cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
ISSN : 02163942     EISSN : 25496883     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
This journal is a scientific journal publications to develop knowledge in the field of Medical Science and Health. Topics of papers that can be published in the Jurnal Kedokteran dan Kesehatan (JKK) Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta is scientific topics that correspond to areas of interest in the Faculty of Medicine and Health are Medical Science, Public Health, Obstetrics, Nursing, Pharmacy, Nutrition, other fields of health sciences. This journal is published periodically since 2004, 2 (two) times in 1 year (January and July). Available online since January 2016.
Arjuna Subject : -
Articles 201 Documents
Faktor Dominan Obesitas pada Siswa Sekolah Menengah Atas di Tangerang Selatan Indonesia Sugiatmi Sugiatmi; Dian Rini Handayani
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 14, No 1 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jkk.14.1.1-10

Abstract

Penyakit degeneratif atau penyakit non infeksi merupakan salah satu implikasi kesehatan yang dapat terjadi kepada seseorang di masa depan sebagai akibat dari perilaku kesehatan di masa remaja. Oleh karena itu, sangat penting mengidentifikasi faktor penentu obesitas agar dapat diketahui upaya pencegahannya pada remaja. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui faktor penentu obesitas di kalangan siswa SMA di Tangerang Selatan. Data diperoleh dari survei cross sectional yang dilakukan di SMAN 7 Tangerang Selatan terhadap 131 siswa SMA yang dipilih dengan teknik sampling proportional stratified sampling. Responden dinilai obesitas jika Z-score IMT/U (kg/m2) lebih dari 2 standar deviasi dari standar acuan pertumbuhan. Analisis bivariat menggunakan uji chi square. Regresi logistik ganda digunakan untuk menganalisis faktor penentu obesitas. Hasil penelitian ini menunjukkan risiko obesitas lebih tinggi pada siswa yang memiliki aktivitas fisik rendah (OR = 2.39), rendahnya pengetahuan gizi (OR = 2.89), dan tingginya konsumsi makanan cepat saji (OR = 2.74). Penentu obesitas adalah pengetahuan gizi dan frekuensi konsumsi makanan cepat saji. Risiko tertinggi adalah di kalangan siswa yang memiliki pengetahuan gizi rendah. Sekolah sebaiknya melakukan pelatihan tentang gizi dan makanan sehat secara teratur kepada siswa serta mengintegrasikan pengetahuan gizi ke dalam kurikulum sekolah untuk meningkatkan pengetahuan gizi siswa. Kata kunci: obesitas, remaja, pengetahuan
Hubungan antara Pengetahuan, Personal Hygiene, dan Infestasi Pediculus humanus var. capitis pada Santriwati Muhammadiyah Boarding School Prambanan Sleman Yogyakarta Atik Setyoasih; Dyah Suryani
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 2 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.551 KB) | DOI: 10.24853/jkk.12.2.190-201

Abstract

Pedikulosis kapitis banyak menyerang anak sekolah yang tingal di asrama akibat kurangnya kebersihan dan kebiasaan pinjam meminjam barang. Infestasi Pediculus humanus var. capitis padaanak perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki. keberadaan kutu kepala di pondok pesantren sering diabaikan. Observasi awal di Muhammadiyah Boarding school Prambanan Sleman Yogyakarta, dari 10 siswa, 4 responden positif infestasi Pediculus humanus var. capitis. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan anatara pengetahuan, personal hygiebne dan infestasi Pediculus humanus var .capitis di Muhammadiyah Boarding School Sleman Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional. Sampel penelitian adalah santriwati sebanyak 84 sampel yang diambil dengan teknik sproporsional random sampling. Instrumen penelitian adalah kuesioner, data diuji dengan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara pengetahuan (p=0,806), personal hygiene (p= 0,516), ada hubungan pernah bertukar jilbab(p=0,02). Secara biologis, tingkat pengetahuan (RP=1,105), personal hygiene (RP=1,204), pernah bertukar jilbab (RP=2,056) merupakan faktor risiko infestasi Pediculus humanus var .capitis.Secara khusus, ada hubungan pernah bertukar jilbab antar santriwati dan infestasi Pediculus humanus var .capitis pada santriwati Muhammadiyah Boarding school Prambanan SlemanYogyakarta.Kata Kunci: infestasi Pediculus humanus var .capitis , pengetahuan, personal hygiene
Hubungan Iklim (Suhu udara dan Kecepatan Angin) dengan Kasus Diare di DKI Jakarta Tahun 2010 - 2014 Ernyasih Ernyasih
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 2 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.276 KB) | DOI: 10.24853/jkk.12.2.116-120

Abstract

Diare masih merupakan masalah kesehatan di negara berkembang karena morbiditas dan mortalitasnya masih tinggi. Tahun 2009, diare merupakan penyebab kematian nomor 2 pada balita di dunia, nomor 3 pada bayi dan nomor 5 bagi segala umur. 1.5 juta anak meninggal dunia setiap tahunnya karena diare. Faktor utama yang menyebabkan diare adalah perubahan iklim, kondisi lingkungan kotor dan kurang memperhatikan kebersihan makanan. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan antara iklim (suhu udara dan kecepatan angin) dengan kasus diare di DKI Jakarta tahun 2010 – 2014. Metodologi penelitian ini menggunakan studi ekologi denganmenggunakan data sekunder yang bersumber dari dokumen atau laporan kasus diare dari Dinas Kesehatan Propinsi DKI Jakarta dan data iklim berupa suhu udara dan kecepatan angin dariBMKG Kemayoran dari tahun 2010 – 2014.Analisis data menggunakan analisa deskriptif.Hasilpenelitian menunjukkan bahwa kasus diaretertinggi terjadi pada tahun tahun 2012 yaitu sebesar 246.518 penderita, tertinggi suhu udara tertinggi terjadi pada tahun 2014 yaitu sebesar 28.80Cdantertinggi terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar 5.2 knot. Berdasarkan uji statistik didapatkan hasil p value ≥ 0.05,maka tidak ada hubungan antara iklim (suhu udara dan kecepatan angin) dengan kasus diare. Kesimpulan tidak ada hubungan antara iklim (suhu udara dan kecepatan angin) dengan kasus diare.
Hubungan Karakteristik, Pengetahuan dan Sikap terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Ibu Rumah Tangga di Kelurahan Kebalen Kecamatan Babelan Bekasi Utara Tahun 2016 Rayhana Rayhana; Rini Astin Triana
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 2 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.423 KB) | DOI: 10.24853/jkk.12.2.168-180

Abstract

Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) rumah tangga merupakan tatanan awal dari pelaksanaan PHBS. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara karakteristik (umur, pendidikan, dan mata pencaharian), pengetahuan dan sikap terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada ibu rumah tangga di RW.012 Kelurahan Kebalen Tahun 2016. Metode yang digunakandalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah sejumlah 360 dengan jumlah sampel sebanyak 189 ibu rumah tangga dan diambil dengan teknik cluster random sampling. Analisis data menggunakan uji statistic chisquare(tingkat kemaknaan 0.05). Variabel bebas adalah karakteristik (umur, pendidikan, mata pencaharian), pengetahuan dan sikap tentang PHBS dan variabel terikat adalah Perilaku HidupBersih dan Sehat. Terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan (p=0.009, 95% CI:1.264- 4.524) dengan OR = 2.391 ) dan sikap (p=0.001, 95% CI: 1.528-5.281, dengan OR = 2.841).dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Sedangkan karakteristik umur, mata pencaharian dan pengetahuan tidak berhubungan bermakna dengan PHBS(p>0.05). Adanya hubungan bermakna antara pendidikan dan sikap dengan PHBS. Kepada Dinas Kesehatan Kelurahan Kebalen perlu mempersiapkan sosialisasi penerapan PHBS secara lengkap berikut prakteknya agar dapatmendorong implementasi PHBS rumah tangga dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.Kata Kunci:PHBS, ibu rumah tangga, pengetahuan dan sikap
Budaya Keselamatan (Kajian Kepustakaan) Dihartawan Dihartawan
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 14, No 1 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jkk.14.1.98-108

Abstract

Penelitian ini merupakan kajian kepustakaan mengenai budaya keselamatan (safety culture) yang bersifat kualitatif, dan menggunakan teknik content analysis dengan pendekatan comparative approach, bertujuan untuk mengetahui dengan lebih baik konsep budaya keselamatan (safety culture). Kajian ini menggunakan metode komparatif dilakukan analisis untuk mendapatkan pemahaman dan pengertian yang mendalam mengenai budaya keselamatan (safety culture) dalam konsep organisasi. Konsep budaya keselamatan (safety culture) merupakan konsep penting didalam organisasi. Pemahaman yang mendalam mengenai konsep ini penting mengingat keterkaitan antara konsep dan aplikasi dari kedua hal tersebut. Pemahaman yang tidak tepat akan konsep tersebut dapat menyulitkan bagi para pembuat aturan/regulasi, praktisi dan peneliti dalam berkomunikasi mengenai budaya keselamatan (safety culture). Berdasarkan kajian yang mendalam ini akhirnya penulis mencoba memunculkan gambaran definisi dari budaya keselamatan (safety culture), bahwa budaya keselamatan (safety culture) adalah ‘sesuatu yang tercipta mengakar kepada nilai-nilai, norma dan keyakinan dasar, tersebar pada seluruh anggota organisasi melalui interaksi sosial baik antar sesama anggota atau anggota dengan organisasi, dimana seiring waktu yang panjang nilai-nilai tersebut telah teruji serta mampu dipercaya dan dipergunakan untuk belajar dan berkembang dalam mencegah dan menghadapi tantangan baik berupa kesalahan, kejadian maupun kecelakaan yang datang dari luar ataupun dari dalam organisasi dan tercermin didalam perilaku individu serta organisasi kearah mengutamakan safety’.  Kata Kunci: safety; safety culture; organisasi; organisasi culture
Optimisme sebagai Prediktor Psikologis pada Mahasiswa Kebidanan Sugiarti Musabiq; Eko Aditya Meinarno
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 13, No 2 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jkk.13.2.134-143

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan optimisme dengan self-esteem, career decision-making self-efficacy, hardiness, dan resiliensi pada mahasiswa kebidanan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain korelasional. Sampel dari penelitian ini adalah mahasiswa program diploma III kebidanan yang berada di wilayah provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan Sumatera Barat. Secara keseluruhan, 571 mahasiswa program Diploma III kebidanan berpartisipasi dengan cara mengisi kuesioner alat ukur yang terdiri dari LOT-R yang dikembangkan oleh Scheier, Carver, dan Bridges (1994), Rosenberg’s Self-esteem Scale yang dikembangkan oleh Rosenberg (1965), CDSE-SF yang dikembangkan oleh Taylor dan Betz (1983), DRS 15-R yang dikembangkan oleh Paul T. Bartone (2007) dan telah diadaptasi di Indonesia oleh Lukman (2008) dan CD-RISC yang dikembangkan oleh Connor dan Davidson (2003) dan telah diadaptasi oleh Campbell-Sills dan Stein (2007). Hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat variabel memiliki hubungan yang positif dengan optimisme, yang berarti apabila keempat variabel ini mengalami peningkatan maka optimisme pada diri mahasiswa juga akan meningkat. Selain itu variabilitas skor keempat variabel dapat diprediksi dari hubungannya dengan optimisme. Kata kunci: Optimisme, CDSE, Hardiness, Resiliensi, Self-esteem
Turnover Karyawan Di Rumah Sakit Rawamangun Atthariq Atthariq Atthariq; Dantjahjono Koentjoro
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 1 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (603.092 KB) | DOI: 10.24853/jkk.12.1.62-70

Abstract

Rumah Sakit Rawamangun merupakan salah satu rumah sakit swasta di Jakarta yang mempunyai visi menjadi rumah sakit yang terbaik dalam pelayanan jasa kesehatan masyarakat dalam rangka pembangunan kesehatan di Jakarta. Namun usaha ini mendapat hambatan dibidang SDM karena tingginya angka Turnover karyawan di Rumah Sakit Rawamangun. Angka Turnover karyawan yang tinggi dijadikan sebagai suatu indikasi adanya masalah di organisasi ini sehingga perlu di eksplorasi faktor faktor apa saja yang mempengaruhinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Menggali faktor faktor apa saja yang mempengaruhi tingginya angka Turnover karyawan di Rumah Sakit Rawamangun. Desain penelitian menggunakan Kualitatif eksploratif. Subjek penelitiannya adalah karyawan yang masih bekerja di Rumah Sakit Rawamangun dan karyawan yang sudah keluar dari Rumah Sakit Rawamangun. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara yang mendalam terhadap karyawan baik yang sudah keluar maupun karyawan yang masih bekerja di Rumah Sakit Rawamangun, juga dilakukan Focus Group Discussion (FGD) terhadap karyawan yang masih bekerja. Dari beberapa hasil yang dikumpulkan baik secara wawancara yang mendalam maupun FGD didapat permasalahan: alasan bertahan, alasan keluar maupun harapan terhadap Rumah Sakit. Alasan bertahan karena suasana kerja yang kekeluargaan dan memperoleh ilmu dan pengalaman yang bermanfaat. Alasan keluar karena peraturan yang tidak jelas, kurangnya penghargaan terhadap karyawan, kompensasi yang kurang dan jaminan masa depan yang masih belum jelas. Harapan terhadap Rumah Sakit agar melihat kembali peraturan dan kebijakan yang ada dan berlaku untuk karyawan juga memperhatikan kesejahteraan karyawan yang bekerja di Rumah Sakit. Sehingga dap[at disimpulkan bahwa Penyebab utama keluarnya karyawan dari Rumah Sakit Rawamangun adalah antara lain diterimanya sebagai pegawai negeri, alasan keluarga dan alasan ingin mengembangkan ilmu pengetahuan diri sendiri, ini semua dipengaruhi oleh faktor ketidak puasan dalam bekerja karena kurangnya kompensasi yang kurang memadai, peraturan Rumah Sakit yang tidak jelas, tidak ada penghargaan terhadap karyawan. Semua ini mempengaruhi tingginya angka Turnover karyawan Kata kunci: Turnover, karyawan, eksplorasi.
Analisis Hubungan antara Pengetahuan, Psikologi dan Pengalaman bersalin Ibu dengan Pemilihan Proses PersalinanNormal atau Caesarea Pada Pasien Melahirkan di RSIA Hermina Ciputat Fini Fajrini
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 2 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.462 KB) | DOI: 10.24853/jkk.12.2.121-128

Abstract

Persalinan bisa berjalan secara normal, namun sekarang tidak jarang dilakukan dengan caesar. Setiap wanita menginginkan persalinannya berjalan lancar dan dapat melahirkan bayi dengansempurna. Penelitian ini bertujuan melihat faktor yang paling berhubungan dengan pemilihan proses persalinan. Jenis penelitian ini adalah cross sectional, menggunakan data primer dengansampel 104 responden, dengan menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat. Penelitian didapatkan 54% pasien melahirkan dengan proses persalinan caesar dan 46% melahirkan dengan proses persalinan normal. Faktor yang berhubungan dengan pemilihan proses persalinan adalah pengalaman bersalin sebelumnya yaitu p=0,002, komplikasi kehamilan p=0,021, komplikasi persalinan p=0,034 dan psikologi ibu 0,001. Dari hasil analisis multivariat dari 4 variabel tersebut diatas yang signifikan, variable pengalaman melahirkan sebelumnya yang paling berpengaruh terhadap pemilihan proses persalinan.Kata Kunci: Pemilihan proses persalinan
Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Myalgia pada Nelayan di Desa Batukaras Pangandaran Jawa Barat Atthariq Atthariq; Maria Eka Putri
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 14, No 1 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jkk.14.1.74-82

Abstract

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar ke-4 di dunia dan sekitar 17.000 pulau terdapat 8090 desa pesisir yang tersebar di 300 Kabupaten/Kota pesisir. Sebanyak 67.87 juta bekerja di sektor informal sebagai nelayan atau sekitar 30% penduduk Indonesia. Data hasil penelitian Kementerian Kesehatan pada 2006 mengenai penyakit dan kecelakaan yang terjadi pada nelayan menyebutkan bahwa sejumlah nelayan di Pulau Bungin, Nusa Tenggara Barat menderita nyeri persendian sebesar 57.5%. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya hasil analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian myalgia pada nelayan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Populasi penelitian ini adalah nelayan dengan jumlah sampel 140 responden. Analisis data dilakukan dengan uji Chi Square α 0.05. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa variabel yang secara statistik memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian myalgia adalah umur (pvalue=0.019), penghasilan (pvalue=0.004), lama kerja (pvalue=0.024) dan masa kerja (pvalue=0.001). Diperlukan penelitian selanjutnya dengan menambahkan variabel-variabel penelitian yang belum diteliti dengan analisa yang lebih mendalam. Kata Kunci: myalgia; nelayan; otot
Efektivitas Penambahan 2,5 μG Sufentanil pada 12,5 mg Bupivakain 0,5% Hiperbarik terhadap Mula dan Lama Kerja Blokade Sensorik-Motorik Anestesi Spinal pada Operasi Herniorafi Resiana Resiana; Zulkifli Zulkifli; Kusuma Harimin; Theodorus Theodorus
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 2 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.274 KB) | DOI: 10.24853/jkk.12.2.181-189

Abstract

Salah satu kekurangan anestesi spinal adalah durasi blokadenya yang singkat. Berbagai cara dilakukan untuk memperpanjang durasi blokade seperti penambahan adjuvan berupa obat opioidseperti sufentanil. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektifitas penambahan sufentanil pada anestesi lokal bupivakain hiperbarik terhadap mula dan lama kerja blokade spinal. Uji klinikacak berpembanding, buta ganda telah dilakukan di Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang dari bulan April sampai dengan Juli 2013. Terdapat 66 pasien yang memenuhi kriteria inklusi, yangmenjalani herniorafi dengan anestesi spinal. Pasien dibagi dalam dua kelompok, masing – masing 33 orang. Kelompok I menggunakan bupivakain 0,5% hiperbarik 2,5 ml ditambah 2,5 μg sufentanil 0,5 ml, sedangkan kelompok II bupivakain 0,5% hiperbarik 2,5 ml ditambah 0,5 ml NaCl 0,9%. Diteliti, mula kerja , lama kerja, blokade sensorik dan motorik, tinggi blokade sensorik puncak, efektivitas dan efek samping intra operatif. Analisi data menggunakan SPSS versi 20. Pada kelompok bupivakain 0,5% hiperbarik-sufentanil didapatkan mula kerja blokade sensorik danmotorik lebih cepat dan lama kerja blokade sensorik dan motorik lebih panjang daripada kelompok bupivakain 0,5% hiperbarik-NaCl 0,9% ( p<0,001), sedangkan tinggi blokade sensorik puncak ,kualitas analgesia, dan relaksasi motorik, serta efek samping sebanding. Simpulan dari penelitian ini adalah penambahan 2,5 μg sufentanil pada bupivakain 0,5% hiperbarik 2,5 ml mempercepat mula kerja dan memperpanjang lama kerja blokade sensorik dan motorik.Kata kunci: sufentanil, bupivakain, spinal anestesi, herniorafi

Page 3 of 21 | Total Record : 201