DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani dengan nomor ISSN 2541-3937 (print), ISSN 2541-3945 (online) diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta. Tujuan dari penerbitan jurnal ini adalah untuk mempublikasikan hasil kajian ilmiah dan penelitian dalam bidang ilmu Teologi Kristen, terutama yang bercirikan Injili-Pentakosta, dan bidang Pendidikan Kristiani.
Articles
23 Documents
Search results for
, issue
"Vol 6, No 1 (2021): Oktober 2021"
:
23 Documents
clear
Metafora Homemaking dalam Pendidikan Kristiani Keluarga pada Masa Pandemi Covid-19
Sri Rejeki Ulina Kaban
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 6, No 1 (2021): Oktober 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30648/dun.v6i1.416
Abstract. This article aimed to analyze the homemaking metaphor proposed by Elizabeth Caldwell as an approach for Christian education in the family in the midst of covid-19 pandemic. By using qu-alitative research method, author described the challenges and strengths in conducting Chris-tian education in the family. Furthermore, author analyzed the principles in the homemaking approach to find dimensions that provide space for process of learning together in the family. This research confirmed that the process of communal theological reflection in the homemaking approach can provide the way to find the meaning of God’s Word for every family member in daily living, especially during covid-19 pandemic.Abstrak. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis metafora homemaking yang dikemukakan Elizabeth Caldwell sebagai pendekatan yang relevan bagi Pendidikan Kristiani dalam keluarga di tengah pandemi covid-19. Dengan metode penelitian kualitatif, penulis mendeskripsikan tantangan dan kekuatan dalam melakukan Pendidikan Kristiani di tengah keluarga. Selanjutnya, penulis me-nganalisis prinsip-prinsip dalam pendekatan homemaking untuk menemukan dimensi yang memberi ruang bagi proses belajar bersama di tengah keluarga. Penelitian ini menunjukkan bahwa proses berefleksi teologi bersama yang diusung oleh Caldwell dalam pendekatan home-making dapat menjawab kebutuhan setiap anggota keluarga untuk menemukan makna Firman Tuhan bagi dirinya sendiri sehingga dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, khu-susnya dalam menghadapi pandemi covid-19.
Komodifikasi Agama dalam Holy Land Tour: Sebuah Tinjauan Sosiologi Agama
Sony Kristiantoro
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 6, No 1 (2021): Oktober 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30648/dun.v6i1.407
Abstract. For almost three decades, the Holy Land Tour (HLT) has become a prima donna for steady economical status Christians. The pastor becomes a central figure as a person who can be entrusted with the task of promoting, being a spiritual guide, so that he gets convenience and benefits both from the HLT Travel Bureau, and from his church members. This paper aimed to examine the role of church pastors in the city of Salatiga who participated in HLT activities, through interviews toward four pastors from various denominations, and also through data obtained from books or journal articles. The results of this study confirmed that HLT can bring goodness and renewal of faith for participants, but it must still be criticized considering the dangers of consumerism and personal pietism that ignore social piety.Abstrak. Sudah hampir tiga dekade, Holy Land Tour (HLT) menjadi primadona bagi kalangan Kristiani dengan status ekonomi yang mapan. Pendeta menjadi sosok yang cukup sentral sebagai orang yang bisa diserahi tugas mempromosikan, menjadi pembimbing rohani, sehingga mendapat kemudahan dan keuntungan baik dari Biro Travel HLT, maupun dari anggota gerejanya. Tulisan ini hendak meneliti peran pendeta gereja yang ada di kota Salatiga yang pernah mengikuti kegiatan HLT, melalui wawancara yang dilakukan kepada empat orang pendeta yang berasal dari berbagai denominasi, dan juga melalui data yang didapatkan dari buku ataupun artikel jurnal. Hasil penelitian ini menegaskan bahwa HLT bisa membawa kebaikan dan pembaharuan iman bagi peserta, namun tetap harus dikritisi mengingat bahaya konsumerisme dan pietisme (kesalehan) personal yang bisa mengabaikan kesalehan sosial.
Peran Keluarga terhadap Peningkatan Spiritual Remaja pada Masa Pandemi Covid 19
Meyva Polii
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 6, No 1 (2021): Oktober 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30648/dun.v6i1.386
Abstract. The world is currently facing the covid-19 pandemic which has been shifting most of human daily life by using digital technology. One that was worried about the teenagers spirituality disruption due to excessive use of digital technology. This paper aimed to study the parenetal’s role in the spiritual growth of teenagers during the covid-19 pandemic through a literature study. Through this study, it was concluded that the pandemic period was an opportunity for parents to optimally implement Christian Religious Education in the family due to the large amount of meeting time between parents and teenagers at home. Thus it can be an opportunity for parents to as much as possible improve the spirituality of their teenagers.Abstrak. Saat ini dunia tengah dihadapkan dengan fenomena pandemi covid-19 yang mengalihkan sebagian besar rutinitas manusia dengan menggunakan teknologi digital. Salah satu hal yang dikuatirkan dampaknya terhadap spiritual remaja yang akan merosot karena penyalagunaan teknologi digital secara berlebihan. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji peran orang tua terhadap pertumbuhan spiritual remaja pada masa pandemi covid-19 melalui studi kepustakaan. Melalui kajian ini disimpulkan bahwa masa pandemi menjadi kesempatan bagi orang tua untuk menerapkan Pendidikan Agama Kristen dalam keluarga secara optimal oleh karena banyaknya waktu pertemuan antara orang tua dan remaja di rumah. Dengan demikian hal itu dapat menjadi peluang bagi orang tua untuk semaksimal mungkin meningkatkan kerohanian anak remajanya.
Godaan Seorang Imam dalam Pelayanan menurut Yohanes Krisostomus
Hendi Hendi;
Sesilina Gulo
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 6, No 1 (2021): Oktober 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30648/dun.v6i1.430
Abstract. This article discussed how a priest (church elder or overseer) can overcome worldly temptations through three spiritual disciplines or ascesis: prayer, fasting, and inner guarding. This article used the analytical and argumentative methods in literature written by John Chrysostom in his book "On the Priesthood" and the writings of the Church Fathers to contribute to the ministry of a priest. These three points of ascesis produce a holiness which makes him more Christlike. First, through prayer a priest can practice defeating the temptations and passions that arise from within his soul. Second, through fasting he is trained to overcome the temptations and passions that arise from the body or the flesh. Third, through inner vigilance (nepsis) he will be able to overcome the temptations of Satan who has continually seduced humans throughout the ages. These three asceses are aimed at bringing and guiding a priest to live a holy life, that is, against the desires of the flesh or worldly temptations and to produce good fruits that can be practiced in the ministry and society.Abstrak. Artikel ini mengkaji tentang cara seorang imam (penatua atau pengawas gereja) dalam mengatasi godaan-godaan duniawi melalui tiga disiplin rohani atau askesis: doa, puasa, dan keberjagaan batin. Artikel ini menggunakan metode analistis dan argumentatif di dalam literatur yang ditulis oleh Yohanes Krisostomus dalam bukunya “On The Priesthood” dan tulisan para Bapa-bapa Gereja untuk memberikan kontribusi bagi pelayanan seorang imam. Ketiga pokok askesis ini menghasilkan kekudusan yang semakin menyempurnakan dia menjadi serupa Kristus. Pertama, melalui doa seorang imam dapat berlatih mengalahkan godaan dan nafsu yang timbul dari dalam jiwanya. Kedua, melalui puasa dia dilatih untuk mengalahkan godaan dan nafsu yang timbul dari tubuh atau daging. Ketiga, melalui keberjagaan batin (nepsis) dia akan bisa mengatasi godaan dari Iblis yang senantiasa tanpa henti menggoda manusia di sepanjang zaman. Ketiga askesis ini bertujuan membawa dan menuntun seorang imam untuk hidup kudus yaitu melawan keinginan daging atau godaan-godaan duniawi dan menghasilkan buah-buah kebajikan yang bisa dipraktikkan di pelayanan dan masyarakat.
Analisis Bahasa Kitab Kidung Agung: Suatu Upaya Melacak Peredaksian
Jusuf Haries Kelelufna
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 6, No 1 (2021): Oktober 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30648/dun.v6i1.438
Abstract. The results of previous research on the book of Song of Songs showed a significant difference of opinion among the scholars regarding the book's final editorial. This research aimed to trace the final period of the editorial of the Song of Songs based on Hebrew characteristics according to the period of development as stated by experts. The authors use a language research method that includes the phoneme, morphology, and syntax aspects to trace the final stage of the editor of the book of Song of Songs. The results of the analysis showed that the Song of Songs shows characteristics from ancient Hebrew to post-exilic and is heavily influenced by other languages such as Aramaic, Persian, and Greek. The fact showed that the book Song of Songs has a revision of language and contextualitation through a very long period and the final editorial is at least settled in the Persian-Greek period.Abstrak. Hasil penelitian terdahulu terhadap kitab Kidung Agung menunjukkan perbedaan pendapat yang signifikan di antara para ahli mengenai redaksi akhir kitab tersebut. Penelitian ini bertujuan menelusuri periode akhir redaksi kitab Kidung Agung dengan didasarkan pada ciri-ciri bahasa Ibrani sesuai periode perkembangannya sebagaimana yang telah dikemukakan oleh para ahli. Penulis menggunakan metode penelitian bahasa yang meliputi aspek fonem, morfologi dan sintaksis untuk menelusuri tahap akhir redaksi kitab Kidung Agung. Hasil analisis menunjukkan bahwa kitab Kidung Agung menunjukkan ciri dari bahasa Ibrani kuno hingga pasca-pembuangan serta banyak dipengaruhi oleh bahasa lainnya seperti Aram, Persia dan Yunani. Fakta tersebut menunjukkan bahwa kitab Kidung Agung mengalami revisi bahasa dan kontekstualisasi lewat periode yang sangat panjang dan redaksi akhir setidaknya diselesaikan pada periode Persia-Yunani.
Tinjauan Teologis terhadap Tradisi Kawin Tangkap di Pulau Sumba–Nusa Tenggara Timur
Johanis Putratama Kamuri;
Grace Mariany Toumeluk
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 6, No 1 (2021): Oktober 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30648/dun.v6i1.493
Abstract. This paper aimed to determine the theological position of Christians towards the tradition of kawin tangkap (bride kidnapping or bridenapping) on Sumba Island. Kawin tangkap is a tradition of kidnapping woman to make her a bride. The tradition has become a social problem for the government and society, especially the Sumbanese women. Through hermeneutic approach, this research analyzes the tradition of kawin tangkap in Marapu’s perspective to determine the proper outlook of the church. The conceptual framework in the analysis was the concept of Christian marriage and the story of abducted wives in Judges 21. Through this analysis it was found that kawin tangkap is a tradition that opposes the Bible's teachings on marriage, a sign of spiritual decline, and the violence against women.Abstrak. Tulisan ini bertujuan menentukan sikap teologis orang Kristen terhadap tradisi kawin tangkap di Pulau Sumba. Kawin tangkap adalah tradisi penculikan perempuan untuk dijadikan isteri. Tradisi kawin tangkap menjadi masalah sosial yang meresahkan pemerintah dan masyarakat, khususnya kaum perempuan. Melalui pendekatan hermeneutis penelitian ini menganalisis tradisi kawin tangkap dalam perspektif Marapu untuk menentukan sikap gereja. Bingkai konseptual dalam analisis adalah konsep perkawinan dalam perspektif Kristen dan kisah penangkapan perempuan untuk dikawini dalam Hakim-hakim 21. Melaluinya ditemukan bahwa kawin tangkap adalah tradisi yang menentang ajaran Alkitab tentang perkawinan, tanda kemerosotan spiritual, dan merendahkan martabat perempuan.
Pemahaman Jemaat Tentang Penggunaan Salam Assalamualaikum dalam Liturgi Ibadah Gereja
Anggreani Norma Paat;
Mieke Yan Manu
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 6, No 1 (2021): Oktober 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30648/dun.v6i1.675
Abstract. Theologically, liturgy is a celebration in which God reveals the work of salvation through Jesus. GISKI North Minahasa applies a common liturgical form, but has a uniqueness in the greeting element, namely using assalamualaikum greeting. This study aimed to explain the understanding of the North Minahasa GISKI congregation about the use of assalamualaikum greeting in their religious meeting liturgy and to describe demographic factors that might explain the tendency of variables. This study used quantitative methods with statistical descriptive analysis techniques. The results showed that demographic factors, which were associated with the variables of age, education, ecclesiastical position and age of membership, contributed significantly to respondents' understanding, while gender did not. It could be concluded that the contextualization of the liturgy got a positive response from the congregation member and hds an impact on strengthening their faith.Abstrak. Secara teologis, liturgi merupakan perayaan dimana Allah menyatakan karya keselamatan melalui Yesus. GISKI Minahasa Utara menerapkan bentuk liturgi yang tidak berbeda, namun memiliki keunikan pada unsur salamnya yaitu menggunakan salam assalamualaikum. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan pemahaman jemaat GISKI Minahasa Utara tentang penggunaan salam assalamualaikum dalam liturgi ibadahnya serta mendeskripsikan faktor-faktor demografi yang sekiranya menjelaskan kecendrungan variabel. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik analisa deskriptif statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor demografi, yang dikaitkan dengan variabel faktor usia, pendidikan, jabatan gerejawi dan usia keanggotaan, memberikan kontribusi signifikan bagi pemahaman responden, sedangkan faktor jenis kelamin tidak berkontribusi signifikan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa kontekstualisasi liturgi mendapatkan sambutan positif umat dan berdampak penguatan keimanan umat.
Relasi Akal Budi dan Iman dalam Apologetika dan Pewartaan Injil
Kalis Stevanus
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 6, No 1 (2021): Oktober 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30648/dun.v6i1.442
Abstract. There are still Christians who contrast the relationship between apologetics and the proclamation of the Gospel and the role between common sense and faith in these two fields. This paper was intended to study the relationship between apologetics and evangelization, as well as to look up the significance of the role of common sense and faith in the effective task of apology and evangelization. This discussion used a literature study approach that was descriptive-analytic presented. In this discussion, it could be concluded that apologetics and evangelization are God’s mandates which are absolutely fulfilled by every believer whenever and wherever they are. Meanwhile, common sense and faith are two different but not contradictory things where both have their respective places and roles in the practice of apologetics and evangelization. Without common sense and faith, the practice of apologetics and evangelization cannot be carried out effectively.Abstrak. Dijumpai masih ada orang Kristen yang mempertentangkan apologetika dengan pewartaan Injil dan peran antara akal dan iman di dalam kedua bidang tersebut. Tulisan ini dimaksudkan untuk mengkaji relasi apologetika dan pewartaan Injil, serta signifikansi peran akal budi dan iman di dalam tugas berapologia dan pewartaan Injil secara efektif. Kajian ini menggunakan metode studi literatur yang disajikan secara deskriptif-analitif. Melalui kajian ini dapat disimpulkan bahwa apologetika dan pewartaan Injil merupakan mandat Tuhan yang sifatnya mutlak ditunaikan bagi setiap orang percaya kapan pun dan di mana pun berada. Sedangkan akal budi dan iman adalah dua hal yang berbeda tetapi tidak saling bertentangan, di mana keduanya memiliki tempat dan perannya masing-masing dalam praktik berapologetika dan pewartaan Injil. Tanpa akal budi dan iman, maka praktik apologetika dan pewartaan Injil tidak dapat terlaksana dengan efektif.
Mencermati Hakikat Uang dalam Perspektif Pentakosta-Karismatik
Kosma Manurung
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 6, No 1 (2021): Oktober 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30648/dun.v6i1.528
Abstract. This study was to explore the meaning of money in the Charismatic Pentecostal perspective. The method used was descriptive analysis through literature study. Through this study it was concluded that the Charismatic Pentecostals see the money is not merely needed to meet the daily life needs, it’s also as means of service to God. Service to God itself is not limited only in the form of ecclesiastical ministry, but also includes every work to promote a good life in this world.Abstrak. Penelitian ini berusaha mencermati pemaknaan uang dalam prespektif Pentakosta Karismatik. Metode yang digunakan adalah deskriptif analisis melalui kajian literatur. Berdasarkan kajian penelitian ini kaum Pentakosta Karismatik berpandangan bahwa uang selain dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, uang juga sebagai sarana pelayanan kepada Tuhan. Pelayanan kepada Tuhan itu sendiri tidak dibatasi hanya dalam bentuk pelayanan gerejawi, tetapi mencakup juga setiap karya untuk mewujudkan kehidupan yang baik di dunia ini.
Human Trafficking Crime Networks and Pastoral Efforts for Prevention
Herman Punda Panda
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 6, No 1 (2021): Oktober 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30648/dun.v6i1.462
Human trafficking is human exploitation, and it contradicts the biblical message which encourages equal and harmonious relationships between humans. Therefore, efforts needed for prevention. This study aimed to expose the criminal network of trafficking in persons specifically from Southwest Sumba Regency where Malaysia is a destination country. Data analysis based on Holland and Henriot model of the pastoral circle. The method used was descriptive qualitative. Data were obtained through observation, interviews, and literature studies, which were analyzed in depth. The result was that an effective pastoral action to prevent human trafficking is based on a deep understanding of trafficking in persons with adequate theological reflection.