cover
Contact Name
Dr. Rosihan Asmara
Contact Email
jepa@ub.ac.id
Phone
+62341-580054
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Jl. Veteran, Malang. Indonesia, 65145
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
JEPA (Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis)
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : 26144670     EISSN : 25988174     DOI : 10.21776/ub.jepa
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis (JEPA) adalah jurnal yang diterbitkan oleh Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian secara reguler setiap tiga bulan sekali untuk tujuan mendeseminasikan hasil penelitian dan pengabdian yang dilakukan oleh mahasiswa, dosen, peneliti dan pengabdi. Topik keilmuan yang melingkupi JEPA adalah bidang ekonomi pertanian dan agribisnis secara luas. Semua makalah yang diterbitkan secara online oleh JEPA terbuka untuk pembaca dan siapapun dapat mendownload atau membaca jurnal tanpa melanggan maupun membayar.
Arjuna Subject : -
Articles 596 Documents
Dampak Perubahan Iklim terhadap Produksi dan Pendapatan Usahatani Cabai Merah (Kasus di Dusun Sumberbendo, Desa Kucur, Kabupaten Malang) Aprilliza Naura; Fitria Dina Riana
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.868 KB) | DOI: 10.21776/ub.jepa.2018.002.02.8

Abstract

Perubahan iklim terjadi dikarenakan adanya perubahan dari unsur-unsur iklim seperti kecepatan angin, kelembapan udara, suhu, dan curah hujan. Salah satu sektor pertanian yang terkena dampak dari perubahan iklim yaitu subsektor hortikultura pada tanaman cabai merah (Capsicum annum L) yang merupakan salah satu komoditas unggulan di Dusun Sumberbendo. Sebelum perubahan iklim (tahun 2012-tahun 2013) dan sesudah perubahan iklim (tahun 2014-tahun 2015) terdapat perbedaan yang cukup signifikan dari unsur iklim kecepatan angin, curah hujan, dan kelembaban. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengetahuan petani terhadap perubahan iklim, menganalisis dampak perbedaan produksi sebelum dan sesudah perubahan iklim, menganalisis dampak perbedaan pendapatan petani sebelum dan sesudah perubahan iklim, menganalisis sosial ekonomi sebelum dan sesudah perubahan iklim. Penelitian ini dilakukan di Dusun Sumberbendo, Desa Kucur, Kabupaten Malang. Berdasarkan hasil analisis, bahwa petani cabai merah mendapatkan pengetahuan mengenai adanya perubahan iklim dari televisi sebanyak 21 orang. Rata-rata produksi per Ha sebelum dan sesudah perubahan iklim pada luas lahan <0,5 Ha yaitu 8.210,21 kg dan 7.092 kg, luas lahan 0,5-1 Ha yaitu 5.263,22 kg dan 4.594,52 kg, luas lahan >1 Ha yaitu 3.879 kg dan 3.430,6 kg. Rata-rata pendapatan per Ha sebelum dan sesudah perubahan iklim dengan luas lahan <0,5 Ha yaitu Rp. 88.700.000 dan Rp 81.200.000, luas lahan 0,5-1 Ha yaitu Rp. 69.057.000 dan Rp. 64.692.000, luas lahan >1 Ha yaitu Rp. 38.500.000 dan Rp. 35.879.000. Hasil uji beda rata-rata pada produksi dan pendapatan cabai merah sebelum terjadinya perubahan iklim dan sesudah terjadinya perubahan iklim yaitu adanya perbedaan secara nyata. Kondisi sosial antar petani saling berbagi informasi mengenai budidaya usahatani cabai merah. Tidak adanya adopsi inovasi yang ditawarkan sehingga para petani cabai merah hanya bisa pasrah dengan hasil produksi yang menurun, dapat disimpulkan bahwa produksi dan pendapatan petani cabai merah mengalami penurunan dan aspek sosial ekonomi yang berubah.
Analisis Faktor Sosial Ekonomi Yang Mempengaruhi Keputusan Petani Dalam Program Tunda Jual Gabah Di Dusun Krajan, Desa Selodakon, Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember Bashir, Muhammad Irham Abdul; Koestiono, Djoko
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 2, No 3 (2018)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.674 KB) | DOI: 10.21776/ub.jepa.2018.002.03.5

Abstract

Tunda jual merupakan suatu tindakan melakukan stabilisasi harga komoditas pertanian dengan cara tidak langsung menjual komoditas tersebut pada saat panen (harga rendah) melainkan menyimpan terlebih dahulu dan menjual pada saat harga dirasa stabil. Petani dalam memasarkan hasil usahatani memiliki pertimbangan dalam memutuskan untuk menjual langsung atau tunda jual setelah panen. Keputusan petani dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sistem resi gudang di tingkat petani dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi biaya transaksi di tingkat petani. Persepsi petani  padi di Dusun Krajan Desa Selodakon mengenai indikator input termasuk kategori sangat baik, sedangkan persepsi petani padi mengenai indikator ouput, hasil, dampak, dan manfaat termasuk kategori baik. Variabel yang berpengaruh terhadap keputusan petani menerapkan sistem tunda jual adalah variabel jumlah kehadiran sosialisasi mengenai sistem tunda jual dan jarak lahan ke gapoktan. Semakin sering petani padi di Dusun Krajan Desa Selodakon meghadiri sosialisasi penyuluhan tunda jual maka petani akan berpeluang untuk memutuskan melakukan sistem tunda jual sebesar 3,244 kali. Sedangkan semakin jauh jarak lahan ke gapoktan maka petani akan berpeluang untuk memutuskan tidak melakukan sistem tunda jual sebesar 0,135 kali.
Manajemen Usahatani dan Faktor-Faktor Pengambilan Keputusan Petani Padi Organik di Desa Rowosari Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember Dian Puspa; Rudi Wibowo; Julian Adam Ridjal
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 2, No 4 (2018)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.439 KB) | DOI: 10.21776/ub.jepa.2018.002.04.3

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Manajemen usahatani padi organik kelompok tani “Tani Jayaa II” (2) Proses sertifikasi organik kelompok tani “Tani Jaya II”, dan (3) Faktor-faktor pengambilan keputusan petani dalam menerapkan usahatani padi organik di kelompok tani “Tani Jaya II”. Metode penelitian yang digunakan metode deskriptif analitik. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan disproportionate random sampling. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Manajemen usahatani yang dilakukan kelompok tani “Tani Jaya II” sudah menerapkan 5 fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengawasan, namun, masih terdapat beberapa hal yang tidak sesuai dengan perencanaan kelompok tani; (2) Proses sertifikasi organik kelompok tani “Tani Jaya II” dilakukan pada tahun 2012 di LeSOS yang kemudian melakukan perpanjangan sertifikasi (re-sertifikasi) organik pada tahun 2015 yang berlaku 3 tahun dan proses sertifikasi terdiri dari permohonan awal sertifikasi, pra inspeksi, tinjauan dokumen, pelaksanaan inspeksi, sidang komisi sertifikasi, dan pemberian sertifikasi organik; (3) Faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan petani padi organik adalah umur, pendapatan, pendidikan, pengalaman usahatani, luas lahan dan pelatihan metode organik, sedangkan faktor lain seperti jumlah anggota berpengaruh tidak signifikan terhadap pengambilan keputusan petani padi organik dengan taraf kepercayaan 90%.
Dampak Modernisasi Terhadap Perubahan Sosial Masyarakat Tani di Desa Kambata Tana Kabupaten Sumba Timur Diana Andayani Djoh
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 2, No 4 (2018)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.465 KB) | DOI: 10.21776/ub.jepa.2018.002.04.8

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak modernisasi terhadap perubahan sosial masyarakat tani di Desa Kambata Tana,Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan penentuan informan menggunakan teknik snowball sampling. Teknik analisa data yang digunakan adalah teknik analisa data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perubahan yang terjadi pada pola pikir dan perilaku masyarakat desa Kambata Tana  di satu sisi menerima kehadiran modernisasi dalam bidang pertanian, namun di lain sisi mereka masih tetap memegang teguh nilai-nilai budaya dan kearifan lokal yang dianut. Transformasi pertanian yang terjadi hanya sebatas pada cara produksi tanpa merubah struktur sosial masyarakat. Modernisasi pertanian membawa dampak pada berkurangnya kebutuhan tenaga kerja. Tenaga kerja manusia dan hewan dapat digantikan oleh mesin-mesin modern seperti traktor, pompa air, mesin pengering jagung dan padi. Ramalan Marx tentang pembentukan modal produksi kapitalis tidak terbukti pada masyarakat desa Kambata Tana. Konsep kepemilikan alat produksi masih tetap mempertahankan tradisi yang telah ada. Kepemilikan alat produksi didasarkan oleh kepemilikian komunitas, sehingga tidak ada satu pihak pun yang akan menjadi penguasa alat produksi. Masyarakat tani desa Kambata Tana umumnya lebih mengedepankan orientasi sosial-kemasyarakatan, yang diwujudkan dengan tradisi gotong royong dalam kegiatan mereka. Jadi bertani bukan saja aktivitas ekonomi, melainkan sudah menjadi budaya hidup yang sarat dengan nilai-nilai sosial-budaya masyarakat lokal
Analisis Keunggulan Komparatif Usahatani Bawang Merah di Desa Ponjanan Barat, Kecamatan Batumarmar, Kabupaten Pamekasan Nurdi, Maudina; Baladina, Nur
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.053 KB) | DOI: 10.21776/ub.jepa.2017.001.01.5

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keuntungan ekonomi dan tingkat keunggulan komparatif suatu usahatani bawang merah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keuntungan usahatani bawang merah, keunggulan komparatif dan kepekaan tingkat keunggulan komparatif usahatani bawang merah apabila terjadi perubahan variabel di lokasi penelitian. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis ekonomi, analisis DRC (Domestic Resource Cost), dan analisis sensitivitas. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa usahatani bawang merah menguntungkan secara ekonomi dan dapat diproduksi dengan biaya yang efisien dengan menggunakan sumberdaya domestik sehingga memiliki keunggulan komparatif. Usahatani bawang merah dengan menggunakan sumberdaya domestik mampu menghemat devisa negara sebesar US $ 1 dengan mengorbankan sumberdaya domestik sebesar US $ 0,929. Hasil analisis sensitivitas menunjukkan bahwa saat terjadi kenaikan harga bibit sebesar 25% maka akan menyebabkan hilangnya keunggulan komparatif. Kenaikan jumlah output sebesar 78% dan melemahnya nilai tukar rupiah sebesar 5%, berpengaruh positif (meningkatkan tingkat keunggulan komparatif). Kenaikan harga bibit, kenaikan jumlah output, dan melemahnya nilai tukar rupiah secara bersama-sama berdampak positif (dapat meningkatkan tingkat keunggulan komparatif).Kata kunci: Bawang Merah, Analisis Ekonomi, Keunggulan Komparatif, DRC, Sensitivitas
Analisis Penetapan Harga Produk Obat Herbal Olahan Jamur Dewa (Agaricus Blazei Murril) Pada CV. Asimas Maulani, Ratri; Dwiastuti, Rini; Andriani, Dwi Retno
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.983 KB) | DOI: 10.21776/ub.jepa.2017.001.02.3

Abstract

Industri obat herbal telah banyak dikembangkan di Indonesia. Menurut LP2ES (2015), tidak kurang dari 1166 perusahaan obat tradisional, yaitu sebanyak 129 industri obat tradisional dan 1037 industri kecil obat tradisional yang menghasilkan berbagai jenis bahan baku dan ramuan obat. Adanya potensi yang sangat besar untuk mengembangkan obat herbal, yakni dengan mengubah tanaman obat menjadi suatu produk dalam bentuk tablet, kapsul dan sirup. CV. ASIMAS merupakan perusahaan dibidang industri yang membudidayakan dan mengolah jamur dewa (Agaricus blazei Murril) menjadi obat herbal. Produk hasil olahan jamur dewa yaitu Agaric Tea dalam bentuk sediaan teh dan Agaric Pure dalam bentuk sediaan kapsul. Adanya perbedaan bentuk sediaan tersebut menyebabkan perbedaan pada harga jual. Selain itu, bahan baku utama jamur dewa yang sulit menyebabkan harga jual tinggi, sehingga produk ini hanya bisa dijangkau oleh konsumen menengah ke atas. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan penelitian mengenai penetapan harga produk Agaric Tea dan Agaric Pure dengan menggunakan metode harga pokok produksi dan juga siklus hidup produknya agar dapat dilihat strategi penetapan harga produk yang tepat untuk produk tersebut. Tujuan penelitian ini yaitu 1) Untuk menganalisis penetapan harga produk obat herbal Agaric Tea dan Agaric Pure oleh CV. ASIMAS. 2) Untuk menganalisis posisi produk Agaric Tea dan Agaric Pure dalam siklus hidup produk pada CV. ASIMAS. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh bahwa, Penentuan Harga Pokok Produksi yang digunakan CV. ASIMAS yaitu variable costing. Sedangkan analisis siklus hidup produk berdasarkan perhitungan Polli and Cook, produk Agaric Tea dan Agaric Pure berada pada tahap perkenalan pada tahun 2010, tahap pertumbuhan pada tahun 2011, tahap penurunan pada tahun 2012. Strategi penetapan harga yang digunakan pada tahap awal yaitu strategi penetration pricing, pada produk yang sudah mapan yaitu dengan mempertahankan harga atau menurunkan harga dan melakukan penyesuaian khusus dengan memberikan diskon kuantitas.
Analisis Efisiensi Ekonomi Pada Budidaya Jamur Kancing (Agaricus Bisporus) di Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo Liana Padma Praba Maulana; Rini Dwiastuti
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.685 KB) | DOI: 10.21776/ub.jepa.2017.001.02.8

Abstract

Teknologi yang berbeda pada budidaya jamur kancing menyebabkan perbedaan pada penggunaan faktor produksi dan biaya produksi yang dikeluarkan. Sehingga petani harus mengatur penggunaan input yang tersedia baik secara kuantitas maupun biaya untuk menghasilkan output tertentu. Alokasi input untuk menghasilkan output berkaitan dengan tingkat efisiensi yang dicapai petani baik secara teknis maupun ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis 1) Faktor produksi apa saja yang berpengaruh pada kuantitas produksi, 2) Tingkat efisiensi teknis, 3) Komponen biaya produksi yang berpengaruh terhadap biaya produksi, dan 4) Tingkat efisiensi ekonomi pada budiaya jamur kancing. Penelitian dilakukan di lima desa yang ada di Kecamatan Sukapura yaitu Desa Ngadirejo, Wonokerto, Ngadas, Jetak, dan Ngadisari. Metode sensus digunakan untuk menetapkan responden. Pada penelitian ini menggunakan 3 tahapan analisis data yaitu spesifikasi model dengan menggunakan fungsi Cobb Douglas Stochastic Frontier, estimasi fungsi produksi dan fungsi biaya Cobb Douglas Stochastic Frontier dan yang terakhir menghitung efisiensi teknis dan ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan log media, tenga kerja, dan air merupakan faktor produksi yang berpengaruh terhadap produksi jamur kancing. 49 kumbung berada pada kategori efisiensi teknis tinggi. Harga log media, upah tenaga kerja, dan jumlah produksi berpengaruh signifikan terhadap biaya yang dikeluarkan oleh petani. 50 kumbung berada pada kategori efisiensi ekonomi tinggi
Analisis Nilai Tambah Nira Kelapa Pada Agroindustri Gula Merah Kelapa (Kasus Pada Agroindustri Gula Merah Desa Karangrejo Kecamatan Garum, Blitar) Dafit Bayu Prasetiyo; Abdul Wahib Muhaimin; Silvana Maulidah
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (443.071 KB) | DOI: 10.21776/ub.jepa.2018.002.01.5

Abstract

Agroindustri gula merah di Dusun Karangrejo, Desa Karangrejo, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar merupakan usaha turun temurun dan sudah bertahan lebih dari 40 tahun. Melihat fakta tersebut, menarik untuk diteliti berapa besar nilai tambah dan keuntungan yang dihasilkannya. Tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis nilai tambah nira kelapa yang diolah menjadi gula merah, (2) menganalisis biaya, penerimaan dan keuntungan dari pengolahan nira kelapa menjadi gula merah, dan (3) menganalisis kelayakan finansial dari usaha ini. Penelitian ini dilakukan secara sensus terhadap seluruh unit usaha yang ada di lokasi penelitian sebanyak 38 unit. Hasil perhitungan dari penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata nilai tambah pengolahan nira menjadi gula merah dalam satu kali proses produksi adalah sebesar Rp705,90 per liter nira kelapa atau 76,01% dari nilai produknya. Rata-rata biaya yang harus dikeluarkan oleh agroindustri gula merah setiap bulannya adalah Rp2.797.699,76, dengan jumlah produksi gula merah rata-rata sebanyak 420 kg per bulan dan mampu memberikan penerimaan bulanan rata-rata sebesar Rp3.357.789,47 sehingga keuntungan rata-rata sebesar Rp560.089,71. Nilai R/C Ratio pada agroindustri gula merah ini sebesar 1,2 sehingga agroindustri ini layak untuk dikembangkan.
Pengaruh Atmopherics Stimuli Terhadap Minat Beli Konsumen Buah-Buahan (Studi Kasus di Istana Buah Blimbing, Malang) Elizabeth Marito Sagala; Budi Setiawan; Riyanti Isaskar
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.408 KB) | DOI: 10.21776/ub.jepa.2018.002.02.1

Abstract

Menghadapi persaingan yang ketat, pengusaha retail berlomba untuk menarik berbagai konsumen dengan berbagai strategi pemasaran. Salah satunya adalah dengan mengendalikan situasi pembelian melalui komponen atmospherics stimuli yang dapat mempengaruhi minat beli konsumen. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komponen atmospherics stimuli yang terdiri dari eksterior, interior, bentuk dan tata ruang, titik pembelian dan dekorasi serta manusia secara simultan dan secara parsial terhadap minat beli konsumen di Istana Buah Blimbing, Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel atmospherics stimuli mampu menjelaskan variabel minat beli sebesar 54,1%. Komponen atmospherics stimuli secara serempak berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen. Secara parsial, variabel yang berpengaruh secara signifikan adalah variabel manusia
Karakteristik Hutan Rakyat Jati dan Sengon serta Manfaat Ekonominya di Kabupaten Malang Rika Ratna Sari; Kurniatun Hairiah; Suyanto Suyanto
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.443 KB) | DOI: 10.21776/ub.jepa.2018.002.02.6

Abstract

Penanaman pepopohan di lahan pertanian dalam sistem agroforestry dan hutan rakyat diharapkan mampu meningkatkan keberlanjutan lansekap yang dinilai dari aspek ekologi, sosial dan ekonomi. Hal ini dipengaruhi oleh manajemen lahan yang menentukan proses pengambilan keputusan terkait sistem penggunaan lahan yang dipilih dan jenis tanaman yang akan ditanam. Keberadaan pohon dalam sistem hutan rakyat diharapkan mampu memperbaiki produktivitas lahan dan dapat memberikan pendapatan untuk perbaikan dalam aspek ekonomi. Penilaian manfaat ekonomi pohon dalam kurun waktu tertentu dapat dilakukan melalui analisis Net Present Value (NPV). Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi keuntungan yang diperoleh petani pada sistem hutan rakyat khususnya tanaman sengon dan jati dibandingkan dengan tanaman semusim (jagung dan bawang merah) serta menganalisis sistem mana yang lebih menguntungkan ditinjau dari aspek ekonomi dan ekologi.Survey dilakukan dengan metode purposive sampling dengan tujuan untuk mendapatkan informasi terkait biaya produksi dan pendapatan dari petani yang benar-benar mengelola sistem hutan rakyat. Penelitian ini dilakukan pada di Kabupaten Malang yang merupakan sentra hutan rakyat di Jawa Timur. Populasi pohon rata-rata pada hutan rakyat adalah 1396 pohon ha-1. Hutan rakyat jati dan sengon, sekitar 77% didominasi oleh kayu sedang (BJ 0,6 – 0,75 g cm-3), dan 23% kayu ringan. Total cadangan karbon di Hutan rakyat jati cukup tinggi bila dibandingkan dengan hutan rakyat sengon. Secara ekonomi, hutan rakyat jati memiliki nilai NPV tertinggi yakni Rp. 643.514.720,-/ha/30 tahun, sedang hutan rakyat sengon sekitar 44% lebih rendah (Rp. 357.833.338,-/ha/30 tahun). Nilai NPV pada hutan rakyat lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman semusim sehingga hutan rakyat lebih menguntungkan secara ekonomi dibandingkan tanaman semusim. Secara ekologi hutan rakyat mampu memperbaiki kondisi lahan dan kesuburan tanah secara perlahan melalui masukan seresahnya, serta dapat menekan limpasan permukaan karena tutupan kanopinya dan meningkatkan cadangan karbon

Page 2 of 60 | Total Record : 596