cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal AUDI
ISSN : 25283359     EISSN : 25283367     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 175 Documents
KEARIFAN LOKAL PERMAINAN TRADISIONAL CUBLAK-CUBLAK SUWENG SEBAGAI MEDIA UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN SOSIAL DAN MORAL ANAK USIA DINI Haris, Irfan
JURNAL AUDI : Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Anak dan Media Informasi PAUD Vol 1, No 1 (2016): Jurnal AUDI : June 2016, 7 Articles, Pages 1-53
Publisher : UNIVERSITAS SLAMET RIYADI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.281 KB) | DOI: 10.33061/ad.v1i1.1204

Abstract

Perkembangan teknologi sekarang ini sudah begitu berkembang pesat, apalagi di lingkungan perkotaan, anak – anak sudah dapat merasakan efek dari kemajuan teknologi yang mutakhir ini. Kebudayaan mereka saat ini adalah bermain dengan menggunakan alat – alat hasil perkembangan teknologi. Permainan mereka menggunakan, gadget, play station, dan yang mulai marak adalah game online. Ini yang perlu diresahkan para orang tua, mungkin sebagian orang tua menganggap dengan menggunakan kecanggihan teknologi tersebut dalam pertumbuhannya anak akan berkembang kecerdasannya. Tapi sebenarnya anak – anak adalah masa dimana semua neuron diotaknya mulai berkembang dengan pesat, dan tubuhnya pun mengalami pertumbuhan yang amat pesat pula. Pada masa itu, anak dipenuhi dengan rasa keingintahuan yang tinggi. Oleh sebab itu, lebih baik jika anak – anak dikenalkan dengan jenis – jenis permaianan trasdisional. Peran penting masyarakat dalam permainan tradisional, perlu kita kembangkan demi ketahanan budaya bangsa, karena kita menyadari bahwa kebudayaan merupakan nilai-nilai luhur bagi bangsa Indonesia, untuk diketahui dan dihayati tata cara kehidupannya sejak dahulu. Permainan Tradisional cublak-cublak suweng merupakan permainan tradisional yang berasal dari Jawa Tengah. Sejarah permainan ini, kaitannya dengan penciptaan lagu cublak-cublak suweng, berasal dari Walisongo, tokoh penyebar agama Islam di Pulau Jawa. Permainan tradisional cublak-cubak suweng dapat digunakan sebagai media untuk mengembangkan kemampuan moral anak usia dini. hal ini dapat dilihat dari makna yang terkandung dalam permainan cublak-cubak suweng bahwa mencari harta, kedudukan, dan jabatan janganlah menuruti hawa nafsu tetapi semuanya kembali ke hati nurani yang bersih, dengan hati nurani akan lebih mudah menemukan apa keinginan yang dicari, tidak tersesat jalan hingga lupa akan akhirat. Sedangkan pengembangan sosial anak dari perminan ini dapat dilihat dari manfaat anak dalam: berinteraksi dan bersosialisasi dengan temannya serta membangun sportvitas anak ketika mendapat giliran bermain, anak harus menerimanya.Kata Kunci: Permainan Tradisional, Moral, Sosial.
PENINGKATAN KECERDASAN INTERPERSONAL ANAK USIA DINI MELALUI MEDIA CELEMEK PINTAR Juniarti, Yenti
JURNAL AUDI : Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Anak dan Media Informasi PAUD Vol 3, No 1 (2018): Jurnal AUDI :June 2018, 9 Articles, Pages 1-69
Publisher : UNIVERSITAS SLAMET RIYADI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.642 KB) | DOI: 10.33061/ad.v3i1.2071

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran proses aktivitas kecerdasan interpersonal pada anak kelompok B PAUD Terpadu Pasapen dan mengetahui sejauh mana hasil peningkatan kecerdasan interpersonal anak melalui media celemek pintar. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan model penelitian Kemmis dan Mc. Taggart. Penelitian ini  dilaksanakan selama 2 siklus dan setiap siklus terdiri dari 7 kali pertemuan, dimana masing-masing siklus terdiri dari tahap-tahap sebagai berikut: perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian adalah anak kelompok B berjumlah 10 anak, 5 laki-laki dan 5 perempuan. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi yang terdiri dari observasi aktivitas anak dengan menggunakan media celemek pintar. Analisis data menggunakan data kuantitatif dan kualitatif.  Analisis data kuantitatif dengan statistik deskriptif yaitu membandingkan hasil yang diperoleh dari siklus pertama dan siklus kedua. Sedangkan analisis data kualitatif dengan cara menganalisis data dari hasil catatan lapangan dan wawancara selama penelitian dengan langkah-langkah reduksi data, display data dan verifikasi data.Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kecerdasan interpersonal dengan media celemek pintar, dapat dibuktikan rata-rata skor kecerdasan interpersonal pra-siklus 40.4%, siklus I 18.04% menjadi 58.44% dan siklus II meningkat sebesar 23.06% menjadi sebesar 81.5%.AbstractThe study aims to determine the Realia implementation  of the use of media This research aims to obtain a picture of the process of interpersonal intelligence activity in children in group B Integrated early childhood Pasapen and determine the extent of the resulting increase in interpersonal intelligence of children through the media smart apron. This research is a classroom action research (PTK using research model Kemmis and Mc. Taggart. The research was conducted during two cycles and each cycle consisting of seven meetings, each cycle consisting of the stages as follows: planning, action, observation, and reflection. the subjects were children in group B were 10 children, 5 boys, and 5 girls. the instruments used were observation sheet consisting of observation activities of children using media aprons smart. Analysis of data using quantitative and qualitative data. the data analysis quantitative with descriptive statistics that compare the results obtained from the first cycle and the second cycle. While the analysis of qualitative data by analyzing data from the field notes and interviews during the study of the steps of data reduction, data display and data verification. the results showed an increase intelligence interpersonal media smart apron, provable average score interpersonal 40.4% pre-cycle, the first cycle of 18:04% to 58.44% and the second cycle increased by 23:06% to 81.5%.Keywords: Interpersonal Intelligence, Media Apron Smart, Early Childhood© 2018 FKIP Universitas Slamet Riyadi
MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM PADA ANAK KELOMPOK B USIA 5-6 TAHUN Lydia Ersta Kusumaningtyas, Anggita Febriana,
JURNAL AUDI : Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Anak dan Media Informasi PAUD Vol 2, No 2 (2017): Jurnal AUDI : December 2017, 8 Articles, Pages 61-110
Publisher : UNIVERSITAS SLAMET RIYADI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.449 KB) | DOI: 10.33061/ad.v2i2.1971

Abstract

AbstrakTujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan motorik halus anak melalui kegiatan menganyam pada anak kelompok B usia 5-6 tahun di Kelompok Bermain Anak Bintang Ceria Jumantono. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini populasinya adalah anak usia 5 sampai dengan 6 tahun di Kelompok Bermain Anak Bintang Ceria Jumantono yang berjumlah 20 anak yang terdiri dari 11 anak laki-laki dan 9 anak perempuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini melalui observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis  kuantitatif dan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan menganyam dapat meningkatkan motorik halus anak. Hal ini dibuktikan dari hasil observasi sebelum tindakan, anak yang mendapat kriteria berkembang sangat baik (BSB) diperoleh rata-rata persentase 25% atau 5 anak, pada siklus I mengalami peningkatan sebesar 35% atau 7 anakdan pada pelaksanaan siklus II meningkat sebesar 90% atau 18 anak. Penelitian ini dihentikan karena sudah memenuhi indikator keberhasilan penelitian yaitu 80%. Pada siklus I kegiatan menganyam dilakukan dengan  menggunakan kertas dengan model anyaman tunggal, sedangkan pada siklus II kegiatan menganyam dilakukan dengan menggunakan daun pisang dengan model anyaman tunggal.AbstractThe objective of this research was to improve fine motor of the students by weaving activity to the students of Class B aged 5 to 6 at Bintang Ceria Playgroup Ju manono.The study was a classroom action research. The population was the students aged 5 to 6 at Bintang Ceria Playgroup Jumantono which consisted of 20 kids, 11 male and 9 female. To collect the data observation and documenation were used. While to analize the data, quantitative and descriptive qualitative techniques were employed.Based on the sudy, it was found that weaving improved the students fine motor. It was seen from the result of observation before action. The students who belonged to very well developed criteria was 25% or five students. In cycle I, it became 35% or seven students. In cycle II, it significantly improved to be 90% or eighteen students. In cycle I, the students used paper in weaving activity with singgle webbing model. While in cycle II, the students used banana leaf in weaving activity with singgle webbing model.Keywords: Smooth Motorik, weaving activities, children aged 5 to 6 years © 2018 FKIP Universitas Slamet Riyad 
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MOZAIK ANAK KELOMPOK B POS PAUD HARAPAN BUNDA GIRIWONDO AR. Koesdyantho, Katmini &
JURNAL AUDI : Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Anak dan Media Informasi PAUD Vol 2, No 1 (2017): Jurnal AUDI : June 2017, 8 Articles, Pages 1-60
Publisher : UNIVERSITAS SLAMET RIYADI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.671 KB) | DOI: 10.33061/ad.v2i1.1680

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan motorik halus melalui teknik mozaik pada anak kelompok B POS PAUD Harapan Bunda Giriwondo. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan `kelas (classroom actionresearch) yang menggunakan modifikasi model Kemmis dan Mc Taggart, subjek dalam penelitian adalah 15 anak, yang terdiri dari 8 anak laki-laki dan 7 anak perempuan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan dokumentasi. Instrumen penelitian menggunakan panduan observasi, teknik analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif, indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu jika minimal 80% dari 15 anak memiliki keterampilan motorik halus dengan kriteria berkembang sangat baik dan sesuai harapan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik mozaik dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak Kelompok B POS PAUD Harapan Bunda Giriwondo, Hal ini dibuktikan pencapaian kemampuan motorik halus anak yang berkembang sangat baik. Peningkatan keterampilan motorik halus anak dapat dilihat pada hasil penelitian pratindakan diperoleh 33,3% atau 5 anak dari 15 anak berada pada kriteria berkembang sangat baik dan berkembang sesuai harapan. Pada siklus I diperoleh 73,33% atau 11 anakdari 15 anak yang berada pada criteria berkembang sangat baik dan berkembang sesuai harapan . Pada siklus II diperoleh 93,33% atau 14 anak dari 15 anak berada pada criteria berkembang sangat baik dan berkembang sesuai harapan. Penelitian dihentikan sampai Siklus II Karena sudah memenuhi keriteria keberhasilan indikator yaitu minimal 80% dari 15 anak motorik halusnya berkembang sangat baik dan berkembang sesuai harapan. Cara yang dilakukan yaitu 1) anak mengambil benda kecil dengan dua jari, 2) anak diminta menempel benda-benda kecil, seperti kertas dipotong kecil-kecil, kancinng baju dan korek api pada pola yang sudah disediakan guru. Tindakan tersebut dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak.Kata kunci: Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus, Kegiatan Mozaik, Kelompok B.
PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN Lydia Ersta K, Tiwuk Sri Sulasmi &
JURNAL AUDI : Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Anak dan Media Informasi PAUD Vol 1, No 2 (2016): Jurnal AUDI : December 2016, 8 Articles, Pages 54 -110
Publisher : UNIVERSITAS SLAMET RIYADI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (696.771 KB) | DOI: 10.33061/ad.v1i2.1474

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Kemandirian Anak Usia 3-4 Tahun kelas Wayang di Kelompok Bermain (KB) Strawberry Sekip, Kadipiro, Ban-jarsar,Surakarta tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif, populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa kelas Wayang yang berjumlah 20 anak teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Total Sampling yaitu pengambilan sampel secara keseluruhan karena jumlah populasi hanya 20 anak (sampel total). Dalam mengambil data yang diperoleh peneliti menyebar angket dengan skala 5 alternatif jawaban yaitu, sangat setuju, setuju, ragu-ragu , tidak setuju dan sangat tidak setuju. Analisis data yang digunakan adalah korelasi Product Moment. Berdasarkan hasil analisis data dengan statistik r product moment diperoleh nilai rxy sebesar ± 0,7138 selanjutnya dikonsultasikan dengan r tabel dengan N= 20 dalam taraf signifikansi 5% dan 1% yaitu 0,444 dan 0,561. Dapat disimpulkan bahwa r hitung lebih besar dari r tabel atau 0,444 <± 0,7138 > 0,561. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan “Ada Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Kemandirian Anak Usia 3-4 tahun di kelas Wayang KB Strawberry Kadipiro, Surakarta tahun ajaran 2015/2016” diterima karena teruji kebenarannya baik pada taraf signifikansi 5% dan 1%.Kata Kunci : Pola Asuh Orang Tua, Kemandirian Anak
MENGHITUNG BEBAN KERJA GURU Mustofa, Mukhlis
JURNAL AUDI : Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Anak dan Media Informasi PAUD Vol 3, No 1 (2018): Jurnal AUDI :June 2018, 9 Articles, Pages 1-69
Publisher : UNIVERSITAS SLAMET RIYADI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.279 KB) | DOI: 10.33061/ad.v3i1.2075

Abstract

AbstrakTuntutan bagi Guru untuk menginspirasi khalayak pendidikan menjadi pekerjaan tersendiri dan jika tidak ditata ulang menjadi ilusi tak berkesudahan digantikan pragmatisme guru. Sejauh manakah keteladan dibutuhkan dalam proses pembelajaran berkelanjutan. Bagaimanakah perhitungan beban kerja guru dalam pengembangan keguruan berkelanjutan?. Hakikat profesi Guru sebagai manusia pebelajar sejati selayaknya disadari dalam mewarnai profesi untuk mengembangkan potensi diri insani. Kejelasan peran dan makna selama menjalankan profesi guru merupakan sebuah keniscayaan manakala habitus baru ingin dikembangkan dalam pola pembelajaran berbasis kekinian tanpa terus merasa ketinggalan. Upaya cerdas reposisi guru dengan mempertimbangkan beban kerja guru seharusnye mempertimbangkan beragam aspek elementer diantaranya Pemberian ruang luas berkreasi, profesi guru hakikatnya seorang seniman berobyek pemberdayaan manusia tanpa batas. Pembebasan belenggu administrasi menjadi kunci pokok reposisi beban kerja kerja guru pada aspek kekinian. AbstractThe demand for Master to inspire educational audiences to become a separate work and if not reorganized into an endless illusion replaced by teacher pragmatism. To what extent is necessary and necessary in a continuous learning process. How is the teacher's workload calculated in sustainable teacher development ?. The essence of the Teacher profession as a true human being should be realized in coloring the profession to develop human potential. Clarity of role and meaning during the running of the profession of teachers is a necessity when the new habitus wants to be developed in the pattern of learning based on the present without remaining feeling left behind. The smart effort to reposition teachers by considering the teacher's workload should consider various elementary aspects such as giving wide creative space, the teacher profession is essentially an artist with no limit of human empowerment. The release of administrative shackles is the key to repositioning the workload of teachers on the present aspect. Keywords: Teacher Work Load, Human Empowerment © 2018 FKIP Universitas Slamet Riyadi
MEMUDAHKAN PELAPORAN PERKEMBANGAN ANAK TK MELALUI PROGRAM APLIKASI Dian Kristiana, Bambang Harmanto,
JURNAL AUDI : Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Anak dan Media Informasi PAUD Vol 2, No 2 (2017): Jurnal AUDI : December 2017, 8 Articles, Pages 61-110
Publisher : UNIVERSITAS SLAMET RIYADI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (650.766 KB) | DOI: 10.33061/ad.v2i2.1976

Abstract

AbstrakPelaporan hasil evaluasi perkembangan anak di TK sering membuat  guru merasa kesulitan. Model pelaporan perkembangan anak secara manual masih sering dilakukan oleh sebagian besar guru TK.  Pelaporan yang tidak distandarkan berpotensi menimbulkan salah paham bagi pembacanya. Oleh karena itu, paper ini memaparkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis tentang   alternatif pemecahan yang bisa dimanfaatkan oleh guru TK dalam menulis raport menggunakan program aplikasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian pengembangan. Dengan terobosan yang ditawarkan,  guru TK dapat merasakan kemudahannya dalam mendiskripsikan laporan penilaiannya. Dengan penulisan kriteria yang telah tersedia dalam aplikasi memungkinkan guru yang memliki keterbatasan menyusun kalimat merasa terbantu. Waktu yang digunakan untuk mengisi paporan menjadi lebih efisien dan penampilannya rapi. Kehilangan laporan atau kekeliruan dalam penulisan bisa diantisipasi dengan  mencetak ulang rekap dokumen yang telah tersimpan.  Layanan kepada siswa diharapkan tidak terganggu lagi dengan adanya bantuan penulisan laporan hasil penilaian secara otomatis.AbstractReporting the results of child development evaluations in kindergarten often makes teachers feel difficult. Child development reporting model manually is still often done by most kindergarten teachers. Un-standardized reporting has the potential to misunderstand the reader. Therefore, this paper describes the results of research conducted by the author about alternative solutions that can be exploited by kindergarten teachers in writing report cards using the application program. This research uses development research approach. With the breakthroughs offered, kindergarten teachers can feel the ease in describing the assessment report. Given the criteria that are already available in the application allows teachers with limitations to make sentences feel helpful. The time spent to fill the paporan becomes more efficient and the appearance is neat. Loss of reports or errors in writing can be anticipated by reprinting a recap of a saved document. Service to students is expected to be no longer disturbed by the assistance of writing the report of the assessment results automatically.Keywords: Reporting, Application Program, TK.© 2018 FKIP Universitas Slamet Riyad
UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN PADA ANAK DENGAN PERMAINAN ULAR TANGGA DI KB ABC BLORONG Sri Hartini, Sri Yuliati &
JURNAL AUDI : Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Anak dan Media Informasi PAUD Vol 2, No 1 (2017): Jurnal AUDI : June 2017, 8 Articles, Pages 1-60
Publisher : UNIVERSITAS SLAMET RIYADI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.793 KB) | DOI: 10.33061/ad.v2i1.1685

Abstract

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah 1) Untuk meningkatkan kemampuan berhitung melalui permainan ular tangga pada anak di Kelompok Bermain ABC Blorong Ngunut, Jumantono, Karanganyar Tahun Pelajaran 2016/2017; 2) Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan permainan ular tangga dalam meningkatkan kemampuan berhitung permulaan pada anak di Kelompok Bermain ABC Blorong Ngunut, Jumantono, Karanganyar Tahun Pelajaran 2016/2017. Metode pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas (action research) ini direncanakan terdiri dari tiga siklus. Tiap-tiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, obserasi, refleksi. Penelitian ini mengambil tempat di Kelompok Bermain ABC Blorong Ngunut, Jumantono, Karanganyar. Subyek penelitian ini adalah 24 yang terdiri dari 12 anak laki-laki dan 12 anak perempuan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, tes dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis kritis dan analisis komparatif. Berdasarkan hasil penelitian bahwa melalui permainan ular tangga dapat meningkatkan kemampuan berhitung permulaan pada anak di Kelompok Bermain ABC Blorong Ngunut, Jumantono, Karanganyar Tahun Pelajaran 2016/2017 dan pelaksanaan permainan ular tangga dapat meningkatkan kemampuan berhitung permulaan pada anak di Kelompok Bermain ABC Blorong Ngunut, Jumantono, Karanganyar Tahun Pelajaran 2016/2017, hal ini dibuktikan dengan peningkatan kemampuan berhitung anak dari kondisi awal ke siklus I meningkat sebesar 31,2% dengan rata-rata sebesar 48,6%, siklus I ke siklus II meningkat sebesar 9% dengan rata-rata sebesar 57,6% dan siklus II ke siklus III meningkat sebesar 27,8% dengan rata-rata sebesar 85,4%. Sedangkan KKM secara kelompok yang diharapkan adalah 80%.Kata Kunci: Kemampuan Berhitung Permulaan, Permainan Ular Tangga
PENINGKATAN PEMBELAJARAN SAINS DENGAN METODE BERMAIN PASIR TERHADAP ANAK Dwi Gita, Rina Sugiarti
JURNAL AUDI : Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Anak dan Media Informasi PAUD Vol 1, No 2 (2016): Jurnal AUDI : December 2016, 8 Articles, Pages 54 -110
Publisher : UNIVERSITAS SLAMET RIYADI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.764 KB) | DOI: 10.33061/ad.v1i2.1479

Abstract

Kegiatan Sains yang dikemas dan dirancang dengan bagus membuat anak membangun pengetahuan atau kognitifnya lebih bermakna, karena sains bagi anak adalah sesuatu yang menakjubkan, sesuatu yang ditemukan dan dianggap menarik serta memberikan pengetahuan atau merangsangnya untuk mengetahui dan menyelidikinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menumbuhkembangkan kemampuan dasar sains anak usia dini dengan menggunakan metode bermain pasir di TK Nurul Kharomah Patrang Jember. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, sedangkan subyek penelitian dan pendidikan tindakan kelas adalah anak usia dini. Metode pegumpulan data menggunakan catatan lapangan, observasi dan dokumen. Adapun pengolahan data yang digunakan adalah analisis komparatif dengan membandingkan pencapaian rata-rata sains persiklus dengan indikator setiap siklus. Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan yaitu penelitian yang dilakukan bersama-sama antara guru dan peneliti kelas menunjukkan perkembangan kemampuan sais anak melalui metode bermain pasir Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat rata-rata prosentase setiap siklus yaitu dari pra siklus 34,79%, si-klus I 50,14%, siklus II 71,87%, siklus III 82,24%. maka penelitian tindakan kelas ini merupakan Penelitian yang dianggap berhasil untuk mengembangkan kemampuan sains anak.pembelajaran melalui metode bermain pasir ini bisa berhasil maksimal karena adanya media yang nyata sehingga anak antusias dan tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran oleh peneliti.Kata Kunci: Pembelajaran Sains, Metode Bermain pasir, Anak Usia Dini
PENDIDIKAN SENI BERMAIN DAN BERNYANYI ANAK USIA DINI Widjanarko, Paulus
JURNAL AUDI : Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Anak dan Media Informasi PAUD Vol 1, No 1 (2016): Jurnal AUDI : June 2016, 7 Articles, Pages 1-53
Publisher : UNIVERSITAS SLAMET RIYADI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.648 KB) | DOI: 10.33061/ad.v1i1.1206

Abstract

Pendidikan merupakan suatu sarana yang digunakan untuk dapat meningkatkan suatu taraf kehidupan setiap manusia . Dengan adanya pendidikan , menjadikan manusia bisa menjadi lebih mengerti arti sebuah kehidupan yang diisi dengan ilmu yang bermanfaat. Pendidikan untuk anak sebaiknya dimulai sejak usia dini, yaitu umur 0-6 tahun. Pada masa usia 0-6 tahun merupakan masa keemasan (golden age), dimana stimulasi seluruh aspek perkembangan berperan penting untuk tugas perkembangan selanjutnya. Peran para pendidik baik orang tua, guru, pengasuh maupun orang dewasa lainnya sangat dibutuhkan pada masa usia dini, dengan menyediakan lingkungan yang kondusif, sehingga anak memiliki kesempatan untuk mengembangkan seluruh potensinya. Potensi yang dimaksud meliputi seluruh aspek moral dan nilai-nilai agama, sosial, emosional dan kemandirian, kemampuan berbahasa, kognitif,fisik/motorik,termasuk minat dan bakat anak dalam bidang seni. Dunia anak adalah dunia bermain. Salah satu fungsi seni musik adalah sebagai media bermain. Dengan lagu yang diberikan kepada peserta didik yang menggunakan media bermain dan bernyanyi sebagai penunjang penyampaian pesan oleh guru kepada peserta didik, peserta didik akan mudah mengingat dan bukan hanya mengingat namun memahami apa yang telah diberikan oleh guru. Oleh sebab itu, aktivitas berolah seni dapat dikembangkan melalui bermain. Melalui bermain kemampuan mencipta atau berkarya, bercita rasa estetis dan berapresiasi seni diperoleh secara menyenangkan. Melalui kondisi yang menyenangkan seperti ini, peserta didik akan mengulang setiap aktivitas belajarnya secara mandiri dan akan menjadi kebiasaan dan keinginan terhadap seni. Bernyanyi adalah aktivitas musikal yang pengekspresiannya sangat pribadi karena menggunakan alat musik yang ada pada tubuh manusia dan bersifat langsung. Dalam bernyanyi, ada teknik-teknik yang harus dikuasai antara lain sikap tubuh, pernapasan, intonasi, pengucapan, dan penjiawaan. Dalam bernyanyi, anak-anak akan dapat mengekspresikan apa yang dirasakan, dipikirkan, dan diimpikan secara pribadi. Melalui bernyanyilah anak akan bersentuhan dengan pengalaman penghayatan dan rasa keindahan.Kata kunci : Pendidikan seni musik, Bermain, bernyanyi.

Page 1 of 18 | Total Record : 175