cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bukittinggi,
Sumatera barat
INDONESIA
Islam Realitas: Journal of Islamic & Social Studies
ISSN : 24771309     EISSN : 24771201     DOI : -
Islam Realitas: Journal of Islamic & Social Studies is a journal which publishes the research results related to the Islamic and social theme from various disciplines or interdisciplinary such as education, law, history, literature, sociology, anthropology, politics, economics, communications, science, information technology, and others. The editorial team invites the researchers, scholars, and Islamic studies and social observers to submit the research result article which has never been published in the media or other journals. Islam Realitas is published twice a year, in June and December.
Arjuna Subject : -
Articles 121 Documents
PERANAN ORGANISASI BUKAN KERAJAAN (NGO) DALAM KONFLIK KEMANUSIAAN DI PALESTIN Noor Atika Shafinaz Binti Nazri
Islam Realitas: Journal of Islamic and Social Studies Vol 3, No 1 (2017): June 2017
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30983/islam_realitas.v3i1.213

Abstract

Humanitarian aid has become one of the human rights agenda in international world. In this case, there are various international organizations including non-governmental organizations (NGOs) involved. For Malaysia, the NGO is well regarded as one of the NGOs most active in providing humanitarian aid to Palestine. The organization has been using the platform of non-governmental organizations in providing humanitarian assistance to the Palestinian people. This study focuses Viva Palestina Malaysia, which is one of Malaysia NGOs active in Palestine. It will review the activities of the police and Viva Palestina Malaysia contribution towards the Palestinians. The study will indicate the role of non-governmental organizations in the fight for the truth, raise awareness of issues, provide assistance and conduct humanitarian activities in Palestine Bantuan kemanusiaan telah menjadi salah satu agenda hak asasi manusia dalam dunia antarabangsa. Terdapat pelbagai organisasi antarabangsa termasuk Organisasi Bukan Kerajaan (NGO) yang terlibat dalam hal ini. Bagi Malaysia, NGO itu dengan baik dianggap sebagai antara kumpulan organisasi bukan kerajaan yang paling aktif dalam menyediakan bantuan kemanusiaan ke Palestin. Organisasi ini telah menggunakan platform bukan kerajaan dalam menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestin. Kajian ini memfokuskan Viva Palestina Malaysia yang merupakan salah satu NGO dari Malaysia bergiat aktif di Palestin. Ia akan mengkaji aktiviti, polisi dan sumbangan Viva Palestina Malaysia terhadap Palestin. Kajian akan menunjukkan peranan organisasi bukan kerajaan dalam memperjuangkan kebenaran, meningkatkan isu kesedaran, menyediakan bantuan dan menjalankan aktiviti kemanusiaan di Palestin
داعش : حقيقة التنظيم والأهداف Hanadi Fadhl
Islam Realitas: Journal of Islamic and Social Studies Vol 2, No 1 (2016): June 2016
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30983/islam_realitas.v2i1.128

Abstract

ظاهرة التطرف قد يشكل طبعا خاصا فى الحياة البشرية، وظهرت أنواعه وأشكاله العديدة منها يشكل طبعا فكريا وآخر طبعا دينيا. وقضية داعش المعروف بالدولة الإسلامية فى العراق والشام انتشر نفوذه بسرعة عجيبة حتى دول الجوار، وما حقيقته و ما هي أهداف أنشطته فى الدول الإسلامية؟ ومن المعروف أن داعش يحمل طبعا دينيا فى ثوبه المزور ووراء ذلك قد استولى عليه النفوذ الغربي لتفتيت دول الشرق الأوسط. وكانت الهيمنة الغربية قد تشتت خاصة بعد الربيع العربي بسقوط بعض الحكام العرب الموالين لها، ولذالك لا بد من البحث عن الأساليب الأخرى لبث نفوذها فى الشرق الأوسط والدول الإسلامية ومن هذه الأساليب تكوين داعش بثوبه الإسلامي من حيث المظهر. وظهور داعش فقط لتشويه صورة الإسلام والمسلمين، إذن هناك علاقة وطيدة بين داعش والنفوذ الغربي في الشرق الأوسط خاصة وبلدان المسلمين عامة. الكلمات المفتاحية:داعش، الهيمنة الغربية Fenomena kekerasan dalam berbagai aktifitas manusia sudah jadi warna tersendiri. Berbagai corak kekerasan muncul dalam berbagai bentuk dan warna. Salah satu bentuknya adalak bercorak dan bertameng agama, diantaranya adalah fenomena ISIS. Bagaimana hakikat dan tujuan gerakannya?. Terkesan corak aktifitas mereka bercorak keagamaan, tapi dibalik itu ada agenda pesanan barat yang untuk memecah belah Timur Tengah. Hegemoni barat yang mulai terancam setelah munculnya musim semi negera-negara Arab dengan bertumbangnya para penguasa diktator. Perlu ada skenario baru buat menguatkan tancapan pengaruh barat di Timur Tengah dengan melahirkan ISIS. Keberadaan ISIS memang dimunculkan by desain yang rapi antara kekuatan yang berpengaruh dikancah percaturan politik dunia. Jadi ISIS hanya memperburuk citra Islam yang bermula di Iraq dan Suria dan melebar ke berbagai penjuru dunia. Jadi ISIS dan hegemoni barat punya keterkaitan erat dalam mencaplok Timut Tengah secara khusus dan dunia Islam secara umum.
TEKNIKALISASI PEMETAAN WILAYAH ADAT: KETAHANAN SOSIAL BUDAYA KOMUNITAS ETNIS SUMURI DI KABUPATEN TELUK BINTUNI PROVINSI PAPUA BARAT I Ngurah Suryawan
Islam Realitas: Journal of Islamic and Social Studies Vol 2, No 2 (2016): December 2016
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30983/islam_realitas.v2i2.185

Abstract

This article analyzes the impacts arising from the penetration of investment in Sumuri District teluk Bintuni Regency, West Papua Province. One thing that the company done is mapping the rights of indigenous clans to identify areas that became the company's location. At this moment the complexity of problems linking social and cultural resistance to the host community with this technicalization mapping problem appear. Territorialising indigenous territories just happen and local communities trapped in the processes of regulation prepared by the country and the company. The toughest challenge in participatory mapping is clearing the technicalization process and setting that become the perspective of countries and companies. This article tries to explore what happens in negotiations between technicalization process of mapping indigenous territories with expectations awakened in people Sumuri about socio-cultural changes. In this contestation imagination about involving customs and cultures in the current socio-cultural changes and the setting becomes very problematic and risky. Artikel ini menganalisis dampak-dampak yang ditimbulkan dari penetrasi investasi di Distrik Sumuri Kabupaten Teluk Bintuni Provinsi Papua Barat. Salah satu hal yang dilakukan perusahaan adalah pemetaan hak-hak ulayat marga untuk mengidentifikasi wilayah yang menjadi lokasi perusahaan. Pada momen inilah muncul kompleksitas persoalan yang menghubungkan ketahanan sosial budaya komunitas tempatan dengan teknikalisasi permasalahan pemetaan ini. Teritorialisasi wilayah-wilayah adat terjadi begitu saja dan komunitas tempatan terjebak dalam proses-proses pengaturan yang dipersiapkan oleh negara dan perusahaan. Tantangan terberat pemetaan partisipatif adalah menjernihkan proses teknikalisasi dan pengaturan yang menjadi perspektif dari negara dan perusahaan. Artikel ini mencoba mendalami apa yang terjadi dalam negosiasi antara proses teknikalisasi pemetaan wilayah adat tersebut dengan harapan-harapan yang terbangun dalam diri orang Sumuri tentang perubahan sosial budaya. Dalam kontestasi inilah imajinasi tentang melibatkan adat dan budaya dalam arus perubahan sosial budaya dan pengaturan menjadi sangat problematik dan riskan.
IDENTITAS: KONSTRUKSI SOSIAL DAN KEKUASAAN Endrizal Endrizal; Novi Hendri; Ridha Ahida
Islam Realitas: Journal of Islamic and Social Studies Vol 4, No 1 (2018): June 2018
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.717 KB) | DOI: 10.30983/islam_realitas.v4i1.463

Abstract

This paper examines the construction of social identity that occurred in the Chinese society of Indonesian descent. Discrimination and violence against ethnic Chinese are common. So that few ethnic Chinese seem to resign, accept it as fate, or it is an inevitable consequence of being a foreign minority. One can easily, on behalf of an abstract or abstract racial identity and away from the reality of annihilating a neighbor beside his own house, or groups imagined as others (others). People often get caught up in the illusion of a unique and unfettered identity. It is found in this study that identity builds in discourse, and therefore needs to be understood as something formed in historical and institutional spaces, structures constructed by specific discursive practices Tulisan ini mengkaji tentang konstruksi identitas sosial yang terjadi di tengah masyarakat China keturunan Indonesia. Diskriminasi dan kekerasan yang terjadi terhadap etnis China dianggap sesuatu yang biasa. Sehingga tidak sedikit etnis China yang seolah pasrah, menerimanya sebagai takdir, atau merupakan sebuah konsekuensi yang tak terelakkan sebagai golongan minoritas asing. Orang dapat dengan mudah, atas nama identitas ras atau agama yang abstrak dan jauh dari realitas justru menghabisi tetangga yang ada disamping rumahnya sendiri, atau kelompok-kelompok yang diimajinasikan sebagai yang lain (orang lain). Orang sering terjebak ke dalam ilusi tentang identitas yang unik dan tanpa pilihan. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa identitas terbangun di dalam diskursus, dan karenanya perlu dipahami sebagai sesuatu yang dibentuk dalam ruang-ruang historis dan institusional, struktur-struktur yang dikonstruksikan oleh praktik-praktik diskursif yang spesifik.
HARMONY IN DIVERSITY: STUDY ON POTENTIAL HARMONIOUS MULTICULTURAL SOCIETY "PANTARA" REGIONS (PANTI-TAPUS-RAO) NORTHERN BORDER OF WEST SUMATRA Muhiddinur Kamal
Islam Realitas: Journal of Islamic and Social Studies Vol 4, No 2 (2018): December 2018
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2501.651 KB) | DOI: 10.30983/islam_realitas.v4i1.511

Abstract

Pantara region (Panti-Tapus-Rao) is an area that lies on the border north Sumatra Indonesia consists of diverse cultures, ethnicities, races and religions. This area is a picture of a multicultural society, scattered in various corners of the village. The society of Pantara is a homogeneous society both in terms of custom and religion in Minangkabau. During the era Pagaruyung Kingdom in Minangkabau, Pantara region was given region's special autonomy status called "Lordship of Padang Nunang" located in Rao. The status of “Lordship” as shoreline areas (regions in power) is given by the special autonomous kingdom of Pagaruyung, contributing to strengthen society of "Pantara" as an honor for indigenous of Minangkabau tradition which holds the tradition of, "Tradition founded upon Islamic law, Islamic law founded upon the Qur'an" (adat basandi syara', syara' basandi Kitabullah). The massive arrival of Batak Toba and Mandailaing in the early days of independence to Pantara region(Panti-Tapus-Rao), change homogenous society into a heterogeneous society. The diversity in Pantara region covers ethnicity and culture as well as diversity in religion. Batak Toba and Mandailing society share the same patrilineal culture, but they are different in terms of religion. Batak Toba society made Protestants association or better known as HKBP while Mandailing community embraced Islam. Minangkabau people have the same religion as the Mandailing, because both are Moslem but they are different in customs. Mandailing embraced patrilineal while indigenous Minangkabau is matrilineal. On the other hand, Batak and Minang people different both in religion and culture. Batak are Christians while the Minangkabau are Muslims. The presence of Javanese people who come when it was brought by the Dutch, and the arrival of Malay people who chose to stay in the region participated Pantara enrich the diversity of Pantara region. Pantara region now has turned into a society that is heterogeneous in terms of ethnicity, religion, culture and language, they are live together in harmony, although sometimes arise, but can be mitigated and resolved quickly.There are some factors to live in harmony in diversity within the multicultural society of Pantara: 1). Understanding of religious teachings which are sublime and peaceful, 2). Values of local wisdom, 3). Recognition of newcomers, 4). And the pattern of leadership in the community
KONVENSYEN PENGHAPUSAN SEGALA BENTUK DISKRIMINASI TERHADAP WANITA (CEDAW) : SATU TINJAUAN AWAL Nursholeha Muh Salleh; Dara Maulina Binti Jalaluddin
Islam Realitas: Journal of Islamic and Social Studies Vol 4, No 1 (2018): June 2018
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.1 KB) | DOI: 10.30983/islam_realitas.v4i1.504

Abstract

Penulisan ini membincangkan tentang gagasan wanita dalam CEDAW berdasarkan analisis fiqh. Beberapa unsur feminisma telah mendominasi dalam draft CEDAW sehingga terdapat beberapa dari pasal-pasal CEDAW yang bertentangan dengan syariat Islam. Feminisma adalah satu agenda Barat yang bertujuan untuk mengakhiri penindasan yang dialami oleh wanita, iaitu persamaan dan kebebasan status serta peran diantara lelaki dan perempuan di segala hal kehidupan. Walaupun kefahaman ini berkembang di Barat, ia telah mempengaruhi cara berfikir umat Islam melalui serangan-serangan pemikiran yang menuntut kebebasan mutlak. Metodologi kajian menggunakan analisis kepustakaan dengan berpandukan sumber daripada perpustakaan dan capaian maya. Hasil kajian menunjukkan bahawa wujudnya pengaruh feminisma kepada para intelektual muslimah. Kajian ini juga mendapati bahawa dalam mengaplikasikan nilai-nilai yang terkandung di dalam pasal-pasal CEDAW tersebut harus dimaknai dalam konteks budaya, agama dan negara masing-masing kerana tidak dapat dimaknai secara mutlak tanpa batasan
POLA JARINGAN GURU MURID SYEIKH HAJI ALI IMRAN HASAN PONDOK PESANTREN NURUL YAQIN RINGAN – RINGAN DARI 1970-2010 Akmaluddin Mulis; Daniel Caniago
Islam Realitas: Journal of Islamic and Social Studies Vol 4, No 1 (2018): June 2018
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2568.705 KB) | DOI: 10.30983/islam_realitas.v4i1.705

Abstract

Dalam sejarah pendidikan Pondok Pesantren, nama Syekh Ali Imran termasuk sebagai salah seorang tokoh yang mempelopori berkembangnya pendidikan Pondok Pesantren di Sumatera Barat yang berawal dari sebuah Surau tempat beibadahnya orang muslim. Syekh Ali Imran lahir pada hari rabu tanggal 30 Juni 1926 dalam kondisi Indonesia belum merdeka, sumbangsinya terhadap sejarah pendidikan Islam terutama pendidikan pondok pesatren di Sumatera Barat sangat banyak, terutama di pondok pesantren yang beliau dirikan yaitu Pondok Pesantren Nurul Yaqin ringan-ringan yang terletak di Ringan-ringan Pakandangan, padang pariaman Sumatera Barat. Sejarah perlu mencatat bagaimana corak, pola, dan jaringan guru murid Syekh Ali Imran di Pondok Pesantren Nurul Yaqin sehingga mampu berkembnag dan bertahan sampai saat ini dan hal ini merupakan salah satu bukti kontribusinya terhadap sejarah  pendidkian Islam di Sumatera Barat dan Indonesia terutama di pondok pesantren.
BEREBUT KUASA RUMAH TUHAN: EKSPANSI IDEOLOGI RADIKAL MELALUI MASJID DI KOTA BEKASI Zulfan Taufik
Islam Realitas: Journal of Islamic and Social Studies Vol 4, No 1 (2018): June 2018
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (723.39 KB) | DOI: 10.30983/islam_realitas.v4i1.506

Abstract

Ruang demokrasi yang tercipta sebagai akibat lanjutan dari gerakan reformasi telah menjadi arena kontestasi aneka kekuatan politik gerakan keagamaan. Masjid, sebagai pusat aktivitas masyarakat, pun menjadi arena kontestasi berbagai kelompok keagamaan dalam penyemaian dan penyebaran ideologi mereka. Tulisan ini fokus untuk memotret fenomena persebaran ideologi Islam radikal di Bekasi Jawa Barat, yang secara khusus menempatkan masjid yang berdasarkan survey awal terindikasi dimasuki kelompok yang mendukung ISIS, sebagai unit analisisnya; Bagaimana modus operandi dan strategi kelompok radikal tersebut dalam mempengaruhi DKM masjid. Pengetahuan akan hasil penelitian ini, nantinya dapat menutupi fakta tentang kurangnya pengetahuan yang memadai tentang modus ekspansi dan strategi gerakan kelompok radikal tersebut telah membuat mereka berpengaruh meskipun dalam jumlah terbatas di beberapa masjid. Dengan menjadikan dua masjid yang ada di Kota Bekasi sebagai studi kasusnya, tulisan ini menemukan berbagai variabel seperti situasi lingkungan dan transfer kognisi yang kondusif, muatan materi keagamaan, serta pengurus DKM dan penceramah yang memili-ki perspektif ideologi radikal memberikan implikasi dalam penyebaran ide¬ologi yang sesuai dengan kelompoknya. Dengan kata lain, masjid sebagai basis keagamaan masyarakat menjadi salah satu wadah strategis bagi kelompok keagamaan untuk menyebarkan ideologi mereka.
KONSEP PENGELOLAAN KOPERASI PESANTREN UNTUK KESEJAHTERAAN EKONOMI MASYARAKAT: TELAAH SURAH AL-HASYR AYAT 7 Fikri, Ahmad Lutfi
Islam Realitas: Journal of Islamic & Social Studies Vol 4, No 1 (2018): Januari-Juni 2018
Publisher : IAIN Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30983/islam_realitas.v4i1.526

Abstract

Abstrak Al-Quran dengan ayat-ayatnya menjadi landasan ekonomi yang telah memberikan prinsip-prinsip kehidupan dalam menjalin hubungan antara manusia dengan sesamanya. Di dalamnya berisi aturan dan sekaligus tuntutan agar pengikut-pengikutnya berbuat hal-hal yang baik dan menjauhi tindakan yang dianggap pengerusakan dan kedzaliman. Oleh karenanya Al-Quran yang menjadi landasan dari keseluruhan ajaran Islam tidak sekedar berisi tentang kumpulan peraturan dan larangan, tetapi memberikan jaminan untuk terwujudnya kesejahteraan ekonomi masyarakat. Pada artikel ini, penulis bermaksud mengungkap kejelasan konsep pengelolaan koperasi pesantren untuk kesejahteraan ekonomi masyarakat dalam perpektif surat al-Hasyr ayat 7. Al-Quran memandang bahwa kesejahteraan ekonomi bukan semata-mata hanya permasalahan distribusi ekonomi secara materi semata-mata tetapi juga menyangkut unsur non materi dan bidang-bidang yang lainnya. Oleh karena itu, untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan secara material dan spiritual tersebut, Ekonomi Islam mempunyai karakteristik dalam pertumbuhannya, yaitu serba meliputi, berimbang, realistis, berkeadilan, tanggungjawab, mencukupi dan berfokus pada manusia sesuai dengan haknya sebagai khalifah di muka bumi. Karakteristik tersebut menunjukkan bahwa tujuan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi dalam Islam adalah adanya kesempatan semua anggota masyarakat apapun ras, agama dan karakternya – untuk mendapatkan kesejahteraan, sehingga semua orang dapat merasakan nikmat dan karunia Allah Swt. Al-Quran menuntut para pengikutnya untuk menjalankan keseluruhan ajaran Islam dalam semua aspek kehidupannya. Konsekuensi dari konsep ini adalah kesejahteraan ekonomi harus dipandang sebagai perwujudan perintah Tuhan kepada hamba-hambanya. Sehingga kesejahteraan ekonomi merupakan upaya terus menerus dari umat manusia untuk berbuat sebaik-baiknya, baik kepada Tuhan maupun kepada sesama manusia berdasarkan petunjuk Al-Quran. Abstract Al-Quran with its verses becomes the economic foundation that has given the principles of life in relationships between man and his fellowmen. It contains rules and guidance for his loyalists to do good things and stay away from actions that are considered vandalism and tyranny. Therefore, Al-Qur’an which is foundation of the whole teachings of Islam is not just about the collection of rules and prohibitions, but provides assurance for the realization of economic prosperity of the community. In this article, the writer intends to reveal the clarity of the concept of pesantren cooperative management for the economic welfare of community in the perspective of sura al-Hashr verse 7. Al-Quran believes that economic welfare is not only the problem of economic distribution materially but also concerning non material and other fields. Therefore, to achieve growth and development materially and spiritually, Islamic Economics has characteristics in its growth, which is all-round, balanced, realistic, fair, responsible, sufficient and focusing on human beings in accordance with their right as khalifah on earth. These characteristics indicate that the goal of growth and economic development in Islam is the opportunity of all members of any community of race, religion and character to gain prosperity, so that everyone can experience the blessings and grace of Allah. Al-Quran demands all of its loyalists to carry out the whole teaching of Islam in all aspects of their life. The consequence of this concept is that economic welfare should be viewed as the embodiment of Gods command to his servants. So that economic welfare is a continuous effort of mankind to do the best, both to God and fellow human beings based on the guidance of Al-Quran.
PERAN PANITIA PENGAWAS PEMILU (PANWASLU) DALAM MENEKAN KEMUDARATAN POLITIK UANG PADA WILAYAH YANG DIKUASAI LOCAL STRONGMEN : STUDI PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH KOTA CIMAHI TAHUN 2017 Arlan Sidha; Witjaksono Witjaksono
Islam Realitas: Journal of Islamic and Social Studies Vol 4, No 1 (2018): June 2018
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.22 KB) | DOI: 10.30983/islam_realitas.v4i1.507

Abstract

The direct election of regional heads in a democratic system, in fact, becomes a challenge for a region to provide intelligent political education for its people. Unfortunately, however, the challenge must be tested by a group of strong people (local strongmen) an area that has its own characteristics in preserving its power for many years. Therefore, in this article, will be studied how the role of Election Supervisory Committee (Panwaslu) Cimahi City in dealing with money politics and local strongmen hegemony. This research uses descriptive qualitative method with structured interview. The results of this study show that Panwaslu Kota Cimahi runs two roles, namely the role in the preparation stage and the role at the implementation stage. Where the results of both new formal actions and has not entered into the realm of substantial Direstuinya pemilihan umum kepala daerah secara langsung dalam sistem demokrasi, sejatinya menjadi tantangan tersendiri bagi suatu daerah untuk memberikan pendidikan politik yang cerdas bagi masyarakatnya. Namun sayangnya, tantangan tersebut harus diuji oleh sekelompok orang kuat (local strongmen) suatu wilayah yang memiliki karakteristik tersendiri dalam melestarikan kekuasaannya hingga bertahun-tahun. Maka dari itu dalam artikel ini, hendak dikaji bagaimana peran dari Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Cimahi dalam menyikapi politik uang serta hegemoni local strongmen. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan wawancara terstruktur. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa Panwaslu Kota Cimahi menjalankan dua peran, yakni peran pada tahap persiapan dan peran pada tahap pelaksanaan. Dimana hasil dari keduanya baru tindakan-tindakan formal dan belum masuk ke ranah substansial

Page 5 of 13 | Total Record : 121