indonesia
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Geografi
ISSN : 20858167     EISSN : 25497057     DOI : -
Jurnal Geografi is published as a scientific communication media in the field of Geography Education in particular and Geography in general, as well as other related fields, for faculty members, alumni of Geography Education both from the Faculty of Social Sciences of State University of Medan and alumni of geography from other universities. As a medium of scientific communication, this magazine serves to provide a means of publication for the field of development of concepts and theoretical studies, including actual issues that are relevant in the field of Geography Education in particular and Geography in general. The content of the writing does not have to be in line with the editorial policy. The magazine is published twice a year in February and August and is distributed as a publication for geography education, geography or other related fields. Circulation for the limited circle and enthusiasts can get it by changing the cost of printing and postage.
Articles 229 Documents
Perbedaan Hasil Belajar Siswa Antara Pengajaran Multimedia dengan Pengajaran Konvensional Pada Materi Iklim Global di Kelas X SMA N 1 Seruway Kabupaten Aceh Tamiang TP 2009/2010 Hairul Husna; Kamarlin Pinem
JURNAL GEOGRAFI Vol 3, No 2 (2011): JURNAL GEOGRAFI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jg.v3i2.7363

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Hasil belajar siswa pada materi iklim global (el nino dan la nina) dengan pengajaran Konvensional, (2) Hasil belajar siswa pada materi iklim global (el nino dan la nina) dengan pengajaran Multimedia, (3) Ada perbedaan yang signifikan dari pembelajaran menggunakan Multimedia. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan sampel 78 siswa yang dibagi menjadi dua kelas. Pengambilan sampel adalah random sampling. Instrumen yang digunakan berupa tes objektif. yang telah diukur validitas dan reliabilitasnya dengan rumus Product Moment dengan reliabilitas sebesar 1,039. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji “t”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Hasil belajar siswa pada materi iklim global (el nino dan la nina) dengan pengajaran Konvensional diperoleh nilai rata- rata 63,37 (2) Hasil belajar siswa pada materi iklim global (el nino dan la nina) dengan pengajaran Multimedia diperoleh nilai rata - rata 77,62, (3) Setelah t o diketahui, lalu dikonsultasikan dengan tabel dengan α 5% atau 1% dengan df= 78. Pada tabel t dengan df = 78,  5% = 2,00 dan α= 1% = 2,65, karena t o > ttabel yaitu 2,00 <8,09> 2,65, Maka hipotesis nihil (ho) ditolak dan hipotesis alternatif (ha) diterima. Berarti ada perbedaan yang signifikan dari Pengajaran Konvensional dengan Pengajaran Multimedia.Kata kunci:   Hasil belajar, pengajaran multimedia dan pengajaran konvensional
Keadaan Sosial Ekonomi Pengrajin Ikan Asin di Desa Hajoran Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah Sarmindo Simanjuntak; Kamarlin Pinem
JURNAL GEOGRAFI Vol 5, No 2 (2013): JURNAL GEOGRAFI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jg.v5i2.8154

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keadaan sosial ekonomi pengrajin ikan asin di Desa Hajoran Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah. Penelitian ini dilakukan di desa Hajoran dengan populasi sebanyak 46 Pengrajin, sekaligus sampelnya. Data dikumpulkan melalui penyebaran angket, observasi, studi dokumentasi dan dianalisa dengan metode deskriptif kualitatif.            Hasil penelitian ini menunjukkan : 1). Tingkat pendapatan pengrajin ikan asin di Desa Hajoran tergolong cukup, dimana hasil yang ditemukan dilapangan sebanyak 23 responden (50%) sudah memperoleh Rp. 868.000,- – Rp. 1.137.000/orang/bulan sedangkan UMR Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010 sebesar Rp. 965.000,-. Maka dapat dikatakan pendapatan pengrajin desa Hajoran sudah cukup karena sudah melebihi UMR Provinsi Sumatera Utara. 2). Tingkat pendidikan responden pada umumnya sangat rendah, karena sebagian besar dari mereka (47,83%) hanya tamat Sekolah Dasar, (28,26%) SMP, (17,39%) SMA dan hanya (6,52%) yang tamat Perguruan Tinggi sehingga belum mampu menyerap teknologi modern. 3). Tingkat pendidikan anak sudah tergolong sedang, dan hasil yang ditemukan sebagian besar pendidikan anak tamatan SMP dan SMA bahkan sampai tingkat Perguruan Tinggi, sehingga dapat dikatakan kesadaran orang tua akan pendidikan sangat tinggi. 4). Keadaan tempat tinggal/permukiman yang dimiliki masyarakat pengrajin ikan asin cukup baik, bila dilihat  kondisi bangunannya sudah banyak yang memiliki semi permanen dimana lantainya terbuat dari semen, dinding setengah beton dan atap seng yaitu sebanyak (39,14%), status kepemilikan rumah milik sendiri. Fasilitas penerangan menggunakan listrik, sumber air bersih diperoleh dari sumur bor dan PAM, sampah rumah tangga dan tinja/kotoran lainnya dibuang langsung kelaut, sehingga dapat dikatakan kesadaran masyarakat akan kesehatan masih rendah.Kata Kunci : Keadaan sosial ekonomi, pengrajin ikan asin
ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI DENGAN MENGGUNAKAN CITRA PENGINDERAAN JAUH (STUDI KASUS DI KECAMATAN TALAWI KABUPATEN BATUBARA) Darwin P Lubis; Mbina Pinem; M. Ali N Simanjuntak
JURNAL GEOGRAFI Vol 9, No 1 (2017): JURNAL GEOGRAFI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jg.v9i1.6044

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Laju perubahan garis pantai dengan menggunakan citra pengindraan jauh dikawasan pesisir pantai Kecamatan Talawi. (2) Tingkat akurasi dalam menganalisis perubahan garis pantai dikawasan pesisir pantai Kecamatan Talawi.Penelitian ini akan dilaksanakan di Kabupaten Batu Bara Kecamatan Talawi tepatnya di pesisir pantai Kecamatan Talawi. Lokasi ini dipilih atas pertimbangan sebagai berikut : (1) Terdapatnya perubahan pola garis pantai di kawasan pesisir pantai Kecamatan Talawi. (2) Mengkaji secara mendalam mengenai pola perubahan garis pantai di kawasan pesisir Kecamatan Talawi.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aada rentang waktu tahun 2008 – 2011 terjadi penambahan luas wilayah pesisir (Akresi) sebesar ,770 Km² dengan laju penambahan 1,192 Km² per-tahunnya. Sedangkan pada rentang waktu 2011 – 2014 besarnya akresi hanya 0,087 Km² dengan laju penambahan sebesar 0,021 Km² atau 21m² per-tahunnya. Pengurangan garis pantai (abrasi) pada tahun 2011 – 2014 yakni sebesar 0,704 Km² dengan laju abrasi 0,176 Km² atau 176 m² per-tahunnya. Perhitungan tingkat akurasi interpretasi Perubahan Garis pantai citra Landsat tahun 2008 – tahun 2014 diperoleh akurasi seluruh pemetaan sebesar 90,9%.Kata Kunci: Pantai, Penginderaan Jauh, Kabupaten Batu Bara
Pola Pemasaran Industri Kerajinan Bambu di Kabupaten Sleman Henny Mulandari; Sri Rahayu Budiani
JURNAL GEOGRAFI Vol 11, No 1 (2019): JURNAL GEOGRAFI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jg.v11i1.10788

Abstract

AbstrakIndustri kerajinan merupakan salah satu daya tarik pariwisata di Indonesia. Kabupaten Sleman memiliki industri kerajinan bambu terbanyak di Daerah Istimewa Yogyakarta. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mengetahui jenis kerjainan bambu terbanyak di Kabupaten Sleman. (2) Mengetahui pola pemasaran industri kerajinan bambu di Kabupaten Sleman., dan (3) Mengetahui strategi pemasaran kaitannya dengan keunggulan bersaing. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif menggunakan kuesioner sebanyak 87 sampel. Metode mix kualitatif dan kuantitatif digunakan untuk memperoleh data desktriptif dari hasil olahan data secara persentase. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat banyak jenis kerajinan bambu yang ada di Kabupaten Sleman. Jenis kerajinan bambu terbanyak ialah besek. Pola pemasaran kerajinan bambu di Kabupaten Sleman terbagi menjadi enam pola dengan jangkauan yang bermacam. Distribusi pemasaran kerajinan bambu mencapai skala nasional dan internasional. Pemasaran kerajinan bambu juga memiliki permasalahan. Permasalahan pemasaran kaitannya dengan keunggulan bersaing dapat diatasi dengan berbagai strategi pemasaran. Kata kunci: : industri kerajinan bambu, pola pemasaran, strategi pemasaran. AbstractThe craft industry is one of the attractions of tourism in Indonesia. Sleman Regency has the most bamboo handicraft industry in Special Region of Yogyakarta. The objectives of this research are: (1) Knowing the most types of bamboo crafts in Sleman Regency. (2) Knowing the marketing pattern of the bamboo craft industry in Sleman Regency, and (3) Knowing the marketing strategies related to competitive advantage. This study uses quantitative and qualitative, mix methods using questionnaires as many as 87 samples. Qualitative and quantitative methods are used to obtain descriptive data from the percentage of processed data. The results of this study indicate that there are many types of bamboo crafts in Sleman Regency. The most types of bamboo crafts are besek. The marketing pattern of bamboo crafts in Sleman Regency is divided into six patterns with various range. The marketing distribution of bamboo crafts range national and international scale. Marketing of bamboo crafts also has problems. Marketing problems related to competitive advantage can be overcome by various marketing strategies. Key words: bamboo craft industry, the pattern of marketing, marketing strategy.
PEMANFAATAN DATA MODIS UNTUK MENDETEKSI DAERAH TANGKAPAN IKAN PANTAI TIMUR DAN BARAT SUMATERA UTARA Ali Nurman
JURNAL GEOGRAFI Vol 2, No 2 (2010): JURNAL GEOGRAFI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jg.v2i2.6368

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi lokasipengakapan ikan disekitar perairan Sumatera Utara denganmemanfaatkan data citra Modis, sehingga nantinya petaprediksi daerah tangkapan ikan dapat dijakadikan sebagaipedoman bagi nelayan dalam melakukan tangkapan ikan.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah denganmenggunakan data penginderaan jauh yaitu citra Modis untukmengetahui tingkat kandungan klorofil a serta suhu permukaanlaut yang digunakan sebagai indikator tempat berkumpulnyaikan. Informasi suhu permukaan laut digunakan untukmengetahui lokasi terjadinya upwelling yang merupakan lokasidimana ikan sangat banyak berkumpul. Sedangkan variabelchlorofil a digunaka untuk menunjukkantingkat kesuburanperairan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat perubahansuhu perairan di sekitar pantai barat dan timur Sumatera Utaraterjadi dengan sangat cepat. Masing-masing waktu perekamanmenunjukkan variasi suhu yang cukup tinggi. Berdasarakanhasil analisis data, diperoleh 16 titik prediksi daerah tangkapanikan untuk 5 waktu perekaman citra modis berbeda yangtersebar di perairan pantai barat dan pantai timur SumateraUtara. Penentuan titik prediksi tersebut berdasaran konsentrasiklorofil a dan perubahan suhu permukaan yang drastis diperairan. Dari rangkaian analisis yang dilakukan, dapat dilihatbahwa titik prediksi yang paling banyak adalah pada bulanagustus 2009. Prediksi daerah tangkapan ikan lebih dominanberada di pantai timur dibandingkan dengan pantai baratSumatera Utara. Terdapat 10 titik berada disekitar pantai baratdan hanya 6 titik yang berada di pantai barat. Hal inimenunjukkan bahwa kelimpahan ikan di pantai barat SumateraUtara lebih tinggi dibandingkan pantai timur.Kata Kunci : Citra Modis, Derah Tangkapan Ikan, Klorofil a,Suhu Permukaan Laut
Dampak dan Perubahan Iklim di Indonesia Julismin Julismin
JURNAL GEOGRAFI Vol 5, No 1 (2013): JURNAL GEOGRAFI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jg.v5i1.8083

Abstract

Perubahan iklim merupakan salah satu isu yang cukup ramai dibicarakan belakangan ini. Hal ini disebabkan karena dampak perubahan iklim tersebut sudah sangat dirasakan pada setiap aspek-aspek kehidupan manusia.Indonesia merupakan salah satu negara dengan sumberdaya alam yang cukup melimpah. Namun pada kenyataanya, tingkat kerusakan lingkungan juga cukup tinggi terjadi di Indonesia. Kerusakan lingkungan ini disinyalir berkontribusi menyebabkan terjadinya perubahan iklim belakangan ini. Kecenderungan perubahan iklim di Indonesia oleh ulah dan aktivitas manusia seperti urbanisasi, deforestasi, industrialisasi, dan oleh aktivitas alam seperti pergeseran kontinen, letusan gunung berapi, perubahan orbit bumi terhadap matahari, noda matahari dan El- Nino.Perubahan iklim yang tenjadi menyebabkan beberapa dampak seperti: (a) seluruh wilayah Indonesia mengalami kenaikan suhu udara, dengan laju yang lebih rendah dibanding wilayah subtropis; (b) wilayah selatan Indonesia mengalami penurunan curah hujan, sedangkan wilayah utara akan mengalami peningkatan curah hujan. Perubahan pola hujan tersebut menyebabkan berubahnya awal danpanjang musim hujan. Di wilayah Indonesia bagian selatan, musim hujan yang makin pendek akan menyulitkan upaya meningkatkan indeks pertanaman (IP) apabila tidak tersedia varietas yang berumur lebih pendek dan tanpa rehabilitasi jaringan irigasi. Meningkatnya hujan pada musim hujan menyebabkan tingginya frekuensi kejadian banjir, sedangkan menurunnya hujan pada musim kemarau akan meningkatkan risiko kekekeringan. Sebaliknya, di wilayah Indonesia bagian utara,meningkatnya hujan pada musim hujan akan meningkatkan peluang indeks penanaman, namun kondisi lahan tidak sebaik di Jawa. Tren perubahan ini tentunya sangat berkaitan dengan sektor pertanian.Kata Kunci : Dampak Perubahan Iklim
Dampak Penambangan Batubara Terhadap Kualitas Air Sungai Batang Manggilang di jorong Sebrang Pasar Kenagarian Manggilang Kabupaten 50 Kota Mulza Rois; Andrizal Andrizal
JURNAL GEOGRAFI Vol 10, No 2 (2018): JURNAL GEOGRAFI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jg.v10i2.10420

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak penambangan batubara terhadap kualitas air Sungai Batang Manggilang di Jorong Sebrang Kenagarian Manggilang Kabupaten 50 Kota. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen di lapangan yang dilanjutkan dengan analisis di laboratorium. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah air Sungai Batang Manggilang yang diambil dengan cara sampling acak sederhana. Teknik pengambilan sampel adalah Sampel Komposit, Uji Coba Instrumen, Pengolahan Hasil Test. Hasil penelitian adalah (1) Kondisi Fisika (Warna, rasa, bau, kekeruhan, suhu) didaerah kenagarian manggilang yang berada dekat sungai batang manggilang sesuai dengan uji laboratorium bahwa air sungai ini tidak memenuhi syarat untuk dipergunakan oleh masyarakat yang berada di sekitar hulu sungai batang manggilang. Karena sudah tercemari oleh dengan keberadaan tambang batu bara. (2) Kondisi Kimia ( pH, Zat tersuspensi, Besi (Fe) di daerah kenagarian manggilang sebrang pasar manggilang kabupaten 50 kota tidak memenuhi syarat sesuai yang ditetapkan mentri kesehatan no 492/PER/IV/tahun 2010. Sehingga hal ini sangat membahayakan bagi masyarakat yang menggunakan langsung air Sungai Batang Manggilang untuk keperluan sehari-hari.Kata Kunci: Dampak, Pertambangan Batubara, Kualitas AirThe research aims to determine the impact of coal mining on the water quality of Batang Manggilang River in Jorong Sebrang Kenagarian Manggilang Kabupaten 50 Kota. This type of research is an experimental research in the field followed by laboratory analysis. The population and sample used are simple random sampling. Sampling technique is Composite Samples, Test Instruments, Processing Test Results. The results of the research are (1) Physical Condition (Color, taste, odor, turbidity, temperature) in manggilang kenagarian area near manggilang rod river in accordance with laboratory test that the river water is not eligible for use by people around the river upstream manggilang. Because it is contaminated by the presence of coal mines. (2) Chemical condition (pH, suspended substance, iron (Fe) in kenagarian area manggilang sebrang manggilang market 50 municipal districts do not meet the requirements stipulated health minister no 492 / menkes / Physical Condition (Color, taste, odor, turbidity, temperature) in the kenagarian manggilang area near the river manggilang rod in accordance with laboratory tests that the river water is not eligible for use by people who are in the upper river rod manggilang.Key word: Impacts, Coal Mining, Water Quality
PENURUNAN KUALITAS EKOSISTEM MANGROVE HUBUNGANNYA DENGAN PENDAPATAN MASYARAKAT NELAYAN DI KECAMATAN SECANGGANG KABUPATEN LANGKAT PROVINSI SUMATERA UTARA Rosni Rosni
JURNAL GEOGRAFI Vol 1, No 1 (2009): JURNAL GEOGRAFI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jg.v1i1.6359

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan keragaman jenistangkapan nelayan, perbedaan pendapatan nelayan, perbedaan kesempatankerja dan berusaha nelayan sebelum dengan sesudah terjadinya kerusakanekosistem mangrove di Kecamatan Secanggang. Metode penelitian yangdigunakan adalah deskriptif kuantitatif. Dari 7 desa pantai di KecamatanSecanggang diambil sampel secara purposive proporsional yakni dua desa(Kwala Besar dan Jaring Halus) yang memiliki 750 KK, kemudian diambilresponden sebanyak 10% (75 KK) yang bermata pencaharian sebagainelayan penangkapan ikan 39 KK, budi daya ikan 26 KK, dan 10 KK sebagaiwiraswasta.Hasil penelitian menemukan bahwa: (1) Terdapat perbedaan yangsignifikan antara keragaman jenis hasil tangkapan nelayan sebelum dengansesudah terjadinya kerusakan mangrove. Beberapa jenis ikan yang dahulunyasering tertangkap, namun pada saat ini sudah tidak pernah atau sangatjarang tertangkap lagi, diantaranya adalah ikan bawal, kepiting, kerapu,udang kapur, udang tiger, kakap, pari, senangin, cumi-cumi, dan kembung.Secara umum semua jenis biota laut mengalami penurunan frekuensitangkapan. (2) Terdapat perbedaan yang signifikan antara pendapatanrumah tangga nelayan sebelum dengan sesudah terjadinya kerusakanekosistem mangrove. Terjadi penurunan jumlah hasil tangkapan nelayansebesar Rp. 667.462,- atau 33,89% dari total pendapatan keluarga.Penurunan pendapatan ini puncaknya terjadi sekitar 5 tahun terakhir.Penurunan tertinggi terjadi pada kelompok masyarakat nelayan yangbermata pencaharian sebagai nelayan pembudidaya ikan yakni sebesar41,12%, pengumpul kayu (38,38%), pedagang (33,56%), dan nelayanpenangkap ikan (33,54%). (3) Terdapat perbedaan yang signifikan antarakesempatan bekerja dan berusaha sebelum dengan sesudah terjadinyakerusakan ekosistem mangrove, dimana 40,0% masyarakat menyatakan agaksulit bekerja dan berusaha di sektor perikanan, dan bahkan 46,7%masyarakat menyatakan sulit bekerja dan berusaha, hanya 2,7% yangmenyatakan mudah, agak mudah 4,0%, dan biasa saja 6,7%.Kata kunci: Penurunan kualitas ekosistem mangrove dan pendapatan nelayan
KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR AMAL USAHA MUHAMMADIYAH DI SUMBAWA BARAT Ibrahim Ibrahim; Mintasrihardi Mintasrihardi
JURNAL GEOGRAFI Vol 12, No 2 (2020): JURNAL GEOGRAFI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jg.v12i02.17734

Abstract

Abstrak Desa Seloto sebagai pusat perkembangan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di Kabupaten Sumbawa Barat. Memiliki karakteristik masyarakat beragam di sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik sosial ekonomi masyarakat Desa Seloto Kecamatan Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa karakteristik sosial ekonomi masyarakat sekitar AUM, dilihat dari aspek umur, mayoritas masih tergolong dalam masyarakat yang berumur produktif mencapai 39,19 persen, jumlah anggota keluarga tertinggi mencapai 71.01 persen pada kategori kurang dari 4 orang, Jumlah Anggota Keluarga 4-7 orang mencapai 23,19 Persen dan diatas 7 orang tererendah mencapai 5,80 persen. Pendidikan kepala keluarga tertinggi Sekolah Dasar (SD) mencapai 55,07 persen dan tidak sekolah, Sekolah Menengah Pertama , Sekolah Menengah Atas dan Sarjana rata-rata dibawah 50 persen. Pekerjaan utama sebagai petani tertinggi mencapai 68.12 persen, pekerjaan lain diluar petani (nelyan, wiraswasta, karyawan dan PNS) masih rendah dibawah 50 persen. Karakteristik  social ekonomi masyarakat sekitar Amal Usaha Muhammadiyah sangat beragam. Informasi penelitian ini dapat sebagai dasar dalam pengambilan kebijakan dalam mengembangkan program berbasis social ekonomi masyarakat sekitar Amal Usaha Muhammadiyah khususnya ditingkat ranting.Kata kunci: Sosial, ekonomi, Desa dan Amal Usaha MuhammadiyahAbstract Seloto Village as a center for the development of Muhammadiyah Charitable Enterprises (AUM) in West Sumbawa Regency. Has diverse community characteristics around it. This study aims to examine the socio economic characteristics of the people of Seloto Village, Taliwang District, West Sumbawa Regency. The method used in this research is descriptive. The results of this study indicate that the socioeconomic characteristics of the community around AUM, viewed from the age aspect, the majority are still classified as productive age people reaching 39.19 percent, the highest number of family members reaching 71.01 percent in the category less than 4 people, the number of family members 4-7 people reached 23.19 percent and above 7 the lowest reached 5.80 percent. The education of the highest head of elementary school (SD) reaches 55.07 percent and is not in school, junior high school, senior high school and graduate are under 50 percent on average. The main occupation as the highest farmer reaches 68.12 percent, other jobs outside the farmer (nelyan, entrepreneur, employee and civil servant) are still low below 50 percent. The socio-economic characteristics of the communities around the Muhammadiyah Charitable Enterprises are very diverse. This research information can be used as a basis for making policies in developing social economic-based programs for communities around Muhammadiyah's Amal Amal, especially at the branch level.Key words: Social, economic, Village and Charitable Enterprises of Muhammadiyah
Kegiatan Kerajinan Atap Rumbia dan Keterbatasan Sumberdaya Lokal Di Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat Tumiar Sidauruk; Hennita Br Ginting
JURNAL GEOGRAFI Vol 3, No 1 (2011): JURNAL GEOGRAFI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jg.v3i1.7290

Abstract

 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  karakteristik kegiatan kerajianan atap rumbia yang dilihat dari aspek : modal, cara pembuatan, pemasaran, transportasi, dan juga penyerapan sumber daya lokal dilihat dari aspek bahan baku dan tenaga kerjaserta kendala-kendala yang menghambat pengembangan usaha kerajinan atap rumbia yang  dilakukan di Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengrajin atap rumbia dengan jumlah 118 pengrajin dan sampel diambil 15% yaitu sebanyak 18 pengrajin yang diambil secara sampling random atau sampel acak. Sedangkan untuk teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan angket secara langsung kepada pengrajin, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisa data deskriptif.Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahawa usaha yang digunakan dalam kegiatan kerajinan atap rumbia dimulai dengan modal yang tidak terlalu mahal dan jumlah tenaga kerja yang dominan adalah satu orang saja.Pemasaran dilakukan dengan tiga cara yaitu melalui pesanan, pengumpulan dan eceran. Kegiatan kerajinan atap rumbia mampu menyerap sumber daya alam lokal yaitu bahan baku atap rumbia yang mencukupi dan penyerapan sumber daya manusia lokal sekitar 0.1227% dari total masyarakat usia angkatan kerja.Kata Kunci : Kerajinan Atap Rumbia, Keterbatasan Sumberdaya Lokal

Page 1 of 23 | Total Record : 229