DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani dengan nomor ISSN 2541-3937 (print), ISSN 2541-3945 (online) diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta. Tujuan dari penerbitan jurnal ini adalah untuk mempublikasikan hasil kajian ilmiah dan penelitian dalam bidang ilmu Teologi Kristen, terutama yang bercirikan Injili-Pentakosta, dan bidang Pendidikan Kristiani.
Articles
18 Documents
Search results for
, issue
"Vol 5, No 2 (2021): April 2021"
:
18 Documents
clear
Pedoman Teori Pedagogis untuk Membaca Teks-teks Kekerasan di dalam Perjanjian Lama
Agustinus Setiawidi;
Tony Wiyaret Fangidae
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 5, No 2 (2021): April 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30648/dun.v5i2.355
Abstract. This article proposes a guideline of pedagogical theory for reading, understanding, and dealing with violent texts in the Old Testament. This guideline is a collaborative construction of readers being able to place themselves as friends of violent texts in the Old Testament. This study was conducted by elaborating Eric Seibert, Jerome Creach, Leo Perdue, and Matthew Schlimm thoughts in Deuteronomy 7:1-11 reading. The result was this guideline encouraged the readers to critically interpret the text with a sense of responsibility, interpret it constructively and ethically, and to reject the violent justification of the text that has the potential to inspire and motivate violence as well.Abstrak. Artikel ini menawarkan suatu pedoman teori pedagogis untuk membaca, memahami, dan menghadapi teks-teks kekerasan di dalam Perjanjian Lama. Pedoman ini merupakan sebuah rancang bangun kolaboratif dari para pembaca Alkitab yang mampu memposisikan diri mereka sebagai sahabat bagi teks-teks kekerasan di dalam Perjanjian Lama. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah dengan mengelaborasikan pemikiran-pemikiran Eric Seibert, Jerome Creach, Leo Perdue, dan Matthew Schlimm untuk membaca teks Ulangan 7:1-11. Hasilnya, pedoman ini memampukan pembaca untuk menginterpretasi teks secara kritis dan bertanggung jawab, secara konstruktif dan etis, sekaligus menolak pembenaran kekerasan dari teks-teks yang berpotensi untuk menginspirasi dan memotivasi kekerasan.
Pelayanan Pastoral kepada Anggota Keluarga yang Hidup Bersama Orang dengan Demensia
Lindung Salomo Pardede
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 5, No 2 (2021): April 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30648/dun.v5i2.426
Abstract. People with dementia lose some or all of their memory, so they have to depend on others at all the time. This situation brings about physical exhaustion and emotional distress for the carer. This article aims to offer a pastoral care model to family members living with people with dementia. The problem was studied by using qualitative research methods. Through this study, it was concluded that family pastoral care is an effective way to build understanding among family members about each other's situation and make peace with each family member that is able to reduce the care burden experienced by family members.Abstrak. Orang dengan demensia kehilangan sebagian atau keseluruhan ingatannya sehingga dia harus bergantung kepada orang lain setiap saat. Keadaan ini mengakibatkan kelelahan fisik dan tekanan emosional bagi orang yang merawatnya. Artikel ini bertujuan untuk menawarkan model pelayanan pastoral kepada anggota keluarga yang hidup bersama orang dengan demensia. Permasalahan dalam perawatan dikaji dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Melalui kajian tersebut ditarik kesimpulan bahwa pelayanan pastoral keluarga adalah cara yang efektif untuk membangun ruang bagi anggota keluarga agar dapat saling memahami keadaan dan berdamai dengan setiap anggota keluarga sehingga mengurangi beban perawatan yang dialami anggota keluarga.
Yesus sebagai Role Model bagi Guru Pendidikan Agama Kristen: Studi Eksposisi Matius 5-7
Lasmaria Lumban Tobing
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 5, No 2 (2021): April 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30648/dun.v5i2.326
Abstract. This paper aimed to analyze the teaching model of Jesus in the Sermon on the Mount, in order to provide a teaching paradigm that originates from Jesus himself. This study was conducted by using Matthew 5-7exposition. The exposition resulted several effective ways in which Jesus taught. It can be concluded that Jesus worthy to be called as the Great Teacher, because it was not only the content of His great teachings but also in the way He taught that showed Him as a perfect teacher.Abstrak. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji model pengajaran Yesus dalam Khotbah di Bukit, dalam rangka memberikan paradigma pengajaran yang bersumber dari Yesus sendiri. Kajian ini dilakukan dengan metode eksposisi terhadap Matius 5-7. Dari eksposisi terhadap teks tersebut dihasilkan beberapa cara efektif dalam pengajaran yang dilakukan oleh Yesus. Dapat disimpulkan bahwa Yesus disebut sebagai Guru Agung, oleh karena bukan hanya isi ajaran-Nya yang agung tetapi juga dalam cara-Nya mengajar yang menunjukkan Ia sempurna sebagai seorang guru.
Pohon Keramat dan Pohon Pengetahuan: Studi Etno-Teologi tentang Atoni Pah Meto dan Kejadian 2:16-17
Hendrikus Nayuf;
John Christianto Simon
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 5, No 2 (2021): April 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30648/dun.v5i2.396
Abstract. The story of environmental preservation begins with the community's perspective on nature and the environment. Each group of people always has a different perspective on nature, the environment and their relations. This paper showed the two community groups in their efforts to preserve the environment. The Atoni Pah Meto community preserve nature and its environment by respecting its traditional wisdom in cutting down the trees. There are sacred trees that supposed not to cut down. Likewise with the story in Genesis 2: 16-17, God forbade humans consumming the fruit of the tree of knowledge. These two stories were then examined using qualitative methods. The results of the study were analyzed ethnographically and theologically. This approach is referred to as ethnotheological studies. Through this study, it could be concluded that local wisdom can help the understanding to the biblical text in order to find theological basis for nature preservation efforts.Abstrak. Cerita tentang pelestarian lingkungan hidup berawal dari cara pandang masyarakat tentang alam dan lingkungan hidupnya. Setiap kelompok masyarakat selalu memiliki cara pandang yang berbeda tentang alam, lingkungan dan relasi keduanya. Tulisan dalam artikel ini melihat dua kelompok masyarakat dalam upaya melestarikan lingkungan hidup. Komunitas masyarakat Atoni Pah Meto melestarikan alam dan lingkungan hidupnya dengan menghargai kearifan tradisionalnya dalam menebang pohon. Ada pohon itu dimaknai sebagai pohon keramat, yang tidak boleh ditebang. Begitu juga dengan cerita dalam Kejadian 2:16-17, Allah memerintahkan kepada manusia agar tidak memakan buah dari pohon pengetahuan. Kedua kisah ini kemudian diteliti dengan menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian tersebut dianalisis secara etnografis dan teologis. Pendekatan ini disebut sebagai studi etnotheologis. Melalui kajian tersebut dapat disimpulkan bahwa kearifan lokal dapat membantu pemaknanaan terhadap teks Alkitab dalam rangka menemukan dasar teologis bagi upaya pelestarian alam.
Konsep Jalan Kehidupan dan Kematian Menurut Kitab Didakhe Pasal 1-6
Sesilina Gulo;
Hendi Hendi
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 5, No 2 (2021): April 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30648/dun.v5i2.365
Abstract. The book of Didache is a non-canonical book in the Bible, therefore, the teachings of the book are not widely known, discussed, and taught. However, the book contains deep morality teachings. This article aimed to explore the teachings in the book so that we can explain the concept of the path of life and death as it was taught in the Bible. The study was conducted by using a descriptive-analytical approach based on Alistair Stewart’s view in his book “On the Way Life and Death, Light or Darkness: Foundation Texts in The Tradition.” From this study, that the teachings of the Book of Didache help believers to have spirituality discipline and lead to holiness of life so that believers no longer live in sins that will lead to death.Abstrak. Kitab Didakhe bukanlah Kitab kanonikal dalam Alkitab, oleh sebab itu ajaran dalam Kitab tersebut tidak banyak diketahui, dibahas, dan diajarkan. Namun demikian, Kitab tersebut mengandung ajaran moral yang dalam. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk menggali ajaran dalam kitab tersebut yang dapat menjelaskan konsep jalan kehidupan dan kematian sebagaimana yang diajarkan dalam Alkitab. Kajian dalam artikel ini menggunakan pendekatan deskriptif-analitis dengan mendasarkan pada pandangan Alistair Stewart dalam bukunya“On The Way Life and Death, Light or Darkness: Foundation Texts In The Tradition.” Dari kajian tersebut diperoleh hasil bahwa ajaran Kitab Didakhe menolong orang percaya untuk mendisplinkan diri dalam spiritualitas serta menuntun kepada kekudusan hidup sehingga orang percaya tidak lagi hidup di dalam dosa yang akan mendatangkan kematian.
Membangun Spiritualitas Digital bagi Generasi Z
Adhika Tri Subowo
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 5, No 2 (2021): April 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30648/dun.v5i2.464
Abstract. Generation Z is a generation that is close to digital technology, so the use of digital space as a teaching tool is important for churches to do. The dichotomy of sacred and profane often colors the perception of the church in seeing the digital space, so that digital space has not been fully utilized. This research was intended propose the suitable digital spirituality for generation Z. This study was conducted by literature study. Through this study it could be concluded that cyberspace has become part of the generation Z spirituality, although the interactions and conversations in it are not always spiritually charged, therefore, the church needs to be involved in it to be able to provide guidance to generation Z.Abstrak. Generasi Z adalah generasi yang dekat dengan teknologi digital, sehingga penggunaan ruang digital sebagai sarana pengajaran menjadi penting untuk dilakukan oleh gereja. Dikotomi sakral dan profan seringkali mewarnai persepsi gereja dalam memandang ruang digital, sehingga ruang digital belum dimanfaatkan dengan maksimal. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengusulkan spiritualitas digital yang tepat bagi generasi Z. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah studi literatur. Melalui kajian tersebut dapat disimpulkan bahwa cyberspace telah menjadi bagian dari spiritualitas generasi Z, meskipun interaksi dan percakapan di dalamnya tidak selalu bermuatan rohani, sehingga gereja perlu ikut terlibat di dalamnya untuk dapat memberikan bimbingan kepada generasi Z.
Constructing Contributive Dialogue Between the Doctrine of God in John Owen Thought and First Principle of Pancasila
Christar Arstilo Rumbay
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 5, No 2 (2021): April 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30648/dun.v5i2.331
Abstract. The doctrine of God contains of unending discussion and special characterized by trinity, the main doctrine of Christianity, holds specific character, lays on soteriology and relates to the work of redemption. Furthermore, it plays significantly as an antithesis to other faiths, as the consequence, this Christian identity being a subject of dialogue in interreligious society, even within believers’ circle. However, this topic encompasses surround disciplines, including, specifically speaking, socio-politics. In the other side, Pancasila, a state ideology of Indonesia, occupies the faith of its citizens by accommodating the humanity-divinity relationship in a very sensitive way. This academic work intends to supply alternative perspectives to theology and socio-politics tension. Specifically speaking, evaluates any possibilities of dialogue between the doctrine of God in John Owen Thought and the first principle of Pancasila. The result of this research suggests numerical code as the possibility of conversation between them.
Perjamuan Kudus Virtual di Rumah Anggota Jemaat: Analisis Alkitabiah tentang Kehadiran Allah berdasarkan Yohanes 4:21-24
Samuel Benyamin Hakh
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 5, No 2 (2021): April 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30648/dun.v5i2.524
Abstract. This article aimed to discuss issues that arise in dealing with the presence of God in the virtual communion in the homes of congregation members, during the Covid-19 pandemic from a biblical perspective. The problem is, is there a strong biblical basis that supports the understanding that God is present in the Eucharistic celebration which is practiced virtually by the pastor in the church without a physical presence of the congregation? The research method used to solve this problem was a qualitative research method by collecting library data from both books and journals in exploring the meaning of John 4:21-24. Through this discussion, the author offered a new biblical theological perspective on the presence of God, which transcends the limits of time and place in virtual Eucharistic ministry. God is Spirit. He cannot be limited by space and time. He is free to be present wherever He wishes.Abstrak. Artikel ini bertujuan untuk menyoroti persoalan yang timbul berkaitan dengan kehadiran Allah dalam Perjamuan Kudus virtual di rumah warga jemaat pada masa pandemi Covid-19 secara biblikal. Persoalannya adalah, apakah ada dasar biblis yang kuat, yang mendukung pandangan bahwa Allah hadir dalam perayaan Perjamuan Kudus yang dilakukan secara virtual oleh pendeta di gereja tanpa kehadiran jemaat secara fisik? Metode penelitian yang dipakai untuk memecahkan persoalan itu adalah metode penelitian kualitatif dengan menghimpun data kepustakaan baik dari buku maupun jurnal untuk menggali makna teks Yohanes 4:21-24. Melalui pembahasan itu, penulis menawarkan suatu perspektif baru secara biblis tentang kehadiran Allah, yang melampaui batas waktu dan tempat dalam pelayanan perjamuan kudus secara virtual. Allah itu Roh. Ia tidak bisa dibatasi oleh ruang dan waktu. Ia bebas hadir di mana pun Ia berkehendak.
Model Pemuridan Berbasis Keluarga Era New Normal Pandemi Covid-19
Timotius Haryono
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 5, No 2 (2021): April 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30648/dun.v5i2.366
Abstract. New normal era, with social and physical distancing, has made Christian Javanese family difficult in fulfilling their spirituality need. The churches have tried to fill their need by online service but still had problem. Family based discipleship proposed to solve this problem. Family based discipleship implementation in Christian Javanese family was obstracted by leadership, interpretation, and subject matter problems. This research aimed to develop a family-based discipleship model for Christian Javanese family at New Normal era Covid-19 pandemic by promoting a correct, easy, and right Bible interpretation. This research is an applied research with qualitative approach and fenomenology theology. Finally, this research proposed family - storytelling - inductive discipleship model for Christian Javanese family at new normal era.Abstrak. Era New normal dengan social and physical distancing, membuat keluarga Jawa Kristen kesulitan memenuhi kebutuhan kerohaniannya. Gereja mencoba memenuhi kebutuhan tersebut dengan ibadah online namun masih bermasalah. Pemuridan berbasis keluarga diusulkan untuk menyelesaikan permasalahan ini. Penerapan pemuridan berbasis keluarga pada keluarga Jawa Kristen terhalang masalah kepemimpinan, penafsiran, dan materi pemuridan. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan model pemuridan berbasis keluarga bagi keluarga Jawa Kristen di era new normal pandemi Covid-19 dengan interpretasi Alkitab yang benar, mudah dan tepat. Penelitian ini merupakan penelitian terapan dengan pendekatan kualitatif dan paradigma hermeneutik fenomenologi. Penelitian ini menemukan model pemuridan keluarga - bercerita - induktif sebagai model yang cocok bagi pemuridan keluarga Jawa Kristen di era new normal.
Refleksi Teologis terhadap Tingkat Stress Guru selama Pandemi Covid-19
Rifai Rifai
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 5, No 2 (2021): April 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30648/dun.v5i2.458
Abstract. This study aimed to analyze and provide theological reflection on the stress levels of Christian Religious Education teachers during the Covid-19 pandemic as a result of online learning activities. This research was conducted by using quantitative methods with simple linear regression analysis. The subjects of the research were 197 teachers of Christian Religious Education and Character in Surakarta at the primary secondary education degree, with 127 respondents as the sample. The results showed that the pandemic had indirectly increased the stress level of Christian Religious Education teachers in Surakarta. Theologically Christian Religious Education teachers need to motivate themselves according to the example of Jesus as the Great Teacher so that they can reduce stress level in teaching during the pandemic.Abstrak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan memberikan refleksi teologis terhadaa tingkat stress guru Pendidikan Agama Kristen selama pandemi Covid-19 sebagai akibat dilaksanakannya kegaitan pembelajaran secara daring. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode kuantitatif dengan analisis regresi linear sederhana. Subyek penelitian adalah guru Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti di kota Surakarta pada jenjang pendidikan dasar menengah dengan jumlah 197 guru, dengan 127 responden digunakan sebagai sampel. Hasilnya menunjukkan bahwa pandemi secara tidak langsung meningkatkan stress guru Pendidikan Agama Kristen di Kota Surakarta. Secara teologis guru Pendidikan Agama Kristen perlu memotivasi diri sesuai keteladanan Yesus sebagai Guru Agung sehingga dapat mengurangi tingkat stress dalam mengajar selama masa pandemi.