cover
Contact Name
Agus Hendra Al Rahmad, SKM, MPH
Contact Email
4605.ah@gmail.com
Phone
+6285260047644
Journal Mail Official
jurnal6121@gmail.com
Editorial Address
Jln. Soekarno-Hatta, Kampus Terpadu Poltekkes Kemenkes Aceh, Lampeunerut, Aceh Besar. Kode Pos: 23352 Provinsi Aceh, Indonesia.
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
AcTion: Aceh Nutrition Journal
ISSN : 25273310     EISSN : 25485741     DOI : http://dx.doi.org/10.30867
Core Subject : Health, Science,
AcTion: Aceh Nutrition Journal merupakan jurnal gizi dan kesehatan dengan E-ISSN 2548-5741 dan ISSN 2527-3310. Jurnal ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dalam penyampaian hasil penelitian sebagai media yang dapat digunakan untuk meregistrasi, mendiseminasi, dan mengarsipkan karya peneliti tenaga gizi dan kesehatan di Indonesia, Aceh pada khususnya.
Articles 261 Documents
Hubungan lama kerja menjadi kader, pengetahuan, pendidikan, pelatihan dengan presisi dan akurasi hasil penimbangan berat badan balita oleh kader Posyandu Rosliana Hardiyanti; Idrus Jus’at; Dudung Angkasa
AcTion: Aceh Nutrition Journal Vol 3, No 1 (2018): AcTion Vol 3 No 1 Tahun 2018
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (749.377 KB) | DOI: 10.30867/action.v3i1.102

Abstract

Masalah gizi pada hakikatnya adalah masalah kesehatan masyarakat, data pemantauan pertumbuhan yang tidak tepat menyebabkan interpretasi status gizi yang salah sehingga terjadi kesalahan dalam perencanaan program selanjutnya. Penelitian ini bersifat Cross Sectional yaitu variabel dependen (presisi akurasi) dan variabel independen (faktor-faktor yang berhubungan). Besar sampel yang dibutuhkan dihitung dengan menggunakan aplikasi g power dengan uji Odds Ratio. Sampel yang didapat berjumlah 46 dengan tingkat kepercayaan 95% dan α = 0,05. Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan yaitu dengan menggunakan simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan kader yang bekerja lebih dari tiga tahun memiliki persentase lebih besar dibandingkan yang bekerja kurang dari tiga tahun yaitu sebesar 82,6%, kader yang berpengetahuan kurang sebesar 43,5%, kader yang tingkat pendidikannya SD sebesar 10,9%, kader yang tidak pernah mengikuti pelatihan sebesar 10,9%, kader yang tingkat presisinya tidak baik sebesar 32,6% dan kader yang akurasinya tidak baik sebesar 65,2%. Kesimpulan, bahwa lama bekerja sebagai kader, tingkat pendidikan dan jumlah pelatihan tidak berhubungan dengan presisi dan akurasi hasil penimbangan berat badan balita, namun dari segi pengetahuan berhubungan dengan presisi dan akurasi hasil penimbangan berat badan balita.Kata kunci: Akurasi, penimbangan berat badan, presisi The nutritional problem is essentially a public health problem, improper growth monitoring data causes the wrong interpretation of nutritional status resulting in errors in subsequent program planning. This research is Cross-Sectional that is dependent variable (precision accuracy) and independent variable (related factors). The required sample size is calculated by applying g power with Odds Ratio test. The samples obtained amounted to 46 with a confidence level of 95% and α = 0,05. Sampling technique that will be used is by using simple random sampling. The results showed that cadres who worked for more than three years had a greater percentage than those who worked less than three years ie 82,6%, less knowledge cadres of 43,5%, cadres whose primary education level was 10,9%, cadres who had never attended training of 10,9%, cadres whose precision was not good at 32,6% and cadres of poor accuracy of 65,2%. The conclusion, that long working as a cadre, the level of education and the number of training is not related to the precision and accuracy of weighing weight results, but in terms of knowledge related to the precision and accuracy of weighing results. Keywords: Accuracy, weighing, precision
Efektifitas Berkumur dengan Larutan Teh Rosella dalam Menghambat Plak Gigi Serta Mempercepat Penyembuhan Gingivitis Pasca Scaling Nasri Nasri; Herry Imran
AcTion: Aceh Nutrition Journal Vol 2, No 1 (2017): AcTion Vol 2 No 1 Tahun 2017
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.642 KB) | DOI: 10.30867/action.v2i1.32

Abstract

Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) is an ornamental plant flower petals were thick belonging to the hibiscus family or Malvaceae. Rosella flower contains polyphenols which are useful as an antibacterial. Polyphenols appear to function as an antibacterial in a way denature bacterial cell proteins. Gingivitis is an inflammation of the gingiva caused by microorganisms attached to the tooth surface. The purpose of this study to determine the effect of rinsing with roselle tea to speed healing of gingivitis pas casketing. The analytical method used is paired samples t-test for comparative analysis of pre-test and post-test in each test group and independent sample t-test for comparative analysis of treatment group and the control group with a total sample of 120 people. Gargling with tea treatment group and the control group rosella gargle with salt water. Rinsing is done in the morning and evening for five days. The research instrument used was Loe gingival index and Silliness 1963. The results showed that a decline in gingival inflammation plaque score well in the treatment group or the control group. There is a significant difference between the treatment group and control group (p <0.05). It can be concluded that gargling with tea rosella more effectively inhibit the formation of plaque and gingivitis accelerate the healing of post-scaling.Keywords:   Gingivitis, a plaque, the RosellaBunga   rosella   (Hibiscus   sabdariffa   L.)   merupakan   tanaman   hias berkelopak bunga tebal yang tergolong pada keluarga kembang sepatu atau Malviceae. Bunga rosella mengandung polifenol yang berkhasiat sebagai antibakteri. Polifenol  berfungsi  sebagai antibakteri dengan  cara mendenaturasi protein   sel   bakteri.   Gingivitis   merupakan   peradangan pada gingiva yang disebabkan oleh mikroorganisme yang melekat pada permukaan gigi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh berkumur dengan teh rosella terhadap kecepatan penyembuhan gingivitis pascaskeling. Metode analisis yang digunakan adalah uji paired sample t-test untuk analisis perbandingan pre test dan post test pada masing-masing kelompok dan uji independent sample t-test untuk analisis perbandingan kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dengan jumlah sampel sebanyak 120 orang. Kelompok perlakuan berkumur dengan teh rosella dan kelompok kontrol berkumur dengan air garam. Berkumur dilakukan pada pagi dan malam hari selama lima hari. Instrumen penelitian yang digunakan adalah indeks gingiva Loe dan Sillness 1963. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan  peradangan gingiva skor plak baik pada kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol. Terdapat perbedaan bermakna antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol (p < 0,05). Dapat disimpulkan bahwa berkumur dengan teh rosella lebih efektif menghambat pembentukan plak dan mempercepat penyembuhan gingivitis pasca scaling.Kata kunci: Gingivitas, plak, rosella
Pemberian snack bar meningkatkan kadar hemoglobin (Hb) pada remaja putri Sajiman Syahwal; Zulfiana Dewi
AcTion: Aceh Nutrition Journal Vol 3, No 1 (2018): AcTion Vol 3 No 1 Tahun 2018
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2809.069 KB) | DOI: 10.30867/action.v3i1.90

Abstract

Program Pencegahan dan Penanggulangan Anemia Gizi Besi tidak selalu berhasil karena prevalensi anemia tidak banyak menurun, hal tersebut disebabkan antara lain penerimaan (compliance) suplemen yang rendah. Tujuan penelitian mempelajari perbedaan Hb remaja putri yang mendapatkan Snack Bar (SB) dan Suplemen Fe (SF). Penelitian ini adalah eksperimen dengan sampel remaja putri dengan Hb < 12 g/dl yang terbagi dalam 3 kelompok : kontrol (SF), P1 (SB dan SF) dan P2 (SB), dengan anggota kelompok minimal 15 orang, analisis menggunakan uji t-test. Hasil penelitan rerata Hb sebelum intervensi (Ob0) ; Kontrol = 11.74±0.62 g/dl,  P1 = 11.12±0.53 g/dl dan P2 = 11.65±0.59 g/dl, sedangkan sesudah intervensi (Ob1) ; Kontrol = 12.81±0.54 g/dl, P1 = 12.88±0.56 g/dl dan P2 = 12.69±0.69 g/dl. Ada perbedaan Hb Ob0 dan Ob1  pada semua kelompok (p = 0.000). Terjadi peningkatan Hb Ob0 dan Ob1 pada semua kelompok, dengan rerata  Kontrol = 1.08±0.66 g/dl, P1 = 1.75±0.61 g/dl dan P2 = 1.04±0.78 g/dl. Terdapat perbedaan rerata perubahan Hb  diantara P1 dengan Kontrol dan P2 (p = 0.016), antara Kontrol dengan P2 tidak berbeda (p=0.986). Rerata Hb 1 bulan pasca intevensi (Ob2) mengalami kenaikan dibandingkan Ob1. Kenaikan tertinggi pada P1 ;  0.29±0.36 g/dl, sementara P2 ; 0.25±0.33 g/dl dan kontrol; 0.18±0.18 g/dl. Tidak berbeda kenaikan Hb diantara kelompok penelitian setelah Ob2. Kombinasi SB dan SF mampu meningkatkan Hb lebih tinggi dibandingkan kelompok lain. Sementara pemberian SB tidak berbeda dengan SF dalam meningkatkan Hb remaja yang anemia.Kata kunci:    Hemoglobin, snack bar, suplemen fe, remaja putri  Prevention and Control Program Iron Deficiency Anemia is not always successful because of the prevalence of anemia did not decline significantly, it is caused, among others, acceptance (compliance) supplement low. The research objective studies the differences in Hb girls who get Snack Bar (SB) and iron Supplements (SF). This study is an experiment with a sample of young women with Hb <12 g / dl were divided into 3 groups: control (SF), P1 (SB and SF) and P2 (SB), with group members at least 15 people, analysis using t-test, research results the mean Hb before intervention (Ob0)) ;Control = 11.74 ± 0.62 g / dl, P1 = 11:12 ± 0:53 g / dl and P2 = 11.65 ± 0:59 g / dl, while after intervention (Ob1) Control = 12.81 ± 0:54 g / dl, P1 = 12.88 ± 0:56 g / dl and P2 = 12.69 ± 0.69 g / dl. There is a difference Hb Ob0 and Ob1, in all groups (p = 0.000). An increase in Hb Ob0 and Ob1 0 in all groups, with a mean control = 1.08 ± 0.66 g / dl, P1 = 1.75 ± 0.61 g / dl and P2 = 1.04 The ± 0.78 g / dl. There are differences between the mean change in Hb between P1 and P2 with controls (p = 0.016), between the control with P2 no different (p = 0.986). The mean Hb 1 month post-intervention (Ob2)2) increased compared Ob1 1.The highest increase in P1; 0:29 ± 0:36 g / dl, while P2; 0:25 ± 0:33 g / dl and control; 0:18 ± 0:18 g / dl. Did not differ between the study group Hb rise after Ob2 2. The combination SB and SF are able to increase Hb higher than other groups. While the administration is no different from SF SB in improving adolescent anemia Hb.Keywords: Hemoglobin, snack bar, iron supplements, adolescent
Pengaruh Pemberian Aktifitas Fisik (Aerobic Exercise) terhadap Tekanan Darah, IMT dan RLPP pada Wanita Obesitas Yulia Fitri; Nunung Sri Mulyani; Eva Fitrianingsih; Suryana Suryana
AcTion: Aceh Nutrition Journal Vol 1, No 2 (2016): Volume 1 No 2 Tahun 2016
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (623.683 KB) | DOI: 10.30867/action.v1i2.19

Abstract

Based on data from the Indonesian health profile 2011 for the province of Aceh alone prevalence of nutritional status of the adult population (> 18 years) are overweight get into the top ten highest in Indonesia, namely by 10.9% and 13.4% were obese. Granting activity physical (gymnastics healthy heart) is one activity that can affect blood pressure in obese people. Researchers in the United States explains that physical activity at least 15 minutes a day is estimated to decrease by 14% the risk of hypertension obesity which can lead to death. Usefulness study: the development of science can be known benefits of physical activity (aerobic exercise) on blood pressure, BMI and waist-hip ratio in obese women. The study design used was quasi-experimental, with a pre-posttest observational approach, to examine the provision of physical activity (aerobic exercise) on blood pressure, BMI and waist-hip ratio in women Obesity. The results showed that research there is the effect of physical activity (aerobic exercise) for IMT (p = 0,000), and blood pressure (p = 0,000) in obese women but no effect of physical activity on the ratio of the circumference pelvic waist (waist-hip ratio) (p = 0,230). Conclusion: From the results, it can be concluded that there is the influence of physical activity on blood pressure, BMI, and waist-hip ratio, but physical activity does not affect the waist-hip ratio. Keywords: Blood pressure, BMI, waist-hip ratio, obesity
Efektivitas Penggunaan Perekat Lalat Dan Umpan Lalat Dalam Pengendalian Lalat Rumah Fajriansyah Fajriansyah
AcTion: Aceh Nutrition Journal Vol 1, No 1 (2016): Volume 1 No 1 Tahun 2016
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.113 KB) | DOI: 10.30867/action.v1i1.10

Abstract

Upaya pembangunan kesehatan adalah pengendalian vektor terutama lalat rumah sebagai penyebab menularnya penyakit sehingga perlu diupaya pengendalian. Salah satu tindakan pengendalian lalat rumah dapat dengan menggunakan kertas perekat dan umpan lalat karena bahan tersebut mudah ditemukan dan mudah pemakaiannya. Metode penelitian adalah pra eksperimen berdesain The Static Group Comporation. Pengumpulan data dengan cara observasi dan pengukuran parameter. Analisis data yang digunakan adalah uji T-test. Hasil penelitian yang dilakukan dalam 3 kali replikasi adalah 168 ekor yang mati pada umpan lalat dan 64 ekor yang tertangkap pada perekat lalat, Hasil statistik mempunyai nilai p= 0,000, maka terdapat perbedaan yang bermakna dalam penggunaan perekat lalat dan umpan lalat dalam pengendalian Musca domestica. Kesimpulan penelitian terdapat perbedaan dalam penggunaan perekat lalat dan umpan lalat dalam pengendalian Musca domestica, dimana umpan lalat ternyata lebih efektif.
Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Etanol Pliek U Sebagai Antibakteri Rita Novita; Munira Munira; Rima Hayati
AcTion: Aceh Nutrition Journal Vol 2, No 2 (2017): AcTion Vol 2 No 2 Tahun 2017
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (820.939 KB) | DOI: 10.30867/action.v2i2.62

Abstract

Infeksi merupakan penyakit yang dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain atau dari hewan ke manusia. Penyebab infeksi disebabkan oleh bakteri atau mikroorganisme yang  patogen, salah satunya adalah Staphylococus aureus. Berdasar penelitian sebelumnya Pliek U memiliki aktivitas antibakteri karena mengandung bakteriosin pada konsentrasi 5 mg/mL. Salep merupakan sediaan setengah padat yang ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir. Penelitian ini bersifat ekperimental laboratorium. Rancangan percobaan yang akan digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 kali pengulangan yang terdiri dari P0 : Formulasi basis salep, P1 ekstrak Pliek U dengan kosentrasi 5 mg/mL, dan P2: formulasi sediaan salep ekstrak Pliek U dengan kosentrasi 5 mg/mL. Salep yang digunakan dievaluasi organoleptis, homogenitas, daya sebar, pH dan uji mikrobiologi. Hasil uji sediaan salep dengan konsentrasi 5 mg/mL memenuhi hasil uji evaluasi organoleptik, homogenitas, daya sebar dan pH. Hasil uji mikrobiologi formulasi sediaan salep ekstrak Pliek U 5 mg/mL memiliki aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Kata kunci: Pliek U, Staphylococus aureus, Antibakteri, Salep
Pengaruh Kecukupan Zat Gizi dan Stimulasi Pola Asuh terhadap Kesehatan Intelegensi pada Anak Baduta Junaidi Junaidi
AcTion: Aceh Nutrition Journal Vol 2, No 1 (2017): AcTion Vol 2 No 1 Tahun 2017
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.084 KB) | DOI: 10.30867/action.v2i1.37

Abstract

The public health center in Darul Kamal has data on under-five children enrolled in 14 integrated service posts of 708 infants in December 2011 with malnutrition rate of 23,0%, short of 41,0% and 25,7% of underweight children. The research aims to determine the influence of the influence of energy and nutrient adequacy and stimulation of family care pattern on the health of intelligence in children. The research is analytical with a cross sectional approach, conducted on September 1 until December 20, 2013. The sample is all children aged 0-24 months registered at 14 integrated service post in Darul Kamal district taken by total sampling method that is 297 child. Types of data are the adequacy of energy and nutrients collected by the method of FFSQ, stimulation of family care patterns and intelligence health of children collected by interview using questionnaires. The results showed that there was no influence of the level of energy sufficiency, carbohydrate, and fat with the health level of intelligence. In that case, the influence of the level of protein adequacy and the level of stimulation of family care pattern with the level of intelligence child health. The conclusion of a child that the level of intelligence health is less influenced by the lack of good stimulation of family parenting and lack of protein adequacy. Suggestion to midwife of it Darul Kamal to be able to increase counseling about the role of stimulation of parenting for the health of child intelligence to a mother of the toddler.Keywords: Energy and nutrients, health intelligence, parentingPuskesmas Darul Kamal memiliki data balita yang terdaftar di 14 Posyandu sebanyak 708 balita pada bulan Desember 2011 dengan angka gizi kurang sebesar 23,0%, pendek sebesar 41,0% dan balita kurus sebesar 25,7%. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengaruh kecukupan energi dan zat gizi serta stimulasi pola asuh keluarga terhadap kesehatan intelegensia pada anak baduta. Penelitian bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional, dilaksanakan pada tanggal 01 September sampai 20 Desember 2013. Sampel adalah seluruh anak berumur 0-24 bulan yang terdaftar pada 14 Posyandu dalam wilayah Kecamatan Darul Kamal yang diambil dengan metoda total sampling yaitu sebanyak 297 baduta. Jenis data adalah kecukupan energi dan zat  gizi dikumpulkan dengan metode Food Frekuensi Semi Quantitatif (FFSQ), stimulasi pola asuh keluarga dan kesehatan intelegensia anak baduta dikumpulkan dengan cara wawancara menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh tingkat kecukupan energi, karbohidrat dan lemak dengan tingkat kesehatan intelegensia baduta, seain itu terdpat pengaruh tingkat kecukupan protein dan tingkat stimulasi pola asuh keluarga dengan tingkat kesehatan  intelegensia baduta. Kesimpulan baduta yang tingkat kesehatan intelegensia kurang dipengaruhi oleh kurang baik stimulasi pola asuh keluarga dan kurangnya kecukupan protein. Saran kepada para bidan Puskesmas daril Kamal untuk dapat meningkatkan penyuluhan tentang peranan stimulasi pola asuh bagi kesehatan intelegensia anak kepad ibu-ibu balita. Kata kunci: Energi dan zat gizi, kesehatan intelegensia pola asuh 
Modul pendamping KMS sebagai sarana ibu untuk memantau pertumbuhan balita Agus Hendra Al Rahmad
AcTion: Aceh Nutrition Journal Vol 3, No 1 (2018): AcTion Vol 3 No 1 Tahun 2018
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (697.361 KB) | DOI: 10.30867/action.v3i1.98

Abstract

Rendahnya pemahaman masyarakat terutama ibu-ibu balita dalam melihat KMS, termasuk dalam pemantauan pertumbuhan balita mereka berdampak terhadap rendahnya kunjungan atau partisipasi masyarakat. Pemahaman yang kurang baik tentang pemantauan pertumbuhan balita akan berpengaruh terhadap kunjungan ke posyandu, dan memungkinkan balita tidak terpantau status gizi. Penelitian bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu balita tentang pemantauan pertumbuhan balita. Desain kuasi-eksperimen melalui pendekatan analitik pada 50 ibu-ibu yang mempunyai balita dilakukan di Kecamatan Lhoknga sejak Agustus – September 2017. Pengumpulan data secara wawancara menggunakan kuesioner terkait identitas, pengetahuan. Analisis yang digunakan yaitu Kolmogorov Smirnov, uji F (Levene’s Test for Equality of Variances) serta untuk membuktikan hipotesis, maka digunakan statistik dependent t-test dan independent t-test. Hasil penelitian menunjukan pelatihan modul pendamping KMS bagi ibu signifikan dalam meningkatkan pengetahuan sebesar 13,0% atau mempunyai selisih rerata 2,6 (CI 95%: 1,17 – 3,93) dengan nilai p= 0,001 (p < 0,05). Kesimpulan, untuk meningkatkan pengetahuan ibu dalam memantau pertumbuhan balita maka sangat baik digunakan modul pendamping KMS. Saran, perlu tindak lanjut berupa penyuluhan maupun pelatihan secara kontinu dalam meningkatkan angka pemantauan pertumbuhan kepada ibu-ibu balita, yang dapat dilakukan secara intensif dengan melibatkan tenaga penyuluh yang profesional.Kata kunci :  KMS, pemantauan pertumbuhan, pengetahuan, ibu balita   The low understanding of the community, especially mothers of under-five children in seeing Growth Chart, including in monitoring the growth of their toddlers, has an impact on low visits or public participation. Inadequate understanding of infant growth monitoring will affect visitation to Health Center, and allow child not to be monitored nutritional status. The aim of this research is to improve mother's knowledge about infant growth monitoring. Quasi-experimental design through an analytic approach in 50 mothers with toddlers was conducted in Lhoknga Sub-District from August to September 2017. Data collection was interviewed using questionnaires related to identity, knowledge. The analysis used is Kolmogorov Smirnov, F-test (Levene's Test for Equality of Variances) and to prove hypothesis, hence statistic dependent t-test and independent t-test. The results showed that the training of growth chart is an assistant module for the mother was significant in increasing the knowledge of 13,0% or had a difference of 2,6 (95% CI: 1,17 – 3,93) with p = 0,001 (p <0,05). In conclusion, to improve mother's knowledge in monitoring the growth of toddler hence very good used growth chart companion module. Suggestion, need follow-up in the form of counseling and training continuously in increasing growth monitoring number to mother of a toddler, which can be done intensively by involving professional extension workers.Keywords: Growth Chart, growth monitoring, knowledge, mother of a toddler
Analisis Kuantitatif Formalin pada Buah Impor pada Swalayan di Kota Banda Aceh Syahrizal Syahrizal
AcTion: Aceh Nutrition Journal Vol 1, No 2 (2016): Volume 1 No 2 Tahun 2016
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.016 KB) | DOI: 10.30867/action.v1i2.24

Abstract

The low national production force people to consume fruits imports. Fruit imports have good physical qualities but let not suitable for consumption because it contains a variety of harmful substances, ie formalin. The study aims to quantitatively analysis the formaldehyde content in imported fruit. Design research is descriptive and analytical, with the object of research Supermarkets in Banda Aceh, while the sample of citrus fruits, grapes, and apples. Tests conducted formalin test laboratory with spectrophotometric. The results of the study showed that inspected fruits (apples, grapes, and oranges) positive for formaldehyde formaldehyde formaldehyde levels> 8.00 mg/liter. The conclusion that although the fruits are sold in supermarkets in the city of Banda Aceh positive for formaldehyde, but the content is still in early stages of normal (but still within the threshold value), in addition to the physical quality of the fruit is still in a fresh condition. Suggestions need to tighten supervision of the entry of fruit imported into the country in anticipation of for containing hazardous substances, and for the Food and Drug Control to conduct monitoring of the use of formaldehyde in self-self-service. Keywords:  Fruits, formalin, physical qualities of fruit
Hubungan Pola Makan Pagi dengan Status Gizi pada Mahasiswi Poltekkes Kemenkes Aceh Ampera Miko; Putry Bela Dina
AcTion: Aceh Nutrition Journal Vol 1, No 2 (2016): Volume 1 No 2 Tahun 2016
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.427 KB) | DOI: 10.30867/action.v1i2.15

Abstract

Eating patterns can be assessed directly on the quality and quantity of the dishes. If the composition of the dishes meets the body's needs, both quantity, and quality, then the body will have health conditions as well as possible and a good nutritional state can be achieved. This research is descriptive analytic design cross-sectional. Data on the diet of the morning that includes frequency of eating breakfast, the number of breakfast and types of breakfast collected using food frequency for 7 days through the distribution of questionnaires, the Body Mass Index was collected by weighing student using digital scales and measuring the height of student use microtia. Univariate and Bivariate data analysis using chi-square statistical test. The results of 53 respondents have on the students who have the nutritional status in the category of energy deficiency (20%) have a morning meal pattern in both categories compared to the category less (12.5%), while the student-nourished in the category of obesity largely (20,0%) are also present in the diet in the morning in both categories compared with the category of less little (6,25%). In the conclusion, there is no relationship between diet and nutritional status breakfast Aceh polytechnic student Ministry of Health. Suggested that the student can maintain a normal nutritional status and achieve normal nutritional status. Keywords:  Breakfast Eating patterns, nutritional status, student

Page 5 of 27 | Total Record : 261